Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN KASUS PK

FISIOLOGIS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL
NY.”S” G2P1A0H1
DI KLINIK PRATAMA BAKTI
KOTA PEKANBARU
2019
NIA AUDINA
NIM. P031715401022
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Angka Kematian Ibu (AKI) di indonesia masih sangat tinggi. Gambaran penurunan AKI
menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) dari tahun 1994,1997,sampai 2000
adalah 390/100.000 kelahiran hidup, 334/100.000 kelahiran hidup, dan 307/100.000 kelahiran
hidup (Sulistyawati, 2009).
Lima penyebab utama kematian ibu adalah perdarahan, infeksi, eklampsi, partus lama, dan
komplikasi abortus. Sedangkan penyebab tidak langsung kematian ibu adalah anemia, sebanyak
51% menurut Survei Kesejahteraan Rumah Tangga tahun 1995; Kekurangan Energi Protein
(KEP) dan Kekurangan Energi Kalori, sebanyak 4,8% menurut sensus tahun 2000.
1.2 TUJUAN KAJIAN KASUS
1.2.1 Tujuan Umum :
Agar Mahasiswa mampu memberikan asuhan kebidanan komprehensif pada ibu hamil Ny. S di Klinik
Pratama Bakti.

1.2.2 Tujuan Khusus :


a. Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif pada ibu hamil Ny. S di Klinik Pratama Bakti
b. Mampu menganalisa diagnosa masalah dan kebutuhan pada ibu hamil Ny. S di Klinik Pratama Bakti
c. Mampu memberikan penatalaksanaan pada ibu hamil Ny. S di Klinik Pratama Bakti
d. Mampu melakukan pendokumentasian SOAP pada ibu hamil Ny. S di Klinik Pratama Bakti

1.3 Waktu dan Tempat Pengambilan Kasus


Pengambilan kasus ibu hamil ini pada tanggal 03 Maret 2019 di Bidan Praktik Mandiri Klinik Pratama
Bakti, pekanbaru.
 
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep Kehamilan
Pengertian Kehamilan merupakan proses yang normal dan alamiah. Hal ini perlu diyakini
oleh tenaga kesehatan khususnya bidan, sehingga ketika memberikan asuhan kepada pasien,
pendekatan yang dilakukan lebih cenderung kepada bentuk pelayanan promotif. Realisasi yang
paling mudah dilaksanakan adalah pelaksanaan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) kepada
pasien dengan materi-materi mengenai pemantauan kesehatan ibu hamil dan penatalaksanaan
ketidaknyamanan selama hamil (Sulistyawati, 2009).
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi,
kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
(Irianti, Bayu., dkk. 2014:55).
kehamilan dibagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Kehamilan triwulan pertama (antara 0 sampai 12 minggu).


2. Kehamilan triwulan kedua (antara 12 sampai 28 minggu).
3. Kehamilan triwulan ketiga/terakhir (antara 28 sampai 40 minggu).
TANDA- TANDA KEHAMILAN

Tanda Kemungkinan Hamil

a. Amenorea (tidak dapat haid)


b. Nausea (enek) dan Emesis (muntah): Enek terjadi umumnya pada bulan pertama kehamilan, disertai kadang-kadang oleh emesis. Sering terjadi
pada pagi hari , tetapi tidak selalu.Keadaan ini sering disebut ”morning sicknes”.
c. Ngidam (ingin makan/minum tertentu): Mengidam sering terjadi pada bulan-bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya
kehamilan. (Asrinah, 2010: 79).

d. Pingsan: Sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu.
e. Mammae Menjadi Tegang, Membesar dan sedikit Nyeri: Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang
duktuli dan alveoli di mamma.Glandula Montgomery tampak lebih jelas.
f. Anoreksia (tidak ada nafsu makan): Anoreksia adalah ketidakinginan atau keinginan yang kurang untuk suatu makanan atau minuman tertentu.
Terjadi pada triwulan bulan-bulan pertama kehamilan, tapi setelah itu nafsu makan timbul lagi. (Asrinah, 2010: 80).

g. Sering Miksi (sering buang air kecil): Keinginan untuk buang air kecil terus-menerus tidak seperti biasanya, basanya pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang membesar. Pada akhir triwulan gejala dapat timbul kembali karena janin mulai masuk ke ruang panggul
dan menekan kembali kandung kencing. (Asrinah, 2010: 79).

