Anda di halaman 1dari 7

ANTENATAL CARE/KEHAMILAN

1. Pengertian
Menurut Manuaba (1998), pemeriksaan kehamilan adalah pemeriksaan kehamilan untuk
mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil sehingga mampu menghadapi
persalinan, kala nifas, persiapan pemberian ASI dan kembalinya kesehatan reproduksi secara
wajar.
Menurut Prawirohardjo (2005), pemeriksaan kehamilan (ANC) merupakan pemeriksaan
ibu hamil baik fisik dan mental serta menyelamatkan ibu dan anak dalam kehamilan,
persalinan dan masa nifas, sehingga keadaan mereka post partum sehat dan normal, tidak
hanya fisik tetapi juga mental.

2. Tujuan
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
c. Mengenal secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama hamil termasuk
riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI Eksklusif.
e. Menurunkan angka morbiditas (kesakitan) dan mortalitas (kematian) ibu dan perinatal.

3. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan

Menurut Saifudin (2005), kunjungan antenal dikenal dengan (K1-K4) selama kehamilan
dalam waktu sebagai berikut :

a. Satu kali kunjungan (K1) pada trimester pertama yaitu pada umur kehamilan < 14
minggu.
b. Satu kali kunjungan (K2) pada trimester kedua yaitu pada umur kehamilan 14 - 28
minggu.
c. Dua kali kunjungan pada trimester ketiga yaitu pada umur kehamilan 28 - 36 minggu
satu kali kunjungan (K3) dan sesudah minggu ke-36 (K4) satu kali kunjungan.
4. Hal-hal yang Diperiksa pada Saat Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Yang menjadi kebijakan dalam pelayanan Antenatal Care menurut Dewitree (2010) yaitu
pelayanan/asuhan standar minimal termasuk 10 T.
a. Timbang berat badan: Timbang berat badan selalu dilakukan di setiap waktu ANC, untuk
mengetahui pertambahan berat badan, serta apakah pertambahan berat badan yang
dialami termasuk normal atau tidak.
b. Ukur tinggi badan: Pemeriksaan tinggi badan juga dilakukan saat pertama kali ibu
melakukan pemeriksaan. Mengetahui ukuran panggul ibu hamil sangat penting untuk
mengetahui apakah persalinan dapat dilakukan secara normal atau tidak.
c. Ukur tekanan darah: Pengukuran tekanan darah/tensi dilakukan secara rutin setiap ANC,
diharapkan tekanan darah selama kehamilan tetap dalam keadaan normal (120/80
mmHg).
d. Ukur tinggi fundus uteri: Untuk menentukan usia kehamilan dilakukan pemeriksaan
abdominal/perut secara seksama.
e. Tes detak jantung janin: Untuk mengetahui apakah janin dalam berada dalam kondisi
sehat dan baik.
f. Tes urine: untuk mengetahui fungsi ginjal ibu hamil, ada tidaknya protein dalam urine
dan juga mengetahui kadar gula dalam darah.
g. Pemberian imunisasi TT (Tetanus toksoid) lengkap
h. Pemberian tablet zat besi minimum 90 tablet selama kehamilan: untuk pertumbuhan
janin baik sel tubuh maupun sel otak.
i. Tes terhadap penyakit menular seksual/uji TORCH (Toksoplasma Rubella
Cytomegalovirus Herpesimpleks)
Pengkajian pada Masa Kehamilan (ANC)
A. Anamnesa
1. Pengkajian Biodata/Identitas
a. Nama ibu
b. Usia ibu: untuk deteksi dini komplikasi kehamilan diluar usia sehat kehamilan yaitu
pada usia terlalu tua atau terlalu muda. Range usia reproduksi sehat dan aman
antara 20 30 tahun.
c. Pendidikan ibu
d. Pekerjaan ibu
e. Agama ibu
f. Suku bangsa ibu
g. Nama suami
h. Pekerjaan suami
i. Pendidikan suami
j. Agama suami
k. Suku bangsa suami
l. Alamat
m. Nomor telepon: untuk menghubungi ibu dan mengingatkan kunjungan selanjutnya,
menuntun perkembangan persiapan kelahiran dan penanganan komplikasi, dan
memudahkan hubungan bila diperlukan dalam keadaan mendesak.

