Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PROSES INTERAKSI

Nama
Mahasiswa :
Tanggal :
Waktu : Pkl. 12.00 – 12.20 wib
Tempat : Ruang Jiwa C RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Inisial Klien : Sdr. MS
Interaksi ke : I (Fase Perkenalan)
Lingkungan : Ruang istirahat pasien/ kamar pasien, berhadapan dengan klien, suasana tenang
Deskripsi
pasien : Penampilan kurang rapi, pakaian kaos warna biru putih, pasien sambil minum air kacang hijau.
Tujuan : Klien dapat mengenal perawat dan mengungkapkan secara terbuka permasalahnya
komunikasi

KOMUNIKASI KOMUNIKASI NON ANALISA ANALISA RASIONAL


VERBAL VERBAL BERPUSAT PADA BERPUSAT PADA
PERAWAT KLIEN
P : Selamat siang P: Memandang K dan P : Ingin membuka K tidak ada ragu Salam merupakan
Mas, boleh saya tersenyum percakapan dengan terhadap orang baru kalimat pembuka
duduk di sebelah K: Ekpresi datar klien dan berharap yang masuk ke untuk memulai
Mas ? dengan sapaan lingkungannya suatu percakapan
sederhana P bisa sehingga dapat
diterima oleh K. terjalin rasa
K : Selamat siang, K: Ekpresi datar K tidak ada ragu percaya.
silahkan. P: Memandang K P merasa senang ada terhadap orang baru
tanggapan atas salam
walaupun belum
diekpresi kan secara
tulus
P : Wah, suasana P : Memandang ke P ingin memulai K memberikan respon Topik ringan akan
siang ini gerah percakapan dengan sepintas dan memudahkan
sekali ya Mas halaman sambil melirik K topik ringan sebelum menunjukkan interaksi lebih
K : Ikut melihat ke masuk ke kondisi K perhatian cukup lanjut
halaman lalu meminum terhadap P
K : (diam) air kacang hijau dan
menunduk lagi
P : Oh ya, P : Memandang K sambil P merasa bahwa K K masih memberikan Memperkenalkan
perkenalkan saya menjulurkan tangan ke K harus diberikan tanggapan secara diri dapat
Irfan, saya K : Mengalihkan cangkir penjelasan tentang ragu-ragu menciptakan rasa
mahasiswa praktek ke tangan kiri lalu tanpa kedatangan P percaya klien
disini yang akan memandang P menerima terhadap perawat
merawat Mas. uluran tangan P
K : Siapa tadi Mas
Irfan ya
P : Nama Mas P : Masih menjabat P ingin tahu nama K ragu-ragu Mengenal nama
Miftahul Surul ya tangan pasien dan pasien pasien akan
mendekatkan diri ke-K memudahkan
K : Menoleh sebentar interaksi

K : Ya benar , K : Menyebut nama K merasa perkenalan


Miftahul Surul. dengan kontak mata P merasa pasien hanya formalitas
sebentar dan menarik enggan berkenalan belaka
tangannya
P : Mas senangnya P : Memandang K P ingin menjalin K mencoba mengingat Nama panggilan
dipanggil dengan K : Menoleh ke halaman kedekatan dengan nama yang disukainya merupakan nama
nama apa pasien akrab klien
K : Melihat ke arah P dan K mulai tertarik sehingga
K : “Surul”. menjawab singkat lalu P senang walaupun dengan perkenalan menciptakan rasa
gelisah sambil melihat jawaban singkat dengan P senang akan adanya
keatas (matahari) pengakuan atas
namanya
P : Wah, P : Memandang K sambil P mencoba K langsung menyebut Pujian berguna
kedengarannya enak untuk mendekatkan
kalau saya manggil tersenyum mengakrabkan suasana namanya perawat menjalin
Mas “Surul” K : memandang dengan hubungan
pandangan datar therapeutik dengan
P merasa pertanyaan K mulai merasa klien
K : Iya dong K : Menoleh ke P mendapatkan respon bahwa P datang untuk
P : Memperhatikan K membantu K

P : Asalnya dari P : Memandang K P masih berusaha K berpikir dan Topik sederhana


mana Mas “Surul”? K : Menunduk dan membangun keakraban mengingat-ingat membantu menjalin
berpikir dengan topik sederhana kedekatan dengan
K : Madura, tapi K senang karena ingat klien
sudah pindah ke K : Menoleh ke P dan P senang karena K daerah asalnya dan
Surabaya. tersenyum lalu memberi respon kembali
memandang kearah luar membayangkan
jendela daerah asalnya
P : Memperhatikan K tersebut
P : O, dari Madura. P : Memandang K sambil P mulai mengkaji data K berpikir dan Lama rawat
Mas “Surul” sudah tersenyum umum pasien berusaha mengingat menentukan apakah
berapa lama K : Meminum air kacang klien kronis atau
disurabaya ,….? hijau dan meletakkan akut
cangkirnya karena sudah
habis
P khawatir kalau K membayangkan
K : Sejak saya lahir. K : Bicara tanpa menoleh pertanyaan membuat K keadaan yang telah
P tersinggung lama dijalaninya
P : Memandang K
P : Sekarang Mas P : Mendekatkan diri ke P mengkaji daya ingat K berusaha Umur
“Surul” umurnya K K mengingat-ingat mempengaruhi daya
berapa? K : memegang tangan P ingat klien
dan terkadang tertawa.
K : 18 tahun K : Menoleh P sebentar P merasa arah K menjawab sesuai
lalu pandangan datar pertanyaan sudah dapat dengan daya ingat
P : Tersenyum dijawab jelas oleh K yang dimilikinya
P : Mas “Surul” P : Menunjukkan P berhati-hati karena K mengingat-ingat Keluhan utama
ingat nggak, kenapa keseriusan pertanyaan tsb sangat merupakan dasar
mas “Surul” dirawat K : Menunduk spesifik dan takut pasien dirawat di
disini menyinggung pasien K menjawab ragu- RS Jiwa
K : Menoleh ke P dan P lega karena K tidak ragu
K : disuruh untuk menepuk-nepuk dadanya tersinggung
istirahat aja.

