PENDAHULUAN
1
dan anemia (terutama bila jarak kehamilan kurang dari 1 tahun) (Morgan &
Hamilton 2009, h.357).
Anemia adalah berkurangnya kadar hemoglobin (Hb) dalam darah. Hb adalah
komponen di dalam sel darah merah (eritrosit) yang berfungsi menyalurkan
oksigen ke seluruh tubuh. Jika Hb berkurang, jaringan tubuh kekurangan oksigen
yang dibutuhkan tubuh sebagai bahan bakar metabolisme (Sinsin 2009, h.64).
Anemia yang terjadi pada ibu hamil dapat berakibat fatal. Wanita yang mengalami
anemia kurang dapat mentoleransi perdarahan selama persalinan dan mudah
mengalami infeksi. Kondisi perdarahan yang terjadi selama persalinan jika tidak
ditangani dengan benar dapat mening-katkan risiko kematian pada ibu pasca
persalinan (Emilia dkk 2010, h.93). Menurut World Health Organization (WHO)
sekitar setengah dari wanita hamil menderita anemia di seluruh dunia. Anemia
prevalensi selama kehamilan berbeda dari 18% di negara maju sampai 75% di
Asia Selatan (Karaoglu, 2012).
1.2 RumusanMasalah
1. Bagaimana teori asuhan kebidanan pada ibu hamil grande multi gravida?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teori asuhan kebidanan pada ibu hamil grande multi
gravida
BAB II
ISI
2
Pada kunjungan pertama,bidan harus :
A. Melakukan anamnesis riwayat dan mengisi KMS ibu hamil/kartu ibu secara
lengkap
Bidan perlu melakukan anamnesis untuk mengkaji data subyektif pasien.
Anamneses dilakukan dengan teknik yang benar, dalam ruangan yang kondusif
dan menggunakan bahasa yang dimengerti pasien. Untuk melakukan anamnesa
diperlukan ketrampilan berkomunikasi yang baik, dengan cara berkomunikasi
yang baik akan diperoleh berbagai informasi dari ibu hamil. Pendekatan dengan
penuh rasa persahabatan dan penghargaan kepada ibu, besar kemungkinan ibu
akan bersikap terbuka dan mau menginformasikan keadaan kehamilannya secara
rinci, Ynag terpenting adalah mengembangkan hubungan saling percaya kepada
ibu, sehingga ibu hamil akan memeriksakan kehamilannya secara
berkesinambungan sampai tiba waktu melahirkan. Petunjuk komunikasi yang baik
dan efektif:
1. Bukalah dengan salam sapa untuk mencairkan suasana
2. Menggunakan bahasa yang dapat dipahami ibu, jangan menggunakan kata-
kata mecis, gunakan bahasa tubuh (non verbal) missal; senyuma, sentuhan,
dll
3. Dengarkan keluhan dan ungkapan perasaan ibu, jangan memotong
pembicaraan
4. Beri kesan bahwa kita sdang mendengarkan dan memahami apa yang
diungkapkan ibu
5. Jawab setiap pertanyaan dengan sabar dan penuh perhatian
6. Berikan penjelasan secara singkat, lengkap dan mudah dimengerti. Ulangi
informasi penting yang harus dimengerti ibu
3
ekonominya, sebagai pertimbangan untuk anjuran dan pengobatan yang
diperlukan
2. Keluhan yang dirasakan, apakah ibu datang untuk memeriksakan
kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan : Ditanyakan kawin berapa kali, umur/lama
perkawinan, jaral perkawinan dengan kehamilan, perkawinan pada
masyarakat pedesaan sering terjadi pada usia muda, yaitu sekitar usia
menarche resiko melahirkan BBLR sekitar 2 kali lipat dalam 2 tahun
setelah menarche disamping itu akan terjadi kompetisi makanan antara
janin dan ibunya sendiri yang masih dalam masa pertumbuhan dan adanya
perubahan hormonal yang terjadi selama kehamilan. Semua ini akan
menyebabkan kebanyakan wanita di negara berkembang mempunyai TB