2. Keluhan utama yang dirasakan ibu: keluhan yang dirasakan ibu secara fisik maupun
psikologis sehingga klien datang ke tenaga kesehatan, mengidentifikasi keluhan tersebut
adalah keluhan fisiologis/patologis dan mendeteksi adanya tanda-tanda bahaya
komplikasi yang mungkin muncul (misal: perdarahan pervaginam, anemia, dll).

3. Riwayat Menstruasi
a. Menarche: mengetahui keadaan dasar dari organ reproduksi klien. Pada umumnya
wanita indonesia mengalami menarche sekitar umur 12 - 16 tahun.
b. Siklus haid: untuk membantu menghitung umur kehamilan dan tanggal taksiran
persalinan. Pada umumnya siklus haid sekitar 22 - 32 hari.
c. Lama haid: untuk membantu menghitung umur kehamilan dan tanggal taksiran
persalinan. Pada umumnya haid berlangsung antara 3 - 7 hari.
d. Fluor albus
Rasionalisasi : berhubungan dengan personal hygiene klien, atau kebiasaan lain yang
tidak mendukung kesehatan organ reproduksinya.

4. Riwayat Kehamilan Sekarang


a. HPHT: menentukan usia kehamilan dan tanggal taksiran persalinan. Rumus Naegele :
+ 7 hari, - 3 bulan, + 1 tahun.
b. Tanda-tanda bahaya/penyulit: menentukan diagnosa/masalah dan menaksir
diagnosa/masalah potensial yang kemungkinan terjadi pada ibu hamil.

5. Riwayat Kontrasepsi
a. Metode kontrasepsi yang pernah digunakan: menentukan informasi kesehatan dan
konseling mengenai kontrasepsi yang tepat untuk klien sesuai dengan kondisi dan
keinginan klien.
b. Berapa lama kontrasepsi tersebut digunakan: menuntun bidan dalam menentukan
informasi kesehatan dan konseling mengenai kontrasepsi yang tepat untuk klien
sesuai dengan kondisi dan keinginan klien.
c. Alasan berhenti: menentukan informasi kesehatan dan konseling mengenai
kontrasepsi yang tepat untuk klien pada masa yang akan datang.
d. Rencana penggunaan kontrasepsi yang akan datang: menentukan informasi kesehatan
dan konseling mengenai kontrasepsi yang tepat untuk klien sesuai dengan kondisi dan
keinginan klien.

6. Riwayat Kehamilan yang Lalu


a. Jumlah kehamilan: jumlah kehamilan klien termasuk ke dalam kehamilan beresiko
atau tidak, karena akan terjadi beberapa gangguan ketika ibu terlalu sering hamil.
b. Jumlah abortus/keguguran: untuk antisipasi kemungkinan abortus pada kehamilan
selanjutnya.
c. Jumlah kelahiran prematur: kemungkinan adanya diagnosis tertentu dalam kehamilan
yang lalu yang dapat menyebabkan kelahiran prematur dan dapat menjadi tindakan
pencegahan kelahiran prematus selanjutnya.
d. Persalinan dengan tindakan (SC, forceps, vakum): menentukan perencanaan asuhan
yang akan diberikan sesuai dengan kebutuhan klien.
e. Berat bayi: menentukan riwayat kesehatan ibu dalam kehamilan lalu yang
menyebabkan berat bayi rendah atau besar, misalnya anemia atau DM.
7. Riwayat Kesehatan
a. Masalah kardiovaskuler, hipertensi, diabetes dan IMS/PMS
b. HIV/AIDS

