P : Nama ibu siapa ? P : Masih menjabat tangan pasien P ingin tahu nama pasien K ragu-ragu Mengenal nama pasien akan
dan mendekatkan diri ke-K memudahkan interaksi
K : Menoleh sebentar
K : Menyebut nama
K : Ny. M. P merasa pasien enggan berkenalan K merasa perkenalan hanya
formalitas belaka
P : Ibu senangnya dipanggil P : Memandang K P ingin menjalin kedekatan dengan K mencoba mengingat nama yang Nama panggilan merupakan nama
dengan nama apa K : Menoleh ke halaman pasien disukainya akrab klien sehingga menciptakan
rasa senang akan adanya
K : M. K : Melihat ke arah P dan P senang walaupun jawaban K mulai tertarik dengan perkenalan pengakuan atas namanya
menjawab singkat lalu melihat singkat dengan P
kearah lain lagi
P : Wah, kedengarannya enak P : Memandang K sambil P mencoba mengakrabkan suasana K berpikir sejenak, mengngingat Pujian berguna untuk mendekatkan
kalau saya manggil Ny. M tersenyum nama yang disukainya perawat menjalin hubungan
K : Menatap dengan afek datar therapeutik dengan klien
P merasa pertanyaan mendapatkan
K : Iya K : Menoleh ke P respon K mulai merasa bahwa P datang
P : Memperhatikan K untuk membantu K
P : Ibu asalnya dari mana bu? P : Memandang K P masih berusaha membangun K berpikir dan mengingat-ingat Topik sederhana membantu
K : Menunduk dan berpikir keakraban dengan topik sederhana menjalin kedekatan dengan klien
K : 35 tahun K : Menoleh P sebentar lalu P merasa arah pertanyaan sudah K menjawab sesuai dengan daya
menunduk lagi dapat dijawab jelas oleh K ingat yang dimilikinya
P : Tersenyum
P : Ibu M ingat nggak, kenapa pak P : Menunjukkan keseriusan P berhati-hati karena pertanyaan K mengingat-ingat Keluhan utama merupakan dasar
Ong dirawat disini K : Tatapan kedepan tsb sangat spesifik dan takut pasien dirawat di RS Jiwa
menyinggung pasien
K : karena meukul teman K : Menoleh ke P dan menepuk- P lega karena K tidak tersinggung K menjawab ragu-ragu
nepuk kepalanya
P : Ibu M pernah ngamuk? P : Bertanya pelahan P mengkaji lebih jauh alasan K mengingat-ingat Halusinasi dapat terjadi kapan saja
K : Menunduk pasien dirawat karena adanya stimulus tertentu
K :Ya. Ada bisikan dari bapak. Itu K : Menoleh ke halaman lalu P kaget, dan sadar kalau pasien K mengalami halusinasi lihat
dia !! menunjuk-nunjuk mengalami halusinasi lihat
P : Memperhatikan respon pasien
P:- P : Masih kaget P mendiamkan karena belum K melihat kakaknya dan mencoba Dengan diam therapeutik, klien
K : Memandang ke halaman menemukan pertanyaan yang tepat menceritakannya pada P merasa didengarkan dan bercerita
untuk K tentang keadaannya
K : bapak saya suka marah-marah, K : Menunjuk ke halaman dan P menemukan adanya flight of K teringat kondisi keluarganya
sayang mati sambil terjeda jeda ideas dan berpikir tentang faktor
P : Memperhatikan penyebab
P : Ibu M sudah berkeluarga? P : Mendekatkan diri P berusaha mengkaji data yang K membayangkan keadaan Mengetahui status pernikahan
K : Memandang kosong ke terkait kata-katanya tadi keluarganya pasien
K : Belum halaman
P : Memperhatikan P menemukan adanya K menikmati waham yang
kemungkinan waham kebesaran dirasakannya
pada pasien
P:- P : Memperhatikan P mendiamkan dengan harapan K membayangkan ank-anaknya Diam therapeutik akan membantu
K : tertawa sendiri pasien akan lebih terbuka tetang pasien mengungkapkan
dirinya perasaannya pada perawat
K : Mandi, makan ehm…ya itu. K : Menggaruk-garuk kepalanya P merasa senang karena pasien K bingung tentang yang
P : Memperhatikan respon K bisa beralih dilakukannya sehari-hari
P : Kemudian? P : Menekankan pertanyaan P mencoba menggali data lebih K mengingat-ingat Tehnik ekplorasi berguna untuk
K : Menunduk dalam mendapatkan lebih banyak data
terkait masalah klien
K : melamun K : Menoleh P P menemukan lagi adanya K merasa dirinya harus rajin
P : Memperhatikan kemungkinan waham belajar
P : Ibu M betah tinggal di sini? P : Melihat halaman P mengalihkan perhatian K dari K masih terbawa oleh waham Pengalihan agar pasien tidak larut
Suasananya enak ya! K : menunduk waham pada halusinasinya pada fase
interaksi ini
K : Betah. K : Ikut melihat halaman P senang karena dapat K berusaha menjawab sekenanya
P : memperhatikan mengalihkan perhatian pasien
P : Tentunya keluarga Ibu M suka P : Memandang K sambil P ingin mengkaji keterlibatan K berusaha mengingat keluarganya Keluarga merupakan support
menjenguk kesini. tersenyum keluarga terhadap perawatan K sistem bagi klien sehingga harus