yang pendek. (Soetyningsih, 1995:96)
5. Riwayat kehamilan ini: HPHT, siklus haid, perdarahan pervaginam,
keputihan, mual dan muntah, masalah/ kelainan pada kehamilan sekarang,
riwayat imunisasi TT, gerakan janin, pemakaian obat-obatan termasuk
jamu-jamuan
6. Riwayat obstetric lalu: Jumlah kehamilan, jumlah persalian, jumlah anak
hidup, jumlah keguguran, jumlah aborsi, perdarahan pada kehamilan dan
persalinanserta nifas terdahulu. Adanya hipertensi pada kehamilan lalu,
berat bayi <2,5 kg atau >4 kg dan masalah pada kehamilan, persalinan dan
nifas yang lalu
7. Riwayat KB
8. Riwayat penyakit keluarga
9. Riwayat penyakit: jantung, hipertensi, diabetes mellitus, TBC, pernah
operasi, Hepatitis B, ginjal, ashma, epilepsy, malaria, PMS, HIV/AIDS,
pernah kecelakaan
10. Riwayat social ekonomi: Status perkawinan, respon ibu dan keluarga
terhadap kehamilan, siapa pembuat keputusan, rencana melahirkan,
kebiasaan makan dan minum, kebiasaan merokok, alcohol dan obat-obatan
4
terlarang, kehidupan seksual, pekerjaan dan aktivitas sehari-hari,
pendidikan dan penghasilan
11. Data pola pemenuhan sehari-hari: Pola nutrisi, eliminasi, istirahat, dan
aktivitas
12. Data psikososial dan spiritual: Hubungan ibu dengan keluarga dan
masyarakat, tanggapan ibu dan keluarga tentang kehamilan ini,
pengetahuan ibu tentang kehamilan, rencan persalian (tempat, penolong,
dan persiapan persalinan).
B. Melakuakn Pemeriksan Fisik
Pemeriksaan fisik pada ibu hamil meliputi:
1. Pemerikasaan Luar
a. Pemeriksaan Umum
1. Bagaimana keadaan umum ibu, keadaaan gizi, kelainan bentuk
badan, kesadaran.
2. Adakah anemia, xianosis, icterus dan dyspnoe.
3. Keadaan jantung dan paru, periksa suhu, tekanan darah, denyut
nadi dan pernafasan.
4. Oedema
5. Tinggi badan
6. Berat badan
7. Refleks
8. Pemeriksaan laboratorium sederhana untuk kadar Hb, golongan
darah dan urine rutin.
b. Pemeriksaan Kebidanan
1. Inspeksi : Kepala dan leher adakah; rambut rontok, edema dan
chloasma di wajah, kelainan konjungtiva dan sclera mata,
mulut(bibir pucat, lidah pucat, karies gigi), leher (pembesaran
vena jugularis, pembengkakan saluran limfe, kelenjar tiroid dan
tonsil)
2. Dada : Bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan
putting susu, keluarnya kolostrum (dilakukan setelah 28
minggu)
5
3. Perut : Pembesaran, keadaan pusat, linea alba, gerakan anak,
kontraksi Rahim, bekas luka operasi.
4. Vulva : Tanda Chadwick, fluor albus, condyloma, dan keadaan
perineum
5. Anggota bawah : Cari varices, oedema dan luka
6. Palpasi : Besarnya Rahim untuk menentukan tuanya kehamilan,
dan letak anak dalam Rahim. Palpasi leopold akan dibahas
pada kunjungan ulang
7. Auskultasi : Dengan stetoskop atau Doppler untuk
mendengarkan bunyi jantung, bising tali pusat, gerakan janin,
bising Rahim, bunyi aorta, dan bising usus
2. Pemeriksaan Dalam : Dilakukan pada kunjungan awal dan diulangi
pada trimester III untuk menentukan keadaan panggul.
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 20 Juli 2013
A. Anamnesis
Subyektif
1. Identitas : Istri Suami
Nama : Ny. R Tn. T
Umur :38 th 41th
Agama : Islam Islam
Suku/bangsa : Jawa Batak
Pendidikan :SLTA SLTA
Pekerjaan :Ibu rumah tangga Swasta
Alamat : Surabaya Surabaya
2. Keluhan utama : Ibu merasa cepat lelah saat beraktivitas dibanding
seperti biasa (sebelum hamil).
Obyektif
1. TTV
6
TD : 100/60 mmHg,
Nadi 80 x/menit
Suhu 360 C
RR 20 x/ menit
BB sebelumnya 37 Kg dan BB sekarang 41 Kg
TB 150 cm
Tidak ada oedema
Konjunrtiva sedikit pucat
Sklera putih, tidak ikterik
Telinga bersih
Lidah bersih
Gigi tidak Caries
Tidak ada pembesaran kelenjar tyroid dan getah bening
Payudara: Bentuk mammae simetris tidak ada benjolan, areola
hiperpigmentasi, puting susu menonjol bersih, kolostrom ada,
pada pinggang tidak ada nyeri ketuk\
tangan kaki tidak oedema
reflex patella kanan dan kiri positif,
tidak ada bekas operasi
linea nigra dan strie albikan
Uji diagnostik Hb 10,4 gr/%, protein urine (-), reduksi urine (-).
7
Kehamilan Persalinan nifas bbl
no thn Tri kmp kel km
Kelha Jns Penolo Bb/g KU
ms tmpt likas KU ain pli J.K
n persl gy r bay
t i an ksi
Nor Bidan CGS Laki CGS
1. 1999 I Mual BPS - - - 3000
mal A 456 -laki 456
pre
Munta Nor Bidan CGS CGS
2 2001 I BPS - - - 2500 mpu
h mal A 456 456
an
Mual
dan Nor Bidan CGS Laki CGS
3 2003 I BPS - - - 3000
Munta mal A 456 -laki 456
h
Mual,
Nor Bidan CGS Laki CGS
4 2005 I munta BPS - - - 2500
mal A 456 -laki 456
h
6. riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi apapun
7. riwayat kehamilan sekarang
ANC pertama kali di BPS Sayang Bunda Usia kehamilan 8 minggu
dengan dasar HPHT 04-08-2013.
8. kebiasaan ibu : tidak merokok, tetapi suami perokok, tidak minum-
minuman keras, tidak minum jamu.
9. Obat yang diminum selama hamil : Tidak ada
10. Riwayat kesehatan
Riwayat kesehatan ibu dan suami :
Ibu dan Suami mengatakan tidak pernah menderita penyakit
keturunan dan penyakit menular.
Riwayat keturunan kembar
Ibu dan suami mengatakan tidak ada riwayat keturunan kembar.
11. Riwayat kesehatan keluarga :
ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
menular seperti TBC, hepatitis dan penyakit menurun seperti DM,
hipertensi dan penyakit menurun seperti asma.
12. Pola kebiasaan
Nutrisi sebelum hamil : makan 3x/hari
selama hamil : 5x/hari, porsi ¾ piring
Menu : Nasi, Lauk, tidak ada makanan yang dipantang
Minum : minum air 7gelas/hari, jenis teh, susu, air putih
13. Eliminasi
Sebelum hamil : BAK: lancar 5x/ hari, warna kuning, bau khas
8
BAB : 1x /hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas
Saat hami : BAK: 6-7x/hari warna kuning, bau khas
BAB : 1x/ hari warna kuning, konsistensi lunak, bau khas
14. Istirahat
Sebelum hamil : Tidur siang jam 12.00-13.00 ( 1 jam / hari)
Tidur malam jam 21.00-04.00 (7-8 jam/hari)
Saat hamil : Tidur siang jam 12.00-13.30 (1-2 jam/ hari)
Tidur malam jam 21.00-04.30 (7-8 jam/ hari)
15. Aktivitas : pekerjaan sehari-hari
Sebelum hamil : ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri seperti
menyapu, mencuci dan memasak.
Saat hamil : ibu biasa mengerjakan pekerjaan rumah sendiri tetapi tidak
terlalu berat.
16. Kebersihan
Sebelum hamil : mandi 2x/hari, keramas 2x/ minggu dan gosok gigi 2x/
hari
Saat hamil : mandi 3x/ hari, keramas 3x/ minggu dan gosok gigi 2x/ hari
17. Riwayat psikososial, spiritual, pengetahuan
Keadaan cukup baik yang didukung kehadiran keluarganya
Pengkajian social
ibu mengatakan hubungan dengan suami, keluarga dan tetangga
cukup baik
Pengkajian spiritual
ibu mudah dituntun untuk mengingat sang pencipta dan
melantunkan lafadz-lafadz Allah SWT
perencanaan persalinan
alat transportasi sudah disiapkan, ibu ingin bersalin di BPS ini dan
di tangani oleh bidan.
Rencana pemberian ASI : ibu mengatakan akan memberikan ASI
eksklusif selama 6 bulan.
Merawat bayi : ibu mengatakan ingin merawat bayinya sendiri dan
dibantu suami dan keluarga.
9
Kegiatan ibadah : shalat, membaca al-qur’an, pengajian setiap hari
jum’at,
Kegiatan sosial : arisan , pengajian
Persiapan keuangan : ibu, suami dan keluarga sudah
mempersiapkan biaya persalinan.
Assesment
Ibu hamil G5P4A0 dengan anemia sedang
Planning
Rencana tindakan yang diberikan kepada Ny. ”R” adalah berikan
informasi pada ibu tentang hasil pemeriksaan, menganjurkan
untuk bersalin di tenaga kesehatan dan informasikan
untukmelakukan persalinan di tenaga kesehatan., berikan informasi
tentang penggunaan alat kontrasepsi selanjutnya, memberikan
informasi tentang gizi seimbang pada ibu hamil ,meberi tahu tanda
bahaya pada kehamilan, berikan tablet Fe (etabion) 1 x 250 mg dan
kalsium (likokalk) 3 x 500 mg dan jelaskan cara meminumnya,
infomasikan kunjungan berikutnya.
Penatalaksanaan yang diberikan pada Ny. ”R” adalah
menginformasikan hasil pemeriksaan bahw a kehamilannya sudah
berus ia 8 minggu, keadaan ibu dan janinnya baik, bersalin di
tenaga kesehatan dan memotivasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi
yang akan datang, memberikan informasi tentang gizi seimbang pada
ibu hamil,beritahu tanda bahaya ibuhamil, memberikan tablet Fe dengan
dosis 1 x 250 mg / hari dan kalk 3x500 mg/haridan jelaskan cara
meminumnya, menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang.
10
Evaluasi yang di dapat ibu mengerti keadaan kehamilannya saat ini, ibu
senang mengetahui keadaan janinnya,ibu mau menuruti saran bidan untuk
bersalin di tenaga kesehatan yang akan datang, ibu mengerti gizi seimbang
untuk yang di konsumsinya, ibu mengerti tanda bahaya saat hamil, ibu mau
minum tablet Fe dengan dosis 1x 250 mg per hari dan 3 x 500 mg per hari
dan mengerti cara meminumnnya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau
lebih dan biasanya mengalami penyulit dalam kehamilan dan persalinan
(Manuaba, 2008).
Grandemultipara adalah wanita yang pernah melahirkan bayi 6 kali atau
lebih hidup atau mati (Rustam, 2005).
Grandemultipara adalah wanita yang telah melahirkan 5 orang anak atau
lebih (Varney, 2006).
Prinsip Dasar Grande Multipara :
a. Grande multipara termasuk dalam kehamilan dengan resiko tinggi
b. Ibu hamil dengan resiko tinggi memiliki bahaya yang lebih besar pada
waktu kehamilan maupun persalinan bila di bandingkan dengan ibu hamil
normal.
c. Kehamilan resiko tinggi dapat dicegah bila gejalanya ditemukan sedini
mungkin sehingga dapat dilakukan tindakan perbaikan.
d. Grande multipara memiliki komplikasi dalam kehamilan (prematur) dan
persalinan (atonia uteri ).
3.2 Saran
11
Ibu grande multipara harus waspada dengan kehamilannya karena tergolong
kehamilan resiko tinggi, deteksi dini dapat dilakukan untuk mencegah dan dapat
dilakukan tindakan perbaikan segera. Sehingga ibu dan janin dapat terselamatkan.
DAFTAR PUSTAKA
12