Anda di halaman 1dari 4

NAMA : BERLIANA ANGGRIYANI

NIM : P031915401004
UTS ASKOM

1.Jelaskan tujuan asuhan kebidanan di komunitas

Tujuan Umum
Asuhan kebidanan di komunitas harus mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, khususnya kesehatan perempuan di wilayah kerja bidan.

Tujuan Khusus
A. Meningkatkan cakupan pelayanan kebidanan komunitas sesuai dengan tanggung
jawab bidan
B. Meningkatkan mutu pelayanan ibu hamil, pertolongan persalinan, perawatan nifas,
dan perinatal secara terpadu
C. Menurunkan jumlah kasus-kasus yang berkaitan dengan risiko kehamilan, persalinan,
nifas dan perinatal
D. Mendukung program-program pemerintah lainnya untuk menurunkan angka kesakitan
dan kematian ibu dan anak.
E. Membangun jejaring kerja dengan fasilitas rujukan dan tokoh masyarakat setempat
atau terkait.

2. Jelaskan peran dan tanggung jawab bidan di komunitas


A. Melaksanakan asuhan kebidanan dengan standar profesional.
B. Melaksanakan asuhan kebidanan ibu hamil normal dengan komplikasi, patologis dan
resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
C. Melaksanakan asuhan ibu bersalin normal dengan komplikasi, patologis dan resiko
tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
D. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal dengan komplikasi,
patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
E. Melaksanakan asuhan kebidanan pada ibu nifas dan menyusui normal dengan
komplikasi, patologis dan resiko tinggi dengan melibatkan klien/keluarga.
F. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dan balita dengan melibatkan
klien/keluarga.
G. Melaksanakan asuhan kebidanan pada wanita atau ibu dengan gangguan sistem
reproduksi dengan melibatkan klien/keluarga.
H. Melaksanakan asuhan kebidanan komunitas melibatkan klien/keluarga.
I. Melaksanakan pelayanan keluarga berencana melibatkan klien/keluarga.
J. Melaksanakan pendidikan kesehatan di dalam pelayanan kebidanan.

3. Standar pelayanan 14T


1. Tinggi badan
Tinggi badan cukup diperiksa 1 kali saat kunjungan pertama. Kegunaannya apa
mengukur tinggi badan? Untuk mengategorikan risiko apabila hasil kurang dari 145
cm.

2. Timbang berat badan


berat badan diperiksa setiap kunjungan. Selama hamil saya naik 20 kg dan 6 bulan
pasca melahirkan sudah kembali ke semula.
3. Ukur tekanan darah
Diperiksa setiap berkunjung. Tekanan darah tinggi perlu diwaspadai ke arah
hipertensi dan preeklampsia. Apabila tekanan darah cenderung rendah, kemungkinan
anemia. Tekanan darah yang normal antara 110/80 – 120/80 mmHg.

4. Ukur tinggi fundus uteri


Untuk mendeteksi apakah besar kehamilan sesuai dengan umur kehamilan atau tidak.
Misalnya kehamilan kembar, tentu besarnya rahim tidak sesuai dengan usianya karena
lebih besar.

5. Pemberian imunisasi TT lengkap


Kegunaan suntik TT ini adalah melindungi janin dari Tetanus Neonatorum. Kenapa
janin? Karena saat bayi lahir, biasanya dilakukan beberapa tindakan oleh tenaga
kesehatan yang berhubungan dengan alat. Misalnya dengan memotong tali pusat.
Sehingga dengan diberikan suntik TT, diharapkan janin terhindar dari Tetanus.

6. Pemberian tablet zat besi minimum 90 tablet selama hamil


Untuk memberikan nutrisi pada janin dan mencegah perdarahan saat bersalin

7. Tes terhadap penyakit seksual menular


Pemeriksaan Veneral Desease Research Laboratory adalah tes darah untuk
mengetahui adanya treponema pallidum / penyakit menular seksual, contohnya Sipilis

8. Temu wicara dan konseling dalam rangka rujukan.


termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) serta KB paska
persalinan

9. Tes protein urine


Berguna untuk mendeteksi adanya protein dalam urine dan ditunjukkan pada ibu
hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi dengan kaki bengkak.

10. Tes urine glukosa


Biasanya dilakukan pada ibu hamil dengan indikasi penyakit Diabetes Melitus atau
adanya riwayat penyakit gula pada keluarga. Apabila reduksi urine hasilnya (+),
biasanya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya
Diabetes Melitus Gestasional.

