Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
berkat rahmat-Nya laporan ini yang bertujuan memenuhi tugas mata kuliah
Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana dan Kesehatan reproduksi.
Dalam menyelesaikan laporan ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak.
Karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua, dosen pembimbing
dan pihak-pihak lain yang telah membantu kami dalam penyelesaian makalah ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, maka saran
dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan. Dan kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan pembaca khususnya.

Samarinda, Mei 2018

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keluarga Berencana (KB) adalah istilah yang mungkin sudah lama kita
kenal.KB artinya merencanakan jumlah anak sesuai kehendak kita, dan
menentukan sendiri kapan kita ingin hamil (Kesrepro, 1997).
Menurut WHO (World Health Organisation) KB adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-objektif
tertentu, untuk menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang diinginkan, mengatur interval di antara kehamilan,
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur suami isteri,
menentukan jumlah anak dalam keluarga (Hanafi Hartanto, 2004). Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun 1996, setiap tahun lebih dari 600.000
wanita di dunia meninggal akibat komplikasi kehamilan saat melahirkan, 99%
kematian itu terjadi di negara berkembang. Dalam jangka waktu yang sama, tak
kurang dari 50 juta aborsi akibat kehamilan tak diinginkan terjadi di muka bumi
ini (Dipo Handoko, 2001).
Saat ini diketahui jumah penduduk Indonesia sebesar 225,5 juta penduduk
dengan rata-rata petumbuhan penduduk sebesar 1,3%. Pemerintah merencanakan
untuk menurunkan laju pertumbuhan penduduk tersebut hingga 1,14% pada tahun
2009 (Depkes, 2008).
Komponen dalam pelayanan KB yang dapat diberikan adalah KIE
(Komunikasi, Informasi, dan Edukasi), konseling, pelayanan kontrasepsi (PK),
pelayanan infertilitas, pendidikan seks, konsultasi pra-perkawinan dan konsultasi
perkawinan, konsultasi genetik, tes keganasan, adopsi (Hanafi Hartanto, 2004).
Secara pendekatan sosioekonomi pengontrolan kelahiran penting untuk
meningkatkan kualitas hidup dan memberi efek yang positif terhadap kebahagian
keluarga juga lingkungan sekitar (Cunningham, 2005).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB AKBK
menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan
menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada akseptor KB AKBK penulis
mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar teori KB
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada akseptor KB
AKBK
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada akseptor KB AKBK dengan
pendekatan varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian
2) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3) Identifikasi masalah potensial
4) Identifikasi kebutuhan segera
5) Mengembangkan rencana asuhan/intervensi
6) Implementasi
7) Evaluasi
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada akseptor KB AKBK dalam
bentuk catatan SOAP.
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Ibu Dengan AKBK
I. PENGKAJIAN
DATA SUBJEKTIF
1. Identitas
Nama :
Umur : usia PUS (20-55 tahun) Mempengaruhi bagaimana
mengambil keputusan dalam kesehatannya (Sarwono,
2005) Usia reproduktif (Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi, 2010 : MK 75)
Agama :
Suku/ Bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat :
2. Keluhan utama :
Timbul bercak/flek-flek
3. Riwayat Kesehatan Klien :
a. Riwayat Kesehatan yang lalu
Penyakit/ Kelainan Reproduksi :
- Riwayat Kehamilan Ektopik dapat menggunakan KB Implan
- Keganasan pada payudara tidak diperbolehkan menggunakan
Implan
Penyakit Kardiovaskuler :
- Riwayat penyakit jantung, stroke, atau dengan tekanan darah tinggi
(>180/110 mmHg), kelainan tromboemboli, kelaianan pembuluh
darah yang menyebabkan sakit kepala atau migrain tidak boleh
mengunakan Implant
Penyakit Darah :
- Riwayat gangguan faktor pembekuan darah dan Anemia bulan
sabit boleh menggunakan metode Implan
Penyakit Paru-paru :
Penyakit Saluran Pencernaan :
Penyakit Ginjal & Saluran Kencing :
Penyakit Endokrin :
- Ganguan toleransi glukosa (DM) tidak boleh menggunakan
metode implant
Penyakit Saraf :
Penyakit Jiwa :
Penyakit Sistem imunologi :
Penyakit Infeksi :
b. Riwayat Kesehatan sekarang:
Berisi riwayat perjalanan penyakit mulai klien merasakan keluhan s/d
pengkajian saat ini (sebelum diberikan asuhan)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga :
Mengkaji riwayat penyakit menurun (asma, hipertensi, DM, hemofilia,
kanker payudara) menular (hepatitis, TBC, HIV/AIDS) menahun (jantung,
asma) (Fraser & Cooper, 2009)
5. Riwayat Menstruasi
Riwayat menstruasi yang dikaji adalah siklus, lama haid, banyaknya,
warna, nyeri haid, keluhan waktu haid, dan amenore.
6. Riwayat Obstetri
N Kehamilan Persalinan Anak Nifas
o. Suami Ank UK Peny Jns Pnlg Tmpt Peny JK BB/PB H M Abnormalitas Laktasi Peny