Pemeriksaan Khusus
1. Inspeksi
Yang perlu di inspeksi adalah :
a. Rambut (bersih atau kotor)
b. Wajah
Wajah (pucat atau tidak)
Cloasma gravidarum (ada atau tidak)
Ekspresi wajah: menganalisa penerimaan ibu terhadap kehamilannya, adakah
kekhawatiran atau ketakutan, atau bahkan menerima dengan baik.
Ada oedema/tidak: mengindikasikan tanda bahaya kehamilan dan bidan dapat
merujuk klien ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi.
c. Mata
Warna konjungtiva (pucat atau tidak): warna konjungtiva yang pucat dapat
mengindikasikan adanya anemia karena kekurangan protein dan Fe. Warna
konjungtiva normal adalah merah muda dan terlihat pembuluh darah kecil dan halus.
Warna sklera (ikterus atau tidak): warna sklera normal adalah putih pucat, warna
sklera yang kemerahan atau kuning dapat mengindikasikan adanya diagnosa lain
seperti hepatitis atau adanya infeksi.
d. Kebersihan mulut (stomatitis atau tidak): personal hygiene klien, adanya sariawan
mungkin akan menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil.
e. Hidung (terdapat polip atau tidak)
f. Gigi: Adanya gigi yang berlubang juga dapat menjadi pintu masuk mikroorganisme dan
dapat beredar secara sistemik. Apabila ada pada ibu hamil maka akan beresiko
kekurangan kalsium.
g. Dada/payudara
Bentuk (simetris/tidak): ketidaksimetrisan kontur payudara, misalnya tonjolan atau
lesung pada kontur menunjukkan ke-abnormalan dan perlu dikonsultasikan ke dokter.
Adakah colostrum atau tidak. Normalnya ada pada usia kehamilan 6 8 bulan.
Hiperpigmentasi areola
h. Abdomen
Pemeriksaan adanya striae dan linea nigra/alba
Luka bekas operasi
TFU (perut membesar sesuai dengan usia kehamilan atau tidak): untuk membantu
memastikan umur kehamilan.
i. Genitalia
Kebersihan vulva: adanya bau tidak sedap pada vagina dapat mengindikasikan
terjadinya infeksi. Kebocoran urin/feses dari vagina dapat mengindikasikan adanya
vistula. Normalnya terdapat sedikit fluor albus yang berwarna bening kental, tidak
berbau dan tidak terasa gatal.
Ada varises vulva/tidak: varises pada vulva dapat mengakibatkan penyulit selama
kehamilan dan persalinan. Normalnya tidak terdapat varises pada vagina.
j. Ekstremitas
Edema
Varises

2. Palpasi
Yang perlu di palpasi :
a. Leher (apakah ada pembesaran kelenjar limfe atau kelenjar tiroid atau tidak).
b. Payudara (apakah teraba adanya masa pada payudara): mengindikasikan keabnormalan
dan perlu dicurigai adanya tumor atau keganasan.
c. Abdomen
Cara palpasi menurut Leopold
Leopold I: untuk menentukan tuanya kehamilan, menentukan bagian janin yang ada
di fundus uteri dan tinggi fundus uteri.
Leopold II: menentukan letak punggung janin dan bagian-bagian kecil janin,
menentukan kepala janin (pada letak lintang).
Leopold III: menentukan bagian terendah janin, bagian terendah janin sudah masuk
PAP (Pintu Atas Panggul) atau belum.
Leopold IV: mengetahui bagian terendah janin sudah masuk PAP atau belum dan
seberapa jauh bagian terendah janin sudah masuk PAP.
3. Auskultasi
Denyut Jantung Janin (apakah terdengar dengan jelas atau tidak). DJJ janin normal berkisar
antara 120 - 160 denyut permenit.
4. Perkusi. Reflek patella: Bila reflek lutut negative kemungkinan pasien mengalami
kekurangan vitamin B1 dan penyakit urat saraf. Bila gerakannya berlebihan dan capat maka
hal ini mungkin merupakan tanda pre eklampsi.

5. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Darah
Uji TORCH (Toksoplasma Rubella Cytomegalovirus Herpesimpleks)
Pemeriksaan Hb: mengalami anemia atau tidak. Pemeriksaan dilakukan minimal dua
kali selama kehamilan yaitu pada trimester I dan II. Hb normal pada ibu hamil adalah
>11,0 gr% pada trimester 1 dan 3 dan >10,5 pada trimester 2.
Pemeriksaan protein urine/albumin
Pemeriksaan glukosa urine/reduksi (gula dalam urine)
Pemeriksaan USG

DAFTAR PUSTAKA
Bobak, 2004. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta :EGC.
Wikojosostro, Hanifa, 1994. Ilmu Kebidanan. Edisi 3. Cetakan 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawiraharjo.

Anda mungkin juga menyukai