11. Tes Hb
Kegunaannya mendeteksi anemia.

12. Senam hamil


senam hamil banyak sekali manfaatnya. Mulai dari mempertahankan dan memperkuat
otot dinding perut, panggul, latihan pernapasan, kontraksi relaksasi dll.

13. Pemberian obat malaria


Untuk mencegah penyakit malaria

14. Pemberian obat gondok


Untuk mencegah penyakit gondokan

4. Sebutkan persiapan alat alat yang dipersiapkan bidan dalam melakukan


pemeriksaan pada bumil di komunitas.
A. Stetoskop
B. Tensimeter
C. Penlight
D. Reflex patella
E. Lila
F. Meteran untuk tfu
G. Timbangan
H. Leanec
I. Cek hb

5. Jelaskan jadwal kunjungan ibu nifas di komunitas (termasuk asuhan pada masing2
kunjungan)

Kf 1 pada 6- 2 hari setelah persalinan


A. Tujuan kunjungan 1 Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri
B. Mendeteksi dan merawat penyebab lain perdarahan
C. Memberi konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah
perdarahan masa nifas karena atonia uteri
D. Pemberian ASI awal
E. Melakukan hubungan antara ibu da bayi baru lahir
F. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia

Kf 2 3- 7 hari setelah persalinan


Tujuan Kunjungan 2
A. Memastikan involusi uterus berjalan normal : uterus berkontraksi, fundus di bawah
umbilikus, tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau.
B. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal.
C. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat.
D. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tak memperlihatkan tanda-tanda penyulit.

Kf 3 8-28 hari setelah persalianan


Tujuan Kunjungan 3 Sama seperti 6 hari setelah persalinan

Kf 4 29-42 hari setelah persalianan.


Tujuan Kunjungan 4
A. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ia atau bayi alami.
B. Memberikan konseling untuk KB secara dini

6. Jelaskan jenis jenis imunisasi pada anak yang dilaksanakan pemerintah


A. Hb0
Imunisasi hepatitis B bertujuan untuk mencegah penyakit hepatitis B, yaitu infeksi
hati yang dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti sirosis dan kanker hati.
Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin hepatitis B.
B. Polio
Polio adalah penyakit menular akibat infeksi virus yang menyerang sistem saraf di
otak dan saraf tulang belakang.
Vaksin polio tetes diberikan 4 kali, yaitu saat bayi baru lahir atau paling lambat saat
usianya 1 bulan. Selanjutnya, vaksin diberikan secara berturut-turut di usia 2 bulan, 3
bulan, dan 4 bulan. Sementara, vaksin polio suntik diberikan 1 kali, yaitu pada usia 4
bulan.

C. Bcg
Imunisasi ini bertujuan untuk melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit
tuberkulosis atau TB.
Imunisasi BCG hanya dilakukan 1 kali dan diberikan pada bayi di usia 2 atau 3 bulan.
Imunisasi BCG diberikan melalui suntikan pada kulit bayi.

D. Dpt/hb
Imunisasi DPT-HB-HiB dapat memberikan perlindungan dan pencegahan terhadap 6
penyakit sekaligus, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), tetanus, hepatitis B,
pneumonia, dan meningitis (radang otak).
Imunisasi wajib ini diberikan sebanyak 4 kali dengan jadwal pemberian berturut-turut
pada bayi di usia 2 bulan, 3 bulan, 4 bulan, dan dosis pemberian terakhir ketika usia
anak 18 bulan.

E. Imunisasi campak
Imunisasi campak diberikan sebagai langkah pencegahan terhadap penyakit campak
berat yang dapat menyebabkan pneumonia, diare, dan radang otak (ensefalitis).
Imunisasi campak diberikan sebanyak 3 kali, yaitu saat anak berusia 9 bulan, 18
bulan, dan 6 tahun.

7. langkah-langkah pengembangan peran serta masyarakat


1.Pendataan sasaran
2.Pencatatan kelahiran & kematian bayi dan ibu
3.Penggerakan sasaran agar mau menerima pelayanan KIA
4.Pengaturan transportasi setempat yang siap pakai untuk rujukan
5.Pengaturan bantuan biaya bagi masyarakat yang tidak mampu
6.Pengorganisasian donor darah berjalan
7.Pelaksanaan pertemuan rutin GSI dalam promosi “suami, bidan dan desa siaga”.

8. Jelaskan 5 meja di Posyandu


A. Meja 1 : pendaftaran, pencatatan sasaran
B. Meja 2 : penimbangan bayi dan balita
C. Meja 3 : pencatatan, pengisian kms
D. Meja 4 : penyuluhan
E. Meja 5 : tindakan

Anda mungkin juga menyukai