7. Riwayat Kontrasepsi
Pemakaian kontrasepsi yang perlu dikaji adalah jenis alat kntrasepsi,
lama, kapan awal pemakaian, dan pelepasan, serta komplikasi yang
terjadi selama pemakaian.Pemakaian kontrasepsi sebelumnya dapat
menjadi tolak ukur penggunaan kontrasepsi sellanjutnya.
8. Pola Fungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Nutrisi
Eliminasi
Istirahat
Tingkat aktivtas seseorang dapat mempengaruhi
Aktivitas
pengambilan keputusan dalam kesehatannya (Arikunto:2002)
Personal Hygiene
Kebiasaan merokok dan mengkonsumsi obat tertentu (epilepsy
dan tuberculosis) dapat mempengaruhi penetapan pemilihan
Kebiasaan
metode kontrasepsi. (Buku Panduan Praktis Pelayanan
Kontrasepsi : 2011)
Seksualitas
9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual
Masih kuat kepercayaan di kalangan masyarakat muslim bahwa setiap
mahluk yang diciptakan tuhan pasti diberi rezeki untuk itu tidak khawatir
memiliki jumlah anak yang banyak. (Prawirohardjo, S. 2003)

DATA OBJEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda Vital :
TD :
Nadi : 60 – 100 kali permenit
Pernafasan : 20 kali permenit
Suhu : 36,5 – 37,2 0C
Antropometri :
Berat badan sekarang :
- Berat badan mencapai 70 kg perlu dilakukan tindakan
evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penggunaan alat
kontrasepsi Implant
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : tidak tampak lesi, tampak bersih, tidak tampak benjolan,
distribusi rambut merata.
Wajah : tidak tampak pucat, tampak simetris
Mata : Sklera berwarna kuning menandakan kemungkinan
indikasi adanya/penyakit hati pemilihan alat
kontrasepsi nonhormonal lebih diutamakan
Hidung : tampak simetris, tidak tampak pengeluaran/secret, tidak
tampak benjolan
Mulut : tampak simetris, tampak lembab, tampak bersih, tidak
tampak stomatitis, lidah tampak bersih
Telinga : tampak simetris, tidak tampak secret/serumen
Leher : tidak tampak pembesaran pada kelenjar tiroid, getah
bening, dan vena jugularis
Dada : Tampak simetris, tidak tampak retraksi dinding dada.
Nyeri dada dan paha perlu dilakukan tindakan
evaluasi lebih lanjut untuk menentukan penggunaan
alat kontrasepsi implant
Payudara : Tampak bersih. Tampak simetris, tidak tampak retraksi
Abdomen : tidak tampak pembesaran, tidak tampak luka bekas operasi.
Genitalia :
Ekstermitas : Edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu
dilakukan tindakan evaluasi lebih lanjut untuk
menentukan penggunaan alat kontrasepsi AKBK
Palpasi
Kepala : tidak teraba benjolan, tidak ada lesi
Wajah : tidak teraba oedema
Mata : tidak teraba oedema pada konjungtiva
Hidung : tidak teraba benjolan
Telinga : tidak teraba benjolan
Leher : tidak teraba oedema pada vena jugularis, kelenjar tiroid,
dan kelenjar getah bening
Payudara : Teraba tumor / benjolan pada payudara yang
menandakan adanya kanker payudara atau riwayat
kanker payudara tidak boleh menggunakan metode
AKBK (implant)
Abdomen : tidak teraba massa/ benjolan
Genitalia :
Ekstermitas : Edema dan nyeri tungkai, dada dan paha perlu
dilakukan tindakan evaluasi lebih lanjut untuk
menentukan penggunaan alat kontrasepsi Implant.
Auskultasi :
Dada : Nafas terdengar vesikuler, Tidak terdengar suara nafas
tambahan
Abdomen : Bising usus 5-35 x/menit
Perkusi :
Ekstremitas :
- Refleks Ekstremitas atas
Refleks Bisep (+)
Refleks Trisep (+)
- Refleks Ekstremitas Bawah
Patella (+)
Cavilari Refil kembali dalam waktu < 2 detik
Homan Sign (-)
3. Pemeriksaan Penunjang :
Pemeriksaan Laboraturium :
- HB:
Anemia bulan sabit dan anemia defisiensi zat besi boleh
menggunakan metode suntikan progestin dan implant
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosis : PAPAH usia ……. Dengan Akseptor KB AKBK
Masalah : hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang sedang
dialami klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau yang
menyertai diagnosis.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


