Anda di halaman 1dari 30

CONTOH ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : I Made Eka Santosa


Mahasiswa : 26 Maret 1999
Tanggal : Pkl. 16.30 - 16.50 WIB (20 Menit)
Waktu : Ruang Cendrawasih RSJP Jakarta
Tempat : Tn.O.T.B.
Inisial Klien : I (Fase Perkenalan)
Interaksi ke : Meja makan, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Lingkungan : Penampilan kurang rapi, pakaian banyak lobang bekas rokok, pasien merokok puntung, menunduk.
Deskripsi : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
pasien
Tujuan
komunikasi

ANALISA ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON
BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA RASIONAL
VERBAL VERBAL
PERAWAT KLIEN
P : Selamat sore Pak, P: Memandang K dan P : Ingin membuka K masih ragu Salam merupakan
boleh saya duduk di tersenyum percakapan dengan terhadap orang baru kalimat pembuka
sebelah Bapak ? K: Ekpresi datar klien dan berharap untuk memulai suatu

1
dengan sapaan yang masuk ke percakapan sehingga
sederhana P bisa lingkungannya dapat terjalin rasa
diterima oleh K. percaya.
K : Sore, silahkan. K: Ekpresi datar
P: Memandang K P merasa senang ada K ragu terhadap orang
tanggapan atas salam baru
walaupun belum
diekpresikan secara
tulus
P : Wah, suasana sore P : Memandang ke P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
ini sejuk sekali ya Pak halaman sambil percakapan dengan sepintas dan memudahkan
melirik K topik ringan sebelum menunjukkan interaksi lebih lanjut
K : Ikut melihat ke masuk ke kondisi K perhatian cukup
K : (diam) halaman lalu terhadap P
menghisap rokoknya
dan menunduk lagi
P : Oh ya, P : Memandang K P merasa bahwa K K masih memberikan Memperkenalkan diri
perkenalkan saya sambil menjulurkan harus diberikan tanggapan secara dapat menciptakan
Made, saya tangan ke K ragu-ragu

2
mahasiswa praktek K : Mengalihkan penjelasan tentang rasa percaya klien
disini yang akan rokok ke tangan kiri kedatangan P terhadap perawat
merawat Bapak. lalu tanpa
K : (diam) memandang P
menerima uluran
tangan P

P : Nama Bapak siapa P : Masih menjabat P ingin tahu nama K ragu-ragu Mengenal nama
? tangan pasien dan pasien pasien akan
mendekatkan diri ke- memudahkan
K interaksi
K : Menoleh sebentar
K merasa perkenalan
K : Ong. Ong Tian K : Menyebut nama P merasa pasien hanya formalitas
Bian. dengan menunduk enggan berkenalan belaka
dan menarik
tangannya

3
P : Bapak senangnya P : Memandang K P ingin menjalin K mencoba Nama panggilan
dipanggil dengan K : Menoleh ke kedekatan dengan mengingat nama yang merupakan nama
nama apa halaman pasien disukainya akrab klien sehingga
menciptakan rasa
K : Ong. K : Melihat ke arah P P senang walaupun K mulai tertarik senang akan adanya
dan menjawab singkat jawaban singkat dengan perkenalan pengakuan atas
lalu menunduk lagi dengan P namanya

P : Wah, P : Memandang K P mencoba K berpikir sejenak, Pujian berguna untuk


kedengarannya enak sambil tersenyum mengakrabkan mengngingat nama mendekatkan perawat
kalau saya manggil K : Menunduk suasana yang disukainya menjalin hubungan
Pak Ong therapeutik dengan
K : Menoleh ke P klien
P : Memperhatikan K P merasa pertanyaan K mulai merasa
K : Iya mendapatkan respon bahwa P datang untuk
membantu K

P : Bapak asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan Topik sederhana
mana Pak Ong? membangun mengingat-ingat membantu menjalin