h. Varices (pemekaran vena-vena): Adalah pemekaran vena-vena. Sering dijumpai pada triwulan terakhir. Penampakan pembuluh darah tersebut
terjadi disekitar genitalia eksterna, kaki, betis, dan payudara. (Asrinah, 2010: 81).
Tanda Pasti Hamil
a. Gerakan janin: Gerakan janin pada primigravida dapat dirasakan oleh ibunya pada
kehamilan 18 minggu, sedangkan pada multigravida pada 16 minggu, karena sudah
berpengalaman dari kehamilan terdahulu. Gerakan janin kadang-kadang pada kehamilan 20
minggu dapat diraba secara objektif oleh pemeriksa, balotemen dalam uterus dapat diraba
pada kehamilan lebih tua. (Asrinah, 2010: 78).

b. Denyut jantung janin: Denyut jantung janin


– Didengar dengan stetoskop Laennec
– Didengar dengan alat Doppler
c. Terlihatnya embrio
– Terlihatnya embrio atau kantung kehamilan melalui USG pada 4-6 minggu sesudah pembuahan.
(Asrinah, 2010: 78).
PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE

Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan, anjurkan setiap ibu
hamil untuk melakukan kunjungan antenatal komperhensif yang berkualitas minimal 4 kali,
termasuk minimal 1 kali berkunjung diantar suami/pasanagan atau anggota keluarga.
( Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2013).

Trimester Jumlah Waktu Kunjungan


Kunjungan Yang Dianjurkan
Minimal
I 1x Antara minggu ke
16
II 1x Antara minggu ke
24-28
III 2x Antara minggu
ke30-32
Antara minggu ke
36-38
Pastikan ibu hamil mendapatkan pelayanan pemeriksaan kehamilan yang meliputi 10T :
1. Timbang Berat Badan Dan Ukur Tinggi Badan
Bila tinggi badan < 145 cm, maka faktor resiko panggul sempit, kemungkinan sulit
melahirkan secara normal. Sejak bulan ke-4 pertambahan BB paling sedikit 1 kg/bulan ( Buku
KIA. 2016:1). Penambahan berat badan selama kehamilan ditentukan dengan menggunakan
rumus indeks masa tubuh (IMT). Dimana IMT dihitung menggunakan rumus :
IMT = BB/ 〖 TB 〗 ^2
Keterangan : IMT = Indeks Masa Tubuh
BB = Berat badan sebelum hamil (kg)
TB = Tinggi badan dalam meter
Kategori IMT Rekomendasi (kg)

Rendah <19,8 12,5-18

Normal 19,8-26 11,5-16

Tinggi 26-29 7-11,5

Obesitas >29 ≥7
2. Pengukuran Tekanan Darah (Tensi)
Tekanan darah normal 120/90 mmHg, bila tekanan darah lebih besar tau sama dengan 140/90 mmHg, ada faktor resiko
hipertensi (tekanan darah tinggi) dalam kehamilan ( Buku KIA. 2016:1)
3. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (Lila)
Bila < 23,5 cm menunjukkan ibu hamil menderita kurang energi kronis ( ibu hamil KEK) dan beresiko melahirkan bayi
berat lahir rendah (BBLR). ( Buku KIA. 2016:1)
4. Pengukuran Tinggi Rahim/Tinggi Fundus Uteri
Pengukuran tinggi rahim berguna untuk melihat pertumbuhan janin apakah sesuai dengan usia kehamilan ( Buku KIA.
2016:1)
Usia Kehamilan
Tinggi Fundus Uteri (TFU)
(Minggu)
12 3 jari diatas simfisis
16 pertengahan pusat-simfisis
20 3 jari dibawah pusat
24 setinggi pusat
28 3 jari diatas pusat
32 pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus (px)
36 3 jari dibawah prosesus xiphoideus
(px)
40 pertengahan pusat-prosesus
xiphoideus (px)
5. Penentuan Letak Janin ( Presentasi Janin) Dan Penghitungan DJJ
Apabila trimester III bagian bawah janin bukan kepala atau kepala belum masuk panggul,
kemungkinan ada kelainan letak atau ada masalah lain. Bila DJJ kurang dari 120 menit atau lebih
dari 160 kali/menit menunjukkan ada tanda gawat janin, segera rujuk ( Buku KIA. 2016:2)
6. Penentuan Status Imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat imunisasi
TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi TT-nya.
Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil disesuaikan dengan status imunisasi TT ibu saat
ini. Ibu hamil minimal memiliki status imunisasi T2 agar mendapatkan perlindungan
terhadap infeksi tetanus. Ibu hamil dengan status imunisasi T5 tidak perlu diberikan imunisasi
TT lagi. Pemberian Selang waktu minimal

