Anda di halaman 1dari 10

Materi 1

SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN BAHASA INDONEESIA
NUR ARISAH
P031915401022
A. SEJARAH BAHASA INDONESIA

• Bahasa Indonesia berasal dari Bahasa Melayu, sebuah Bahasa


Austronesia yang digunakan di Nusantara
• Bentuk Bahasa sehari hari ini sering dinamai dengan istilah melayu
pasar
• Melayu tinggi adalah bentuk yang lebih resmi dari melayu pasar
Perkembangan dan pertunbuhan Bahasa melayu
dapat dilihat dari beberapa peningglan berikut:
• Tulisan yang terdapat pada batu nisan di Minye Tujoh, Aceh pada
tahun 1380 M
• Prasasti Kedukan Bukit, di Palembang, pada tahun 683 M
• Prasasti Talang Tuo, di Palembang , pada tahun 684 M
• Prasasti Koto Kapur, di Bangka Barat, pada tahun 686 M
Pemilihan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia didasarkan atas
pertimbangan yang rasional, baik secara politik, ekonomi, dan kebahasaan,
yaitu:

• Bahasa Melayu telah tersebar luas di seluruh wilayah Indonesia.


• Bahasa Melayu diterima oleh semua suku di Indonesia, karena telah dikenal dan
digunakan sebagai bahasa pergaulan, tidak lagi dirasakan sebagai bahasa asing.
• Bahasa Melayu bersifat demokratis; maksudnya tidak membeda-bedakan
tingkatan dalam pemakaian sehingga meniadakan sifat feodal dan memudahkan
orang memperlajarinya.
• Bahasa Melayu bersifat reseptif; artinya mudah menerima masukan dari bahasa
daerah lain dan bahasa asing sehingga mempercepat perkembangan bahasa
Indonesia di masa mendatang.
Peristiwa Penting dalam Perkembangan
Bahasa Indonesia
• Tahun 1901 disusunlah ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. A. Van
Ophuijsen yang dibantu oleh Moehammad Taib Soetan Ibrahim dan
Nawawi Soetan Ma’moer. Ejaan ini dimuat dalam Kitab Logat Melayu.
• Tahun 1908 pemerintah kolonial Belanda mendirikan badan penerbit
buku bacaan yang kemudian diberi nama yaitu Commissie voor de
Volkslectuur atau Taman Bacaan Rakyat. Pada tahun 1917 diubah
menjadi Balai Pustaka. Badan penerbit tersebut menerbitkan berbagai
macam novel, seperti Siti Nurbaya, buku penuntun bercocok tanam,
dan lain sebagainya yang membantu dalam penyebaran bahasa
Melayu.
• Tanggal 16 Juni 1927 Jahja Datoek Kajo menggunakan bahasa
Indonesia di dalam pidatonya. Hal ini merupakan pertamakalinya
dalam sidang Volksraad (dewan rakyat), terdapat seseorang yang
berpidato dengan memakai bahasa Indonesia.
• Tanggal 28 Oktober 1928 Muhammad Yamin secara resmi
mengusulkan supaya bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa
persatuan Indonesia.
• Tahun 1933 terbit majalah Pujangga Baru yang diasuh oleh Armijn
Pane, Amir Hamzah dan Sutan Takdir Alisyahbana. Pengasuh majalah
ini adalah sastrawan yang banyak memberi sumbangan terhadap
perkembangan bahasa dan sastra Indonesia. Pada masa Pujangga
Baru ini bahasa yang digunakan untuk menulis karya sastra adalah
bahasa Indonesia yang dipergunakan oleh masyarakat dan tidak lagi
dengan batasan-batasan yang pernah dilakukan oleh Balai Pustaka
• Tanggal 25-28 Juni 1938, dalam rangka memperingati sepuluh tahun
Sumpah Pemuda, diselenggarakan Kongres Bahasa Indonesia I di Solo,
Jawa Tengah. Kongres ini dihadiri oleh bahasawan dan budayawan
terkemuka pada saat itu, seperti Ki Hajar Dewantara, Prof. Dr.
Poerbatjaraka dan Prof. Dr. Hoesein Djajadiningrat. Dalam kongres
tersebut dihasilkan beberapa keputusan yang sangat besar artinya
bagi pertumbuhan dan perkembangan bahasa Indonesia. Keputusan
tersebut, antara lain: mengganti Ejaan van Ophuysen, mendirikan
Institut Bahasa Indonesia, dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai
bahasa pengantar dalam Badan Perwakilan.
• Tanggal 18 Agustus 1945 bahasa Indonesia dinyatakan secara resmi
sebagai bahasa negara sesuai dengan bunyi UUD 1945, Bab XV pasal
36: "Bahasa negara adalah bahasa Indonesia"
Bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bahasa
melayu dipilih sebagai bahasa pemersatu (bahasa
Indonesia) karena :
• Bahasa melayu sudah merupakan lingua franca di Indonesia, bahasa
perhubungan dan bahasa perdangangan.
• Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah dipelajari karena dalam bahasa
melayu tidak dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus).
• Suku jawa, suku sunda dan suku-suku yang lainnya dengan sukarela
menerima bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa
nasional
• Bahasa melayu mempunyai kesanggupan untuk dipakai sebagai bahasa
kebudayaan dalam arti yang luas.
Kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia

• Lambang kebanggaan nasional


• Lambang identitas nasional
• Alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar
belakang sosial budaya dan bahasanya
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai