f) Gigi
Adanya karies dan keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering
terjadi caries yang berkurang dengan emesis, hiperemesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi
dapat menjadi sumber infeksi.
g) Leher
- Adakah pembesaran vena jugularis.
- Adakah pembesaran kelenjar thyroid.
h) Dada dan aksila
Dinding thorax
- Observasi bentuk thorakx.
- Palpasi dilakukan bila ada kelainan seperti benjolan.
Payudara
Menjadi lebih besar, areola payudara makin hiperpigmentasi, glandula montgomery makin
nampak, pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena
hambatan PIH (Prolacting Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI.
a. Aksilla
- Observasi apakah ada benjolan.
- Palpasi : sakit? Tumor?
i) Abdomen
Perut membesar, terjadi hiperpigmentasi, linea alba menjadi lebih hitam (linea nigra).
j) Ekstremitas
Observasi keadaan tangan terutama telapak tangan dan kuku, apakah tampak pucat atau
sianosis.
k) Kaki
- Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan seperti varices dan oedema.
- Palpasi dilakukan untuk menentukan derajat varices atau oedema.
l) Pemeriksaan tulang punggung
Observasi bentuk tulang punggung, lordosis?
m) Genetalia eksterna
- Observasi labia mayora, minora fluor albus (warna dan baunya).
- Genetalia interna : Observasi vagina, portio dan orificium interna.
C. Pemeriksaan Khusus
1) Palpasi
Tujuan :
- Menentukan besarnya rahim.
- Menentukan letak anak dalam rahim.
2) Macam-macam teknik palpasi
a. Menurut Leopold
b. Menurut Boedin
c. Menurut Alfeld.
d. Menurut Knebel.
3) Palpasi menurut Leopold terbagi menjadi 4 bagian :
a) Leopold I
Tujuan :
- Menentukan besarnya rahim.
- Menentukan bagian janin yang ada di fundus uteri.
Pada kehamilan 8 minggu : fundus uteri belum teraba jelas di atas symphisis.
Cara lain menentukan tuanya kehamilan, umur kehamilan menurut TFU menurut Mc. Donald :
Mengukur TFU dengan menggunakan pita pengukur mulai dari tepi atas symphisis sampai
fundus uteri dengan rumus :
2) Urine reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi adanya penyakit DM
pada ibu hamil yang merupakan faktor resiko dalam kehamilan.
3) Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia pada ibu hamil (bila Hb < 11 gr %).
Rencana :
a. Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya.
Rasional : Dengan penjelasan yang diberikan kepada ibu diharapkan ibu lebih kooperatif untuk
memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan.
b. Beri penyuluhan tentang gizi, personal hygiene, istirahat.
Rasional : Dengan penyuluhan diharapkan pengetahuan ibu bertambah sehingga kebutuhan
akan nutrisi dapat terpenuhi bagi ibu dan bagi pertumbuhan janin. Ibu dapat menjaga
kebersihan dan mendapatkan cukup istirahat sehingga dapat mempersiapkan untuk
menghadapi proses persalinannya.
c. Observasi tanda-tanda vital.
Rasional : Deteksi dini terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama hamil dan sampai saat
persalinan.
d. Berikan terapi (vitamin / obat) B6 dan Fe.
Rasional : Fe 200 mg mengandung vitamin yang diperlukan untuk pembentukan darah janin
dan persediaan ibu sebagai cadangan untuk menggantikan darah yang hilang waktu persalinan
(mempertahankan kadar Hb). B 6 mengandung pyridoxine untuk menurunkan kemungkinan
gangguan gastric yang disebabkan oleh efek asam hidroklorid pada lambung yang kosong atau
peningkatan sensitivitas.
e. Motivasi ibu untuk kontrol kehamilannya.
Rasional : Deteksi perkembangan janin, kesehatan ibu dan kelainan / komplikasi yang timbul.
(PPKC, 2004)
BAB 3
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGIS TRIMESTER I
PADA Ny. “W” DENGAN GIII P20002
DI BKIA RSU BOKOR TUREN
3.1 Pengkajian
Tanggal : 09 Juli 2008 Jam : 12.00 WIB
3.1.1 Data Subyektif
a. Biodata
Nama : Ny. “W“
Umur : 33 tahun
Suku / bangsa : Jawa / Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan : SMA (tamat)
Pekerjaan : Swasta (Penjahit)
Alamat : Harjokuncaran
Status perkawinan : Menikah, 1 kali, 12 tahun
Hamil ini
tahun
2008
3. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah mengikuti kontrasepsi KB pil, sejak kelahiran anak pertama, berhenti
sejak anak ke-1 berusia ± 6 tahun. Kemudian menggunakan KB pil lagi sejak anak ke – 2 berusia ±
5 tahun.
d. Riwayat penyakit ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, seperti TBC, hepatitis, dan tidak
pernah menderita penyakit keturunan seperti kencing manis, jantung, hipertensi, asthma.
e. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan tidak ada yang menderita penyakit keturunan
seperti kencing manis, jantung, hipertensi, asthma. Dalam keluarga juga tidak ada riwayat
hamil kembar.
f. Riwayat psikososial
Ibu tinggal bersama suami dan kedua anaknya, ibu mengatakan hubungannya baik dengan
suami, orang tua, keluarga dan mertuanya baik. Hubungan ibu dengan lingkungan sekitar juga
baik. Ibu mengatakan bahwa kehamilannya diharapkan oleh semua keluarga.
g. Riwayat budaya dan spiritual
Ibu mengatakan menganut adat Jawa. Ibu selalu melaksanakan ibadah sholat 5 waktu sebelum
hamil dan selama hamil. Ibu mengatakan dalam kebudayaannya tidak ada pantangan makanan
dan minuman. Ibu juga tidak terbiasa mengkonsumsi jamu-jamuan.
h. Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil
3.1.2 Data Obyektif
a. Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
BB sebelum hamil : 50 kg
BB sekarang : 51 kg
Tinggi badan : 150 cm
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Suhu : 360 C
Nadi : 84 x/menit
RR : 20 x/menit
b. Pemeriksaan fisik
- Inspeksi
Kepala : Rambut hitam, lurus, tipis, distribisu merata, tidak ada benjolan, kebersihan
cukup.
Muka : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada colostrum gravidarum.
Mata : Simetris, conjungtiva tidak pucat, sklera mata tidak ikterus, tidak ada bintik
bitot.
Hidung : Simetris, kebersihan cukup, tidak mengeluarkan cairan.
Telinga : Simetris, bersih, tidak mengeluarkan secret.
Ketiak : Kebersihan cukup, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Tangan : Simetris, tidak ada syndactili dan polydactili, kebersihan kuku baik.
Dada : Simetris, pernafasan normal, tidak ada kelainan bentuk dada.
Payudara : Membesar, simetris, putting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi areola
mammae primer dan sekunder.
Perut : Membesar, pusat menonjol, tidak ada hyperpigmentasi linea alba, tidak ada luka
bekas operasi.
Pelipatan paha : Kebersihan cukup, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Kaki : Simetris, tidak ada kelainan syndactili dan polydactili, kebersihan kuku baik, tibia
baik, tidak oedema, telapak kaki cekung.
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk punggung.
Vulva : Tidak oedema, bersih, tidak varices, tidak ada bartholinitis, tidak ada
condilomatalata dan condiloma aquminata, tidak ada flour albus, terdapat tanda chadwick.
Anus : Kebersihan cukup, tidak ada haemmoroid.
- Palpasi
Leopold I A : TFU belum teraba.
- Auskultasi
Djj belum terdengar.
- Perkusi
Reflek patella +/+.
- Pemeriksaan penunjang
Plano test (+) positif (di Bidan), tanggal 6 Juni 2008.
USG : Janin hidup, panjang 24,5 mm.
- Diagnosa
Ibu mungkin hamil, seorang multigravida, usia kehamilan 8-9 minggu, intra uterine, keadaan
ibu dan janin baik, sesuai hasil USG.
3.2 Identifikasi Diagnosa / Masalah
Tanggal/ Diagnosa Data Dasar
Jam
09-7- GIII P20002 usia DS :
2008 kehamilan 8-9 minggu Ibu mengatakan ini kehamilan ke -3.
Jam : Ibu mengatakan hamil 2 bulan.
BB : 51 kg
S : 36 C
0
N : 84 x/ menit
RR : 20 x/ menit
Palpasi :
Plano test (+).
USG : Janin tunggal hidup, intra uterine, panjang
janin 24,5 mm.
PENUTUP
5.1 Simpulan
Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Biasanya masalah yang terjadi pada trimester I adalah mual, muntah dan potensial terjadinya
hiperemesis gravidarum.
Tindakan kebidanan yang dilakukan pada Ny. “W” dengan mual muntah, antara lain :
1. Menjelaskan kepada ibu tentang kehamilan dan perubahan fisik dan psikologisnya.
2. Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang kebutuhan dasar wanita hamil.
3. Menjelaskan penyebab mual, muntah.
4. Jelaskan cara penanganan mual dan muntah pada ibu hamil.
5. Kolaborasi dengan dokter.
Tindakan yang difokuskan pada penanganan mual muntah antara lain :
1. Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
2. Jelaskan tanda bahaya yang mungkin muncul pada ibu.
3. Kolaborasi dengan dokter.
4. Motivasi ibu untuk kontro ulang.
Hasil evaluasi terhadap keefektifan asuhan yang diberikan didapatkan bahwa ibu
sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas. Disini kerja sma antara
pasien dengan petugas sangat menentukan keberhasilan asuhan yang sudah dilakukan.
5.2 Saran
- Klien diharapkan bersedia melaksanakan nasehat serta saran yang diberikan oleh petugas
kesehatan dan diharapkan selama kehamilan tidak terjadi komplikasi.
- Bagi bidan, diharapkan dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman saat
melakukan tindakan, serta memperhatikan setiap permasalahan atau keluhan yang dihadapi
oleh klien.
-
Bagi RS, diharapkan lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan, sehingga dapat
memberikan rasa puas terhadap klien.
DAFTAR PUSTAKA
Dep. Kes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta :
DepKes RI.
Lodewig, Patricia W. 2006. Asuhan Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.
Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.
Saifuddin. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBP-SP.