Anda di halaman 1dari 50

Oleh:

Ikada Septi Arimurti, S.Keb., Bd., MKM


 Nama Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan
 Kode Mata Kuliah : BDN. 207
 Penempatan : Semester II
 Beban / jumlah SKS: 4 SKS (2T,2P)
 Koordinator MK : Ikada Septi Arimurti, S.Keb., Bd., M.KM.
 Dosen pengampu : Ikada Septi Arimurti, S.Keb., Bd., M.KM.
 Mata kuliah ini memberikan kemampuan
kepada mahasiswa untuk memberikan asuhan
kebidanan pada ibu hamil normal dan
patologis dengan memperhatikan aspek
budaya yang didasari konsep-konsep, sikap
dan keterampilan serta hasil evidence based
dalam praktik antenatal yang menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan yang
berfokus pada upaya preventif dan promotif ,
deteksi dini komplikasi serta
pendokumentasiannya.
 Setelah perkuliahan selesai, mahasiswa
mampu memberikan asuhan kebidanan pada
ibu hamil normal dan patologis dengan
memperhatikan aspek budaya yang didasari
konsep-konsep, sikapdan keterampilan serta
hasil evidence based dalam praktik antenatal
yang menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan yang berfokus pada upaya
preventif dan promotif , deteksi dini
komplikasi serta pendokumentasiannya.
 Proses adaptasi, fisiologi dan psikologi dalam
kehamilan.
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
kehamilan.
 Kebutuhan dasar ibu hamilsesuai dengan
tahap perkembangannya.
 Konsep dasar asuhan kehamilan.
 Penyulit dan komplikasi kehamilan.
 Asuhan sesuai tahapan perkembangan
kehamilan ibu.
 Dokumentasi asuhan kebidanan.
 Penugasan 20 %
 UTS Teori 20%
 UAS Teori 20%
 Praktik ANC20%
 OSCE patologi 20%
Konsep Dasar
Asuhan Kehamilan
Mahasiswa memahami tentang standar
asuhan kehamilan, refocusing asuhan
kehamilan, peran dan fungsi bidan terkait
budaya/mitos dalam pemberian asuhan dan
evidence based dalam praktik kebidanan.
Standar asuhan kehamilan

Refocusing asuhan kehamilan

Peran dan fungsi bidan terkait budaya/mitos dalam


pemberian asuhan kehamilan.

Indikator pelayanan ANC (k1-k4)


 Melaksanakan
kunjungan rmh &
berinteraksi dg
masy scr brkala u/
penyuluhan &
motivasi u/ Px dini
& teratur.
 Px meliputi : anamnesis &
pmantauan ibu & janin,
mengenal khmln ‘RESTI’,
imunisasi, nasehat &
penyuluhan, mnctt data
yg tepat stp kunj, tindkn
tepat u/ merujuk
 Kunj ANC ‘MINIMAL’ : 4x
selama hamil (WHO), 6x
(Buku KIA 2020)
 dianjurkan u/ melak Kunj
‘IDEAL’ selama hamil
 Pemberian Tablet Fe
 Min. 90 tab slm hamil
 Minum 1x1/hr
 Efektiv dg vit.C
 Efek samping:
Mual
Konstipasi
BAB kehitaman
 Antisipasitjd nya Pre-
Eklampsia & eklampsia
 Atur pola makan
 Kolaborasi dg SPOG
 Memberikan saran kpd bumil, suami & klrga
u/ memastikan persiapan persalinan bersih &
aman, persiapan transportasi, & biaya
 Bidan sebaiknya melak kunj rmh u/ hal ini
dlm mmberikan asuhan/pelayanan standar
minimal ‘10T’
1. Timbang badan & tinggi badan
2. Ukur Tekanan darah
3. Nilai status gizi (ukur Lila)
4. Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
5. Tentukan presentasi janin & DJJ (denyut jantung
janin)
6. Skrining status imunisasi TT (tetanus toxoid)
7. Pemberian tablet besi
8. Tes lab sederhana (Gol Darah, Hb, Glukoprotein
Urin) dan atau berdasarkan indikasi (HBsAg, Sifilis,
HIV, Malaria, TBC )
9. Tatalaksana kasus
10. Temu wicara /konseling
 Penimbangan
berat badan pada
setiap kali
kunjungan
antenatal
dilakukan untuk
mendeteksi
adanya gangguan
pertumbuhan
janin.
 Pengukuran TB
dilakukan pada saat
pertama kali kunjungan.
 TB ibu hamil <145 cm
meningkatkan resiko
untuk terjadinya
Cephalo Pelvic
Disproportion (CPD)
 Pengukuran tekanan darah
pada setiap kali kunjungan
antenatal dilakukan untuk
mendeteksi adanya
hipertensi (tekanan darah
>/ 140/90 mmhg)
pada kehamilan dan pre
eklampsia (hipertensi
disertai edema wajah atau
tungkai bawah dan atau
proteinuria).
 Mengukur lingkar
lengan atas (LILA)
• Pengukuran LILA
dilakukan pada saat
pertama kali
kunjungan (Trimester
I) untuk skrining KEK
• <23,5  satu gizi ibu
kurang  risiko
melahirkan bayi berat
badan kurang (BBLR)
• >23,5  status gizi
ibu baik
 Underweight : BMI < 19,8 (sebelum hamil)
Risiko meningkat: IUFD, BBLR, retardasi
mental
 Overweight : BMI 26.1-29.00
 Obesitas : > 29.00
risiko meningkat: hipertensi, diabetes,
penyakit thromboemboli, makrosomia,
trauma persalinan, SC
 Dilakukan setiap kali
kunjungan antenatal
 U/mendeteksi
pertumbuhan janin
sesuai atau tidak dengan
umur kehamilan.
 Jika tinggi fundus tidak
sesuai dengan umur
kehamilan, kemungkinan
ada gangguan
pertumbuhan janin.
 Menentukan posisi janin
 DJJ normal 120-
160x/menit
 DJJ mulai terdengar saat
usia kehamilan ≥ 12
minggu =dengan
menggunakan doppler
dan Usg
 DJJ mulai terdengar saat
usia kehamilan ≥18
minggu =dengan
menggunakan Linec
 Untuk mencegah
terjadinya, tetanus
neonatorum pada bayi
 Pada saat kontak
pertama, ibu hamil
diskrining status
imunisasi TT-nya.
 Imunisasi TT untuk
ibu hamil diberikan
2 kali
 dosis 0,5cc di
injeksikan
intramuscular/subc
utan dalam
DOSIS T LAMA
INTERVAL MINIMAL
( Status ) PERLINDUNGAN

T.1 Kontak Pertama TT.1 -

T.2 1 bulan setelah TT.1 3 Tahun

T.3 6 bulan setelah TT.2 5 Tahun

T.4 1 tahun setelah TT.3 10 Tahun

T.5 1 tahun setelah TT.4 25 Tahun


 Mencegah anemia
 Minimal 90 tablet
selama hamil
 1x1/hari
 Lebih efektif dg vit.c
 Pemeriksaan golongan darah
 Pemeriksaan kadar
hemoglobin darah (Hb)
 Pemeriksaan protein dalam
urin
 Pemeriksaan kadar gula darah
 Pemeriksaan darah Malaria
 Pemeriksaan tes Sifilis
 Pemeriksaan HIV
 Pemeriksaan BTA
 Pemeriksaan Hepatitis B
 Memberikan terapi sesuai
dengan temuan petugas
kesehatan
 Konsultasi kepada dokter
jika ditemukan penyulit
selama kehamilan
 Kasus-kasus yang tidak
dapat ditangani dirujuk
sesuai dengan sistem
rujukan.
 Kesehatan ibu
 PHBS
 Peran suami/keluarga dalam
kehamilan dan perencanaan persalinan
 Tanda bahaya pada kehamilan,
persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi
 Asupan gizi seimbang
 Gejala penyakit menular dan tidak
menular
 Penawaran untuk melakukan konseling
dan testing HIV di daerah tertentu
(risiko tinggi).
 Inisiasi Menyusu Dini (IMD) dan
pemberian ASI ekslusif
 KB paska persalinan
 Imunisasi
 Peningkatan kesehatan intelegensia
pada kehamilan (Brain booster)
Refocusing Asuhan Kehamilan
 SDKI AKI tahun 2015: 102/100.000 KH dengan
penyebab utama adalah : perdarahan,
infeksi,preeklampsia/eklampsia, persalinan macet dan
abortus.
 Komponen penting dalam ANC seperti : mengukur
tekanan darah, memeriksa kadar proteinuria,
mendeteksi tanda-tanda awal perdarahan /
infeksi, maupun deteksi & penanganan awal terhadap
anemia.
 Banyak komponen ANC yang rutin dilaksanakan
tersebut tidak efektif untuk menurunkan angka
kematian maternal & perinatal.
 Pendidikan dan konseling kesehatan
 Pembuatan rencana persalinan termasuk kesiapan
menghadapi persalinan komplikasi
 Penyediaan TT
 Suplemen zat besi dan folat, vitamin A, yodium dan
kalsium
 Penyediaan pengobatan/ pemberantasan penyakit
cacing dan daerah endemi malaria
 Melibatkan ibu secara aktif dalam pemenuhan
kebutuhan nutrisi dan kesiapan menghadapi
persalinan
 Gizi termasuk suplemen mikronutrisi dan
hidrasi
 Persiapan pemberian Asi Eksklusif
 Pencegahan malaria
 Pencegahan PMS
 Tanda-tanda bahaya misalnya:
perdarahan, sakit kepala, gangguan
penglihatan, bengkak pada wajah dan kaki,
nyeri perut, janin tidak bergerak.
 Anemia
 Proteinuria
 Hypertensi
 Sypilis dan PMS
 HIV
 Malpresentasi janin setelah minggu 36
 Gerakan janin dan DJJ
 Perdarahan pervaginam
 Tuberkulosis
 Malaria, dsb
 Anemia
 HAP (Haemorraghic ante partum)
 Hypertensi, preeklamisa dan eklamsia
 Sypilis, klamidia, GO, herpes, dll PMS
 HIV
 Malpresentasi setelah minggu ke-36
 Kematian janin dalam kandungan
 Penyakit lainnya : TBC, DM, hepatitis,
demam reumatik
 Pendidikan kesehatan :
o Mengikut sertakan bukan memecahkan masalah
o Melibatkan klien sebagai peserta aktif
o Kesiapan mental untuk melahirkan dan mengasuh
bayi
 Rencana persalinan :
o Tempat, penolong, perlengkapan ibu & bayi,
transportasi, sistem rujukan, dana darurat.
o Asuhan ANC berfokus pada klien serta lingk untuk
meningkatkan kesehatan ibu & bayi
 PERAN DAN FUNGSI BIDAN TERKAIT
BUDAYA/MITOS DALAM PEMBERIAN ASUHAN
KEHAMILAN

Anda mungkin juga menyukai