SKENARIO 3
MODUL 1.2
Dosen Pengampu :
Imam Arief Mindiono, S.Ked., M.Kes
Disusun oleh:
NIM : 21109011016
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan banyak
nikmat. Selain itu, penulis juga merasa sangat bersyukur karena telah mendapatkan hidayah-Nya
Dengan nikmat dan hidayah-Nya pula kami dapat menyelesaikan penulisan laporan ini yang
merupakan tugas mata kuliah Fakultas Kedokteran skenario ketiga pada modul 1.2 Penulis
sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing Bapak Imam Arief Mindiono, S.Ked., M.Kes
dan semua pihak yang turut membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari dalam laporan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dari
isi, struktur penulisan dan gaya bahasa. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
Demikian semoga laporan ini memberikan manfaat umumnya pada para pembaca dan
PERKEMBANGAN JANIN
Seorang ibu memeriksakan kehamilannya di Puskesmas. Dokter menjelaskan hubungan waktu
kehamilan dengan proses pembentukan janin dan organ-organ tubuhnya selama kehamilan.
Dokter juga menjelaskan bahwa proses-proses tersebut bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor.
1. - Ibu ( maternal )
Faktor ibu yang bisa menyebabkan janin tidak berkembang secara normal adalah pertama, usia
ibu ketika hamil.
- Plasenta
Pertama, berat plasenta kurang dari 350 gram. Kedua, infeksi plasenta. Hamil anak kembar juga
bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang dengan baik.
- Janin
Pertama, kelainan kromosom (Trisomi 13, 18, 21), kromosom cincin, dan disomi uniparental.
Kedua, gangguan metabolisme. Ketiga, infeksi bawaan, seperti TORCH, malaria, HIV, dan
sifilis.
- Genetik
Faktor-faktor genetik terdiri dari gen plasenta, gen ibu, dan gen janin.
2. Materi genetik antara sperma dan sel telur melakukan penggabungan agar kanin terbentuk
Setidaknya dalam waktu 24 jam pembuahan akan berubah menjadi zigot. Setelah itu, zigot akan
berkembang menjadi janin.
3. Penyebab janin tidak berkembang adalah kelainan kromosom pada zigot. Hal ini bisa jadi
karena kualitas sel telur atau sperma yang kurang baik. Dalam beberapa kasus, janin tidak
berkembang juga bisa disebabkan karena infeksi, efek samping obat-obatan, konsumsi alkohol,
atau kelainan bentuk rahim.
4. Pada kehamilan yang Normal, masa ibu mengandung selama 9 bulan 10 hari atau setara 37
minggu.
STEP 4 (Peta Konsep)
Proses pembentukan
janin
Waktu kehamilan
Pembentukan organ
Dokter menjelaskan
tubuh Selma
kehamilan
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
kehamilan
b. Status Gizi
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan,
karena faktor gizi sangat dipengaruhi terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta
guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Keterbatasan gizi selama hamil sering
berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain yang dapat
meningkatkan kebutuhan gizi ibu hamil.
Gizi merupakan salah satu faktor penting yang menentukan tingkat kesehatan dan
kesejahteraan manusia. Pengaruh gizi terhadap kehamilan sangat penting. Berat badan
ibu hamil harus memadai, bertambah sesuai dengan umur kehamilan. Berat badan normal
akan menghasilkan anak yang normal. Demikian juga sebaliknya kenaikan berat badan
lebih dari normal, dapat menimbulkan komplikasi keracunan kehamilan (pre-eklamsi),
anak yang terlalu besar sehingga menimbulkan kesulitan persainan. Jika berat badan ibu
hamil kurang dari normal kemungkinan ibu beresiko keguguran, anak lahir premature,
berat badan lahir rendah, gangguan kekuatan rahim mengeluarkan anak, dan pendarahan
sehabis persalinan. Kebutuhan zat gizi pada ibu hamil secara garis besar antara lain:
a) Asam folat, Asam folat ini berfungsi sebagai menurunkan resiko kerusakan otak,
kelainan neural, spina bifida, dan anansepalus, baik pada ibu hamil normal maupun
beresiko. Minimal pemberian asam folat dimulai dari 2 bulan sebelum konsepsi dan
berlanjut 3 bulan pertama kehamilan. Dosis pemberian asam folat untuk preventif adalah
500 kg atau 0,5- 0,8 mg, sedangkan untuk kelompok beresiko adalah 4 mg/hari. Bila
kekurangan asam folat akan menyebabkan anemia pada ibu dan cacat bayi yang
dilahirkan.
b)Energi, kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses tumbuh kembang
janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c) Protein, protein berfungsi sebagai menambah jaringan tubuh ibu seperti jaringan
payudara dan rahim dan dapat diperoleh dari susu, telur, dan keju.
d) Zat besi (Fe), membutuhkan tabahan 700-800 mg zat besi. Jika kekurangan, bisa
terjadi perdarahan sehabis melahirkan.
e) Kalsium, berfungsi sebagai untuk pembentukan tulang dan gigi bayi. Kebutuhan
kalsium ibu hamil adalah 500 mg/hari.
f) Vitamin D, berkaitan dengan zat kapur dan jika kekurangan zat kapur maka
pembentukan gigi geliginya dan lapisan luar gigi tidak sempurna.
g) Yodium, berfungsi sebagai mencegah gondongan dan jika kekurangan yodium pada
ibu hamil dapat menyebabkan janin menderita kretenisme, sebuah ketidakmampuan yang
mempengaruhi pemikiran.
h) Vit.A, berfungsi sebagai mencegah rabun ayam, kebutaan dan membantu tubuh untuk
melawan infeksi.
c. Gaya Hidup
Gaya hidup merupakan kebiasaan-kebiasaan yang ada pada masyarakat baik
masyarakat yang bersifat positif meupun kebiasaan bersifat negatif yang dapat
mempengaruhi kesehatan. Pengaruh gaya hidup yang mempengaruhi kehamilan seperti
kebiasaan minum jamu, aktivitas seksual, pekerjaan atau aktivitas sehari-hari yang terlalu
berat, senam hamil, konsumsi alkohol, merokok, dan kehamilan yang tidak diharapkan.
1. Faktor Psikologi
Faktor psikologi muncul karena ketidakmatangan di dalam perkembangan
emosional dalam kesanggupan seseoraang untuk menyesuaikan diri dengan situasi
tertentu termasuk kehamilan. Faktor psikologi ini mempunyai beberapa faktor yang
mempengaruhi kehamilan, antara lain stressor, dukungan keluarga, subtance abuse,
partner abuse.
2. Gaya Hidup
Gaya hidup sehat adalah gaya yang digunakan ibu hamil. Ekonomi juga selalu
menjadi faktor penentu dalam proses kehamilan yang cukup dapat memeriksakan
kehamilannya secara rutin. Dengan adanya perencanaan yang baik sejak awal, membuat
tabungan bersalin, maka kehamilan dan proses persalinan dapat berjalan dengan baik.
Berikut ini adalah faktor yang mempengaruhi gaya hidup antara lain:
a. Faktor lingkungan
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan ibu hamil. Tenaga
kesehatan harus dapat menyikapi hal ini secara bijaksana dan jangan sampai
menyinggung kearifan lokal pada daerah tersebut. Penyampaian mengenai pengaruh
adat dapat melalui beberapa teknik, misalnya media massa, pendekatan tokoh
masyarakat, dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.
b. Faktor sosial
Faktor sosial tergolong menjadi dua macam yaitu,
a) Fasilitas kesehatan, berfungsi sebagai menentukan kualtas pelayanan pada ibu
hamil. Deteksi dini terhadap kemungkinan adanya penyulit akan lebih tepat, sehingga
langkah antisipatif akan lebih cepat diambil serta adanya fasilitas kesehatan ini dapat
menurunkan angka kematian ibu hamil (AKI).
b) Tingkat pendidikan, tingkat pendidikan ibu hamil sangat berperan dalam kualitas
perawatan bayinya. Informasi yang berhubungan dengan perawatan kehamilan sangat
dibutuhkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuannya. Penelitian menunjukkan
bahwa semakin tinggi pendidikan seseorang, maka semakin baik pula pengetahuannya
tentang sesuatu. Pada ibu hamil dengan pendidikan rendah kadang ketika tidak
mendapatkan cukup informasi mengenai kesehatannya maka ia tidak tahu bagaimana cara
melakukan perawatan kehamilan dengan baik.
c) Pekerjaan, Pekerjaan seseorang akan menggambarkan aktifitas dan tingkat
kesejahteraan ekonomi yang didapatkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa ibu hamil
yang bekerja akan mempunyai pengetahuan yang lebih baik dari pada ibu yang tidak
bekerja, karena ibu yang bekerja akan memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan
orang lain, sehingga lebih mempunyai banyak peluang juga untuk mendapatkan
informasi seputar kesehatannya.
d. Faktor ekonomi
Kehidupan berekonomi ada sejak maanusia dilahirkan. Kehidupan berlangsung di
lingkup keluarga maupun masyarakat. Dalam kehidupan sehari-hari nampak berbagai
kegiatan manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, terdapat faktor-
faktor ekonomi yang mempengaruhi kehamilan antara lain:
1. Ekonomi rendah menyebabkan gangguan emosi ibu hamil.
2. Ekonomi rendah mempengaruhi gizi yang disebabkan gangguan makanan.
3. Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya jumlah anak .
