Anda di halaman 1dari 18

       Langkah-langkah Asuhan Kebidanan tersebut sebagai berikut :


1.      Langkah I : Tahap pengumpulan data dasar
Pada langkah pertama ini dilakukan pengumpulan semua informasiyang akurat dan lengkap dari
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Pada langkah ini dilakukan pengumpulan
data, mengolah data, dan menganalisis data yang diperoleh dalam bentuk data subyektif,
obyektif dan data penunjang yang akan memberikan gambaran keadaan kesehatan klien.
A.    Anamnesa / Data Subyektif
1)      Biodata
  Nama   :  Nama yang jelas dan lengkap. Bila perlu nama panggilan sehari-hari.
  Umur   :  Dicatat dalam hitungan tahun, sebaiknya juga ditanyakan tanggal lahir klien. Umur
berguna untuk mengantisipasi diagnosa, masalah kesehatan dan tindakan yang akan dilakukan
bila klien hamil. Pada usia > 35 tahun termasuk resiko tinggi karena otot-otot dasar panggul
tidak elastis lagi sehingga mudah terjadi penyulit pada waktu persalinan dan penyakit
kehamilan, misalnya : pre-eklamsi. Bila hamil pada usia < 20 tahun, termasuk resiko tinggi
karena fungsi alat reproduksi belum sempurna dan psikologis ibu masih belum matur.
  Alamat :  Mengetahui tempat tinggal klien sehingga mudah melakukan kunjungan rumah,
terutama bagi ibu hamil dengan resiko tinggi. Selain itu untuk menghindari kekeliruan bila ada
nama yang sama.
  Pekerjaan suami dan istri : Untuk mengetahui taraf hidup / sosial ekonomi keluarga.
Pekerjaan pasien bisa mempengaruhi kehamilan, misalnya pekerjaan berat dapat
mengakibatkan keguguran atau prematuritas.
  Agama :  Untuk memberikan nasehat sesuai dengan keyakinan yang dianut dan menghubungi
pemuka agama bila dalam keadaan gawat.
  Kebangsaan : Untuk statistik kelahiran.
  Pendidikan : Ditanyakan untuk mengetahui tingkat intelektualnya, tingkat pendidikan
mempengaruhi sikap perilaku kesehatan seseorang.
  Status perkawinan : Untuk mengetahui lamanya kawin dan keberapa kalinya. Bila lebih 4
tahun maka kehamilannya merupakan anak mahal dan sangat diharapkan, sehingga butuh
perhatian khusus selama perawatan.
2)      Keluhan utama
Adakah keluhan yang dirasakan oleh ibu / klien yang menyebabkan adanya gangguan yang
perlu ditanyakan pada klien, perihal yang mendorong pasien / klien datang kepada bidan.
3)      Riwayat kebidanan
a)      Riwayat haid, meliputi :
-          Menarche              : ……. tahun
-          Siklus haid            : ……. hari/bulan, teratur/tidak
-          Lama haid             : ……. hari
-          Jumlah darah haid : Banyak/sedikit
-          Sifat darah haid    : Konsistensi, warna, bau
-          Dysmenorrhoe.
-          Haid yang terakhir (HPHT) untuk menentukan perkiraan persalinan.
b)      Riwayat kehamilan, persalinan
-          Kehamilan
Mengalami mual, muntah yang berlebihan, perdarahan dan pre-eklampsi.
-          Persalinan
Spontan / buatan (forceps, vacum, sectio caesarea).
Umur kehamilan : Aterm, prematur, imatur, abortus
Penolong              : Dokter / bidan / dukun
Perdarahan           : < 500 cc / > 500 cc.
-          Nifas
Mengalami panas, perdarahan dan bagaimana tentang laktasi anak : Jenis kelamin, hidup /
mati, bila meninggal umur berapa, sebab meninggal, berat badan waktu lahir.
c)      Riwayat kesehatan sekarang
Yang perlu dikaji : sejak kapan ibu merasakan pergerakan anak, umur kehamilan, ANC berapa
kali, dimana TT didapatkan.
4)      Riwayat kesehatan yang lalu
Mengetahui kemungkinan penyakit-penyakit yang menyertai kehamilan dan dapat
mempengaruhi kehamilannya atau kehamilan memperberat penyakitnya.
5)      Riwayat penyakit keluarga
Untuk mengetahui adanya :
-          Penyakit keturunan, hipertensi, DM, asthma.
-          Penyakit menular : TBC, hepatitis.
-          Keturunan kembar.
6)      Riwayat Keluarga Berencana
