Anda di halaman 1dari 29

CSS Asuhan

Antenatal
Preseptor: Eppy Darmadi Achmad, dr.,
SpOG(K)

Kelompok 3 Dept. Obstetri dan Ginekologi


1. Angela F. Claresta
2. Fitria Faradhila Siliwangi
3. Noviola Ruth
Definisi
Antenatal Care adalah pelayanan
yang diberikan pada ibu hamil untuk
memonitor, mendukung kesehatan
ibu dan mendeteksi ibu apakah ibu
hamil normal atau bermasalah

2
“ Tujuan
1. Memberikan informasi lengkap yang mudah
dipahami
2. Memberikan pilihan berdasarkan informasi
tentang antenatal care
3. Mengidentifikasi dan melakukan penapisan
komplikasi maternal
4. Identifikasi dan penapisan untuk komplikasi
janin
5. Menilai kesehatan ibu dan janin selama
kehamilan
6. Memberikan saran dan edukasi tentang hal-hal
yang memerlukan perhatian khusus selama
kehamilan
Buku Obstetri Fisiologi. Edisi 3. 2019. Bab 7
3
Kunjungan
•Model asli: terdiri atas 15 kunjungan
-Usia kehamilan 0-28 minggu: interval 4 minggu (7x)
-Usia kehamilan 28-36 minggu: interval 2 minggu (4x)
-Usia kehamilan 36 minggu – persalinan: interval 1 minggu (4x)

•Wanita dengan komplikasi kehamilan → kunjungan lebih sering


yaitu interval 1-2 minggu

Buku Obstetri Fisiologi. Edisi 3. 2019. Bab 7


4
5
Untuk menghindari risiko komplikasi pada kehamilan dan persalinan,
anjurkan setiap ibu hamil untuk melakukan kunjungan antenatal
komprehensif yang berkualitas minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali
kunjungan diantar suami/pasangan atau anggota keluarga, sebagai berikut.

6
•WHO mengeluarkan rekomendasi terbaru ibu hamil risiko
rendah minimal mendapat asuhan antenatal 8x → dilakukan
melalui konsultasi dan penunjang lain seperti USG dan lab yang
dilakukan pada waktu dan tempat yang sama atau melalui
konsultasi virtual
•Minimal konsultasi antenatal langsung secara fisik dilakukan
6x pada ibu hamil risiko rendah. Pada ibu hamil resiko tinggi,
frekuensi perlu disesuaikan

7
8
Keterangan:
1.Skrining faktor risiko termasuk penyakit tidak menular maternal seperti
hipertensi, diabetes, penyakit autoimun, penyakit kardiovaskular, dll, serta
penyakit menular dan gangguan psikologis, dilakukan sedini mungkin untuk
menentukan apakah ibu hamil dengan risiko rendah atau tinggi.
2. Ibu hamil diminta mempelajari dan menerapkan buku KIA seperti, mengenali
tanda bahaya ( seperti perdarahan, keluar cairan dari vagina, pandangan
kabur, pusing) termasuk tanda COVID-19, memperhatikan gerakan janin,
menjaga kesehatan dan mengkonsumsi makanan bergizi, serta olah raga teratur.
3.Ibu hamil diminta ukur tekanan darah secara teratur di rumah apabila
memungkinkan. Apabila ditemukan tekanan darah tinggi, diskusikan dengan tenaga
medis melalui telefon.
4.Konseling sebaiknya ibu hamil tidak melakukan perjalanan ke luar negeri atau
daerah terutama zona merah.

9
Pelayanan yang berkualitas 10T
•Timbang BB dan •Pemberian
ukur TB vaksinasi TT
•Tekanan darah •Pemberian tablet
•Tentukan LILA tambah darah
(TTD)
•Tinggi fundus uteri
•Test laboratorium
•Tentukan
presentasi dan DJJ •Tata laksana
•Temu wicara

10
Pelayanan yang berkualitas 14T
1. Tinggi Badan dan Berat Badan 9. Tekan pijat payudara
2. Tekanan Darah 10. Tingkat kebugaran (senam
hamil)
3. Tinggi fundus uteri
11. Tes VDRL
4. TT
12. Temu wicara
5. Tablet FE (minimal 90 Tablet)
13. Pemberian terapi kapsul
6. Tes HB Yodium (Endemic Gondok)
7. Tes protein urine 14. Pemberian anti-Malaria
8. Tes urine reduksi (Endemic)

11
Anamnesis (Kunjungan pertama)

12
Anamnesis (Kunjungan pertama)

13
Anamnesis (Kunjungan pertama)

14
Anamnesis (kunjungan selanjutnya)
● Catatan pada kunjungan
sebelumnya
● Kesehatan ibu dan janin
● Keluhan yang mungkin dialami
selama hamil