4
K : Menunduk dan keakraban dengan kedekatan dengan
berpikir topik sederhana klien
K : Salatiga, Jawa
Tengah P senang karena K K senang karena ingat
K : Menoleh ke P dan memberi respon daerah asalnya dan
tersenyum lalu kembali
menunduk lagi membayangkan
P : Memperhatikan K daerah asalnya
tersebut
P : Wah, jauh juga ya. P : Memandang K P mulai mengkaji data K berpikir dan Lama rawat
Bapak Ong sudah sambil tersenyum umum pasien berusaha mengingat menentukan apakah
berapa lama disini? K : Menghisap rokok klien kronis atau akut
dan melemparkannya
karena sudah habis

K : Bicara tanpa P khawatir kalau K membayangkan


K : Lama! Dua puluh menoleh P pertanyaan membuat keadaan yang telah
tahun. P : Memandang K K tersinggung lama dijalaninya

5
P : Sejak tahun berapa P : Menunjukkan P berharap dapat K berusaha Daya ingat pasien
Bapak disini ? perhatian memperoleh data mengingat dapat dikaji dengan
K : Menunduk sambil lama rawat secara menanyakan data-data
memandang kakinya lebih pasti sambil pasien yang
K : Yach, delapan mengkaji daya ingat sederhana
puluh tiga K : Masih menunduk pasien K menjawab dengan
P : Memperhatikan P senang karena sekedarnya
mendapat respon dari
K
P : Sekarang Bapak P : Mendekatkan diri P mengkaji daya ingat K berusaha Umur mempengaruhi
Ong umurnya berapa? ke K K mengingat-ingat daya ingat klien
K : Menoleh ke
halaman dan terdiam
K : Em…56 tahun beberapa lama
P merasa arah K menjawab sesuai
K : Menoleh P pertanyaan sudah dengan daya ingat
sebentar lalu dapat dijawab jelas yang dimilikinya
menunduk lagi oleh K
P : Tersenyum

6
P : Pak Ong ingat P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama
nggak, kenapa pak keseriusan pertanyaan tsb sangat merupakan dasar
Ong dirawat disini K : Menunduk spesifik dan takut pasien dirawat di RS
menyinggung pasien K menjawab ragu- Jiwa
K : Saraf, sakit saraf. K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak ragu
ECT, ini di ECT. menepuk-nepuk tersinggung
kepalanya
P : Pak Ong pernah P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K mengingat-ingat Halusinasi dapat
ngamuk? K : Menunduk alasan pasien dirawat terjadi kapan saja
karena adanya
K : Menoleh ke P kaget, dan sadar K mengalami stimulus tertentu
K : Nggak, nggak, halaman lalu kalau pasien halusinasi lihat
saya suka ngelamun. menunjuk-nunjuk mengalami halusinasi
Enak sendirian. P : Memperhatikan lihat
Kakak saya sudah respon pasien
meninggal tapi hidup
lagi. Itu dia !!
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena K melihat kakaknya Dengan diam
belum menemukan dan mencoba therapeutik, klien

7
K : Memandang ke pertanyaan yang tepat menceritakannya pada merasa didengarkan
K : Kakak saya halaman untuk K P dan bercerita tentang
orangnya sukses, P menemukan adanya keadaannya
sayang mati, anak K : Menunjuk ke flight of ideas dan K teringat kondisi
saya tujuh belas halaman dan nyerocos berpikir tentang keluarganya
semuanya di Jerman. P : Memperhatikan faktor penyebab
P : Bapak Ong sudah P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji K membayangkan Waham kemungkinan
berkeluarga? K : Memandang data yang terkait kata- keadaan keluarganya terjadi karena
kosong ke halaman katanya tadi menarik diri
K : Anak saya di K : Menunduk sambil K menikmati waham
Jerman dan di Peking. nyerocos P menemukan adanya yang dirasakannya
Saya profesor, ngajar P : Memperhatikan kemungkinan waham
di UI, bolak-balik dari kebesaran pada pasien
Bandung ke Jerman.
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan K membayangkan Diam therapeutik
K : Menunduk dengan harapan ank-anaknya akan membantu
pasien akan lebih pasien
terbuka tetang dirinya mengungkapkan