Perlu dicatat bagi ibu yang mengikuti atau pernah mengikuti KB, hal ini penting diketahui
apakah kehamilan sekarang direncanakan atau tidak.
7)      Keadaan psikososial dan budaya
Untuk mengetahui keadaan psikososial dan budaya klien antara lain :
-          Jumlah anggota keluarga.
-          Dukungan materiil dan moril yang didapat dari keluarga.
-          Pandangan dan penerimaan keluarga terhadap kehamilannya.
-          Kebiasaan-kebiasaan yang menguntungkan kesehatan.
-          Pandangan terhadap kehamilan, persalinan dan anak.
8)      Pola kebiasaan sehari-hari
-          Nutrisi
Pada trimester I ibu mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi karena ibu mengalami
mual dan muntah yang dpengaruhi oleh perubahan hormonal, HCG, emosi, penolakan
kehamilan.
-          Pola eliminasi
Bagaimana pola BABnya, konstipasi merupakan hal yang umum selama kehamilan karena aksi
hormonal yang mempunyai gerakan peristaltik usus dan pembesaran uterus yang menahannya
sering merupakan hal umum yang terjadi selama bulan pertama dan terakhir masa kehamilan
karena rongga perut dipenuhi oleh uterus.
-          Pola istirahat tidur
Waktu istirahat harus lebih lama + 10-11 jam untuk wanita hamil. Istirahat hendaknya
diadakan pada waktu siang hari.
-          Personal hygiene
Kebersihan tubuh merupakan salah satu pokok-pokok yang perlu diperhatikan dalam hygiene
kehamilan, meliputi : kebersihan rambut, kebersihan tubuh kulit, muka dan kebersihan pikiran.
-          Aktifitas
Bagi ibu hamil pekerjaan rumah tangga dapat dilaksanakan bekerja sesuai kemampuan dan
makin dikurangi semakin tuanya kehamilan.
B.     Data Obyektif
1)      Pemeriksaan umum.
2)      Keadaan umum.
3)      Tanda-tanda vital
a)      Tekanan darah
Tekanan darah normal adalah antara 90/60 mmHg hingga 130/90 mmHg dan tidak banyak
meningkat selama kehamilan.
b)      Nadi
Nadi yang normal sekitar 80 x/menit. Bila nadi lebih dari 120 x/menit, maka hal itu
menunjukkan adanya kelainan.
c)      Pernafasan
Pernafasan normal 16-24 kali/menit. Bila lebih dari 24 kali/ menit menandakan adanya
kelainan.
d)     Suhu
Suhu tubuh normal 36,10 C-37,60 C.
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50 C dikatakan demam, berarti ada infeksi dari kehamilan.
Hal ini merupakan penambahan beban bagi ibu dan harus dicari penyebabnya.
4)      Tinggi badan, berat badan sebelumnya, sekarang, LILA
a)      Tinggi badan
Ibu hamil dengan tinggi badan kurang dari rata-rata                     (< 145 cm) kemungkinan
pinggulnya sempit.
b)      Berat badan
Selama kehamilan trimester I, pertambahan berat badan                + 1-2 kg.
c)      LILA
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat status gizi ibu yang kurang / buruk,
sehingga beresiko untuk melahirkan BBLR.
5)      Inspeksi
a)      Cara berjalan
Pincang / tidak, bila ibu hamil dengan kaki pincang maka akan mempengaruhi ukuran-ukuran
panggul.
b)      Rambut dan kulit kepala
Bersih atau kotor, pertumbuhan, warna, mudah rontok atau tidak. Rambut yang mudah
dicabut menandakan kurang gizi atau kelainan tertentu.
c)      Muka
Kadang-kadang terdapat deposit pigmen pada dahi, pipi dan hidung yang dikenal dengan
chloasma gravidarum, muka bengkak atau sembab (gejala pre eklamsi), muka tampak pucat.
d)     Mata
Bentuk simetris, conjungtiva normal, warna merah muda, bila pucat menandakan anemia,
sklera normal berwarna putih, bila berwarna kuning menandakan itu mungkin terinfeksi
hepatitis, bila merah kemungkinan ada konjungtivitis, kelopak mata yang bengkak
kemungkinan adanya pre-eklampsi.
e)      Mulut
Adakah sariawan, bagaimana kebersihannya. Dalam kehamilan sering timbul stomatitis dan
ginggivitis yang mengandung pembuluh darah dan mudah berdarah, maka perlu perawatan
mulut agar selalu bersih.

