Hello!
I am Desianora
I am here because I love to give presentations.
You can find me at : desianoraa@gmail.com
Phone : 081365582830
3
○ Pencegahan infeksi
Pertolongan ○ Metode pertolongan persalinan yang
Persalinan sesuai standar.
○ Merujuk kasus yang tidak dapat ditangani
ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi.
○ Melaksanakan Inisiasi Menyusu Dini
(IMD).
○ Memberikan Injeksi Vit K 1 dan salep mata
pada bayi baru lahir.
9
Prematuritas dan BBLR (bayi berat lahir rendah < 2500 gr)
Asfiksia
Komplikasi Infeksi Bakteri
pada
Kejang
Neonatus
Ikterus
Diare
Hipotermia
Tetanus neonatorum
Masalah pemberian ASI
Trauma lahir, sindroma gangguan pernapasan, kelainan
kongenital, dll.
15
PWS KIA adalah alat PWS KIA merupakan bagian integral dari
manajemen untuk manajemen operasional program KIA
melakukan pemantauan yang harus dilaksanakan setiap hari
program KIA di suatu setelah bidan memberikan pelayanan
wilayah kerja secara terus KIA dan dilaporkan setiap bulan secara
menerus, agar dapat terus menerus untuk memantau cakupan
dilakukan tindak lanjut yang pelayanan KIA
cepat dan tepat
23
3.
Indikator Pemantauan PWS KIA
indikator yang
digunakan dalam
pemantauan
program KIA pada
PWS KIA
“
Target Indikator PWS- KIA 25
Adalah cakupan ibu hamil yang telah memperoleh pelayanan antenatal sesuai
dengan standar, paling sedikit empat kali dengan distribusi waktu 1 kali pada
triwulan ke 1, 1 kali pada triwulan ke 2 dan 2 kali pada triwulan ke 3 disuatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Nifas adalah periode mulai 6 jam sampai dengan 42 hari pasca persalinan.
Adalah cakupan pelayanan kepada ibu pada masa 6 jam sampai dengan
42 hari pasca bersalin sesuai standar paling sedikit 3 kali dengan distribusi
waktu 6 jam – 3 hari, 8 – 14 hari dan 36 – 42 hari setelah bersalin di suatu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Menggambarkan tingkat perlindungan ibu nifas dan menggambarkan
kemajuan manajemen atau kelangsungan program KIA
Merupakan Indikator SPM
Cakupan Pelayanan Neonatus Pertama (Kn1)
Jumlah Neonatus Yang Mendapat Pelayanan 6-48 jam setelah lahir
X 100 %
Jumlah Neonatus dalam 1 tahun
Jumlah ibu hamil, bersalin dan nifas dg tanda komplikasi yang dapat
ditemukan oleh masyarakat X 100 %
20% dari jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun
Adalah Ibu dengan komplikasi kebidanan di suatu wilayah kerja pada kurun
waktu tertentu yang mendapatkan penanganan definitif sesuai dengan standar
oleh tenaga kesehatan terlatih pada tingkat pelayanan dasar dan rujukan
Penanganan definitif adalah penanganan/pemberian tindakan terakhir untuk
menyelesaikan permasalahan setiap kasus komplikasi kebidanan.
Indikator ini mengukur kemampuan manajemen program KIA dalam
menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara profesional kepada ibu (hamil,
bersalin, nifas) dengan komplikasi.
Merupakan Indikator SPM
Cakupan Penanganan Komplikasi Neonatus
Jumlah neonatus dengan komplikasi yang ditangani
X 100 %
Jumlah neonatus dengan faktor resiko 15 % dari seluruh bayi
Adalah cakupan dari peserta KB yang baru dan lama yang masih aktif
dibandingkan dengan jumlah pasangan usia subur di suatu wilayah kerja pada
kurun waktu tertentu.
Indikator ini menunjukkan jumlah peserta KB baru dan lama yang masih aktif
memakai alat dan obat kontrasepsi (alokon) terus-menerus hingga saat ini
untuk menunda, menjarangkan kehamilan atau yang mengakhiri kesuburan.
Pasangan Usia Subur (PUS) adalah pasangan suami – Isteri, yang istrinya
berusia 15 – 49 tahun.
Merupakan Indikator SPM
40
melalui:
○ Pembersihan data: melihat
Narasi: dipergunakan untuk menyusun
Langkah kelengkapan dan kebenaran laporan atau profil suatu wilayah kerja,
pengolahan data pengisian formulir yang misalnya dalam Laporan PWS KIA yang
tersedia diserahkan kepada instansi terkait.
dilakukan
○ Validasi: melihat kebenaran Tabulasi: dipergunakan untuk
menjelaskan narasi dalam bentuk
dan ketepatan data.
lampiran.
○ Pengelompokan: sesuai Grafik: dipergunakan untuk presentasi
dengan kebutuhan data dalam membandingkan keadaan antar
yang harus dilaporkan. Hasil waktu, antar tempat dan pelayanan.
pengolahan data dapat Sebagian besar hasil PWS disajikan
dalam bentuk grafik.
disajikan dalam bentuk:
Peta: dipergunakan untuk
Narasi, Tabulasi, Grafik, dan menggambarkan kejadian berdasarkan
Peta gambaran geografis.
42
○ Pemantauan dan pelaporan bertujuan
menindaklanjuti hasil pembahasan
implementasi PWS KIA yang telah disusun
Langkah di tingkat desa yang selanjutnya harus
pengolahan data dilaporkan ke kepala desa, camat dan
kepala Puskesmas untuk dibahas dalam
Lokakarya Mini Puskesmas,Pertemuan
Bulanan Desa dan Musyawarah Rencana
Pembangunan Desa (Musrenbangdes)
untuk ditindaklanjuti sesuai dengan
permasalahan yang ditemukan
Gambar
Grafik Akses Ibu Hamil Puskesmas Sungai Ayak 43
44
Tabel
Analisis Grafik PWS-KIA Puskesmas Sungai Ayak
DESA Cakupan terhadap target Terhadap cakupan bulan lalu Status
Desa
A + + Baik
B + + Buruk
C + + Baik
D + + Kurang
E + + Kurang
F + + Kurang
45
Berdasarkan matriks pada Tabel 2.1 di atas, dapat disimpulkan
adanya 3 macam status cakupan desa, yaitu sebagai berikut. Status buruk adalah desa dengan
○
cakupan di bawah target yang
Status baik adalah desa dengan cakupan di atas target yang
ditetapkan untuk bulan Juni 2014 dan mempunyai ditetapkan untuk bulan Juni 2014
kecenderungan cakupan bulanan yang meningkat atau tetap dan mempunyai kecenderungan
jika dibandingkan dengan cakupan bulan lalu. Desa – desa ini cakupan bulanan yang menurun jika
adalah Desa A dan Desa C, jika keadaan ini berlanjut, desa – dibandingkan dengan cakupan
desa tersebut akan mencapai atau melebihi target tahunan yang bulan lalu. Desa dalam kategori ini
ditentukan.
adalah desa C, yang perlu
diprioritaskan untuk pembinaan
○ Status kurang adalah desa dengan cakupan di atas target yang agar cakupan bulanan selanjutnya
ditetapkan bulan Juni 2014 dan mempuynai kecenderungan lebih dapat ditingkatkan di atas
cakupan bulanan yang menurun jika dibandingkan dengan cakupan bulanan minimal agar
cakupan bulan lalu. Desa dalam kategori ini adalah desa D,
dapat mengejar kekurangan target
Desa E dan Desa F, yang perlu mendapat perhatian karena
cakupan bulan ini lebih sedikit dibanding cakupan bulan sampai bulan Juni 2014 sehingga
sebelumnya. Jika cakupan terus menurun, desa tersebut tidak dapat pula mencapai target tahunan
akan mencapai target tahunan yang ditentukan. yang ditentukan.
46
Tabel ; Fungsi Pokok
47
Surveilans dan Respons
RANGKUMAN
2. Sumber data untuk penyusunan PWS-KIA, di
1. Pencatatan dan pelaporan data antaranya sebagai berikut:
hasil pelayanan KIA sangat register kohort ibu;
penting dibuat untuk dipergunakan register kohort bayi;
sebagai alat pemantauan register kohort anak balita.
kegiatan yang telah dilakukan.