8
K : Keadaan diluar K : Berbisik pada P P menemukan adanya K sedih tentang perasaannya pada
perang, Ong pusing dengan nada sedih fligt of ideas anaknya perawat
mikirin biaya anak- P : Mendengarkan
anak, pada kuliah. dengan serius
P : Pak Ong, kegiatan P : Menepuk bahu K P mencoba K teralih karena Pengalihan agar klien
bapak sehari-hari K : Menoleh P mengalihkan pertanyaan baru tidak larut dalam
ngapain saja Pak ? pembicaraan terkait waham dan
K : Menggaruk-garuk waham halusinasinya
K : Mandi, makan kepalanya K bingung tentang
ehm…ya itu. P : Memperhatikan P merasa senang yang dilakukannya
respon K karena pasien bisa sehari-hari
beralih
P : Kemudian? P : Menekankan P mencoba menggali K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi
pertanyaan data lebih dalam berguna untuk
K : Menunduk mendapatkan lebih
K : Baca-baca buku. P menemukan lagi K merasa dirinya banyak data terkait
Saya kan profesor. K : Menoleh P adanya kemungkinan harus rajin belajar masalah klien
P : Memperhatikan waham

9
P : Bapak Ong betah P : Melihat halaman P mengalihkan K masih terbawa oleh Pengalihan agar
tinggal di K : menunduk perhatian K dari waham pasien tidak larut
sini?Suasananya enak waham pada waham dan
ya! K : Ikut melihat halusinasinya pada
halaman P senang karena dapat K berusaha menjawab fase interaksi ini
K : Betah. P : memperhatikan mengalihkan sekenanya
perhatian pasien
P : Tentunya keluarga P : Memandang K P ingin mengkaji K berusaha Keluarga merupakan
Bapak Ong suka sambil tersenyum keterlibatan keluarga mengingat support sistem bagi
menjenguk kesini. K : Menoleh P terhadap perawatan K keluarganya klien sehingga harus
dikaji keterlibatannya
K : Menunduk lagi
K : Sebulan sekali. P : Memperhatikan P senang K ingat terhadap
respon K mendapatkan jawaban keluarganya
K
P : Kalau Pak Ong P : Memandang K P mengkaji hubungan K mengingat Berada di lingkungan
suka pulang juga ya? K : Menunduk K dengan hubungannya dengan keluarga akan
keluarganya keluarga membuat klien
melihat realitas

10
K : Ya, sebulan sekali K : Menoleh P dan P senang K senang menyenangkan atau
juga tersenyum mendapatkan jawaban membayangkan malahan stressor
P : Memperhatikan sesuai pertanyaan pulang
P : Kalau di rumah, P : Memandang K P berusaha mengkaji K mengingat Aktivitas di rumah
ngapain aja Pak Ong sambil tersenyum aktivitas K di rumah aktivitasnya di rumah merupakan data
K : Menoleh P lalu pantas tidaknya
melihat ke halaman pasien dilibatkan
dalam keluarga
K : Yah, tidur dan K : Memandang P P menemukan K menikmati waham
baca-baca buku P : Memperhatikan pengulangan terhadap yang dialaminya
penelitian. Profesor respon K waham pada K
harus banyak baca.
P : Suka ngobrol P : Memandang K P mengkaji peran K mengingat Menarik diri
nggak dengan K : Menunduk keluarga terhadap K aktivitasnya di rumah membuat K asyik
keluarga dengan dunianya
K : Menunduk P mendapatkan data K menganggap sendiri
K : Enakan diem, P : Memperhatikan menarik diri pada K ngobrol mengganggu
soalnya mengganggu wahamnya
saya baca buku

