Anda di halaman 1dari 15

B.

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan pada Kehamilan


Trimester III

1. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :

DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
tambahan (Fraser & Cooper, 2009).
Suku : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan :
Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Alasan Datang Periksa/Keluhan Utama


a. Alasan datang periksa :
b. Keluhan utama : Ketidaknyamanan yang umum terjadi pada
kehamilan Trimester II antara lain: gangguan rasa nyaman (nyeri),
gangguan gambaran diri, perubahan proses keluarga, kecemasan,
perubahan pola seksual (Mitayani, 2009).

3. Riwayat Kesehatan Klien


**Riwayat penyakit yang dapat memperberat atau diperberat oleh
kehamilan
Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita klien
yang dapat mempengaruhi atau memperberat/diperberat oleh
kehamilannya. Perlu pengkajian tentang riwayat penyakit menular,
penyakit menurun, dan penyakit menahun pada klien.
(1) Penyakit Jantung : Penyakit kardiovaskuler
(2) Hipertensi : Penyakit kardiovaskuler
(3) Hepatitis : Penyakit hati
(4) TBC : Penyakit paru-paru
(5) Asma Bronchial : Penyakit paru-paru
(6) Ginjal : Penyakit ginjal dan saluran kencing
(7) Diabetes Mellitus : Penyakit endokrin
(8) Anemia : Penyakit darah
(9) Infeksi saluran kemih (ISK) : Penyakit infeksi
(10) IMS/HIV/AIDS : Penyakit infeksi
(11) Epilepsi : Penyakit saraf
(12) Malaria : Penyakit menular
(13) Haemorroid : Penyakit saluran pencernaan
(14) Psikosis/gangguan mental : Penyakit jiwa
(15) Penyakit autoimun : Penyakit sistem imunologi
(16) Riwayat alergi : Alergi antibiotik
(17) Riwayat pembedahan : Seksio Cesaria
(18) Lain-lain :
(Mochtar, 2011)

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan dengan
keluarga atau etnisitas, dan beberapa diantaranya berkaitan dengan
lingkungan fisik atau sosial tempat keluarga tersebut tinggal (Fraser &
Cooper, 2009).
Mengkaji riwayat penyakit menurun (asma, hipertensi, DM,
hemofilia) menular (hepatitis, TBC, HIV/AIDS) menahun (jantung,
asma).
(1) Hepatitis : lebih rentan menular didalam lingkungan keluarga
(2) TBC : lebih rentan menular didalam lingkungan keluarga
(3) HIV/AIDS : lebih rentan menular didalam lingkungan keluarga
(4) Malaria : lebih rentan menular didalam lingkungan keluarga
(5) Hipertensi : karena resiko tinggi untuk diturunkan
(6) Asma : karena resiko tinggi untuk diturunkan
(7) Diabetes Mellitus : karena resiko tinggi untuk diturunkan
(8) Hemofilia : karena resiko tinggi untuk diturunkan
(9) Gamelli : Riwayat kehamilan kembar juga memiliki insidens
lebih tinggi pada keluarga tertentu (Fraser&Cooper, 2009).
(10) Lain-lain :

5. Riwayat Menstruasi
Riwayat siklus, lama dan jumlah menstruasi klien. Wanita
seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat implementasi
sebagai periode sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini
sangat berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006).
HPHT : merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2006)
Siklus : 28 + 7 hari
Lama : 3-8 hari (Mochtar, 2011)
Jumlah : rata-rata 33,2 ± 16 cc atau 40 ml (Hanafiah, 2009)

6. Riwayat Obstetrik (Kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu)


Kehamilan Persalinan Anak Nifas
No Abnorm
suami Anak UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Laktasi Peny
alitas

7. Riwayat Kehamilan Sekarang


Menurut Varney (2006) riwayat kehamilan saat ini dikaji untuk
mendeteksi komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan setiap
keluhan seputar kehamilan yang dialami klien sejak haid terakhir
(HPHT).
a. Keluhan tiap Trimester
b. Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
c. Pemeriksaan kehamilan
d. Imunisasi TT dan tablet Fe
e. Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan

8. Riwayat Ginekologi
Riwayat ginekologi dengan mengkaji perdarahan diluar haid,
riwayat keputihan, perdarahan post koitus, riwayat tumor ganas.
Riwayat kesehatan merupakan sumber data subjektif tentang status
kesehatan pasien yang memberikan gambaran tentang masalah
kesehatan aktual maupun psikososial. (Robert, 2007 ; ha.15)
Vaginitis :
Endometritis :
Mioma Uteri :
Kista Ovarium :
Endometriosis :
PID :
Lain-lain :

9. Riwayat Kontrasepsi
Jenis :
Lama pemakaian :
Keluhan/efek samping selama pemakaian :
Kapan penghentian pemakaian kontrasepsi :

10. Pola Fungsional Kesehatan


Pola Sebelum Hamil Saat Ini
Nutrisi Jumlah tambahan kalori yang dibutuhkan pada ibu hamil
adalah 300 kalori perhari, dengan komposisi menu seimbang
(cukup mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral, air).
Cairan : paling sedikit 8 gelas berukuran 250 ml/hari. Cairan
ekstra juga membantu melembutkan kulit, mengurangi
kemungkinan konstipasi, mengeluarkan racun dan produksi
sisa dari tubuh, mengurangi pembengkakan yang berlebihan
dan mengurangi resiko ISK (Murkoff, dkk., 2006).
Eliminasi Biasanya BAK sering karena kandung kemih tertekan oleh
rahim yang membesar. Akan hilang pada trimester kedua
kehamilan (Mochtar, 2011). Sedangkan BAB mengalami
Konstipasi/obstipasi karena tonus otot usus menurun oleh
pengaruh hormon steroid (Mochtar, 2011).
Istirahat Sebaiknya tidur 1-2 jam lebih lama dari biasnya saat malam
(Eisenberg, 2005).
Aktivitas Namun pada saat hamil ibu akan mengalami mudah lelah
karena menurunnya BMR (Basal metabolic Rate)
(Prawirohardjo, 2009).
Personal Kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang
Hygiene dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara
fisik maupun psikologis. Perawatan diri meliputi kebersihan
badan, kebersihan mulut, kebersihan pakaian (Hidayat,
2008)
Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-obatan,
perokok aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan
binatang peliharaan merupakan salah satu pencetus
gangguan kehamilan yang memperlukan pengawasan
antenatal tambahan (Myles, 2009)
Seksualitas Hubungan seksual masih tetap diperbolehkan kecuali pada
ibu yang pernah mengalami keguguran, namun beberapa
wanita kehilangan gairah seksualnya ketika hamil (Wendy,
2005).
Sebaiknya hubungan seksual diperbolehkan setelah
kehamilan 16 minggu, karena pada saat itu plasenta sudah
terbentuk.
Hubungan seksualitas saat akhir kehamilan dapat dilakukan
semampu ibu. Kandungan sperma (prostatglandin) dapat
merangsang kontraksi uterus, oleh karena itu disarankan
untuk menggunakan kondom (Manuaba, 2009).

11. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


(1) Psikologis : Kehamilan direncanakan/tidak
Kehamilan diterima/tidak
Kondisi psikologis saat ini
(2) Sosial : Riwayat pernikahan : Pernikahan ke berapa
Lama menikah
Status pernikahan
Penerimaan keluarga terhadap kehamilan ini :
(3) Kultural : Budaya yang dapat membahayakan ibu dan janin
(4) Spiritual : Tradisi keagamaan yang dapat membahayakan ibu
dan janin

DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
a. Keadaan umum
Kesadaran : Composmentis
Ekspresi wajah :
Keadaan emosional :
b. Antropometri
Tinggi badan : >145 cm
BB sebelum hamil :
BB sekarang : normalnya selama kehamilan pertambahan
berat badan 7 – 12 kg
LILA : ≥23,5 cm
Klien yang menurut kategori BMI berada pada rentang obesitas
lebih beresiko mengalami komplikasi kehamilan (Fraser & Cooper,
2009)
Menurut institute of Medicine (1990) batasan yang
direkomendasikan untuk peningkatan berat badan ibu hamil
berdasarkan BMI sebelum hamil yakni:
Total Peningkatan BB yang
Kategori Berat-Tinggi Badan
direkomendasikan
Kategori BMI Kg Lb
Rendah < 19,8 12,5- 18 28-40
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16 25-35
Overweight 26 – 29 7 – 11,5 15-25
Obesitas >29 >7 >15
(Varney, 2006)
c. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg (hitung nilai MAP,
untuk mendeteksi apakah ada kemungkinan Preeklamsi, dengan
nilai >90)
Suhu : 36,0 – 37,50C
Nadi :60-100 x/menit
Pernapasan :16-24 x/menit

II. Pemeriksaan Fisik


Pada keadaan fisiologis ditulis harga normal seperti criteria hasil
Inspeksi
a. Kepala
Kulit kepala :
Konstruksi rambut :
Distribusi rambut :
Tekstur rambut :
Kebersihan :
Lain-lain :
b. Muka
Kloasma Gravidarum :
Oedema :
Pucat/tidak :
Lain-lain :
c. Mata
Kelopak mata :
Konjungtiva :
Sklera :
Lain-lain :
d. Hidung/Penciuman
Kebersihan :
Polip :
Peradangan :
Lain-lain :
e. Mulut dan gigi
Bibir :
Mukosa mulut :
Caries dentis :
Stomatitis :
Epulis :
Geraham :
Lidah :
Lain-lain :
f. Telinga
Kebersihan :
Sekret/serumen :
Lain-lain :
g. Leher
Tonsil :
Faring :
Vena Jugularis:
Kel. Tiroid :
Kel. Getah Bening :
h. Thorax
Bentuk :
Retraksi :
Lain-lain :
i. Payudara
Simetris :
Kebersihan :
Pengeluaran :
Areolla :
Puting susu : ( ) Menonjol ( ) Tenggelam ( ) Datar
Retraksi :
j. Ketiak
Benjolan :
k. Abdomen
Pembesaran :
Linea :
Striae :
Bekas operasi :
Asites :
l. Genetalia
Vulva :
Vagina :
Pengeluaran cairan :
Oedem :
Varices :
Luka parut :
Fistula :
Anus (Hemoroid) :
Lain-lain :
m. Ekstremitas
Ekstremitas atas : ( ) Simetris ( ) Asimetris
Bentuk :
Oedem :
Ektremitas bawah : ( ) Simetris ( ) Asimetris
Bentuk :
Oedem :
Varices :

Palpasi
a. Leher
Vena jugularis :
Kel. Tiroid :
Kel. Getah Bening :
b. Payudara
Mamae : Pengeluaran : ( ) ASI ( ) Kolostrum
Massa :
Konsistensi : ( ) Lunak ( ) Tegang berisi ( ) Keras
c. Abdomen
TFU :
Leopold I :
Leopold II :
Leopold III :
Leopold IV :
Taksiran Berat Janin :
d. Ekstremitas
Ekstremitas atas :
Oedem :
Cavilari refil :
Ekstremitas bawah :
Oedem :
Cavilari refil :
Homan sign :

Auskultasi
Daerah/letak DJJ :
Denyut jantung janin :
Frekuensi :
Jantung
- Irama :
- Frekuensi :
Paru-paru
- Wheezing :
- Ronchi :
Perut : Bising usus :

Perkusi
Dada :
Abdomen :
Ekstremitas
Ekstremitas atas
Refleks Bisep :
Refleks Trisep :
Ekstremitas Bawah
Refleks Babinski :
Refleks Patella :

III. Pemeriksaan Khusus


Keadaan panggul terutama penting pada primigravida, karena
panggulnya belum pernah diuji dalam persalinan, sebaliknya pada
multigravida anamnesa mengenai persalinan yang gampang dapat
memberikan keterangan yang berharga mengenai keadaan panggul
(UNPAD, 2005).
a. Pemeriksaan Panggul Luas (jika perlu)
Distansia Spinarum :
Distansia Cristarum :
Distansia Intertrochanterika :
Distansia Boudeloque/Conjungata eksterna :
Ukur lingkar panggul :
b. Pemeriksaan dalam (jika perlu)
Panggul
o Promontorium :
o Linea inominata :
o Spina ischiadika :
o Kesan panggul :
o Sudut arcus pubis :
c. Inspecullo (jika perlu)
Keadaan vagina :
Keadaan Porsio :
Pengeluaran :

IV. Pemeriksaan Penunjang


a. Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan urine : Tes urine saat ini dapat dikatakan akurat
bagi seorang wanita terlambat haid karena tes ini sensitif terhadap
kadar HCG dibawah 50 mIU. Dilakukan pada awal kunjungan
antenatal (Varney, 2006).
Pemeriksaan darah :
b. Pemeriksaan USG
c. Pemeriksaan penunjang diagnostik lainnya
Pemeriksaan laboratorium

2. INTERPRETASI DATA DASAR


Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat
merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.
Diagnosis : G...Papah usia kehamilan..... minggu
janin tunggal/ganda, hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.
G : Gravida
P : Para ->
a : aterm
p : premature
a : abortus
h : hidup (Varney, 2006)
Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan
penunjang berupa USG atau dilakukan pemeriksaan
khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.
Masalah : Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang
sedang dialami klien yang ditemukan dari hasil
pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum
teridentifikasi dalam diagnosis dan masalah.

3. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL


Identifikasi masalah atau diagnosis potensial ditegakkan berdasarkan
diagnosis dan masalah yang telah ditentukan.

4. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Untuk menentukan tindakan segera yang perlu diambil berdasarkan
diagnosa dan masalah yang ada.
V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai
kelanjutan manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah
diidentifikasi.
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
Rasional : Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi
petugas dan klien untuk tindakan selanjutnya.
2. Berikan informasi tentang perubahan fisik pada ibu trimester II
Rasional : Penambahan kenormalan perubahan ini dapat
menurunkan kecemasan dan membantu meningkatkan
penyesuaian aktivitass perawatan diri (Doenges, dkk,
2005).
3. Berikan KIE mengenai nutrisi ibu hamil.
Rasional : Karena dengan terjadinya kehamilan, metabolisme
tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan
janin (Manuaba, 2009).
4. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan
Rasional : mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu
mampu mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan keselamatan
ibu dan janinnya (Salmah , 2006)
5. Berikan KIE ibu untuk tidak melakukan aktivitas berat.
Rasional : Pada saat hamil, ibu akan mengalami mudah lelah
karena menurunnya BMR (Basal Metabolic Rate)
(Sarwono, 2010). Wanita hamil boleh melakukan
pekerjaannya sehari-hari asal bersifat ringan. Kelelahan
harus dicegah hingga pekerjaan harus diselingi dengan
istirahat (UNPAD, 2005).
6. Berikan KIE ibu untuk istirahat yang cukup.
Rasional : Istirahat untuk memenuhi kebutuhan metabolik
berkenaan dengan pertumbuhan jaringan ibu/janin
(Doenges, dkk, 2005).
7. Berikan KIE ibu untuk meningkatkan personal hygiene.
Rasional : Mencegah ibu mengalami resiko infeksi oleh kuman
dan persiapan ibu untuk menyusui (Doenges, dkk,
2005).
8. Berikan KIE latihan ringan secara teratur, seperti jalan kaki.
Rasional : Hal ini dapat meningkatkan peristaltik dan membantu
mencegah terjadinya konstipasi (Doenges, dkk, 2005).
9. Tambahkan suplemen kalsium setiap hari bila asupan produk susu
dikurangi.
Rasional : Membantu dalam memperbaiki keseimbangan
kalsium/fosfor dan menurunkan kram otot (Doenges,
dkk, 2005).
10. Jadwalkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
Rasional : Pemberian asuhan antenatal ideal pada kehamilan untuk
mendeteksi kemungkinan penyimpangan dengan segera
guna memungkinkan tindakan preventif atau korektif
(Henderson, 2005).

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam
bentuk SOAP.

Anda mungkin juga menyukai