TT1 Saat kunjungan pertama

TT2 4 minggu setelah TT1

TT3 6 bulan setelah TT2

TT4 1 tahun setelah TT3

TT5 1 tahun setelah TT4


7. Pemberian Tablet Tambah Darah
Ibu hamil sejak awal kehamilan minum tablet tambah darah setiap hari minimal 90 hari. Tablet tambah
darah diminum pada malam hari untuk mengurangi rasa mual ( Buku KIA. 2016:2)
8. Tes Laboratorium
• Tes golongan darah untuk mempersiapkan donor bagi ibu hamil bila diperlukan
• Tes hemoglobin untuk mengetahui apakah ibu kekurangan darah/anemia
• Tes pemeriksaan urin
• Tes pemeriksaan darah lainnya seperti HIV dan sifilis, sementara pemeriksaan malaria dilakukan
didaerah endemis ( Buku KIA. 2016:2)
9. Konseling atau Penjelasan
Tenaga kesehatan memberi penjelasan mengenai perawatan kehamilan, pencegahan kelainan bawaan,
persalinan dan inisiasi menyusui dini, nifas, perawatan bayi baru lahir, ASI ekslusif, keluarga berencana
dan imunisasi pada bayi. Penjelasan ini diberikan secara bertahap saat kunjungan ibu hamil ( Buku KIA.
2016:2)
10. Tatalaksana atau Mendapatkan Pengobatan
Setiap kelainan yang ditemukan pada ibu hamil harus ditangani sesuai dengan standar dan
kewenangan bidan. Kasus-kasus yang tidak ditangani dirujuk sesuai dengan sistem rujukan
(Nurjasmi, dkk, 2016). Jika ibu mempunyai kesehatan pada saat hamil ( Buku KIA. 2016:2)
PERUBAHAN FISIOLOGIS IBU HAMIL
1. Uterus
a. Ukuran
Pada kehamilan cukup bulan, ukuran uterus adalah 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas l
ebih dari 4.000 cc. Hal ini memungkinkan bagi adekuatnya akomodasi pertumbuhan janin.
b. Berat
Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1.000 gram pada akhir bulan.
(Sulistyawati, 2009:60).
c. Posisi rahim dalam kehamilan
• Pada permulaan kehamilan, dalam posisi antefleksi atau retrofleksi.
• Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berapa dalam rongga panggul.
• itu, mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas hati.
• Pada ibu hamil, rahim biasanya mobile, lebih mengisi rongga abdomen kanan dan kiri
(Asrinah, 2010: 59).
d. Vaskularisasi
Arteri uterine dan ovarika bertambah dalam diameter, panjang, dan anak-anak cabangnya,
pembuluh darah vena mengembang dan bertambah (Asrinah, 2010: 55).
e. Serviks uteri
Bertambah vaskularisasinya yang menjadi lunak, kondisi ini yang disebut dengan tanda
goodell.Kelenjar endoservikal membesar dan mengeluarkan banyak cairan mukus. Oleh karena
pertambahan dan pelebaran pembuluh darah, warnanya menjadi livid, dan ini disebut dengan
tanda Chadwick. (Sulistyawati, 2009:61).
2. Ovarium
Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematengan folikel menjadi ovum. (Asrinah,
2010: 56).
3. Vagina dan vulva
Oleh karena pengaruh estrogen, terjadi hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, sehingga
pada bagian tersebut terlihat lebih merah atau kebiruan disebut dengan tanda Chadwick
(Sulistyawati, 2009: 61).
4. Dinding Perut ( Abdomen Wall)
Pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan robeknya selaput elastik di
bawah kulit sehingga timbul striae gravidarum. Jika terjadi peregangan yang hebat misalnya pada
hidramnion dan kehamilan ganda dapat terjadi diastatis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada
linea alba bertambah pigmentasinya yang disebut linea nigra (Mochtar Rustam, 2011:30).
Kebutuhan Dasar Ibu Hamil

1. Oksigen: Seorang ibu hamil sering mengeluh tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini disebabkan karena
diafragma tertekan akibat membesarnya rahim. Kebutuhan oksigen meningkat 20%.