K : Menoleh P dikaji keterlibatannya
K ingat terhadap keluarganya
K : belum ada K : Menunduk lagi P senang mendapatkan jawaban K
P : Memperhatikan respon K
P : Kalau Ibu M suka pulang juga P : Memandang K P mengkaji hubungan K dengan K mengingat hubungannya dengan Berada di lingkungan keluarga
ya? K : Menunduk keluarganya keluarga akan membuat klien melihat
realitas menyenangkan atau
K : ya K : Menoleh P dan tersenyum P senang mendapatkan jawaban K senang membayangkan pulang malahan stressor
P : Memperhatikan sesuai pertanyaan
P : Kalau di rumah, ngapain aja Ibu P : Memandang K sambil P berusaha mengkaji aktivitas K di K mengingat aktivitasnya di rumah Aktivitas di rumah merupakan data
M tersenyum rumah pantas tidaknya pasien dilibatkan
K : Menoleh P lalu melihat ke dalam keluarga
halaman
K menikmati waham yang
K : Yah, tidur dan nonton K : Memandang P P menemukan pengulangan dialaminya
P : Memperhatikan respon K terhadap waham pada K
P : Suka ngobrol nggak dengan P : Memandang K P mengkaji peran keluarga K mengingat aktivitasnya di rumah Hambatan komunikasi verbal
keluarga K : Menatap perawat terhadap K membuat K asyik dengan dunianya
K menganggap ngobrol sendiri
K : Enakan diem P : Memperhatikan P mendapatkan data menarik diri mengganggu wahamnya
pada K
P : Bagaimana perasaan Ibu M P : Memandang K P mengalihkan topik bahasan K bingung dengan pertanyaan yang Pengalihan agar K tidak larut
sekarang? K : Menatap kehalaman diberikan dengan halusinasinya
K : kadang masih dengar suara K : Menggaruk-garuk kepala P bingung harus ngobrol tentang K menjawab tentang keadaannya
baak, kadang suara ibu. P : Memperhatikan apa lagi
P:- P : Memandang halaman P memikirkan topik lain yang K merenungkan keadaannya Diam berguna untuk memikirkan
K : Ikut memandang halaman terkait interaksi selanjutnya
K : Dia bapak sudah mati. K : Menunjuk ke halaman P kaget karena kembali K menikmati halusinasi lihatnya
P : Kaget dan memperhatikan menemukan adanya halusinasi
respon K pada K
P : Ibu M, kita tadi sudah P : Memandang K P ingin mengakhiri fase I karena K memperhatikan P Evaluasi fase I berhasil jika K
berkenalan, masih inget nggak K : Menoleh sudah cukup banyak data yang dapat mengingat nama P sehingga
nama saya? terkaji nantinya terjalin trust
K : Sari roti kan sambil tertawa K : Memandang P dan tertawa.. P senang karena K ingat nama P K mengingat-ingat nama P
sendiri,, enak dimakan.. hhaha dan mengulang ngulangan
perkataan walaupun terhenti tiba-
tiba
P : Memperhatikan
P : Nah, saya senang sekali bisa P : Menepuk bahu K P memberikan reinforcement pada K senang diberikan reinforcement Kontrak berikutnya harus
ngobrol dengan ibu M. Bagaimana K : Menoleh dan tersenyum K ditentukan dan harus mendapatkan
kalau selesai makan kita ngobrol persetujuan klien agar klien ingat
lagi? Sebentar saja kok, yach terhadap kontrak
cukup 30 menit saja.
K ikut menentukan kontrak
K : Boleh K : Tersenyum P senang karena K mau
P : Tersenyum menentukan kontrak berikutnya
P : Nah kalau ibu M setuju, nanti P : Memandang K P menentukan topik dan aktivitas K memikirkan tentang kegiatan Kegiatan yang akan dilaksanakan
kita ngobrol tentang perasaan ibu K : Menunduk pada kontrak berikutnya yang ditawarkan harus mendapat persetujuan K
M terhadap keluarga ibu. Sekalian sehingga bila K keluar dari
saya periksa tekanan darahnya ya. kegiatan dimaksud, bisa diingatkan
tentang batasan kegiatan sesuai
K : Ya, ya…. kontrak
K : Mengangguk P senang karena K setuju dengan K setuju tentang kegiatan yang
P : Tersenyum kegiatan yang akan dilaksanakan akan dilaksanakan
P : Terimakasih atas kesediaan ibu P : Menepuk bahu K dan P menutup fase I K menunjukkan rasa percaya pada Salam penutup merupakan akhir
M ngobrol dengan saya, selamat mengulurkan jabat tangan P fase yang harus dilakukan untuk
siang K : Menoleh, menjabat tangan P mencegah tidak percaya pada klien
KESAN PERAWAT :
Fase awal yaitu fase I (perkenalan) dapat dilaksanakan dengan baik.Klien cukup kooperatif walaupun sering terganggu dengan halusinasinya. Data yang tergali
adalah data mengenai Risiko Perilaku Kekerasan, halusinasi pendengaran, menarik diri, hambatan komunikasi verbal, flight of ideas dan blocking. Kontrak
selanjutnya telah dilaksanakan dan pasien menerima kontrak tersebut. Secara umum proses interaksi sudah dapat dilanjutkan dengan fase berikutnya yaitu fase
kerja.