P : Mas “Surul” P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh K menjawab pasti. Halusinasi dapat
pernah ngamuk? K : Menunduk alasan pasien dirawat terjadi kapan saja
karena adanya
K : Memperlihatkan
K : Ia, saya dibilang tangannya. P kaget, dan sadar K menjawab pasti. stimulus tertentu
nggak jujur P : Memperhatikan kalau pasien
respon pasien menghadapi marah.

P : Mas berapa P : Masih kaget P mendiamkan karena K menjawab pasti. Dengan diam
saudara.? K : Memandang ke belum menemukan therapeutik, klien
halaman pertanyaan yang tepat K teringat kondisi merasa didengarkan
untuk K keluarganya dan bercerita
K : Saya anak ke K : Menunjuk ke halaman P mendiamkan sambil tentang keadaannya
dua dari lima dan nyerocos berpikir
bersaudara, kakak P : Memperhatikan
saya yang pertama
sudah menikah.

P : Mas “Surul” P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji K membayangkan Waham


sudah menikah? K : Memandang dgn data yang terkait kata- kemungkinan
pandangan datar katanya tadi keadaan keluarganya terjadi karena
K : Belum. K : pandangan datar. menarik diri
P : Memperhatikan P tidak menemukan K hanya suka marah
adanya kemungkinan kalau lagi mangkel.
waham kebesaran pada
pasien
P : Mas “Surul”, P : Menepuk bahu K P mencoba K teralih karena Pengalihan agar
kegiatan mas sehari- K : Menoleh P mengalihkan pertanyaan baru klien tidak larut
hari ngapain saja pembicaraan terkait dalam rasa emosi.
Mas ? K : Menggaruk-garuk dgn emosi
kepalanya K bingung tentang
K : Mandi, makan P : Memperhatikan P merasa senang yang dilakukannya
ehm…ya itu. respon K karena pasien bisa sehari-hari
beralih
P : Mas “Surul”, kita P : Memandang K P ingin mengakhiri K memperhatikan P Evaluasi fase I
tadi sudah fase I karena sudah berhasil jika K
berkenalan, masih K : Menoleh cukup banyak data dapat mengingat
inget nggak nama yang terkaji nama P sehingga
saya? nantinya terjalin
K : Memandang P dan P senang karena K K mengingat-ingat trust
K : Mas Irfan ya tersenyum ingat nama P nama P
P : Memperhatikan

P : Nah, saya senang P : Menepuk bahu K P memberikan K senang diberikan Kontrak berikutnya
sekali bisa ngobrol K : Menoleh dan perhatian khusus pada perhatian khusus. harus ditentukan
dengan mas “Surul”. tersenyum K dan harus
Bagaimana kalau mendapatkan
besok siang kita persetujuan klien
ngobrol lagi? agar klien ingat
Sebentar saja kok, P senang karena K mau K ikut menentukan terhadap kontrak
yah cukup 20 menit K : Tersenyum menentukan kontrak kontrak
saja. berikutnya
P : Tersenyum
K : Boleh
P : Nah kalau Mas P : Memandang K P menentukan topik K memikirkan tentang Kegiatan yang akan
“Surul” setuju, nanti K : Menunduk dan aktivitas pada kegiatan yang dilaksanakan harus
kita ngobrol tentang kontrak berikutnya ditawarkan mendapat
perasaan Mas persetujuan K
“Surul” terhadap sehingga bila K
keluarga Mas keluar dari kegiatan
“Surul”. K : Mengangguk P senang karena K dimaksud, bisa
P : Tersenyum setuju dengan kegiatan K setuju tentang diingatkan tentang
K : Ya, ya…. yang akan kegiatan yang akan batasan kegiatan
dilaksanakan dilaksanakan sesuai kontrak
P : Terimakasih atas P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa Salam penutup
kesediaan Mas mengulurkan jabat tangan percaya pada P merupakan akhir
“Surul” ngobrol K : Menoleh, menjabat fase yang harus
dengan saya, dilakukan untuk
selamat siang tangan P mencegah tidak
P senang karena K mau K menyambut salam percaya pada klien
K : Siang. K : Tersenyum lalu berinteraksi dengan P P
menunduk
P : Tersenyum

KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif. Data yang tergali adalah
data mengenai harga diri rendah akut halusinasi tidak tampak, gaduh gelisah, koping individu tidak efektif, koping
keluarga kurang efektif. Kontrak selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum
proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase kerja.

Anda mungkin juga menyukai