2. Nutrisi: Hal-hal yang harus diperhatikan pada antenatal care adalah riwayat diet, kebiasaan makan, kebiasaan
makan sedikit ( tradisi, mitos, agama), kebiasaan makan junk food, mengikuti tren langsing, makan dalam jumlah
besar tapi mempunyai nilai gizi yang sedikit, kebiasaan jelek seperti merokok, pengguna obat-obatan.

3. Personal Hygiene: Kebersihan diri selama kehamilan penting untuk dijaga oleh seorang ibu hamil. Personal
hygiene yang buruk dapat berdampak terhadap kesehatan ibu dan janin. Sebaiknya ibu hamil mandi, gosok gigi dan
ganti pakaian minimal 2 kali sehari, menjaga alat genital dan pakaian dalam, menjaga kebersihan payudara

4. Eliminasi: Dengam adanya perubahan fisik selama kehailan yang mempengaruhi pola eliminasi, pada wanita
hamil mungkin terjadi obstipasi karena kurang gerak badan. Pada trimester I dan III ibu hamil mengalami frekuensi
yang kencing yang meningkat, dikarenakan rahim yang membesar menekan kandung kemih dan trimester III bagian
terendah janin sudah masuk rongga panggul sehingga rahim akan menekan kandung kemih

5. Istirahat/tidur: Tujuan utama istirahat dan tidur adalah untuk membangun sel-sel yang baru. Pada saat tidur,
hormon pertumbuhan dieksresikan dan hal ini merupakan waktu yang optimal untuk pertumbuhan janin. Wanita
hamil harus berusaha untuk mengurangi pekerjaan yang berat dan harus meningkatkan waktu istirahat
KETIDAKNYAMANAN PADA TRIMESTER III

• Pembesaran buah dada


• Pembesaran kaki
• Pembesaran pembuluh darah (varicose veins)
• Konstipasi (sulit buang air besar)
• Hemorhoid (bawasir)
• Sering merasa ingin BAK
• Lelehan (vagina selalu basah)
• Tarikan nafas yang pendek
Kebanyakan wanita hamil mengalami tarikan nafasnya jadi pendek (tidak sepanjang dan
sedalam biasanya). Ini terjadi karena bayi yang tumbuh membesar memenuhi paru-paru ibunya
sehingga ibunya kurang memiliki ruangan untuk bernafas.
BAB 3
TINJAUAN KASUS
Tanggal : 03 MARET 2019
A.DATA SUBJEKTIF
1. Biodata
Nama : Ny. S Nama Suami : Tn. E
Umur : 30 Tahun Umur : 37 Tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : D-III Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Fajar Alamat : Jl. Fajar
No hp : 08127097xxx No hp : 08127097xx

2. Alasan Kunjungan/Keluhan Utama


Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya
• Riwayat
3.   Menstruasi
• HPHT : 28-07-2018 TP : 05-05-2019
• Siklus : Teratur 28 Hari Masalah : Tidak Ada

4. Riwayat Perkawinan
• Perkawinan ke : 1 Lama Perkawinan : 2 Tahun
• Usia saat kawin : 28Tahun

5. Riwayat Kehamilan Saat Ini


• Kunjungan ke empat, pemeriksaan ke-4, , usia kehamilan 31 minggu berdasarkan HPHT
• TM 1 : Mual, Muntah
• TM 2 : Tidak ada masalah
• TM 3 : Tidak ada masalah
• Pengobatan/ anjuran yang pernah diperoleh: Tablet Fe
6. Riwayat Immunisasi
TT Lengkap
7. Riwayat Penyakit/Operasi Yang Lalu
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit operasi yang lalu
8. Riwayat yang berhubungan dengan Masalah Kespro
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat yang berhubungan dengan Masalah Kespro
9. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat yang berhubungan dengan penyakit keluarga
10. Riwayat KB
Ibu mengatakn belum pernah menggunakan KB apapun
11. Pola Makan dan Minum
Makan : Ibu mengatakan bahwa ibu makan 3 kali sehari
Jenis makanan : nasi lauk (ikan, ayam, tempe, telur, tahu,sayur dan buah)
Minum : 8 kali sehari 1 gelas sedang
Jenis minuman : Air putih, susu
B. DATA OBJEKTIF
Pemeriksaan fisik
• Keadaan umum : Secara umum baik
• Tanda-tanda vital
• TD : 110/70 mmHg
• P : 20/menit
• N : 80x/menit
• S : 36,6 ° C
• BB sebelum hamil : 51 kg
• BB sekarang : 59 kg
• TB : 158 cm
• IMT : 20,4
• TFU : Pertengahan pusat-Prosesus xiphoideus (px)
• LILA : 25 cm
• Kepala dan Wajah : Normal, tidak ditemukan kelainan
• Leher : Tidak ada pembengkakan pada kalenjar tiroid
• Payudara : Areola bersih, puting susu menonjol, tidak teraba massa
• Abdomen : Tidak ada luka bekas operasi
• Strie : Albicans
• linea : Nigra
• Palpasi : Bagian Atas : TFU Pertengahan pusat-Prosesus xiphoideus (px), teraba bundar, lunak, tidak melenting yaitu bokong janin
Bagian perut kiri: Teraba keras memanjang yaitu punggung janin
Bagian perut kanan : Teraba tonjolan-tonjolan kecil yaitu ekstremitas
Bagian bawah : Teraba keras, bulat, melenting yaitu kepala janin

