Anda di halaman 1dari 56

Fisiologi

Kehamilan
Kelompok 3.1
Preseptor : dr. Eppy Darmadi Achmad, SpOG(K).,M.Kes
Daftar Isi

01 02 03
Fertilisasi & Organonegesis Fisiologi
Implantasi Janin Kehamilan
01 Fertilisasi & Implantasi
FERTILISASI

●Definisi:
Pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa) ¹
●Sebelum fertilisasi:
Ovulasi menyebabkan oosit sekunder dilepaskan oleh ovarium → oosit ditangkap oleh
infundibulum tuba falopi → diteruskan oleh pergerakan silia dan peristalsis tuba →
menunggu dibuahi selama beberapa jam (maksimal 24 jam) setelah ovulasi
●Syarat terjadi fertilisasi:
Sanggama terjadi sebelum 2 hari atau pada hari terjadinya ovulasi (kekuatan spermatozoa
untuk membuahi: 1-3 hari)
●Jika tidak terjadi fertilisasi > 24 jam setelah ovulasi → degenerasi oosit
SPERMA
●Bentuk: Seperti kecebong dengan kepala lonjong,
dan ekor panjang seperti cambuk
●Antara kepala dan ekor terdapat bagian tengah dan
leher
●Inti sel terdapat di kepala sperma
●Ekor untuk bergerak maju: sperma dapat melalui
kanalis serviks uteri dan kavum uteri dalam waktu
satu jam
●Sperma masuk ke dalam saluran telur dengan
bantuan kontraksi otot rahim dan saluran telur
Mekanisme Fertilisasi

1.Proses kapasitasi
- Dibuangnya selubung glikoprotein dan protein plasma yang meliputi daerah akrosom spermatozoa
- Berlangsung selama sekitar 7 jam
2. Reaksi akrosom
- Mendekatnya spermatozoa ke oosit, di bawah pengaruh zat yang dikeluarkan korona radiata dan oosit
3. Salah satu spermatozoa menembus dinding oosit
- Enzim hialuronidase pada spermatozoa mencairkan korona radiata
4. Fusi oosit dan membran sel sperma
●Spermatozoa penetrasi corona radiata → penetrasi zona pelusida → fusi
oosit & membran sel sperma → zigot (mengalami pembelahan yang lambat
selama 3 hari di tuba falopii) → morula (memasuki uterus pada hari ke-3
setelah fertilisasi)
Implantasi
●Hari ke-6 atau 7 setelah fertilisasi, blastosis mengalami implantasi ke dinding
uterus, prosesnya:
1.Aposisi : kontak awal blastosis dengan dinding uterus
2.Adhesi : meningkatnya kontak fisik antara blastosis dan desidua
3.Invasi : penetrasi & invasi sitotrofoblas dan sinsitiotrofoblas pada desidua, 1/3
miometrium, dan pembuluh darah uterus
●Hari ke-8 setelah fertilisasi, trofoblas akan berdiferensiasi menjadi sinsitiotrofoblas
(luar) dan sitotrofoblas (dalam)
Aposisi & Adhesi Implantasi
Invasi &
Plasentasi
02 Organonegesis Janin
Term

- Embriogenesis : Proses pembelahan dan diferensiasi sel embrio yaitu, perkembangan


dari satu sel sampai membentuk manusia
- Fertilisasi : Proses fusi dari sebuah sperma dengan sebuah ovum.
- Zigot : Bahan genetik dari sperma dan ovum bersatu dalam sel
- Embrio : Delapan minggu masa pertumbuhan dan perkembangan zigot
- Fetus : Sejak minggu ke 9 fertilisasi
Pertumbuhan Telur

● Fertilisasi → Pembelahan Zigot( diploid ; 46 kromosom)


berkembang selama 3 hari di tuba falopi
● Blastomer : Dikelilingi oleh zona pelusida
● Morula : Bola sel padat seperti mulberry ( 12- 16 blastomer)
memasuki kavum uteri 3 hari setelah fertilisasi
● Blastulasi terdiri dari 2 lapisan sel Blastula:
○ Trofoblas
○ Inner cell mass :Massa sel di dalam blastosit
membentuk amnion, yolk sac and allantois.
Pertumbuhan Telur
Implantasi Blastosis

● Terjadi 6-7 hari setelah fertilisasi


● Fase:
○ Aposisi: kontak awal blastosis dengan dinding uterus
○ Adhesi: peningkatan kontak fisik blastosis dan desidua
○ Invasi: penetrasi dan invasi sinsitiotrofoblas dan sitotrofoblas ke dalam desidua, ⅓ dalam
myometrium, dan vaskulatur uterus
● Dibantu oleh hormon estrogen dan progesteron yang diproduksi oleh corpus luteum
● Hari ke-8 setelah fertilisasi dan setelah implantasi, trofoblas berdiferensiasi menjadi:
○ Sinsitiotrofoblas primitif (lapisan luar) - menghasilkan hormon hCG
○ Sitotrofoblas (lapisan dalam) - membentuk vill korialis, kemudian menjadi plasenta pars
embrional

1. Leveno KJ, Spong CY, Dashe JS, Casey BM, Hoffman BL, Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics, 25th Edition: McGraw-Hill Education; 2018.
2. Sadler TW. Langman’s Medical Embryology. 13th Edition: Wolters Kluwer Health; 2015
Pertumbuhan Telur

● Hari ke 9 berkembang menjadi sinsitiotrofoblas


● Sinusoid maternal ditembus oleh sinsitiotrofoblas → darah maternal masuk ke jaringan
lakuna→ pada akhir minggu kedua, sirkulasi uteroplasental primitif dimulai
● Pada akhir minggu kedua, blastosit telah sepenuhnya terimplantasi
Pertumbuhan Telur
Discus Embrional
● Embrioblas atau inner cell mass berdiferensiasi menjadi:
○ Epiblas:
■ Lapisan yang lebih tebal
■ Mengandung banyak sel-sel kolumnar terkait amniotic cavity
■ Membentuk dasar dari amniotic cavity
■ Bersambung dengan amnion secara perifer
○ Hipoblas
■ Membentuk atap dari exocoelomic cavity
■ Bersambung dengan membran exocoelomic dan bersama mereka mengelilingi
primitive yolk sac
● Disekitar Epiblas terbentuk jaringan yang akan menjadi Cavum Korion atau (extraembrionic
coelom).
● Disekitar Hipoblas berkembang membentuk Yolk Sac (extracoelomic cavity) dan Membran
Hueser (extracelluler matrix).
Pertumbuhan Telur
Gastrulasi

● Proses yang membentuk 3 lapisan germ di embrio yang terjadi pada minggu ke-3 gestasi
● Lapisan yang terbentuk:
○ Ektoderm: Epidermis, SSP, SST, mata, telinga internal, sel-sel neural crest
○ Endoderm: lapisan epitel dari saluran napas dan pencernaan, kelenjar saluran
gastrointestinal, liver dan pankreas
○ Mesoderm:
■ Otot rangka
■ Sel darah dan lapisan pembuluh darah
■ Lapisan otot halus
■ Lapisan serosa kavitas-kavitas tubuh
■ Organ dan kelenjar reproduksi dan ekskresi
■ Sebagian besar sistem kardiovaskuler
Perubahan pada Endometrium
● Perubahan pada stroma setelah implantasi
● Fibroblas menjadi membesar, poligonal, dan
lebih aktif dalam sintesi protein, dan disebut
menjadi sel desidual
● Desidua yang dibagi menjadi:
○ Desidua basalis: di antara embrio yang
terimplantasi dengan myometrium
○ Desidua kapsularis: di antara embrio
dan lumen uterus, menipis semakin
embrio membesar
○ Desidua parietalis: di sisi uterus yang
jauh dari embrio
Sistem Komunikasi Ibu dan Janin

Perkembangan dan Maturasi Plasenta


■ Trimester 1 → pertumbuhan placenta > pertumbuhan janin
■ Minggu ke -17 → berat plasenta = berat janin
■ Saat persalinan → berat plasenta = ⅙ berat janin
○ Diameter 185 mm, ketebalan 23 mm, volume 497 mL, dan berat 508 gram
○ Lobus: 10-38
■ Stroma vilus
○ Sel membulat & semakin padat
○ Infiltrasi sel Hofbauer
○ Aterm: vili tererduksi menjadi selapis tipis sinsitium
Sistem Komunikasi Ibu dan Janin