15
Pemeriksaan Fisik

16
Pemeriksaan Fisik
Kunjungan berikutnya:
•Tanda vital: (tekanan darah, suhu
badan, frekuensi nadi, pernafasan
napas)
•Berat badan
•Edema
•Pemeriksaan terkait masalah yang telah
teridentifikasi pada kunjungan
sebelumnya
17
Pemeriksaan Fisik Obstetri
Kunjungan pertama:
•Tinggi fundus uteri (menggunakan pita ukur bila usia
kehamilan >20 minggu)
•Vulva/perineum untuk memeriksa adanya varises,
kondiloma, edema, hemoroid, atau kelainan lainnya.
•Pemeriksaan dalam untuk menilai: serviks*, uterus*,
adneksa*, kelenjar bartholin, kelenjar skene , dan
uretra (*bila usia kehamilan<12 minggu)
•Pemeriksaan inspekulo untuk menilai: serviks, tanda-
tanda infeksi, dan cairan dari ostium uteri
18
Pemeriksaan Fisik Obstetri
Kunjungan berikutnya:
•Pantau tumbuh kembang janin dengan mengukur
tinggi fundus uteri. Sesuaikan dengan grafik tinggi
fundus (jika tersedia). Palpasi abdomen
menggunakan manuver Leopold
Leopold I : menentukan tinggi fundus uteri dan
bagian janin yang terletak di fundus uteri (dilakukan
sejak awal trimester I)
Leopold II : menentukan bagian janin pada sisi kiri
dan kanan ibu (dilakukanmulai akhir trimester II)
19
Pemeriksaan Fisik Obstetri
Leopold III :menentukan bagian janin yang
terletak di bagian bawah uterus (dilakukan
mulai akhir trimester II)
Leopold IV : menentukan berapa jauh
masuknya janin ke pintu atas
panggul(dilakukan bila usia kehamilan >36
minggu)
•Auskultasi denyut jantung janin
menggunakan fetoskop atau doppler (usia
kehamilan > 16w)
•Pemeriksaan panggul
20
Pemeriksaan Penunjang
Kunjungan pertama
• Hb, golongan darah ABO dan rhesus
• Tes HIV
• Rapid tes atau apusan darah tebal dan tipis
untuk malaria
Sesuai indikasi
• Urinalisis, Hb pada trimester 3, sputum
BTA, tes sifilis, gula darah puasa
Pemeriksaan USG
21
22
Nutrisi, suplemen dan pencegahan penyakit
● Kalori: 2200 kkal (dengan gizi seimbang)
● Zat besi dan asam folat
○ 60 mg zat besi elemental segera setelah mual/muntah berkurang
○ 400 µg asam folat 1x/hari sesegera mungkin selama kehamilan
● Kalsium 1.5 - 2 g/hari (Suplemen: 1 gram, sisanya didapat dari
makanan dan minuman) → pencegahan preeklampsia yang
berisiko tinggi
● Vaksin tetanus toksoid (TT) sesuai status imunisasinya

Panduan Praktik Klinik Obstetri & Ginekologi 2018 Edisi II


23
Sumber: Buku Saku Pelayanan kesehatan di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Kemenkes. Bab 2
Pemberian suplemen dan pencegahan
penyakit
Jika belum pernah imunisasi/ status imunisasinya Dosis booster 0.5 ml IM disesuaikan dengan jumlah
tidak diketahui, berikan dosis vaksin (0.5 ml IM di vaksinasi yang pernah diterima sebelumnya
lengan atas)

24
Sumber: Buku Saku Pelayanan kesehatan di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Kemenkes. Bab 2
Pemberian Materi Konseling, Informasi, dan Edukasi
(KIE)
● Persiapan persalinan, termasuk:
○ Siapa yang akan menolong persalinan
○ Dimana akan melahirkan
○ Siapa yang akan membantu dan menemani dalam persalinan
○ Kemungkinan kesiapan donor darah bila timbul permasalahan
○ Metode transportasi bisa diperlukan rujukan
○ Dukungan biaya
● Pentingnya peran suami/pasangan dan keluarga selama kehamilan dan persalinan

Sumber: Buku Saku Pelayanan kesehatan di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Kemenkes. Bab 2
Pemberian Materi Konseling, Informasi, dan Edukasi
(KIE)
● Tanda-tanda bahaya yang perlu diwaspadai: ● Pemberian makanan bayi, ASI eksklusif dan
○ Sakit kepala lebih dari biasa IMD
○ Perdarahan per vaginam ● Penyakit yang dapat mempengaruhi kesehatan
○ Gangguan penglihatan
ibu dan janin (hipertensi, TBC, HIV, serta
○ Pembengkakan pada wajah/tangan
○ Nyeri abdomen (epigastrium) IMS)
○ Mual dan muntah berlebihan ● Perlunya menghentikan kebiasaan yang
○ Demam berisiko bagi kesehatan, seperti merokok dan
○ Janin tidak bergerak sebanyak biasanya minum alkohol
● Program KB terutama penggunaan kontrasepsi
pascasalin
● Informasi terkait kekerasan terhadap
perempuan

Sumber: Buku Saku Pelayanan kesehatan di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Kemenkes. Bab 2
Pemberian Materi Konseling, Informasi, dan Edukasi
(KIE)
● Kesehatan ibu termasuk kebersihan, aktivitas, dan nutrisi
○ Menjaga kebersihan tubuh dengan mandi teratur 2x/hari, mengganti pakaian dalam yang bersih dan
kering, dan membasuh vagina
○ Minum cukup cairan
○ Peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori/hari dari menu seimbang.
○ Perempuan hamil dengan BB normal membutuhkan sekitar 2400 kalori per hari selama kehamilan
■ BMI <18.5 : 12 - 18 kg
■ BMI 18.5 - 24.9 : 11.5 - 16 kg
■ BMI 25 - 29.9 : 7 - 11.5 kg
■ BMI >= 30 : 5 - 9 kg
○ Latihan fisik normal tidak berlebihan, istirahat jika lelah
○ Hubungan suami istri boleh dilanjutkan selama kehamilan (dianjurkan memakai kondom)

Buku Obstetri Fisiologi Edisi 3 Bab.7 hal. 110


Sumber: Buku Saku Pelayanan kesehatan di Fasilitas kesehatan Dasar dan Rujukan. Kemenkes. Bab 2
Komplikasi

28
Sumber: Buku Saku
Pelayanan kesehatan di
Fasilitas kesehatan Dasar
dan Rujukan. Kemenkes. 29
Bab 2

Anda mungkin juga menyukai