• TFU : ( Mc Donald: 30 cm ) Pertigaan Jari: Pertengahan pusat-Prosesus xiphoideus (px).


• DJJ : 140 kali/menit
• TBJ : (30-13) x 155 = 2.635 gram
• Ekstremitas : Tidak oedema, tidak varises
• Reflex Patella : (+) kiri dan kanan

3.Pemeriksaan Penunjang
Tidak dilakukan
•C ASSESSMENT
 
• Ibu :, UK 31 Minggu, k/u baik
• Janin : Janin hidup, tunggal, intrauterin, letak memanjang, presentasi kepala k/u janin baik

D. PLAN
1. Memberitahukan kepada Ibu bahwa keadaan Ibu dan janin saat ini normal dilihat dari hasil pemeriksaan
umum dan pemeriksaan fisik yaitu TTV masih batas normal, denyut jantung janin baik, letak janin
normal, usia kehamilan saat ini dan Taksiran melahirkan.
2. Menganjurkan ibu makan makanan yang mengandung zat besi.
3. Menganjurkan ibu miring terlebih dahulu saat akan merubah posisi dari baring ke duduk.
4. Menganjurkan ibu mengkonsumsi obat tambah darah 1x1 sehari dimalam hari dengan air putih atau air
jeruk.
5. Menganjurkan ibu menjaga personal hygiene seperti mengganti celana dalam apabila terasa basah.
6. Menjelaskan tanda bahaya kehamilan seperti pusing yang hebat, perdarahan yang hebat dari jalan lahir,
bengkak pada kaki dan tangan, kejang, demam tinggi bayi kurang bergerak dari biasanya, dan keluarnya
air ketuban sebelum waktunya.
7. Menjelaskan kepada ibu tanda tanda persalinan.
8. Menjelaskan kunjungan ulang 2 minggu kedepan atau saat ada keluhan..
BAB 4
PEMBAHASAN
Data Subyektif
Pada kasus Ny. S dengan G2P1A0H1 ini berdasarkan pengkajian biodata usia ibu adalah 30 tahun.
Menurut teori menyebutkan bahwa usia reproduksi yang aman adalah berkisar antara 20-35 tahun. Usia
ideal secara reproduktif adalah 20-35 tahun. Walaupun bisa saja lebih mudah daripada itu, seperti 18 tahun.
Dari segi organ reproduksi memang bagus tapi secara mental belum siap. Didalam buku Sarwono (2006)
disebutkan bahwa kondisi mental/psikologis ibu selama kehamilan akan mempengaruhi kehamilan pada ibu.
Meski rata-rata wanita di atas usia 35 tahun telah memiliki kondisi kejiwaan dan finansial yang mapan,
kondisi fisik mereka umumnya kurang memungkinkan untuk hamil. Resiko kesehatan bagi ibu dan bayi
akan lebih tinggi pada kelompok umur ini.
Selain itu berdasarkan pengkajian data subjektif pada Ny. S didapatkan data bahwa berdasarkan
penghitungan HPHT dan tanggal pemeriksaan, usia kehamilan ibu adalah 31 minggu Cara menentukan
HPHT dari seorang ibu hamil tergantung daya ingat dari ibu hamil saat dikaji. Walaupun sebenarnya banyak
cara menentukan usia kehamilan, namun perhitungan dari HPHT tetap harus dilakukan untuk menentukan
Hari perkiraan Lahir (HPL). Pada kasus Ny. S penulis berasumsi bahwa kemungkinan ibu lupa HPHTnya.
Data Obyektif
Pada kasus Ny S seharusnya pada pasien ini dilakukan pemeriksaan objektif lainnya yaitu pemeriksaan penunjang
laboratorium yaitu kadar Hb ibu, namun ini tidak dilakukan dikarenakan ibu yang tidak bersedia untuk melakukan
pemeriksaan di jadwal kunjungan kehamilan selanjutnya. Sehingga dapat ditegakkan diagnosa dengan benar. Tidak
dilakukannya pemeriksaan penunjang. Maka diberikan “Tablet Fe”. Serta menjelaskan cara mengonsumsinya yaitu