f)       Gigi
Adanya karies dan keropos yang menandakan ibu kekurangan kalsium. Saat hamil sering
terjadi caries yang berkurang dengan emesis, hiperemesis gravidarum. Adanya kerusakan gigi
dapat menjadi sumber infeksi.
g)      Leher
-          Adakah pembesaran vena jugularis.
-          Adakah pembesaran kelenjar thyroid.
h)      Dada dan aksila
  Dinding thorax
-          Observasi bentuk thorakx.
-          Palpasi dilakukan bila ada kelainan seperti benjolan.
  Payudara
Menjadi lebih besar, areola payudara makin hiperpigmentasi, glandula montgomery makin
nampak, pengeluaran ASI belum berlangsung karena prolaktin belum berfungsi karena
hambatan PIH (Prolacting Inhibiting Hormone) untuk mengeluarkan ASI.
a.       Aksilla
-          Observasi apakah ada benjolan.
-          Palpasi : sakit? Tumor?
i)        Abdomen
Perut membesar, terjadi hiperpigmentasi, linea alba menjadi lebih hitam (linea nigra).
j)        Ekstremitas
Observasi keadaan tangan terutama telapak tangan dan kuku, apakah tampak pucat atau
sianosis.
k)      Kaki
-          Observasi dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kelainan seperti varices dan oedema.
-          Palpasi dilakukan untuk menentukan derajat varices atau oedema.
l)        Pemeriksaan tulang punggung
Observasi bentuk tulang punggung, lordosis?
m)    Genetalia eksterna
-          Observasi labia mayora, minora fluor albus (warna dan baunya).
-          Genetalia interna : Observasi vagina, portio dan orificium interna.
C.     Pemeriksaan Khusus
1)      Palpasi
Tujuan :
-          Menentukan besarnya rahim.
-          Menentukan letak anak dalam rahim.
2)      Macam-macam teknik palpasi
a.       Menurut Leopold
b.      Menurut Boedin
c.       Menurut Alfeld.
d.      Menurut Knebel.
3)      Palpasi menurut Leopold terbagi menjadi 4 bagian :
a)      Leopold I
Tujuan :
-          Menentukan besarnya rahim.
-          Menentukan bagian janin yang ada di fundus uteri.
Pada kehamilan 8 minggu : fundus uteri belum teraba jelas di atas symphisis.
Cara lain menentukan tuanya kehamilan, umur kehamilan menurut TFU menurut Mc. Donald :
Mengukur TFU dengan menggunakan pita pengukur mulai dari tepi atas symphisis sampai
fundus uteri dengan rumus :

       = tuanya kehamilan dalam bulan


Untuk menentukan berat badan janin dapat digunakan rumus Johnson-Tausak :
BB : (MD – 12) x 155
MD : Jarak symphisis – fundus uteri
b)      Leopold II
Tujuan :
-          Menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin (pada letak bujur).
-          Menentukan kepala janin (pada letak lintang).
c)      Leopold III
Tujuan :
-          Mengetahui bagian terendah janin yang terdapat pada bagian bawah rahim.
-          Bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum.
d)     Leopold IV
Tujuan :
-          Mengetahui bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum dan seberapa jauh bagian
terendah janin sudah masuk PAP.
D.    Auskultasi
1)      Tujuan :
-          Mengetahui ada tidaknya Djj (tanda hamil pasti bila terdengar Djj).
-          Mengetahui frekuensi dan irama Djj (anak sehat atau kekurangan oksigen).
2)      Pada trimester I kehamilan, pengkajian kesehatan janin dapat dilakukan :
-          Auskultasi Djj
Untuk mendengarkan Djj pada trimester I dapat digunakan alat ultrasoud stetoskop dan
Doppler. Djj mulai dapat didengar dengan alat ini antara umur kehamilan 10-12 minggu.
Normal frekuensi Djj adalah 120-160 x/menit.
-          Ultrasonografi
Adalah suatu pemeriksaan yang menggunakan gelombang ultrasound untuk mendapatkan
gambaran dari janin, placenta dan uterus.
E.     Perkusi
Jika reflek lutut negatif, klien mengalami kekurangan vitamin B 1. Vitamin B1 penting untuk
pembakaran hidrat arang guna menghasilkan tenaga. Defisiensi vitamin B 1dapat
mengakibatkan konstipasi berat, anoreksia dan atoni lambung karena kegagalan otot polos
dan kelenjar-kelenjar saluran cerna memperoleh cukup energi dan metabolisme karbohidrat.
F.      Pemeriksaan Panggul
Tujuan :
Untuk mengetahui keadaan panggul ibu hamil apakah terdapat kelainan atau keadaan yang
dapat menimbulkan penyulit persalinan.
Pemeriksaan panggul :
-          Distantia spinarum, normal + 23-26 cm.
-          Distantia cristarum, normal + 26-29 cm.
-          Conjugata eksterna, normal +  18-20 cm.
-          Distantia spina illiaca posterior superior, normal +  8-10 cm.
-          Distantia tuberum, normal +  10,5-11 cm.
-          Lingkar panggul, normal +  80-90 cm.
G.    Pemeriksaan Penunjang
1)      Urine albumin
Untuk mengetahui kemungkinan adanya kelainan pada air kemih, misalnya gejala pre eklampsia,
penyakit ginjal, radang kandung kencing dengan melihat tinggi kadar albumin dalam urine.

2)      Urine reduksi
Untuk mengetahui kadar glukosa dalam urine, sehingga dapat mendeteksi adanya penyakit DM
pada ibu hamil yang merupakan faktor resiko dalam kehamilan.
3)      Haemoglobin
Untuk mendeteksi adanya anemia pada ibu hamil (bila Hb           < 11 gr %).

2.      Langkah II : Identifikasi diagnosa / masalah


Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau masalah berdasarkan
interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan. Diagnosa kebidanan adalah
diagnosa yang ditegakkan bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar
nomenklatur diagnosa kebidanan.
Contoh : GI P00000 usia kehamilan 8 minggu dengan masalah mual dan muntah.
Dasar :
DS  :  -     Klien mengatakan hamil anak pertama.
          -     Mual dan muntah.
          -     Nafsu makan berkurang.
DO :  -     TFU (usia kehamilan 8 minggu).
          -     Tekanan darah 100/70 mmHg.

3.      Langkah III :   Megidentifikasi diagnosa atau masalah potensial dan mengantisipasi


penanganannya
Langkah ini penting sekali dalam melakukan asuhan yang aman.
Contoh :
Seorang wanita datang KIA, wajah pucat, keringat dingin, tampak kesakitan, mulas-mulas
hilang timbul, cukup bulan, permukaan perut sesuai hamil.
Bidan harus berfikir ke arah diagnosa atau masalah potensial.
-          Wanita hamil tersebut inpartu.
-          Kehamilan cukup bulan.
-          Inpartu.

4.      Langkah IV :   Menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera atau kolaborasi


Baik itu untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan
kondisi pasien.
Langkah ini sebagai cermin keseimbangan dari proses manajemen kebidanan.
Contoh :   Pada pemeriksaan antenatal ditemukan mual dan muntah pada klien, hamil 8
minggu, nafsu makan berkurang.
                 Dengan data di atas kita bisa menentukan perlu tidaknya konsultasi dan kolaborasi
dengan dokter atau pelayanan diagnosis laboratorium. Bidan harus mampu menentukan
tindakan yang paling tepat dan penting untuk wanita tersebut, misalnya : memberikan KIE
pada ibu.

5.      Langkah V : Menyusun Rencana Asuhan yang menyeluruh


Langkah ini merupakan kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah
diidentifikasi atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi. Semua keputusan yang dikembangkan dalam asuhan menyeluruh ini harus rasional
dan benar-benar valid berdasarkan pengetahuan dan teori yang up to date. Sesuai dengan
perubahan yang terjadi pada ibu hamil trimester I secara fisiologis, maka rencana asuhan
yang dapat diberikan yaitu :
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan kebidanan diharapkan ibu dapat mengerti tentang
penjelasan yang diberikan dengan kriteria :
-          Ibu dapat menjelaskan kembali penjelasan yang diberikan bidan yaitu hasil pemeriksaan
kehamilan dan penyuluhan yang diberikan.
-          Ibu lebih kooperatif.
-          Ibu mengatakan mau melaksanakan anjuran yang diberikan.

Rencana :
a.       Jelaskan pada ibu tentang hasil pemeriksaan kehamilannya.
Rasional : Dengan penjelasan yang diberikan kepada ibu diharapkan ibu lebih kooperatif untuk
memeriksakan kehamilannya kepada petugas kesehatan.
b.      Beri penyuluhan tentang gizi, personal hygiene, istirahat.
Rasional : Dengan penyuluhan diharapkan pengetahuan ibu bertambah sehingga kebutuhan
akan nutrisi dapat terpenuhi bagi ibu dan bagi pertumbuhan janin. Ibu dapat menjaga
kebersihan dan mendapatkan cukup istirahat sehingga dapat mempersiapkan untuk
menghadapi proses persalinannya.
c.       Observasi tanda-tanda vital.
Rasional : Deteksi dini terhadap komplikasi yang dapat terjadi selama hamil dan sampai saat
persalinan.
d.      Berikan terapi (vitamin / obat) B6 dan Fe.
Rasional : Fe 200 mg mengandung vitamin yang diperlukan untuk pembentukan darah janin
dan persediaan ibu sebagai cadangan untuk menggantikan darah yang hilang waktu persalinan
(mempertahankan kadar Hb). B 6 mengandung pyridoxine untuk menurunkan kemungkinan
gangguan gastric yang disebabkan oleh efek asam hidroklorid pada lambung yang kosong atau
peningkatan sensitivitas.
e.       Motivasi ibu untuk kontrol kehamilannya.
Rasional : Deteksi perkembangan janin, kesehatan ibu dan kelainan / komplikasi yang timbul.

6.      Langkah VI : Pelaksanaan langsung Asuhan dengan efisien dan aman


Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah diuraikan seluruhnya oleh
bidan atau sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan tujuan
yang diharapkan pada ibu hamil khususnya pada kehamilan trimester pertama.

7.      Langkah VII : Evaluasi


Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan meliputi
pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-benar terpenuhi sesuai dengan kebutuhan
sebagaimana telah diidentifikasi didalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut
dianggap efektif jika memang benar-benar efektif dalam pelaksanaannya.

(PPKC, 2004)
BAB 3

TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE FISIOLOGIS TRIMESTER I
PADA Ny. “W” DENGAN GIII P20002
DI BKIA RSU BOKOR TUREN

3.1  Pengkajian
Tanggal : 09 Juli 2008                                           Jam : 12.00 WIB
3.1.1        Data Subyektif
a.       Biodata
Nama                       : Ny. “W“                       
Umur                       : 33 tahun                       
Suku / bangsa          : Jawa / Indonesia
Agama                     : Islam                            
Pendidikan              : SMA (tamat)
Pekerjaan                 : Swasta (Penjahit)         
Alamat                    : Harjokuncaran
Status perkawinan   : Menikah, 1 kali, 12 tahun

Nama suami            : Tn. “M”


Umur                       : 37 tahun
Agama                     : Islam
Suku / bangsa          : Jawa / Indonesia
Pendidikan              : SMP (tamat)
Pekerjaan                 : Sopir
Alamat                    : Harjokuncaran
b.      Keluhan utama
Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya.
c.       Riwayat kehamilan sekarang
Amenorrhoe    : 2 bulan
HPHT              : 2 Mei 2008
PP                    : 9 Februari 2009
23
 
Ibu mengatakan mual dan muntah, nafsu makan sedikit berkurang, kepala tidak pusing.    
d.      Riwayat kebidanan
1.      Riwayat haid
Menarche          : ± 13 tahun
Siklus                : Teratur (28 hari)           
Lama haid         : ± 7 hari bersih
Banyaknya        : Hari ke 1-3 : 3 kotek/hari
                            Hari ke 4-7 : 2 kotek/hari
Dysmenorrhoe   : Tidak pernah
Flouralbus        : Kadang-kadang, menjelang haid, jumlah sedikit,      warna putih jernih, tidak
berbau.
2.      Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
No Perka Ikhtisar Ikhtisar Kehamilan Hidup/ Mati/ Jenis BB / Nifas
winan Kehamila Aterm Prematur Imatur Abortus Hidup Umur Sebab Kelamin PB
n

1. 1 9 bulan Lahir - - - Hidup 11 - ♂ 3.60 Normal tidak ada


normal tahun 0 kelainan,
tahun 53 meneteki sampai
1997 usia 2 tahun
ditolong
2. 1 9 bulan oleh bidan - - - Hidup - ♀ Tidak ada
5 4.20 kelainan,menetek
Lahir tahun 0 i sampai usia 2
normal 50 tahun
tahun
3. 1 Hamil ini 2003
ditolong
oleh bidan

Hamil ini
tahun
2008

3.      Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan pernah mengikuti kontrasepsi KB pil, sejak kelahiran anak pertama, berhenti
sejak anak ke-1 berusia ± 6 tahun. Kemudian menggunakan KB pil lagi sejak anak ke – 2 berusia ±
5 tahun.
d.      Riwayat penyakit ibu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit menular, seperti TBC, hepatitis, dan tidak
pernah menderita penyakit keturunan seperti kencing manis, jantung, hipertensi, asthma.
e.       Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan bahwa keluarga baik dari pihak ibu maupun suami tidak ada yang menderita
penyakit menular seperti TBC, hepatitis dan tidak ada yang menderita penyakit keturunan
seperti kencing manis, jantung, hipertensi, asthma. Dalam keluarga juga tidak ada riwayat
hamil kembar.
f.       Riwayat psikososial
Ibu tinggal bersama suami dan kedua anaknya, ibu mengatakan hubungannya baik dengan
suami, orang tua, keluarga dan mertuanya baik. Hubungan ibu dengan lingkungan sekitar juga
baik. Ibu mengatakan bahwa kehamilannya diharapkan oleh semua keluarga.
g.      Riwayat budaya dan spiritual
Ibu mengatakan menganut adat Jawa. Ibu selalu melaksanakan ibadah sholat 5 waktu sebelum
hamil dan selama hamil. Ibu mengatakan dalam kebudayaannya tidak ada pantangan makanan
dan minuman. Ibu juga tidak terbiasa mengkonsumsi jamu-jamuan.
h.      Pola kebiasaan sehari-hari
Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil

Nutrisi Makan 3 kali dengan nasi, Makan 3 kali dengan nasi,


lauk, sayur, kadang buah. lauk, sayur, dalam porsi
Minum air putih ± 7-8 gelas/ kecil (sedikit-sedikit tetapi
hari. sering).
Minum air putih ± 8 gelas/
hari.
Minum teh hangat dan
biskuit setelah bangun tidur
sebelum beranjak dari
Akitivitas Ibu mengerjakan pekerjaan tempat tidur.
rumah tangga sendiri.
Ibu mengerjakan pekerjaan
rumah tangga sendiri,
pekerjaan yang berat
Istirahat Tidur siang ± 1 jam. Tidur dikerjakan oleh suami.
malam ± 7-8 jam.
Tidur siang ± 2 jam. Tidur
Eliminasi BAK :             3-4 kali/hari, lancar, malam ± 7-8 jam.
tidak ada keluhan.
BAB : 1-2 kali/hari, lancar, tidakBAK : ± 5-6 kali/hari, lancar, tidak
ada keluhan. ada keluhan.
BAB : 1 hari sekali, lancar, tidak
ada keluhan.

Pola Kebiasaan Sebelum Hamil Selama Hamil

Personalhygien Mandi 2 kali sehari, cuci Mandi 2 kali sehari, cuci


e rambut 2 kali seminggu, rambut 2 kali seminggu,
gosok gigi 2 kali, ganti baju gosok gigi 2 kali, ganti baju
setelah mandi dan bila setelah mandi dan bila
kotor. kotor.
Sexual
Ibu melakukan hubungan Ibu mengatakan sejak hamil
seksual ± 2 kali seminggu. ini jarang melakukan
hubungan seksual, karena
takut terjadi sesuatu dengan
kehamilannya.

3.1.2        Data Obyektif
a.       Pemeriksaan umum
Keadaan umum       : Baik
Kesadaran               : Composmentis
BB sebelum hamil   : 50 kg
BB sekarang            : 51 kg
Tinggi badan           : 150 cm
Tekanan darah         : 140/80 mmHg
Suhu                        : 360 C
Nadi                        : 84 x/menit
RR                           : 20 x/menit
b.      Pemeriksaan fisik
-          Inspeksi
Kepala      : Rambut hitam, lurus, tipis, distribisu merata, tidak ada benjolan, kebersihan
cukup.
Muka        : Tidak pucat, tidak oedema, tidak ada colostrum gravidarum.
Mata         : Simetris, conjungtiva tidak pucat, sklera mata tidak ikterus, tidak ada bintik
bitot.
Hidung     : Simetris, kebersihan cukup, tidak mengeluarkan cairan.
Telinga     : Simetris, bersih, tidak mengeluarkan secret.
Ketiak      : Kebersihan cukup, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Leher        : Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada pembesaran kelenjar thyroid,
tidak ada bendungan vena jugularis.
Tangan     : Simetris, tidak ada syndactili dan polydactili, kebersihan kuku baik.
Dada        : Simetris, pernafasan normal, tidak ada kelainan bentuk dada.
Payudara :   Membesar, simetris, putting susu menonjol, terdapat hyperpigmentasi areola
mammae primer dan sekunder.
Perut        : Membesar, pusat menonjol, tidak ada hyperpigmentasi linea alba, tidak ada luka
bekas operasi.
Pelipatan paha : Kebersihan cukup, tidak ada pembesaran kelenjar limfe.
Kaki         : Simetris, tidak ada kelainan syndactili dan polydactili, kebersihan kuku baik, tibia
baik, tidak oedema, telapak kaki cekung.
Punggung : Simetris, tidak ada kelainan bentuk punggung.
Vulva       : Tidak oedema, bersih, tidak varices, tidak ada bartholinitis, tidak ada
condilomatalata dan condiloma aquminata, tidak ada flour albus, terdapat tanda chadwick.
Anus        : Kebersihan cukup,  tidak ada haemmoroid.
-          Palpasi
Leopold I A : TFU belum teraba.
-          Auskultasi
Djj belum terdengar.
-          Perkusi
Reflek patella +/+.
-          Pemeriksaan penunjang
Plano test (+) positif (di Bidan), tanggal 6 Juni 2008.
USG : Janin hidup, panjang 24,5 mm.
-          Diagnosa
Ibu mungkin hamil, seorang multigravida, usia kehamilan 8-9 minggu, intra uterine, keadaan
ibu dan janin baik, sesuai hasil USG.
3.2  Identifikasi  Diagnosa / Masalah
Tanggal/ Diagnosa Data Dasar
Jam

09-7- GIII P20002 usia DS :
2008 kehamilan 8-9 minggu         Ibu mengatakan ini kehamilan ke -3.
Jam :         Ibu mengatakan hamil 2 bulan.

12.00 Masalah :         HPHT : 02 Mei 2008.

WIB Mual, muntah


DO :
Kebutuhan :         Keadaan umum baik

KIE dan terapi.         TB : 150 cm

        BB : 51 kg

        TD : 140/80 mmHg

        S    : 36  C
 0

        N   : 84 x/ menit

        RR : 20 x/ menit

        Palpasi :

Leopold I A; TFU belum teraba.


        Auskultasi :
Djj belum terdengar.
        Perkusi :

Reflek patella +/+.


        Pemeriksaan penunjang :

Plano test (+).
USG : Janin tunggal hidup, intra uterine, panjang
janin 24,5 mm.

3.3  Antisipasi Diagnosa / Masalah Potensial


3.4  Identifikasi Kebutuhan Segera 


BAB 4
PEMBAHASAN

            Pemeriksaan Antenatal Care adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk memeriksa


keadaan janin secara berkala yang diikuti dengan memeriksa keadaan ibu terhadap
penyimpangan yang ditemukan. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan
terutama ditujukan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim. (Manuaba,
1998)
            Pada teori dijelaskan bahwa banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi pada
ibu hamil baik perubahan fisiologi maupun perubahan psikologi. Salah satu perubahan fisiologi
yang terjadi yaitu pada sistem gastro intestinal. Pada trimester I perubahan yang terjadi yaitu
mual, kadang-kadang terjadi muntah, ptialisme (saliva berlebihan) adalah masalah yang
kadang-kadang terjadi, usus dan perut terdesak oleh uterus, sfinger jantung yang relaks
menimbulkan refluks sekresi yang asam menyebabkan nyeri ulu hati, kelambatan pengosongan
lambung mengakibatkan konstipasi dan dapat pula timbul haemorroid.
            Pada pengkajian kasus ini klien tidak merasakan perubahan yang terlalu banyak, klien
hanya merasa mual dan muntah pada saat pagi hari. Tindakan yang dilakukan oleh petugas
pada kasus ini adalah memberikan nasehat untuk makan dahulu sedikit sebelum bangun dari
tempat tidur, makan harus dalam porsi yang kecil tetapi sering, ditambah dengan minum
vitamin. Dengan demikian diharapkan mual dan muntah yang diderita oleh klien dapat
berkurang.
            Setelah dilakukan asuhan kebidanan secara menyeluruh, ditemukan adanya
kesenjangan antara teori dengan kenyataan, yaitu tidak semua ibu hamil mengalami
perubahan drastis terhadap dirinya, perubahan tersebut tergantung dari cara adaptasi setiap
ibu hamil terhadap kehamilannya. Namun kesenjangan ini, dapat diminimalkan dengan
melakukan penanganan secara efektif dan berorientasi pada klien. Sikap klien yang kooperatif
juga sangat mendukung keefektifan asuhan yang diberikan, sehingga dapat terwujud
pelayanan kesehatan yang optimal.
BAB 5

PENUTUP

5.1  Simpulan
             Antenatal care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
Biasanya masalah yang terjadi pada trimester I adalah mual, muntah dan potensial terjadinya
hiperemesis gravidarum.
             Tindakan kebidanan yang dilakukan pada Ny. “W” dengan mual muntah, antara lain :
1.      Menjelaskan kepada ibu tentang kehamilan dan perubahan fisik dan psikologisnya.
2.      Memberikan penyuluhan kepada ibu tentang kebutuhan dasar wanita hamil.
3.      Menjelaskan penyebab mual, muntah.
4.      Jelaskan cara penanganan mual dan muntah pada ibu hamil.
5.      Kolaborasi dengan dokter.
             Tindakan yang difokuskan pada penanganan mual muntah antara lain :
1.      Menjelaskan hasil pemeriksaan pada ibu.
2.      Jelaskan tanda bahaya yang mungkin muncul pada ibu.
3.      Kolaborasi dengan dokter.
4.      Motivasi ibu untuk kontro ulang.
             Hasil evaluasi terhadap keefektifan asuhan yang diberikan didapatkan bahwa ibu
sudah mengerti tentang penjelasan yang diberikan oleh petugas. Disini kerja sma antara
pasien dengan petugas sangat menentukan keberhasilan asuhan yang sudah dilakukan.

5.2  Saran
-          Klien diharapkan bersedia melaksanakan nasehat serta saran yang diberikan oleh petugas
kesehatan dan diharapkan selama kehamilan tidak terjadi komplikasi.
-          Bagi bidan, diharapkan dapat menciptakan suasana yang nyaman dan aman saat
melakukan tindakan, serta memperhatikan setiap permasalahan atau keluhan yang dihadapi
oleh klien.
-         
Bagi RS, diharapkan lebih meningkatkan mutu pelayanan yang diberikan, sehingga dapat
memberikan rasa puas terhadap klien.
DAFTAR PUSTAKA

Dep. Kes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta :
DepKes RI.

Lodewig, Patricia W. 2006. Asuhan Keperawatan Ibu Bayi Baru Lahir. Jakarta : EGC.

Manuaba, IBG. 1998. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta : EGC.

Mochtar, Rustam. 1998.  Sinopsis Obstetri Jilid I. Jakarta : EGC.

Bobak. 2005. Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC.

Saifuddin. 2006. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta :
YBP-SP.

Sastrawinata, S. 1983. Obstetri Fisiologi. Bandung : UNPAD.

Anda mungkin juga menyukai