4. Ekonomi rendah mempengaruhi saat terjadi pendarahan.
5. Ekonomi rendah mempengaruhi banyaknya anak yang disebabkan kurangnya
penyuluhan keluarga berencana.
6. Ekonomi rendah menyebabkan ibu yang sedang hamil dalam melakukan pemeriksaan
mendapatkan fasilitas pelayanan pemeriksaan yang tidak efektif karena kurangnya biaya
yang harus dikeluarkan.
7. Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil yang pendidikannya rendah tidak mengetahui
tentang pemeriksaan kehamilan yang baik .
8. Ekonomi rendah menyebabkan masyarakat khususnya ibu hamil bertempat tinggal di
daerah yang jauh dari pelayanan kesehatan .
9. Ekonomi rendah menyebabkan ibu hamil berperan penting dalam masalah transportasi
dan biaya lain yang mempengaruhi kehamilan.
Pembuahan atau fertilisasi (singami) adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa
nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan
nukleus. Biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan
bahan nukleus (kariogami). Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari
kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gametgamet yang melebur
adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu
disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka
disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami.
Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur.
Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube
terlibat dalam proses fertilisasi.
Proses fertilisasi
Peristiwa fertilisasi terjadi di saat sel spermatozoa dilepaskan dan dapat membuahi ovum
di ampula tuba fallopii. Sebanyak 300 juta spermatozoa diejakulasikan ke dalam saluran
genital wanita. Sekitar 1 juta yang dapat berenang melalui serviks, ratusan yang dapat
mencapai tuba fallopi dan hanya 1 yang dapat membuahi sel telur. Sel spermatozoa
mempunyai rentang hidup sekitar 48 jam (Cambridge, 1998). Sebelum membuahi sel
telur, spermatozoa harus melewati tahap kapasitasi dan reksi akrosom terlebih dahulu.
Kapasitasi merupakan suatu masa penyesuaian di dalam saluran reproduksi wanita,
berlangsung sekitar 7 jam. Selama itu suatu selubung glikoprotein dari plasma semen
dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Sedangkan
reaksi akrosom terjadi setelah penempelan spermatozoa ke zona pelusida. Reaksi tersebut
membuat pelepasan enzim-enzim yang diperlukan untuk menembus zona pelusida yang
terdapat pada akrosom (Sadler, 1996) Oosit (ovum) akan mencapai tuba satu jam lebih
setelah diovulasikan. Ovum ini dikelilingi oleh korona dari sel-sel etelah spermatozoa
menembus ovum, ia akan menggabungkan material intinya dan menyimpan komplemen
kromosom ganda yang lazim. Kromosom ini mengandung semua informasi genetic yang
nantinya akan diturunkan kepada keturunannya (Canbridge, 1998). Sel telur yang telah
dibuahi akan membentuk zigot yang terus membelah secara mitosis menjadi dua, empat,
delapan, enam belas dan seterusnyakecil dan zona pelusida yang nantinya akan
menyaring sel spermatozoa yang ada sehingga hanya satu sel yang dapat menembus
ovum
(Suberata, I Wayan. 2014. FERTILISASI, CLEVEAGE DAN IMPLANTASI)
2. Pembelahan sel
Pembelahan sel adalah suatu proses membelahnya sel induk menjadi dua atau lebih sel
anak. Pembelahan sel biasanya merupakan siklus sel kecil yang akan menyebabkan siklus
besar selanjutnya.
Macam-Macam Pembelahan Sel dan Prosesnya
1. Kariokinesis
Proses ini menunjukkan perbedaan yang mencolok pada tiap fasenya dan bertujuan untuk pembagian
materi inti, adapun perubahannya sebagai berikut :
Interfase
Pada tahap ini sel tidak membelah. Nukleus terdiri dari RNA ribosom dan merupakan tempat sintesis
protein serta materi yang berwarna gelap dikenal sebagai kromatin atau bentuk benang-benang
kromosom sehingga bentuk kromosom tidak dapat dilihat secara jelas. Pada salah satu ujung sel,
terdapat 2 pasang protein yang disebut sentrioles, tetapi pada tumbuhan, sentriosol tidak muncul.
Profase
Mitosis I : profase
Tahap Profase Pada tahap ini DNA mulai dikemas menjadi kromosom. Kromosom
mulai memendek dan menebal.Pada sel hewan sentriol membelah dan masing-masing
bergerak ke kutub yang berlawanan dan terbentuk benangbenang spindle yang
terhubung ke kutub-kutub. Pada akhirnya kromosom terlihat terdiri dari dua kromatid
yang terikat pada sentromer.Nucleolus hilang dan membran nucleus hancur.
Metafase
Mitosis : metafase
ada fase ini, kromosom berpindah menjadi satu garis yang disebut the equator. Selain
itu, muncul benang-benang yang disebut spindel dan melekat pada sentromer setiap
kromosom. Spindel ini menghubungkan kromosom ke 2 kutub sentrisol yang
berlawanan.
Anafase
Mitosis : Anafase
Mitosis : Telofase
Tahap Telofase Pada tahap ini kromosom mulai mengatur membentuk nukleus yang
terpisah dan dikelilingin memberan nukleus. Cleavage Burrow/ pembelahan alur
menyempit dan lama kelamaan membelah sel. Berbeda dengan itu, pada tumbuhan,
pembelahan terjadi dengan cell plate daripada cleavage burrow.
2. Sitokinesis
Mitosis : Sitokinesis
Sitokinesis Selama sitokinesis berlangsung, sitoplasma sel hewan dibagi menjadi dua
melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan miosin pada bagian
tengah sel. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang
akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini
mengandung inti sel, beserta organel-organel selnya. Pada tumbuhan, sitokinesis ditandai
dengan terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya
dimasukkan dalam tahap telofase.
c. Pembelahan Sel Secara Meiosis
Pembelahan ini akan menghasilkan gamet yang tidak dapat membelah lagi sampai tahap
pembuahan, Pembelahan secara meiosis menghasilkan anak yang memiliki jumlah
kromosom setengah dari yang dimiliki induknya, terjadi di alat reproduksi dan langsung
antara fase 1 dilanjutkan dengan fase 2 tanpa diselingi interfase
Tahapan - tahapan adalah sebagai berikut :
a. Meiosis I
Interfase
Pada interfase, sel berada pada tahap persiapan untuk mengadakan pembelahan.
Persiapannya adalah berupa penggandaan DNA dari satu salinan menjadi dua
salinan (sama seperti pada interfase mitosis). Tahap akhir interfase adalah adanya
dua salinan DNA yang telah siap dikemas menjadi kromosom.
Metafase 1.
Pasangan kromosom homolog mengatur diri dan saling berhadapan di daerah
ekuator. Setengah dari pasangan kromosom homolog mengarah ke kutub yang
satu dan setengah pasangan kromosom homolog lainnya mengarah ke kutub yang
lain.
Anafase 1.
Tiap kromosom homolog masing-masing mulai ditarik oleh benang spindel
menuju ke kutub pembelahan yang berlawanan arah.
Telofase 1.
Kromosom yang masih terdiri dari dua kromatid berada di kutub. Selanjutnya
terbentuk membran nukleus yang diikuti oleh proses sitokinesis. Akhir telofase I
terbentuk dua sel anak. Setiap sel anak mengandung n kromosom sehingga pada
akhir meiosis I terbentuk dua sel anak yang haploid.
Sitokenesis 1.
Pada sitokinesis I tiap kromosom homolog dipisahkan oleh sekat sehingga
sitokinesis menghasilkan dua sel, masing-masing berisi kromosom dengan
kromatid kembarnya.
b. Meiosis II
Profase II.
Pada profase II kromatid kembaran masih melekat pada tiap sentromer
kromosom. Tahap ini kadang terjadi dalam waktu yang singkat karena diikuti
tahap berikutnya.
Metafase II.
Pada metafase II tiap kromosom (yang berisi dua kromatid) merentang pada
bidang ekuator. Terbentuk benang-benang spindel, satu ujung melekat pada
sentromer, dan ujung lain membentang menuju ke kutub pembelahan yang
berlawanan arah.
Anafase II.
Pada anafase II benang spindel mulai menarik kromatid menuju ke kutub
pembelahan yang berlawanan tersebut. Akibatnya, kromosom memisahkan kedua
kromatidnya dan bergerak menuju kutub yang berbeda. Kromatid yang terpisah
kini dinamakan kromosom.
Telofase II.
Pada telofase II, kromatid (atau kini disebut kromosom) telah mencapai kutub
pembelahan. Hasil total dari tahap ini adalah terbentuk empat inti. Tiap inti
mengandung setengah pasang kromosom (haploid) dan satu salinan DNA (1n,1c).
Sitokenesis II.
Ada sitokinesis II tiap inti mulai dipisahkan oleh sekat sel dan akhirnya
menghasilkan empat sel kembar haploid.