usahakan minum tablet besi bersamaan dengan air putih/air jeruk atau minuman yang mengandung vitamin C karena
akan meningkatkan proses penyerapannya. Karena, ibu menolak untuk dilakukannya pemeriksaan Hb. Bidan pun
menghargai keputusan ibu tetapi, ibu dianjurkan untuk pemeriksaan Hb.
Pada Ny S telah ditegakkan diagnosa ibu yaitu G2P1A0H1, usia kehamilan 31 minggu, dengan keadaan umum
ibu baik, sedangkan diagnosa janin adalah janin hidup, tunggal, intrauterin, letak memanjang presentasi kepala,
keadaan umum baik. Menurut penulis, jika dilakukan pemeriksaan laboratorium kadar Hb pada data objektif
kemungkinan diagnosa anemia kehamilan dapat ditegakkan, karena data subjektif cenderung menunjukkan bahwa ibu
mengalami gejala anemia dalam kehamilan, yaitu konjungtiva yang pucat dan merasa pusing.
Pada kehamilan trimester awal, pusing saat hamil juga bisa terjadi pada trimester kedua dan ketiga. Pada trimester
kedua, pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim membuat tubuh memiliki darah dan cairan yang banyak.
Hal ini akan meningkatkan tekanan darah sehingga bisa menyebabkan ibu hamil mengalami sakit kepala dan pusing.
Sementara itu pada trimester ketiga kehamilan, pusing bisa diakibatkan oleh aliran darah berkurang akibat penekanan
pembuluh darah oleh berat badan janin. Berat badan bayi akan menekan pembuluh darah di kaki, panggul, dan tubuh
bagian bawah, terutama saat ibu hamil berbaring telentang sehingga tekanan darah menurun. Pusing saat hamil di masa
ini juga bisa timbul karena temperatur tubuh yang sedikit meningkat. Temperatur tubuh yang lebih panas adalah hal
umum terjadi pada masa kehamilan mengingat pertumbuhan janin meningkatkan temperatur sang ibu.
Assassment
Pada kasus Ny. S didapatkan dari data subjektif dan data objektif dengan G2P1A0, usia
kehamilan 31 minggu, DJJ terdengar kuat teratur. 

Plan
Pada plan kasus Ny.S semua asuhan yang diberikan sudah sesuai dengan data subjektif,
objektif serta analisa yang ditegakkan, namun walaupun diagnosa anemia belum ditegakkan
karena kurangnya data objektif, penulis tetap memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil
dengan pencegahan anemia yaitu mengenai pengaturan pola nutrisi ibu dengan gizi seimbang, cara
mengatasi pusing dan ibu dianjurkan untuk pemeriksaan Hb pada kunjungan berikutnya.
BAB 5
PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat disimpulkan dari kasus Ny. S adalah sebagai berikut :
1.Pada data subjektif Ny ‘’S’’ semua data sudah dikaji dan didapatkan hasil semuanya dalam batas
normal.
2.Pada data objektif Ny”S“sebaiknya dilakukan pemeriksaan Hb untuk memperkuat data subjektif
sehingga diagnosa dan masalah yang ditegakkan lebih akurat.
3.Pada diagnosa Ny.’’S’’ sudah ditegakkan berdasarkan data subjektif dan objektif yang ada, namun
penegakkan diagnosa kemungkinan anemia tidak dapat dilakukan karena belum lengkapnya data objektif.
4.Pada penatalaksanaan Ny.”S” telah diberikan asuhan kebidanan berdasarkan kebutuhan ibu.
TERIMAKASIH
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai