Anda di halaman 1dari 16

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
NAMA KELOMPOK 3:
 BERLIANA ANGGRIYANI (P031915401004)
 FRAYA NADILA PUTRI (P031915401010)
 NUR ARISAH (P031915401022)
 PUTRI AULIA (P031915401024)
 RANTI MAY SUNDARI (P031915401027)
 SYAHARA LAJINA DWI SIPA (P031915401031)
 WIDIYA (P031915401038)

TINGKAT 2A

D3 KEBIDANAN POLTEKKES KEMENKES RIAU


PEMELIHARAAN KESEHATAN
PADA IBU
Latar Belakang

Ilmu kesehatan masyarakat adalah suatu ilmu seni yang bertujuan untuk mencegah
timbulnya penyakit, memperpanjang umur, meningkatkan kesehatan, melalui usaha-
usaha kesehatan masyarakat.
 
Kesehatan prakonsepsi adalah kesehatan seorang wanita sebelum dia menjadi
hamil.Itu berarti mengetahui bagaimana kondisi kesehatan dan faktor risiko dapat
mempengaruhi seorang wanita atau bayi yang belum lahir jika dia menjadi hamil.
Sebagai contoh, beberapa makanan, kebiasaan, dan obat-obatan dapat
membahayakan bayi anda - bahkan sebelum ia dikandung. Beberapa masalah
kesehatan, seperti diabetes, juga dapat mempengaruhi kehamilan.
Pemeliharaan Kesehatan Pada Ibu
1. Kesehatan calon ibu 
Kesehatan merupakan kebutuhan dengan hak setiap insan agar dapat kemampuan yang
melekat dalam diri setiap insan.Hal ini hanya dapat dicapai bila masyarakat, baik secara
individu maupun kelompok, berperan serta untuk meningkatkan kemampuan hidup
sehatnya.
Kemandirian masyarakat diperlukan untuk mengatasi masalah kesehatannya dan
menjalankan upaya peecahannya sendiri adalah kelangsungan pembangunan.GBHN
mengamanatkan agar dapat dikembangkan suatu sistem kesehatan nasional yang semakin
mendorong peningkatan peran serta masyarakat.
Lanjutan....
Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu.Calon ibu harus
mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi. Konsultasikan ke dokter
kandungan guna dilakukan berbagai pemeriksaan , agar dokter dapat mendeteksi hal-hal yang kurang
menguntungkan bagi kehamilan seperti infeksi toksoplasma dan kekurangan gizi.Selain itu kesiapan
psikis calon ibu dan ayah pun harus diperhatikan.
 
Calon ibu adalah semua wanita dalam masa reproduktif yang akan mengalami kehamilan, remaja putri,
wanita dewasa yang belum menikah,wanita yang sudah menikah dan sedang mempersiapkan
kehamilan. Remaja wanita yang akan memasuki jenjang perkawinan perlu dijaga kondisi
kesehatannya. Kepada para remaja di beri pengertian tentang hubungan seksual yang sehat, kesiapan
mental dalam menghadapi kehamilan dan pengetahuan tentang proses kehamilan dan persalinan,
pemeliharaan kesehatan dalam masa pra dan pasca kehamilan.
2. Upaya memelihara kesehatan calon ibu

a. Pembinaan remaja

Pembinaan kesehatan remaja terutama wanitanya, tidak hanya ditujukan semata kepada
masalah gangguan kesehatan (penyakit sistem reproduksi).Fakta perkembangan psikologis
dan sosial perlu diperhatikan dalam membina kesehatan remaja.Remaja yang tumbuh
kembang secara biologis diikuti oleh perkembangan psikologis dan sosialnya.Alam dan
pikiran remaja perlu diketahui.
  Remaja yang berjiwa muda memiliki sifat menantang, sesuatu yang dianggap kaku dan
kolot serta ingin akan kebebasan dapat menimbulkan konflik di dalam diri mereka.
Pendekatan keremajaan di dalam membina kesehatan diperlukan.Penyampaian pesan
kesehatan dilakukan melalui bahasa remaja.
Lanjutan….

b. Promosi kesehatan pranikah

Promosi kesehatan pranikah merupakan suatu proses untuk meningkatkan kemampuan


masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya yang ditujukan pada
masyarakat reproduktip pranikah.
Promosi kesehatan pada masa pra kehamilan disampaikan kepada kelompok remaja wanita
atau pada wanita yang akan menikah. Penyampaian nasehat tentang kesehatan pada masa
pranikah ini disesuaikan dengan tingkat intelektual para calon ibu.Nasehat yang di berikan
menggunakan bahasa yang mudah di mengerti karena informasi yang di berikan bersifat
pribadi dan sensitif.
3. Tujuan pemeliharaan kesehatan calon ibu
1. menurunkan morbiditas dan mortalitas ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan.
2. Untuk mengetahui secara dini tentang kondisi kesehatan para remaja.
3. mendeteksi hal-hal yang kurang menguntungkan bagi kehamilan
4. mendeteksi apakah ada masalah pada organ reproduksi calon ibu.
5. mendukung kelahirkan bayi sehat optimal tanpa komplikasi.
6. memastikan tubuh sang ibu agar bisa menjadi media yang sehat untuk pertumbuhan janin yang optimal.
7. memeriksa apakah sang ibu sedang mengalami infeksi yang bisa berakibat pada janinnya kelak
8. Mengurangi risiko bayi lahir cacat dan untuk menurunkan risiko cacat lahir pada otak dan tulang belakang,
termasuk spina bifida .
9. Guna mendukung terciptanya kehamilan yang sehat dan menghasilkan keturunan yang berkualitas yang
didambakan oleh keluarga
10. kematian ibu, janin, maupun bayi yang akan dilahirkan
11. memberikan pengetahuan kepada calon ibu agar kehamilannya bisa dijalani dengan nyaman, sehat dan
gembira
4. Manfaat memelihara kesehatan calon ibu
1. Mengevaluasi kesehatan secara menyeluruh
2. Mengidentifikasi kemungkinan masalah yang serius
3. Memberikan perawatan yang diperlukan sebelum hamil dalam rangka mempersiapkan
tubuh yang sehat untuk hamil
4. Memastikan bahwa tubuh ibu kebal terhadap infeksi seperti rubella yang dapat
mempengaruhi kehamilan.
5. Meningkatkan gizi bagi ibu dalam mempersiapkan kehamilan dan persalinan.
5. Perkawinan Yang Sehat
Perkawinan adalah peristiwa ketika sepasang mempelai atau pasangan suami istri
dipertemukan secara formal dihadapan penghulu, kepala agama, para saksi dan sejumlah
undangan/hadirin untuk disyahkan secara resmi sebagai suami istri dengan upacara
tertentu.Perkawinan yang sehat dan harmonis bukan berarti tak pernah mengalami
konflik.Jadi, walaupun muncul pertengkaran diantara suami istri, jangan langsung
menyimpulkan bahwa perkawinan mereka tidak sehat.Konflik yang muncul dapat
dimanfaatkan sebagai sarana untuk memahami pola fikir pasangan.
Ada 9 hukum atau cara menciptakan perkawinan yang sehat, yaitu sebagai berikut :

1. Tegur pasangan dengan penuh kasih


2. Sering member pujian kepada pasangan
3. Bersedia mengakui kesalahan
4. Boleh lupa yang lain, akan tetapi jangan lupa dengan pasangan kita
5. Lupakan kesalahan masa lalu
6. Jangan marah diwaktu yang sama
7. Jangan menyimpan amarah sampai matahari terbenam
8. Ketika betengkar coba mengalah untuk menang
9. Jangan berteriak diwaktu yang sama
6. Definisi
Menurut UU Perkawinan no 1 tahun 1974, perkawinan adalah ikatan lahir batin antara seorang pria
dan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuaan membentuk keluarga (rumah tangga) yang
bahagia dan kekal berdasarkan ketuhanan yang maha esa.Usia terbaik untuk melangsungkan
perkawinan untuk pria adalah 25 tahun atau lebih, sedangkan untuk wanita adalah 20 tahun atau
lebih. Pada usia tersebut pria dan wanita dianggap sudah dewasa sehat jasmani, serta matang secara
rohani maupun social.
 
Tujuan dari batas dan umur ini adalah memberikan pengertian dan kesadaran kepada generasi muda
untuk mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan dengan keluarga berencana, kesiapan fisik,
mental, social, serta ekonomi sebagai langkah meningkatkan kesejahteraan atau kesehatan ibu dan
anak. Perkawinan usia muda mengandung resiko terjadinya penyulit kehamilan dan persalinan yang
dapat meneyababkan kematian ibu dan anak.
7. Keluarga Sehat
Keluarga sejahtera adalah keluarga yang sosial ekonominya mendukung kehidupan anggota
keluarganya.dan mampu menabung untuk persiapan masa depan. Selain itu keluarga sejahtera juga
dapat membantu dan mendorong peningkatan taraf hidup keluarga lain.
 
Keluarga yang sehat tentunya harus dibentuk oleh individu–individu yang sehat dalam keluarga
tersebut. Dilihat dari aspek kesehatan reproduksi, ada beberapa fase dalam keluarga yang dapat
dilihat dari skema pola perencanaan keluarga berikut :

a. Fase menunda atau mencegah kehamilan


Bagi pasangan suami istri dengan usia kurang dari 20 tahun dianjurkan untuk menunda
kehamilannya. Karena pada usia kurang dari 20 tahun organ reproduksi belum matang sehingga
beresiko tinggi untuk kehamilan, persalinan, dan nifas, serta terjadi komplikasi.
b. Fase menjarangkan kehamilan
Pada periode usia istri antara 20–30/35 tahun, merupakan periode usia paling baik untuk
hamil, melahirkan, dengan jarak antara kehamilan anak 2–4 tahun.

c. Fase menghentikan dan mengakhiri kehamilan atu kesuburan


Periode saat usia istri di atas 35 tahun, sebaiknya mengakhiri kesuburan setelah mempunyai
anak dengan jumlah cukup (disarankan 2 orang) karena jika terjadi kehamilan dan kelahiran
pada usia ini, ibu mempunyai resiko tinggi untuk terjadinya komplikasi obtetrik.
8. Penyakit yang Berpengaruh Pada Kehamilan dan Persalinan

Remaja yang siap sebagai ibu harus dapat mengetahui penyakit- penyakit yang memberatkan
kehamilan atau persalinan atau juga penyakit yang akan membahayakan dalam masa kehamilan atau
persalianan. Penyakit-penyakit tersebut perlu dijelaskan. Penyakit yang perlu dan penting dijelaskan
sewaktu mengadakan bimbingan antara lain penyakit jantung, penyakit ginjal, hipertensi, DM,
anemia, tumor.
KESIMPULAN

 Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
hidup produktif secara sosial dan ekonomis.Pemeliharaan kesehatan adalah upaya penaggulangan
dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan/atau
perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
 
 Pelayanan kebidanan diawali dengan pemeliharaan kesehatan para calon ibu.Calon ibu harus
mempersiapkan diri seoptimal mungkin sejak sebelum kehamilan terjadi.Pemeliharaan kesehatan
yang dilakukan jauh sebelum kehamilan lebih dapat mengurangi risiko bayi lahir cacat. Upaya yang
dapat di lakukan oleh calon ibu salah satunya adalah dengan menjaga pola makan, makanan apa
yang di konsumsi.

 Selain itu ada pemeriksaan yang juga harus dilakukan seorang calon ibu untuk mengetahui kondisi
tubuh dan kesiapan sang ibu untuk menyambut kehidupan baru di rahimnya.

Anda mungkin juga menyukai