11
P : Bagaimana P : Memandang K P mengalihkan topik K bingung dengan Pengalihan agar K
perasaan Pak Ong K : Menunduk bahasan pertanyaan yang tidak larut dengan
sekarang? diberikan wahamnya
K : Menggaruk-garuk
K : Saraf, sakit saraf. kepala P bingung harus K menjawab tentang
Kakak saya hidup P : Memperhatikan ngobrol tentang apa keadaannya
lagi, itu dia. lagi

P:- P : Memandang P memikirkan topik K merenungkan Diam berguna untuk


halaman lain yang terkait keadaannya memikirkan interaksi
K : Ikut memandang selanjutnya
K : Dia sukses. halaman P kaget karena
kembali menemukan K menikmati
K : Menunjuk ke adanya halusinasi halusinasi lihatnya
halaman pada K
P : Kaget dan
memperhatikan
respon K

12
P : Pak Ong, kita tadi P : Memandang K P ingin mengakhiri K memperhatikan P Evaluasi fase I
sudah berkenalan, K : Menoleh fase I karena sudah berhasil jika K dapat
masih inget nggak cukup banyak data mengingat nama P
nama saya? yang terkaji sehingga nantinya
K : Memandang P K mengingat-ingat terjalin trust
K : Made dan tersenyum P senang karena K nama P
P : Memperhatikan ingat nama P

P : Nah, saya senang P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya
sekali bisa ngobrol K : Menoleh dan reinforcement pada K reinforcement harus ditentukan dan
dengan pak Ong. tersenyum harus mendapatkan
Bagaimana kalau persetujuan klien agar
selesai makan kita klien ingat terhadap
ngobrol lagi? kontrak
Sebentar saja kok, P senang karena K K ikut menentukan
yach cukup 20 menit K : Tersenyum mau menentukan kontrak
saja. P : Tersenyum kontrak berikutnya

K : Boleh

13
P : Nah kalau Pak P : Memandang K P menentukan topik K memikirkan Kegiatan yang akan
Ong setuju, nanti kita K : Menunduk dan aktivitas pada tentang kegiatan yang dilaksanakan harus
ngobrol tentang kontrak berikutnya ditawarkan mendapat persetujuan
perasaan Pak Ong K sehingga bila K
terhadap keluarga Pak keluar dari kegiatan
Ong. Sekalian saya dimaksud, bisa
periksa tekanan K : Mengangguk diingatkan tentang
darahnya ya. P : Tersenyum P senang karena K K setuju tentang batasan kegiatan
setuju dengan kegiatan yang akan sesuai kontrak
K : Ya, ya…. kegiatan yang akan dilaksanakan
dilaksanakan
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup
kesediaan Pak Ong dan mengulurkan percaya pada P merupakan akhir fase
ngobrol dengan saya, jabat tangan yang harus dilakukan
selamat sore K : Menoleh, untuk mencegah tidak
menjabat tangan P P senang karena K K menyambut salam percaya pada klien
K : Sore. mau berinteraksi P
K : Tersenyum lalu dengan P
menunduk

14
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu
dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping
individu tidak efektif, koping keluarga kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah
dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase
berikutnya yaitu fase kerja.
CONTOH ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama : Ny. ‘D’


Usia : 41 tahun
Interaksi : II,III,IV (Fase Kerja)
Lingkungan : Duduk di kursi taman, perawat duduk disamping klien dan suasana sekitar tenang.
Deskripsi : Klien nampak duduk sendiri ditaman dengan wajah yang datar dan nampak menundukkan kepala, tatapan mata
kosong dan penampilan cukup bersih.
Hari/Tanggal : Jum’at/ 8 Maret 2013
Waktu : 10.15 Wita

15
Tujuan : Klien mampu mengontrol rasa cemasnya berhubungan dengan perasaan tidak bergunanya.
Mahasiswa : Ayu Rahmadhani, S.Kep.

