Anda di halaman 1dari 10

B.

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dengan


Hiperemesis Gravidarum

I. PENGKAJIAN
Tanggal pengkajian :
Waktu pengkajian :
Nama pengkaji :

A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama : Nama Suami :
Umur : usia <18 tahun dan >35 tahun Umur :
memerlukan pengawasan antenatal
tambahan (Cooper, 2011).
Suku/Bangsa : Suku/Bangsa :
Agama : Agama :
Pendidikan : Pendidikan :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Alamat :

2. Keluhan Utama
Keluhan yang umum terjadi pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum
adalah mual dan muntah berlebihan dimana apa yang dimakan akan dimuntahkan
kembali, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari (Joseph, 2012).

3. Riwayat Kesehatan Klien


Mengkaji riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita klien yang dapat
mempengaruhi atau memperberat/diperberat oleh kehamilannya. Perlu pengkajian
tentang riwayat penyakit menular, penyakit menurun, dan penyakit menahun pada
klien (Mochtar, 2011).
1) Penyakit Kardiovaskuler : Penyakit Jantung, Hipertensi
2) Penyakit Darah : Anemia
3) Penyakit Paru-paru : TBC, Asma
4) Penyakit Hati : Hepatitis
5) Penyakit Endokrin : Diabetes Melitus
6) Penyakit Infeksi : IMS, Infeksi TORCH
7) Penyakit Ginjal dan Saluran Kencing : Gagal Ginjal
8) Penyakit/Kelainan sistem Reproduksi : Penyakit Ginekologik
9) Riwayat Alergi

4. Riwayat Kesehatan Keluarga


Penyakit tertentu dapat terjadi secara genetik atau berkaitan dengan keluarga dan
beberapa diantaranya berkaitan dengan lingkungan fisik atau sosial tempat
keluarga tersebut tinggal. Mengkaji riwayat penyakit menurun (asma, hipertensi,
DM, hemofilia) menular (hepatitis, TBC, HIV/AIDS) menahun (jantung, asma)
(Cooper, 2014).

5. Riwayat Menstruasi
Mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya.
Riwayat siklus :23 – 32 hari (Sulistyawati, 2010).
Lama haid :3-8 hari (Mochtar, 2011).
HPHT :Merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney, 2016).

6. Riwayat Obstetrik

Kehamilan Persalinan Anak Nifas


N
U J BB
o Suami Ank Peny Jns Pnlg Tmpt Peny H M Abn Laktasi Peny
K K /PB

7. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang pernah
digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian terakhir dengan
kehamilan (Ambarwati, 2011).

8. Riwayat Kehamilan Saat Ini


Menurut Varney (2016) riwayat kehamilan saat ini dikaji untuk mendeteksi
komplikasi, beberapa ketidaknyamanan, dan setiap keluhan seputar kehamilan
yang dialami klien sejak haid terakhir (HPHT).
1. Keluhan tiap trimester
2. Pergerakan anak pertama kali (Quickening)
3. Pemeriksaan kehamilan
4. Pendidikan kesehatan yang sudah didapatkan
5. Imunisasi

9. Pola Fungsional Kesehatan

Pola Keterangan

Nutrisi Pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum akan mengalami


intoleransi makanan dan minuman, dimana makanan atau minuman
yang masuk akan dimuntahkan kembali (Prawirohardjo, 2012).

Eliminasi Pada ibu hamil dengan hiperemesis gravidarum akan mengalami


konstipasi atau kesusahan BAB. Hal ini diakibatkan karena hormon
progesteron yang menyebabkan relaksasi otot polos dan peningkatan
waktu transit dari lambung ke usus dapat meningkatkan absorbsi cairan
(Prawirohardjo, 2012).

Istirahat Wanita hamil dianjurkan untuk tidur siang 1 – 2 jam setiap hari dan 8
jam setiap tidur malam. Posisi tidur yang dianjurkan pada ibu hamil
adalah miring ke kiri, kaki kiri lurus, kaki kanan sedikit menekuk dan
diganjal dengan bantal, dan untuk mengurangi rasa nyeri pada perut,
ganjal dengan bantal pada perut bawah sebelah kiri (Sulistyawati,
2011).

Aktivitas Hiperemesis gravidarum akan mempengaruhi keadaan umum dan


aktivitas sehari-hari (Joseph, 2012).

Kebersihan diri merupakan perawatan diri sendiri yang

dilakukan untuk mempertahankan kesehatan baik secara fisik maupun


Personal
Hygiene psikologis. Perawatan diri meliputi kebersihan badan, kebersihan
mulut, kebersihan pakaian (Hidayat, 2008).

Kebiasaan Kebiasaan minum alcohol, jamu-jamuan, obat-obatan, perokok


aktif maupun pasif, narkoba dan kepemilikan binatang peliharaan
merupakan salah satu pencetus gangguan kehamilan yang memperlukan
pengawasan antenatal tambahan (Myles ed. 14;2010).

10. Riwayat Psikososiokultural Spiritual


- Riwayat pernikahan : pernikahan keberapa, lama menikah, status pernikahan
sah/tidak
- Bagaimana respon klien dan keluarga terhadap kehamilan. Kehamilan
direncanakan atau tidak, diterima/tidak. Kehamilan yang tidak diinginkan bisa
berdampak pada kesehatan mental baik ibu maupun janinnya.
- Bagaimana psikis ibu menghadapi kehamilannya
- Bagaimana adat istiadat yang ada di lingkungan sekitar. Apakah ibu percaya
terhadapo mitos atau tidak.
- Adakah kebiasaan-kebiasaan keluarga maupun lingkungan masyarakat yang
dapat merugikan atau memberikan pengaruh negative pada kehamilan ibu
(Salmah, 2012).

B. DATA OBYEKTIF

1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital : Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Pernapasan : 16-24 x/menit
Suhu : 36,0 – 37,50C
Antropometri : Berat Badan Sebelum Hamil :
Berat Badan Saat ini :
Tinggi Badan : >145 cm
LILA : > 23,5 cm

2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi

Kepala : Untuk mengetahui kebersihan rambut, keadaan kulit


kepala, distribusi dan karakteristik lainnya (Tambunan
dkk, 2011).

Wajah : Untuk mengetahui keadaan wajah, pucat atau tidak ada


oedema dan cloasma gravidarum atau tidak
(Wiknjosastro, 2017).
Mata : Konjungtiva pucat, sclera kuning atau tidak, mata
cekung (Saifuddin, 2016).
Telinga : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran/sekret (Tambunan
dkk, 2011).
Hidung : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran, tidak tampak
polip, tidak tampak peradangan (Tambunan dkk, 2011).
Mulut : Tampak simetris, bibir tampak kering, tidak tampak
caries dentis, tidak tampak stomatitis, geraham tampak
lengkap, lidah tampak bersih, tidak tampak pembesaran
tonsil (Tambunan dkk, 2011).
Leher : Tidak terdapat hyperpigmentasi pada leher, tidak
tampak pembesaran tonsil, tidak tampak peradangan
faring, tidak tampak pembesaran vena jugularis, tidak
tampak pembesaran kelenjar tiroid, dan kelenjar getah
bening (Tambunan dkk, 2011).
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada
(Tambunan, 2011).
Payudara : Tampak perubahan warna pada aerola dan mengalami
hiperpigmentasi (Sunarsih, 2010).
Abdomen : Tampak linea alba yang membentang dari simpisis pubis

sampai umbilikus dapat menjadi gelap yang biasa

disebut linea nigra. Peningkatan regangan pada kulit

abdomen, paha, dan payudara, menimbulkan garis-garis


yang berwarna merah atau kecoklatan pada daerah

tersebut yang dikenal dengan nama striae gravidarum

(Sunarsih, 2010).

Genetalia Eksterna : Pada saat hamil akan timbul tanda Chadwick

dimana terjadi perubahan warna menjadi kebiruan pada

vulva, vagina, serviks (Prawirohardjo, 2012).

Anus : Tidak ada hemoroid

Ekstremitas : Simetris, tidak tampak oedema, dan tidak tampak

varices (Ambarwati, 2014).

Palpasi

Kepala : Tidak ada oedema, tidak teraba massa (Prawirohardjo,

2012).

Wajah : Tidak ada oedema (Prawirohardjo, 2012).

Mata : Tidak terjadi pembengkakan palpebra (Prawirohardjo,

2012).

Telinga : Tidak terjadi fraktur tulang telinga (Prawirohardjo,

2012).

Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tirod, vena jugularis,

dan kelenjar limfe (Prawirohardjo, 2012).

Dada : Tidak ada benjolan atau massa (Prawirohardjo, 2012).

Abdomen : palpasi Leopold I-IV : (Mochtar, 2011)


Leopold I : TFU setinggi………., pada fundus teraba bagian
lunak, kurang bulat dan kurang melenting
Leopold II : Teraba bagian panjang dan keras seperti papan
pada sebelah kanan/kiri ibu dan dibagian
sebaliknya teraba bagian kecil janin
Leopold III : Pada SBR, teraba bagian keras, bulat dan
melenting. Bagian ini masih/sudah tidak dapat
digoyangkan.
Leopold IV: Konvergen/sejajar/divergen

Genetalia Eksterna : Tidak terjadi pembengkakan (Dewi, 2010).

Ekstremitas : Tidak teraba oedema, reflex Homan sign (-)

(Ambarwati dkk, 2014).

Auskultasi

Dada : Suara nafas : Biasanya pada 90 % hingga 95 % wanita

hamil akan terdengar murmur sistolik pendek yang

semakin jelas terdengar selama inspirasi maupun

ekspirasi (Varney, 2016).

Bunyi jantung I dan II : BJ I terdengar jelas dan

terdengar mur mur (Varney, 2016).

Abdomen : Bising peristaltik usus : 5 – 35 x/menit (Varney, 2016).

Denyut Jantung Janin (DJJ) : 120 – 160x/menit

Terdengar jelas, teratur, frekuensi 120-160 x/menit,

interval teratur tidak lebih dari 2 punctum maximal, 2

jari bawah pusat (kuadran bawah kiri/kanan) (Mochtar,

2012). Apabila DJJ kurang dari 100 atau lebih dari 160

permenit dapat terjadi mengindikasikan terjadi

gangguan kondisi kesehatan janin (Sondakh, 2013).

Perkusi

Dada : Umumnya bersuara resonan dan dullness. Karena suara

resonan dihasilkan oleh jaringan paru-paru yang

normalnya bergaung dan bernada rendah dan suara


dullness dihasilkan oleh di bagian atas jantung dan

paru-paru (Soemantri, 2010).

Abdomen : Daerah suprapubis redup jika kandung kemih distensi

atau pada wanita jika uterus membesar (Swartz, 2015).

Ekstremitas : Untuk mengecek refleks patella (+), Bisep (+), Trisep

(+) (Varney 2012).

3. Pemeriksaan Penunjang

a. Pemeriksaan laboratorium : PP Test,Protein Urine,Glukosa Urine


(Bobak, 2012).

b. Darah : Hemoglobin, Golongan Darah

c. Pemeriksaan USG :

d. Pemeriksaan diagnostik lainnya:

II. INTERPRETASI DATA DASAR

Data dasar yang sudah dikumpulkan di interpretasikan sehingga dapat


merumuskan diagnosis dan masalah yang spesifik.

Diagnosis :
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan)
dalam lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur
diagnosis kebidanan.
Diagnosis :
G...Papah Usia Kehamilan..... Minggu dengan….
Janin Tunggal/ganda, hidup/mati, intrauterin/ekstrauterin.

G : Gravida

P : Para -> a : aterm

p : premature
a : abortus

h : hidup ( Varney, 2012).

- Intrauterin hanya boleh ditulis jika ada pemeriksaan penunjang berupa USG
atau dilakukan pemeriksaan khusus (VT) dan diyakini kehamilan merupakan
kehamilan intrauterin.

Masalah : hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang sedang


dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosis.

Kebutuhan : Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi


dalam diagnosis dan masalah. Pada kasus hiperemesis
gravidarum kebutuhan segera yang harus dilakukan adalah
berkolaborasi dengan dokter obgyn (Bobak, 2012).

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL

Langkah ini diambil berdasarkan diagnosis dan masalah aktual yang telah
diidentifikasi. Pada langkah ini juga dituntut untuk merumuskan tindakan
antisipasi agar diagnosis/masalah potensial tersebut tidak terjadi.

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang harus
dilakukan untuk menyelamatkan ibu dan bayi. Rumusan ini mencakup tindakan
segera yang bisa dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.

V. INTERVENSI
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh sebagai kelanjutan
manajemen terhadap diagnosis dan masalah yang telah diidentifikasi.
1. Berikan KIE tentang tanda bahaya pada kehamilan
Rasional : mengetahui tanda bahaya pada kehamilan membuat ibu
mampu mendeteksi dini tanda yang dapat membahayakan keselamatan ibu
dan janinnya (Salmah , 2013).
2. Berikan KIE ibu terkait pola makan sehari-hari
Rasional : ibu tidak mengkonsumsi makanan berlemak dan berbau yang
memicu rasa mual dan muntah (Khumaira, 2012).
3. Menganjurkan ibu saat bangun tidur, jangan langsung turun dari tempat
tidur anjurkan untuk makan dan minum terlebih dulu.
Rasional : untuk menghindari rasa mual dan muntah di pagi hari ibu
makan biskuit kering dan teh hangat (Khumaira, 2012).
4. Memberikan dukungan dan semangat
Rasional : Diharapkan ibu memiliki semangat untuk sembuh.
5. Memberikan cairan eretrolit yang cukup
Rasional : Pemberian cairan RL atau glukose 5% untuk menjaga daya
tahan tubuh ibu dan mencegah dehidrasi.
6. Memberikan obat anti muntah dan vitamin
Rasional : Menjaga kesehatan ibu (Wiknjosastro, 2012).

VI. IMPLEMENTASI

Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan
yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.

VII. EVALUASI

Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan


kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.

Anda mungkin juga menyukai