ANALISA
ANALISA
KOMUNIKASI KOMUNIKASI BERPUSAT
BERPUSAT RASIONAL
VERBAL NON VERBAL PADA
PADA KLIEN
PERAWAT
P : Selamat sore P: Memandang K P : Ingin K masih ragu Salam merupakan
Pak, boleh saya dan tersenyum membuka terhadap orang kalimat pembuka
duduk di sebelah K: Ekpresi datar percakapan baru yang masuk untuk memulai
Bapak ? dengan klien ke lingkungannya suatu percakapan
dan berharap sehingga dapat
dengan sapaan terjalin rasa
K: Ekpresi datar sederhana P K ragu terhadap percaya.
K : Sore, P: Memandang K bisa diterima orang baru
silahkan. oleh K.
P merasa
senang ada
tanggapan atas
salam
walaupun
belum
diekpresikan
secara tulus
P : Wah, suasana P : Memandang P ingin K memberikan Topik ringan akan
sore ini sejuk ke halaman memulai respon sepintas memudahkan
sekali ya Pak sambil melirik K percakapan dan menunjukkan interaksi lebih
K : Ikut melihat dengan topik perhatian cukup lanjut
ke halaman lalu ringan sebelum terhadap P
K : (diam) menghisap masuk ke
rokoknya dan kondisi K
menunduk lagi
P : Oh ya, P : Memandang P merasa K masih Memperkenalkan
perkenalkan saya K sambil bahwa K harus memberikan diri dapat
Made, saya menjulurkan diberikan tanggapan secara menciptakan rasa
mahasiswa tangan ke K penjelasan ragu-ragu percaya klien
praktek disini K : Mengalihkan tentang terhadap perawat
yang akan rokok ke tangan kedatangan P
merawat Bapak. kiri lalu tanpa
K : (diam) memandang P
menerima uluran
tangan P
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga
diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga
kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan
dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan
dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN
KESEHATAN JIWA
RUANG RAWAT : R. Cendrawasih RSJP Jakarta TANGGAL DIRAWAT : 26 Maret 1999
I. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-
IV. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin baca buku. Klien
merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol dengan sesama
pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji
Pohon Masalah
MENARIK DIRI
Core Problem
KURANG PENGETAHUAN
P : Wah, Bapak Ong lupa ya? P : Menepuk bahu K, P berusaha mengingatkan K K masih mencob
Nama saya Made, saya yang touching hand. mengingat-ingat
minggu lalu ngobrol dengan K : Memandang P lama
Bapak!
K : (diam)
P : Ini nama saya, bisa baca P : Menunjukkan papan P merasa bahwa K harus K ingat nama P m
kan? Nah, nama saya siapa? nama pada K diberikan petunjuk untuk bantuan papan na
K : Mengeja nama P mengingat P
P : Nah, Bapak ingat nggak P : Memandang P dan P ingin lebih meyakinkan K K mulai ingat per
saya ini siapa? tersenyum apakah K masih ingat pada P minggu lalu
K : Memandang P lalu
menunduk
K : Made, pak mantri ! P merasa senang karena K K senang karena
K : Memandang P dan berhasil mengingat P
menyalami P
K : Menjabat tangan K
P : Pak Ong, seperti yang P : Memandang K P mengingatkan kontrak K mencoba meng
janji kita minggu lalu, K : Menunduk dengan K kontrak yang sud
sekarang kita ngobrol tentang disepakati
Bapak. Bapak bersedia
ngobrol dengan saya?
K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban
K : Ya, bersedia. menjawab singkat lalu singkat dan respon K belum K tertarik untuk n
menunduk lagi menunjukkan ketertarikan dengan P
P : Memandang K
P : Pak Ong, bagaimana P : Memandang K sambil P mencoba memberikan K mulai merasa b
keadaan bapak sekarang ? tersenyum perhatian pada keadaan K datang untuk mem
K : Menunduk
P : Nah kalau sudah pusing P : Memandang K sambil P mulai mengkaji kebiasaan K berpikir dan be
begitu, apa yang biasanya tersenyum klien dalam menghadapi mengingat
pak Ong lakukan? K : Menghisap rokok dan masalah
melemparkannya karena
sudah habis
P : Kira-kira apa lagi yang P : Memandang K dan P mengkaji aspek positif K berusaha meng
bisa menghilangkan tersenyum pemecahan masalah klien kebiasaannya
pusingnya pak Ong? K : Menoleh ke halaman dan
terdiam beberapa lama
K : Jalan-jalan. K : Menoleh P sebentar lalu P mendapat data koping pada K menjawab sesu
menunduk lagi K daya ingat yang d
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu! Nah, P : Menunjukkan jempol P memberikan pujian karena K membayangka
jalan-jalannya kemana saja? tangan K dapat memberikan data menyenangkan
K : Tersenyum
K : Di taman, liat bunga dan P menunjukkan perhatian K merasa nyama
pohon. K : Menoleh ke taman dan dengan ikut menoleh ke melihat taman da
menunjuk pohon-pohonan halaman pohonan
P : Ikut menoleh ke taman
P : Bagus ya, tamannya. P : Tersenyum sambil P menerapkan komunikasi K senang meliha
Apalagi kalau dirawat memandang ke arah halaman pasif halaman
dengan baik. K : Memandang halaman
K : Ibu tiri saya jahat K : Memandang halaman P kaget menemukan data K tiba-tiba ingat
P : Kaget masa lalu klien yang masa lalunya
traumatik
P:- P : Memandang K P masih kaget dan berpikir K semakin tering
K : Menunduk tentang apa yang harus masa lalunya
dilakukan pada K
K : Saya sering dipukul. K : Menepuk-nepuk P merancang penggalian data K membayangka
Kepala saya jadi sakit. kepalanya mengenai aspek traumatik ibu tirinya
P : Memperhatikan respon
klien
P : Sekarang ibu tirinya P : Memandang K P mencoba mendapatkan K merenungkan k
dimana? K : Menunduk data
K : Memandang P K menegaskan si
K : Sekarang sudah baik. P : Tersenyum P menemukan adanya sekarang
inkoherensi pembicaraan
P:- P : Memandang K P sadar bahwa interaksi K menikmati ing
K : Menunduk keluar dari tujuan dan pada masa lalu
berpikir untuk
K:- K : Menunduk mengembalikan tujuan
P : Memperhatikan interaksi
P memikirkan topik untuk
kembali pada tujuan interaksi
P : Pak Ong, saya tahu Bapak P : Menepuk bahu K P memfokuskan kembali K belum bisa me
memikirkan tentang ibu tiri K : Menunduk pembicaraan pembicaraannya
Bapak. Tapi sekarang kita
membicarakan tentang
kegiatan yang bisa pak Ong
lakukan.
K : Menunduk P terus mencoba K berpikir tentan
K:- P : Menepuk bahu K memfokuskan pembicaraan pembicaraan
P : Nah, Pak Ong masih ingat P : Memandang K dan P mencoba menggali daya K memikirkan te
nggak tadi kita ngomongin tersenyum ingat klien terhadap pembicaraan yan
apa? K : Menoleh pada P pembicaraan tadi tadi
K : Mengangguk dan
K : Masih. Nyiram dan memandang P P senang karena K ingat pada K teringat pada p
ngebersihin tempat tidur. P : Tersenyum apa yang dibicarakan yang dilakukan b
P : Bapak setuju kalau P : Mendekatkan diri pada K P mengaskan kembali K menunjukkan p
dilakukan tiap hari? K : Menoleh dan kesepakatan terhadapa tindaka
K : Boleh…boleh. memandang P P senang karena K setuju akan dilaksanaka
K : Mengangguk dan terhadap tawaran P
tersenyum
P : Tersenyum
P : Bagus kalau begitu. P : Menepuk pundak K P memberikan pujian pada K K senang dengan
K : Tersenyum diberikan
K:- K : Memandang P dan P senang karena K K menjabat tanga
menjabat tangan P memberikan respon sesuai menunjukkan per
P : Membalas jabat tangan K harapan
P : Nah, karena sudah P : Memandang K dan P mengakhiri fase interaksi K merasa perlu u
waktunya mandi, Pak Ong tersenyum dan membuat kontrak karena diarahkan
mandi dulu ya. Biar bersih K : Tersenyum interaksi selanjutnya
dan segar. Nanti malam
sehabis makan kita ngobrol
lagi yuk?! K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju pada ko
K : Ya…ya… P : Tersenyum diberikan P
P : Nah nanti baru kita P : Memandang K dan P menentukan topik interaksi K memikirkan te
ngobrolin tentang ibu tiri Pak tersenyum selanjutnya yang ditawarkan
Ong, ya? K : Menunduk
K : Memandang P P senang karena K setuju K setuju terhadap
K : Ya…ya… P : Tersenyum ditawarkan
P : Kalau begitu terimakasih P : Menepuk pundak K dan P mengakhiri interaksi K senang karena
atas perhatian Pak Ong. mengulurkan tangan mengucapkan sal
Selamat sore. Sampai ketemu K : Menoleh kepadanya
nanti malam. K : Tersenyum dan menjabat P senang karena K sudah
K : Selamat sore. tangan P percaya pada P K menjabat tanga
P : Tersenyum tanda mengakhiri
sementara
KESAN PERAWAT :
Fase kerja dapat dilaksanakan dengan baik. Klien dapat mengidentifikasi kegiatan positif yang
bisa dilakukannya walaupun harus diarahkan secara terfokus terlebih dahulu. Saat interaksi
terjadi flight of ideas dimana klien teringat pada ibu tirinya yang berlaku kejam padanya.
Pengalaman tersebut merupakan traumatik bagi klien sehingga perlu dikaji lebih dalam lagi.
Telah disepakati pula bahwa pengalaman tersebut dibicarakan nanti pada saat interaksi
selanjutnya.
CATATAN KEPERAWATAN
1 1 April1999 Isolasi sosial : menarik diri b.1.1. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang S : Klien mengataka
b/d harga diri rendah kronik “Ayo kita jalan-jalan kesana, rasanya lebih sejuk kalau dengan suasana ha
kita ngobrol disana!” sejuk
O : Klien tampak se
b.1.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan perasaan
klien yang berhubungan dengan masalah interaksi S : Klien mengataka
“Bagaimana rasanya kalau Pak Ong ngobrol dengan jahat-jahat dan ia m
teman-teman Pak Ong?” dengan mereka
O : Menunjuk teman
c.1.1. Mendiskusikan kegiatan yang bisa dilakukan klien yang jahat
di rumah sakit
“Kira-kira pekerjaan apa yang Pak Ong senangi di S : Klien mengataka
rumah sakit ini?!” merawat taman dan
tempat tidur
O : Menunjuk ke hal
2 1 April 1999 Perubahan persepsi a.1.1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengataka
sensori : halusinasi lihat b/d “Oh ya, Pak Ong masih ingat dengan nama saya?” perawat dan kontrak
perilaku menarik diri “Kita kan janji mau ngobrol tentang cara berkenalan, O : Klien menyebut
masih ingat?”
S : Klien mengataka
memikirkan biaya an
b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan O : Klien menepuk-n
perasaannya kepalanya
“Dari tadi saya lihat Pak Ong tidur-tiduran saja, apa ada
yang Pak Ong pikirkan?”
S : Klien mengataka
melaksanakan kegia
c.2.2. Memotivasi klien untuk melakukan kegiatan tanaman dan memb
harian di ruangan tidur setiap hari
“Pak Ong bilang kalau Pak Ong suka merawat taman O : Klien mengangg
dan merapikan tempat tidur. Kita bisa mulai dari besok ditawarkan alternatif
ya?!” harian
IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 1 April 1999
RM No :-
FAKTOR PREDISPOSISI
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : Klien mengatakan ibu tirinya jahat. Klien
sering dipukuli sampai kepalanya sakit.
PSIKOSOSIAL
Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Klien menganut agama Kristen Methodist
b. Kegiatan Ibadah : Ke gereja setiap hari minggu. Ketika ditanya perasaannya saat sembahyang, klien
mengatakan rugi waktu karena dunia tetap saja kacau
Pohon Masalah
a.
a) Core Problem
3.
P merasa
senang ada
tanggapan atas
salam
walaupun
belum
diekpresikan
secara tulus
P : Wah, suasana P : Memandang P ingin K memberikan Topik ringan akan
sore ini sejuk ke halaman memulai respon sepintas memudahkan
sekali ya Pak sambil melirik K percakapan dan menunjukkan interaksi lebih
K : Ikut melihat dengan topik perhatian cukup lanjut
ke halaman lalu ringan sebelum terhadap P
K : (diam) menghisap masuk ke
rokoknya dan kondisi K
menunduk lagi
P : Oh ya, P : Memandang P merasa K masih Memperkenalkan
perkenalkan saya K sambil bahwa K harus memberikan diri dapat
Made, saya menjulurkan diberikan tanggapan secara menciptakan rasa
mahasiswa tangan ke K penjelasan ragu-ragu percaya klien
praktek disini K : Mengalihkan tentang terhadap perawat
yang akan rokok ke tangan kedatangan P
merawat Bapak. kiri lalu tanpa
K : (diam) memandang P
menerima uluran
tangan P
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif
walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali adalah data mengenai harga
diri rendah kronik, halusinasi lihat, menarik diri, koping individu tidak efektif, koping keluarga
kurang efektif, flight of ideas dan ideal diri yang tinggi. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan
dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan
dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.
A. IDENTITAS KLIEN
Initial : Tn. O. T. B.
Umur : 56 Tahun
Informan : Klien sendiri
Tanggal Pengkajian : 26 Maret 1999
RM No :-
B. ALASAN MASUK
Klien mengatakan karena sakit saraf
C. FAKTOR PREDISPOSISI
1. Tidak pernah mengalami gangguan jiwa sebelumnya, klien sudah dirawat sejak tahun 1983
2. Pengobatan sebelumnya tidak berhasil
3. Aniaya fisik, aniaya seksual, penolakan, kekerasan dalam keluarga, tindakan kriminal tidak ada
4. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa : belum terkaji
5. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan : belum terkaji
D. FISIK
1. Tanda vital : TD 130/90 mmHg, N 84 x/menit, S 36,9 C, P 16 x/menit
2. Ukur : TB/BB belum terkaji
3. Keluhan fisik : Tidak ada
Masalah keperawatan : -
E. PSIKOSOSIAL
1. Genogram : belum terkaji
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien mengatakan puas terhadap tubuhnya
b. Identitas : Tidak ada gangguan identitas
c. Peran : Klien tidak tahu perannya sebagai apa.
d. Ideal diri : Klien bercita-cita menjadi profesor, sehingga merasa harus rajin baca buku. Klien
merasa cita-citanya sudah tercapai sekarang (padahal tidak)
e. Harga diri : Klien mengatakan kakaknya sukses.
Masalah keperawatan :
- Ideal diri terlalu tinggi
- Harga diri rendah
3. Hubungan sosial
a. Orang yang berarti : Belum terkaji
b. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat : Belum terkaji
c. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Klien tidak mau ngobrol dengan sesama
pasien atau dengan perawat, suka menyendiri.
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : Menarik Diri
4. Spiritual
a. Nilai dan keyakinan : Belum terkaji
b. Kegiatan Ibadah : Belum terkaji
F. STATUS MENTAL
1. Penampilan : kurang rapi
Pasien berpakaian seadanya, celana bolong-bolong bekas rokok, kantung baju coklat bekas
tembakau yang berbau
Masalah Keperawatan : Resiko kurangnya perawatan diri
2. Pembicaraan : Gagap, inkoheren
Pasien menjawab pertanyaan dengan jawaban yang tidak jelas dan terputus-putus, kadang-
kadang tidak nyambung dengan apa yang ditanyakan
Masalah Keperawatan : Gangguan pola komunikasi verbal
3. Aktivitas motorik : lemah dan lesu
Saat wawancara, pasien sedang duduk termenung dan memandang di kejauhan serta terlihat loyo
Masalah Keperawatan : Kelemahan aktivitas
4. Alam perasaan : sedih
Ekpresi wajah pasien nampak sedih saat wawancara
Masalah Keperawatan : Depresi
5. Afek : Datar
Afek pasien selama wawancara tidak terdapat perubahan yang berarti, terkesan hambar
Masalah Keperawatan : Menarik diri
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang
Selama wawancara, pasien lebih banyak menunduk dan menjawab pertanyaan dengan tidak
melihat perawat
7. Persepsi : Halusinasi
Pasien mengatakan ia sering melihat kakaknya yang sudah mati tapi hidup kembali dan lalu
mereka ngobrol
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi sensori : Halusinasi
8. Proses pikir : Flight of Ideas, Persevarasi
Pembicaraan klien tidak terarah dengan ide yang tidak nyambung satu sama lain, klien sering
mengulang pernyataan bahwa kakaknya hidup kembali
Masalah Keperawatan : Gangguan persepsi Sensori
9. Isi pikir : Waham kebesaran
Pasien mengaku dirinya sudah menjadi profesor dan guru besar di UI, ia juga mengatakan bahwa
situasi di dunia sudah perang semua
Masalah Keperawatan : Gangguan Orintasi Realitas : Waham Kebesaran
10. Tingkat kesadaran : CM, disorientasi waktu tempat dan orang tidak ada
Selama wawancara, pasien tampak sadar
Masalah Keperawatan : -
11. Memori : Ada gangguan daya ingat jangka panjang
Saat pasien diminta menyebutkan peristiwa di masa lalu, pasien tampak bingung
Masalah Keperawan : Demensia
12. Tingkat konsetrasi dan berhitung : Mudah beralih, mampu berhitung sederhana
Sering saat wawancara klien menoleh ke satu arah, dan klien lupa pertanyaan yang telah
diberikan kepadanya
Masalah Keperawatan : Halusinasi lihat
13. Kemampuan penilaian : Belum terkaji
14. Daya tilik diri : Belum terkaji
H. MEKANISME KOPING
Menghindari masalah, dan suka menyendiri
Masalah keperawatan : Koping individu tidak efektif
I. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
1. Masalah berhubungan dengan dukungan kelompok : klien jarang bergaul dengan sesama pasien,
lebih senang menyendiri dan melamun
2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : teman-teman klien sesama pasien malas ngobrol
dengan klien
3. Masalah berhubungan dengan pendidikan : klien mengatakan ia kuliah di berbagai negara
sehingga ia layak disebut profesor
4. Masalah berhubungan dengan pekerjaan : belum terkaji
5. Masalah berhubungan dengan perumahan : belum terkaji
6. Masalah berhubungan dengan ekonomi : belum terkaji
7. Masalah berhubungan dengan pelayanan kesehatan : belum terkaji
Masalah keperawatan :
- Isolasi sosial : menarik diri
- Waham kebesaran
K. ASPEK MEDIS
1. Diagnosa Medis : belum terkaji
2. Therapi Medik : belum terkaji
Pohon Masalah
RESIKO PRILAKU KEKERASAN
MENARIK DIRI
Core Problem
f.1.1.Diskusikan
dengan keluar-ga
dalam
mengidentifikasi
sumber-sumber
yang ada dalam
keluarga
f.1.2.Bersama
keluarga menyu-sun
rencana dimasa
yang akan datang.
3/26 Perubahan Tupan :
Maret persepsi Klien dapat
1999 sensori : mengontrol
halusinasi halusinasinya
lihat b/d
perilaku Tupen : a.1. Sesudah 1 kali a.1. Bina hubungan Dengan terbinanya
menarik diri. a. Klien dapat pertemuan, klien saling percaya : hubungan saling
membina dapat berinteraksi Sapa klien dengan percaya dan berfokus
Data hubungan dan terbina ramah baik verbal pada hal-hal yang
Subyektif : saling percaya. hubungan saling maupun non verbal, disukai klien,
- Klien percaya Perkenalkan diri diharapkan klien
mengatakan klien dengan merasa bahwa peawat
pekerjaannya menyebut nama memperhatikan, dan
hanya duduk nama secara jelas. klien mau terbuka
melamun Jelaskan maksud sehingga memudahkan
- Klien dan tujuan intervensi
mengatakan ia pertemuan.
sering melihat Buat kontrak dan
dan ngobrol tepati janji
dengan
kakaknya yang Selalu kontak mata
sudah selama interaksi
meninggal Tunjukkan sikap
- Klien empati dan penuh
mengatakan perhatian pada klien
kakaknya Terima klien apa
sudah adanya.
meninggal tapi Mulai interaksi
hidup lagi dengan hal yang
disukai klien
Data
Obyektif:
- Klien
menyendiri di
pojok ruangan
- Klien terlihat
memandang ke
kejauhan
b.2.3.Informasikan
c. Klien dapat pada klien koping
Membantu klien
membuat yang konstruktif mengembangkan
rencana dalam menghadapi kemampuan yang ada
realistis dalam masalah tersebut pada dirinya
waktu tiga
minggu c.1. Klien dapat c.1.1.Bimbing klien
membuat jadwal untuk dapat
kegiatan sesuai menentukan
dengan keinginannya dalam
kemampuan beraktivitas
- Merawat diri
- Membersihkan
ruangan
- Membersihkan
lingkungan
- Olahraga
d. Klien dapat d.1. Klien dapat d.1.1.Beri Kesempatan untuk
melaksanakan menyebutkan kesempatan klien sukses dapat
rencana yang kegiatan yang untuk sukses : memotivasi klien untuk
telah dibuat telah dilakukan- Beri waktu untuk melakukan/menetapkan
berinteraksi keterampilan yang
- Beri waktu untuk sudah dimilikinya
beraktivitas
e.1.2.Anjurkan agar
keluarga dapat
menyediakan
fasilitas yang terkait
dengan kegiatan
Lampiran 3.
CATATAN KEPERAWATAN
1 26 Maret 1999 Isolasi sosial : menarik diri a.1.1. Memberi kesempatan klien untuk S : Klien mengatakan
b/d harga diri rendah kronik mengungkapkan perasaannya melamun karena kak
“Coba Pak Ong ceritakan, mengapa Pak Ong melamun O : Menunduk
saja?”
S:-
a.1.2. Memberikan respon yang tidak menghakimi O : Memandang ke h
“Saya tahu Pak Ong belum mau ikut membantu teman
mengambil makanan. Tidak apa-apa!”
S : Klien mengataka
a.1.3. Menciptakan suasana lingkungan yang tenang duduk di tempat yang
“Bagaimana kalau kita duduk disana, suasananya enak O : Klien mau duduk
kan?!” disarankan
2. 26 Maret 1999 Perubahan persepsi a.1.1. Membina hubungan saling percaya S : Klien mengatakan
sensori : halusinasi lihat b/d “Selamat sore Pak Ong, masih ingat dengan nama perawat dan kontrak
perilaku menarik diri saya?!” dilakukan
“Kita kan janji mau ngobrol, masih ingat dengan janji O : Klien menyebut n
kita?!
S : Klien mengatakan
b.1.1. Mendorong klien untuk mengungkapkan hidup lagi
perasaannya O : Klien menunjuk k
“Bagaimana perasaan Pak Ong sekarang?. Saya lihat tersenyum
Pak Ong sedang melihat sesuatu?.Saya sendiri tidak
melihatnya. Coba Pak Ong ceritakan!”
S : Klien mengatakan
c.2.2. Memotivasi klien untuk mengungkapkan ngobrol dengan pera
perasaannya terhadap keuntungan berhubungan O : Klien tersenyum
dengan perawat tangan perawat
“Gimana rasanya setelah Pak Ong ngobrol dengan
saya dan teman-teman saya?!”
P : Bapak bersedia ngobrol P: Memandang K dan P mengingatkan klien pada K menerima kontra
dengan saya?? Kan kita sudah tersenyum kontrak yang sudah dibuat bersedia berbicara d
janji kemarin sore mau K: Ekpresi datar perawat
membicarakan perasaan Bapak
tentang perpisahan kita.
K : Ya…ya….
K: Menunduk dan sesekali P merasa bahwa klien masih K merasa sedih kar
menoleh pada perawat, belum dapat menerima terminasi menghadapi termin
tampak sedih yang sudah dipersiapkan dari klien
P: Memperhatikan respon kemarin
klien
P : Nah, seperti yang telah saya P : Menepuk bahu K, Memberikan K kesempatan K masih larut denga
sampaikan kemarin, hari ini kan touching hand. untuk ekplorasi perasaannya perasaannya sehing
hari terakhir saya ada disini. K : Memandang P lama sulit mengungkapk
Berarti mulai besok Pak Ong perasaannya
tidak bisa lagi ngobrol dengan
saya. Bagaimana perasaan
Bapak ?!
P : Bapak cerita saja apa adanya, P : Memandang K P merasa bahwa K harus Keraguan K mulai h
saya tidak akan marah kok!! K : Diam berpikir diberikan penegasan bahwa P
siap mendengarkan tanpa
menghakimi
K : Sedih dan terkenang-kenang!!