Beberapa hal penting 3. Bentuk akhir dari pelaporan dapat dibuat
dikumpulkaan sebagai bahan berdasarkan:
penyusunan laporan pemantauan Narasi: dipergunakan untuk menyusun laporan atau
yang dibuat dalam bentuk PWS- profil suatu wilayah kerja, misalnya dalam laporan
KIA, yaitu sebagai berikut: PWS-KIA yang diserahkan kepada instansi terkait.
jumlah seluruh ibu hamil; Tabulasi: dipergunakan untuk menjelaskan narasi
jumlah seluruh ibu bersalin; dalam bentuk lampiran.
jumlah ibu nifas; Grafik: dipergunakan untuk presentasi dalam
jumlah seluruh bayi; membandingkan keadaan antar waktu, antar tempat
jumlah seluruh anak balita; dan pelayanan. Sebagian besar hasil PWS disajikan
jumlah seluruh PUS. dalam bentuk grafik.
Peta: dipergunakan untuk menggambarkan kejadian
berdasarkan gambaran geografis. 53
4. Analisis grafik pelayanan dalam PWS KIA
desa status cukup yaitu desa yang memiliki cakupan di atas target
yang ditetapkan dan mempunyai cakupan bulanan yang menurun
dibandingkan bulan lalu;
Thanks!
Any questions?
You can find me at 081365582830
EVALUASI 57
1. Seorang bidan bertugas di desa telah melakukan pelayanan Posyandu. Hasil pelayanan ibu hamil 7 orang bayi dan balita
ditimbang 21 orang, bayi diimunisasi sesuai jadwal 7 orang.
○ Apakah tindakan yang perlu dilakukan oleh bidan berdasarkan kasus tersebut?
a. Mengisi buku KIA.
b. Mengisi kohort ibu–bayi.
c. Mengisi laporan bulanan KIA.
d. Membuat grafik PWS.
e. Mengisi kartu kunjungan ibu–bayi.
2. Sumber data yang dibutuhkan untuk pembuatan PWS–KIA adalah .
f. register kohort ibu–bayi
g. kartu kunjungan ibu
h. jumlah sasaran ibu hamil
i. buku KIA
j. jumlah sasaran bayi
3. Data yang perlu dilaporkan setiap bulan oleh bidan di desa ke tingkat Puskesmas yaitu ....
a. register KIA d. buku KIA
b. kohort ibu e.kartu kunjungan
c. kohort bayi
4. Seorang bidan baru ditugaskan di desa akan melaksanakan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Apakah
langkah awal yang perlu dilakukan bidan berdasarkan kasus tersebut? 58
◦ Menghitung data sasaran.
◦ Melakukan pendataan jumlah sasaran.
◦ Memberikan pelayanan kepada sasaran.
◦ Menghitung proyeksi jumlah penduduk.
◦ Menghitung proyeksi jumlah sasaran.
5. Melihat kelengkapan dan kebenaran data dari formulir yang telah diisi setelah pelayanan kebidanan
dilakukan pada tahap ....
◦ pembersihan data d. pengkategorian data
◦ validasi Datae. pengolahan data
◦ pengelompokkan data
6. Sumber data untuk pendokumentasian yang tidak berkaitan dengan pelayanan kesehatan adalah ....
◦ register kohort ibu
◦ laporan persalinan oleh nakes dan dukun bayi
◦ laporan dari dokter dan bidan praktik swasta
◦ laporan dari pamong setempat
◦ register kohort bayi
59
1 A 12 10 45
2 B 8 9 38
3 C 9 7 50
4 D 14 12 55
5 E 11 11 40
a. Desa A d. Desa D
b. Desa B e. Desa E
10. Pada soal nomor 9,rencana tindak lanjut
c. Desa C
yang dilakukan adalah melakukan pembinaan.
Desa yang mendapat prioritas untuk dibina
adalah
a. Desa A d. Desa D
b. Desa B e.Desa E
c. Desa C