16
Komunikasi Verbal Komunikasi Non Verbal Analisa Berfokus Analisa Berfokus Rasional
Pada Perawat Pada Klien
P : Assalamu P: Menghampiri K, Penuh percaya diri dan Salam merupakan
Alaikum, bu D? senang bertemu dengan langkah awal untuk
tersenyum lalu duduk
klien membina interkasi
bersampingan dengan klien.

K : Waalaikumsalam Kemungkinan klien


suster. K : Memandang kearah P berfikir mengapa

dan membalas senyum terus perawat menghampiri


dirinya.
menundukkan kepala

kembali
P : Apa ibu masih Berharap klien masih
.
ingat dengan saya mengingat tentang diri
? P : Tetap tersenyum sambil P Hubungan saling
percaya sebagai dasar
menyentuh pundak K.
iteraksi yang terapeutik

K : Iya masih ingat, Klien merasa yakin antara perawat dan


K : Berkata sambil
mesih mengenali klien
suster Ayu kan? tersenyum. lawan bicaranya.

17
P : Iya ibu betul
sekali, kemarin kan Memberikan
saya sudah berjanji
untuk mengajarkan P : Tetap tersenyum, sambil kepercayaan kepada
ibu cara agar ibu bisa memperbaiki posisi klien untuk berfikir
merasa lebih berguna, duduk dikursi taman.
bahwa interaksi
ibu bersedia tidak
kalau kita berbincang- bertujuan untuk
bincang sebentar? mengevaluasi
kemampuan klien untuk
K : iya suster.
Berharap klien bersedia mengingat
P : Bisa tidak kalau K : menatap P melanjutkan interaksi.
kita berbincang P : Tetap tenang dan Klien bersedia
selama 40 menit mempertahankan kontak Informing :
berinteraksi dengan
kedepan? mata dengan K. memberikan informasi
perawat.
K : .. tentang waktu dan
tujuan P mengadakan
P : Ibu maunya K : Menganggukkan kepala.
dimana? interkasi dengan K.
P : Mata melihat daerah
sekitar yang diikuti Topik ringan dapat
Ingin memulai
K : Disini saja suster. dengan gerakan tubuh. memudahkan interksi
K : menunjuk kursi tempat percakapan dengan sebelum pertanyaan
mereka berdua sedang lebih lanjut.
topik yang ringan
P : Wahh cuaca hari duduk.
ini begitu sejuk P : Memandang ketaman
ya bu? sambil melirik K

18
K : Hanya diam, ikut sebelum memulai Pertanyaan terbuka
K : .. memandang halaman, memberi kesempatan
masuk kekondisi klien
menganggukkan kepala
lalu menunduk kembali. Ingin mengetahui Klien bersedia pada klien untuk
menceritakan
keadaan klien hari ini menceritakan apa
keadaannya
yang dia rasakan saat
P : Nada suara rendah relaks
P : Bagaimana itu.
dan jelas.
perasaan ibu D
hari ini? K : Memandang lurus
kedepan sambil Berusaha menggali Sedih karena merasa
K : kepala saya
memegang kepala. keluhan klien. dirinya tidak berguna
pusing suster.
sama sekali. Pertanyaan ini
P : Tetap dalam keadaan diajukan
perawat untuk
tenang sambil Mulai mengkaji mengeksplorasi
P : Kenapa bu? kemampuan
memegang pundak K. kebiasaan klien dalam
personal klien yang
K : menundukkan kepala menghadapi masalah. masih
K : Saya merasa tidak ada sebagai bahan
dengan mata yang
berguna untuk untuk
mulai berkaca-kaca. Klien merasa tidak memberi tanggapan
keluarga saya. positif
P : Tetap tersenyum pada mampu berbuat apa-
terhadap pikiran
klien. apa. negatif