K : Memandang P P senang karena K mau K merasa bebas
P : Tersenyum memberikan respon terhadap mengungkapkan pe
pertanyaan perawat
P : Jadi Pak Ong merasa kalau P : Memandang P dan P ingin menggali perasaan klien K semakin merasa b
tidak ada saya Pak Ong akan tersenyum selanjutnya mengungkapkan pe
sedih ?! K : Menundukkan
kepalanya
K sedih karena tida
K : Ya…ya…soalnya tidak ada K : Memandang P P merasa K merasa sedih karena ngobrol lagi
yang bisa diajak ngobrol lagi. mengelus-elus kepalanya tidak bisa ngobrol lagi
P : Tersenyum
P : Kan bisa dengan teman-teman P : Memandang K P ingin menggali perasaan klien K semakin bebas
yang lain K : Memandang ke sekitar lebih lanjut mengungkapkan pe
P : Nah, ingat-ingat ya apa yang P : Mendekatkan diri pada P mencoba menawarkan K berpikir terhadap
saya ajarkan kepada Pak Ong!!! K dan menekankan kalimat penegasan pada klien perawat
K : Memandang P dan
menunduk
P : Pak Ong, saya berterimakasih P : Memandang K dan P berusaha menunjukkan interest K berpikir mengapa
pada Pak Ong karena sudah mau tersenyum pada klien dengan ucapan mengucapkan terim
bekerjasama dengan saya untuk K : Menunduk dan berpikir terimakasih
kesembuhan Pak Ong !!!
P : Nah, kalau begitu kita akhiri P : Menepuk bahu K P mengakhiri kontrak dan K merasa sedih kar
dulu sampai di sini. Sebentar lagi K : Memandang P menetapkan kontrak selanjutnya berpisah dengan P
saya harapkan Pak Ong bersedia pada K untuk acara terminasi
hadir pada acara perpisahan besar
dengan teman-teman saya juga.
K : Menganggukkan P senang karena K menyetujui K mau menerima k
K : Ya…ya… kepalanya kontrak dengan perawat
P : Tersenyum
P : Oke, jam lima sore kami P : Memandang K dan P menutup interaksi dan K menerima kontra
tunggu Pak Ong disini. Selamat menepuk pundak K menegaskan kontrak selanjutnya
sore Pak Ong. K : Tersenyum
K : Ya…ya… K : Tersenyum P senang karena K menerima K menyiapkan diri
P : Tersenyum pada K kontrak selanjutnya kontrak berikutnya
KESAN PERAWAT :
Kontak ke-18 fase terminasi bertujuan untuk menggali perasaan klien tentang perasaan klien terhadap
realitas perpisahan dengan perawat. Klien memang sudah disiapkan seminggu sebelum terminasi dengan
mengkonfirmasikan pada klein bahwa hari perawatan oleh mahasiswa tinggal seminggu lagi. Sehari
sebelum terminasi juga dilaksanakan pre-terminasi dengan menanyakan perasaan klien bila kehilangan
teman ngobrolnya. Klien sempat kembali ke kamar tanpa permisi pada perawat. Fase saat itu adalah fase
denial tetapi pada interaksi ke-18 tersebut diatas, klien sudah dapat menerima realitas perpisahan dengan
perawat.
CATATAN KEPERAWATAN
b.1.4.Memberi
reinforcement positif S : Klien Pertahankan
atas kemampuan mengatakan
klien terimakasih
mengungkapkan atas pujian
perasaannya yang
“Wah Bagus, Pak diberikan
Ong sudah mau O : Klien Pertahankan
cerita!” tersenyum
S : Klien
b.2.1.Mendorong mengatakan
klien senang
mengungkapkan karena
perasaannya diajak
terhadap hubungan ngobrol
dengan perawat O : Klien
“Enak kan kalau Pak mau duduk
Ong mau ngobrol bersama
dengan kita?” perawat lain
dan
berbicara
c.1.1.Menghadirkan
perawat lain dalam
interaksi dengan S:-
klien O : Klien
“Nah ini teman saya, tampak mau
coba kenalan!” beinteraksi
dengan
perawat lain