Tidak ada

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


Langkah ini mencakup rumusan tindakan emergensi/darurat yang harus
dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau bersifat rujukan.

V. INTERVENSI
1. Beritahukan hasil pemeriksaan yang dilakukan kepada ibu
R/ Informasi yang jelas dapat mempermudah komunikasi petugas dan
klien untuk tindakan selanjutnya
2. Beritahukan kepada ibu tindakan pelayanan kontrasepsi yang akan
dilakukan
R/ Agar pasien lebih siap dan kooperatif dalam setiap pelaksanaan
tindakan
3. Berikan pelayanan metode kontrasepsi sesuai kebutuhan klien
R/ Tindakan pelayanan metode kontrasepsi dilaksanakan sesuai
kebutuhan klien (kontrasepsi hormonal, AKDR, AKBK, atau metode
sederhana). Pastikan 5 T sebelum memberikan pelayanan kontrasepsi
(tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu).
4. Lakukan tindakan pasca pelayanan metode kontrasepsi
R/ Memberitahukan informasi mengenai KB yang digunakan berguna
untuk mengingatkan klien. Membersihkan alat-alat yang telah dipakai,
merapikan klien, dan mencuci tangan merupakan tindakan pencegahan
infeksi yang penting dalam setiap tindakan.
5. Lakukan pencatatan pada kartu kunjungan klien dan anjurkan ibu untuk
melakukan kunjungan ulang
R/ Pendokumentasian serta evaluasi terhadap tindakan yang telah
dilakukan pada kartu kunjungan klien dapat menghindari terjadinya
kesalahan dalam pemasangan atau pemberian KB. Keterlambatan
jadwal kunjungan ulang akan mempengaruhi efektivitas dari cara
pemakaian atau penggunaan KB
6. Jelaskan kembali tentang kekurangan atau kerugian serta efek samping KB
yang digunakan/ingin digunakan klien
R/ Penjelasan tentang kekurangan dan kerugian serta efek samping kb
dapat menjadi pertimbangan ibu dalam menentukan kontrasepsi yang
akan digunakan dan mengingatkan kembali kepada ibu mengenai efek
samping KB, hal ini juga dapat mengurangi kecemasan pada ibu

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana
asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan
lainnya.

VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk
SOAP.
DAFTAR PUSTAKA

Affandi, B dkk. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta:


Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta
Arum, Noviawati Dyah Setya dan Sujiantini. 2009. Panduan Lengkap Pelayanan
KB terkini. Yogyakarta: Nuha Medika.
BKKBN. 2011. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi cetakan ke- 5. Jakarta:
Pustaka Sinar Harapan.
Fraser, Diane M. Cooper, Marrgaret A. 2009. Myles Buku Ajar Bidan. Jakarta:
EGC
Handayani, S. 2010. Buku Ajar Pelayanan Keluarga Berencana. Yogyakarta:
Pustaka Rihama.
Hartanto, H. 2007. Keluarga Berencana dan Kontrasepsi. Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta: Depdiknas.
Mansjoer, A dkk. 2007. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid Pertama.
Jakara: Media Aesculapius FKUI.
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Saifuddin. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta: Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidnan. Jakarta: EGC
Wiknjosastro, Hanifa. 2010. Ilmu Bedah Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Anda mungkin juga menyukai