19
P : Jadi kalau ibu yang muncul saat ini,
dalam
merasa seperti itu, K : Menatap P, kemudian Menawarkan kepada
menyelesaikan
biasanya menunduk klien cara masalahnya
dalam hal ini masalah
melakukan apa? P : Tetap tenang dan menghilangkan pusing. Bersedia
pikiran negatif tentang
K : Saya tidak tersenyum. mendengarkan
diri
melakukan apa- tawaran saran dari
apa, hanya diam K: Menggelengkan kepala. perawat.
saja.
P : Oh.. jadi kalau ibu
diam pusingnya P: Bicara jelas, lembut dan
bisa hilang? melihat kearah K
K : Tidak juga. sambil Respon penguatan
atas
mempertahankan Mencoba memberikan Jawaban yang
P : Nah kalau begitu senyum. alternatif kegiatan pada diutarakan
klien akan
ibu mau tidak K : Menganggukkan kepala klien. memberikan
melakukan sambil tersenyum. kesan bahwa perawat
serius
kegiatan yang bisa P : Tersenyum dan memperhatikan
membuat mempertahankan kontak Merasa ragu akan masalah
klien
pusingnya hilang? mata. kemampuannya,

20
K : Pandangan mulai masih merasa tidak
K : Iya suster, mau. dialihkan ketaman mampu melakukan.
didepannya.
P : Ibu sukanya
melakukan apa? P : Suara lembut dan jelas. Meyakinkan klien
Tangan menunjuk kearah bahwa klien mampu
K : Saya sukanya bunga-bunga yang ada di melakukan kegiatan
jalan-jalan ditaman taman. yang berguna.
melihat bunga-
bunga. Masih nampak ragu.

P : Kalau begitu
bagaimana kalau K : Menunuduk kemudian
ibu mulai menanam menatap perawat
bunga ditaman ini, beberapa saat dan
lihat taman ini, kemudian menunduk
kekurangan bunga kembali Kembali meyakinkan
kan? Mulai kering P : Tersenyum sambil klien.
karena tidak ada menepuk paha K.

21
yang merawatnya. K : Diam sambil Mulai berfikir dan Memotivasi klien
Bagaimana kalau menganggukkan mempertimbangkan memandang dirinya

ibu saja yang kepala. Mencoba memberikan masukan dari perawat. secara positif.

merawatnya. P : Tersenyum dan gambaran positif dari


K : Apa saya bisa mempertahankan kontak kegiatan yang
melakukannya? mata. ditawarkan.

K : Menunduk
mendengarkan apa
P : Pasti ibu bisa, yang dikatakan P dan Sudah mengerti dan
yang penting ada kemudian melihat mau menerima saran
kemauan. kearah bunga-bunga dari perawat.
K : .. yang sudah mulai layu.
P : Tersenyum. Membuka topik
P : Jadi ibu bisa mulai pembicaraan yang baru,
masukkan kegiatan agar bisa menawarkan
ini dalam jadwal K : Diam sejenak. kegiatan yang lain. Klien mengingat hal-
keseharian ibu. P : Menatap klien sambil hal traumatinya.
tersenyum, nada suara

22
K : Capek tidak lembut dan tetap
suster? tenang.

P : Tidak kok, kan Menemukan adanya Mulai emosional.


setiap hari cuma inkoheren dari
disiram saja. K : Menganggukkan kepala pembicaraan awal.
dengan penuh
K : …. keyakinan.
P : kalau ibu bisa
merawat bunga-bunga P : Menatap klien dengan Sadar bahwa Melakukan teknik

dengan baik, taman mempertahankan pembicaraan telah fokusing agar


pembicaraan tetap
ini akan terlihat senyum. keluar dari tujuan awal
fokus.
semakin indah kalau sehingga berusaha
bunganya mulai kembali untuk
bermekaran. Yang K : Terlihat sedih. memfokuskan
bahagia tidak hanya pembicaraan.

23
ibu saja, perawat- Klien masih
perawat dan teman- Senang karena klien mengingat dengan
teman ibu bisa masih ingat dengan baik fokus
menikmati pembicaraan pembicaraan
Memotivasi klien untuk
pemandangan taman sebelumnya. meskipun sempat
melakukan ketrampilan
yang indah. Setuju Menawarkan alternatif melenceng dari topik.
selanjutnya
tidak bu? P : Diam sambil kegiatan yang lain.
mengamati K dengan Mengungkapkan
K : iya yah suster, seksama. kesenangannya yang

dengan begitu saya K : menundukkan kepala. lain.

bisa merasa berguna P : Volume suara kecil.


lagi. K : menoleh ke P kemudian
menundukkan kepala
P : Iya bu, betul kembali. Memberikan gambaran
sekali. Ngomong- P : Tenang, volume suara positif terhadap
ngomong kalau kembali stabil. kegiatan yang
malam hari ibu disarankan.
biasanya melakukan
apa? K : Ekspresi bingung.

24
P : Tersenyum dan
K : Tidak ada suster, memperhatikan K. Menyetujui topik dalam

baring-baring saja di upaya mengatasi Pemberian pujian dapat


masalah meningkatkan harga diri
tempat tidur, sampai K : Menjawab dengan nada Senang karena klien
klien
akhirnya tertidur. yang pelan. merespon dengan
Kalau baring saya sangat baik saran yang
selalu ingat dengan P : Tersenyum sambil ditawarkan.
anak-anak saya, saya memberikan saran.
merasa betul-betul Menepati waktu
tidak berguna tidak merupakan salah satu
bisa merawat mereka Mengingatkan bahwa tujuan dari
dengan baik K : Menatap perawat sambil kontrak telah selesai. meningkatkan hubungan
menganggukan kepala Dan selanjutnya Klien senang saling percaya diantara

P : .. menawarkan kontrak berinteraksi dengan P–K


perawat.
yang akan datang.
K :.. P : menjelaskan dengan
P : Anaknya sekarang tenang, mempertahankan
dimana? kontak mata dan senyuman.
Antusias dengan rencara
pertemuan selanjutnya.

25
K : Dibawa pergi
sama suami saya.

P : Ohh begitu bu,


saya mengerti ibu
begitu merindukan K : Nampak kesungguhan
anak-anak ibu tapi saat menucapkan.
Salam terakhir
kan saat ini kita P : Mengancungkan jempol menunjukkan rasa
membahas hal yang sambil tersenyum percaya perawat-klien
lain. kearah klien dan telah terbina
K :.. menepuk-nepuk
P : apa ibu masih bahunya.
ingat yang kita K : Menatap dan tersenyum
bicarakan tadi? kepada P.
P : mempertahankan kontak
K : Masih suster, apa mata.
yang saya lakukan
biasanya sebelum
tidur.

26
K : Tersenyum dan
P : iya bu, bagaimana mengangguk kearah
kalau ibu mulai perawat.
menulis puisi lagi P : Melirik jam tangan.
seperti waktu masih
muda, kan katanya
ibu bisa menulis puisi K : Menjawab dengan
yang indah. semangat.

K : Iya dulu saya


sering menulis puisi, P : mengulurkan tangan
tapi sudah lama saya untuk berjabat.
tidak melakukannya
lagi.
K : Menjabat tangan P.
P : ibu bisa mulai lagi
dari sekarang,
buatkan saya dan
teman-teman yang

27
lain puisi, siapa tahu
puisi ibu bisa dimuat
dimajalah suatu hari
nanti, kan ibu bisa
terkenal dan anak-
anak ibu yang
membaca pasti akan
sangat merasa bangga
dengan ibu.

K : iya juga yah


suster, nanti saya
coba.
P : ..

K :..

28
P : Nah, ini kan sudah
40 menit bu,
bagaimana kalau
perbincangan kita
dilanjutkan besok, ibu
setuju tidak?

K :..

P : Ibu bisanya
dimana dan jam
berapa?

K : ditaman ini saja


suster, jam 5 sore.

P : iya bu, kalau


begitu saya pamit

29
dulu. Terima kasih
bu.
Assalamu Alaikum.

K : Waalaikumsalam.

30

Anda mungkin juga menyukai