(Suberata, I Wayan. 2014. FERTILISASI, CLEVEAGE DAN IMPLANTASI)
3. 7-8 minggu Ukuran janin pada usia 7-8 minggu kira-kira 2,5 cm. Mata tampak
pada muka, juga terdapat pembentukan alis dan lidah. Bentuk mirip manusia,
dimulai pembentukan genitalia eksterna dan tulang (Manuaba, 2010:89).
Kemudian menurut Saifuddin (2010:158), sirkulasi melalui tali pusat juga sudah
dimulai.
4. 9-10 minggu Genitalia telah menunjukkan karakteristik laki-laki atau perempuan,
tetapi masih belum terbentuk sempurna (Varney, et al, 2007:507). Kepala
meliputi separuh janin, terbentuk muka janin dan kelopak mata yang tak akan
membuka sampai usia 28 minggu (Saifuddin, 2010:158).
5. 11-12 minggu Embrio menjadi janin. Denyut janin terlihat pada USG. Mulai ada
gerakan. Sudah ada pusat tulang, kuku, ginjal mulai memproduksi urin. Panjang
janin 7-9 cm. Tinggi rahim diatas simpisis (tulang kemaluan) (Salmah dkk,
2006:34).
6. 13-16 minggu Ini merupakan awal trimester ke-2. Denyut jantung 120- 150/menit.
Janin bergerak aktif, menghisab dan menelan air ketuban, telah tumbuh lanugo
(rambut janin) (Saifuddin, 2010:158). Kulit merah tipis, uterus telah penuh,
desidua perietalis dan kapsularis (Manuaba, 2010:89). usia 13-16 minggu, ukuran
janin sekitar 15 cm.
7. 17-24 minggu Sidik jari terbentuk, seluruh tubuh terdapat vernik kaseosa (lemak)
dan janin memiliki refleks (Saifuddin, 2010:158). Janin berukuran sekitar 30-32
cm, dimana kulit menebal, kelopak mata jelas, alis dan bulu mata tampak
(Manuaba, 2010:89).
10. 33-36 minggu Kulit menjadi halus tanpa kerutan, tubuh menjadi lebih bulat
lengan dan tungkai tampak montok. Pada janin lakilaki biasanya testis sudah
turun ke skrotum (Varney, et al, 2007:551). Berat janin pada usia 33-36 minggu
sekitar 1.500-2.500 gram. Lanugo mulai berkurang, saat 35 minggu paru telah
matur, janin akan dapat hidup tanpa kesulitan (Saifuddin, 2010:159).
11. 37-40 minggu Usia 38 minggu kehamilan disebut aterm, dimana bayi akan
meliputi seluruh uterus. Ari ketuban mulai berkurang, tetapi masih dalam batas
normal (Saifuddin, 2010:159). Panjang janin sekitar 50-55 cm (Manuaba,
2010:89). Janin kini bulat sempurna dengan dada dan kelenjar payudara menonjol
pada kedua janis kelamin, kedua testis telah masuk ke dalam skrotum pada akhir
bulan ini, kuku-kuku mulai mengeras. Warna kulit bervariasi mulai dari putih,
hingga merah muda hingga merah muda kebiruan tanpa menghiraukan ras
(Varneyet al, 20007:512).
STEP 7
KESIMPULAN
Dari skenario diatas dapat disimpulkan ada beberapa factor yang mempengaruhi
kehamilan seperti, faktor fisik, gaya bidup, ekonomi, psikologi. Saat proses pembentukan
janin ada beberapa tahapan ada tahapan germinal, embrionik, fetal, dan saat usia
kandungan 4-6 minggu organ tubuh sudah mulai terbentuk. waktu hamil normal adalah
40 minggu atau 9 bulan 7 hari.
DALIL
QS. Al-Mu’minun ayat 14
علَقَةً فَخَ لَ ْقنَا ْال َعلَقَةَ ُمضْ َغةً فَخَ لَ ْقنَا ْال ُمضْ َغةَ ِع ٰظ ًما فَ َك َسوْ نَا ْال ِع ٰظ َم لَحْ ًما ثُ َّم َ َطفَة ْ ُّثُ َّم خَ لَ ْقنَا الن
َخَر فَتَبَا َركَ هّٰللا ُ اَحْ َسنُ ْالخَالِقِ ْي ۗن
َ ۗ اَ ْن َشْأ ٰنهُ َخ ْلقًا ٰا
Artinya:
14. Kemudian, air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang
melekat itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang
belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian, Kami
menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain. Mahasuci Allah, Pencipta yang paling
baik.
DAFTAR PUSTAKA