● Darah ibu masuk melalui basal plate/lempeng basal dan didorong ke atas menuju lempeng korionik
oleh tekanan arteri sebelum menyebar ke lateral → darah berada di microvillous surface of chorionic
villi → darah ibu mengalir kembali melalui lubang vena di lempeng basal dan memasuki vena uterus
→ darah ibu melintasi plasenta secara acak tanpa saluran
● Spiral artery: menyemburkan darah kaya O2 ke intervillous space pada placenta.
● Endometrial veins: membawa darah kaya CO2 dari fetal ke ibu, kembali melalui venous orifice.
Sistem Komunikasi Ibu dan Janin

Fetal Circulation
■ Umbilical artery (2): membawa darah rendah O2, tinggi C02 dari fetal menuju placenta.
■ Di placenta, umbilical artery bercabang menjadi Chorionic artery kemudian menuju ke Chorionic villus.
■ Umbilical vein: membawa darah tinggi O2 , rendah CO2 dari placenta ke fetus.
03 Fisiologi Kehamilan
Perubahan Fisiologis
1. Sistem Reproduksi
2. Kulit
3. Metabolisme
4. Hematologis
5. Kardiovaskular
6. Respirasi
7. Ekskresi
8. Gastrointestinal
9. Endokrin
10. Muskuloskeletal
11. Saraf Pusat (CNS)
Sistem Reproduksi
Uterus

Parameter Tidak Hamil Hamil

Bentuk Seperti buah pir Bertambah bulat pada minggu ke-8 dan
berbentuk bulat pada minggu ke-12 karena
pertambahan panjang uterus.

Ukuran 7.5 x 5 x 2.5 cm 35 x 25 x 20 cm (>4000 ml)

Berat 70g 1100g

Posisi Antefleksi/Retrofleksi Mencapai rongga perut dan batas hepar


Sistem Reproduksi
Uterus
Jaringan menjadi terdiri dari 3 lapisan:
● Luar: Hooded-like structure, melengkung di atas fundus dan berekstensi ke ligamen.
● Tengah: terdiri dari serabut otot yang tebal yang diperforasi oleh pembuluh darah.
● Dalam: terdiri dari serabut seperti katup di daerah bukaan tuba falopi dan os uterus
interna.
Sistem Reproduksi
Uterus
Vaskularisasi rahim
● Diameter arteri uterina menjadi 2x lebih besar pada minggu ke-20 akibat stimulasi
estrogen.
● Vena uterina mengalami penurunan elastin dan saraf adrenergik sehingga kaliber vena
membesar.

Aliran Darah Uteroplasenta


● Transportasi nutrisi dan sisa metabolisme janin tergantung pada perfusi plasenta.
● Perfusi plasenta bergantung pada aliran darah uterus yang utamanya didapat dari arteri
uterina dan arteri ovarica.
● Aliran darah uteroplasenta akan meningkat secara progresif sepanjang kehamilan. Aliran
darah uteroplasenta sebesar 450-650 mL/menit pada akhir kehamilan.
Sistem Reproduksi
Serviks
● Goodell Sign: serviks akan melembut karena
pengaruh Progesteron dan Estrogen
● Chadwick Sign: serviks mengalami perubahan warna
menjadi biru keunguan akibat peningkatan
vaskularisasi.
● Proliferasi kelenjar serviks meningkat. Pada akhir
kehamilan, kelenjar serviks mencapai porsio serviks.
Peristiwa ini disebut eversion. Jaringan menjadi
rapuh dan mudah berdarah.
● Kelenjar serviks menghasilkan mukus yang
mengobstruksi kanal serviks setelah konsepsi.
Sistem Reproduksi
Ovarium
Tidak ada ovulasi berhenti dan maturasi sel ovum dihambat
karena hormon progesteron dan estrogen.
Tuba Falopi
Tuba mengalami hipertropi
Vagina dan Perineum
● Terjadi peningkatan vaskularisasi dan hiperemia pada
kulit dan otot perineum dan vulva beserta pelembutan
jaringan ikat.
● Chadwick Sign: Peningkatan vaskularitas vagina
mengakibatkan vagina berwarna biru keunguan.
● Peningkatan sekresi kelenjar serviks menyebabkan
keputihan.
Kulit
Dinding Abdomen
● Striae gravidarum: muncul depresi
berbentuk garis berwarna kemerahan pada
kulit abdomen, bawah payudara, dan paha
pada trimester ke-2

Hiperpigmentasi
Akibat peningkatan MSH dan estrogen
● Linea alba menjadi linea nigra.
● Muncul patch coklat di wajah yang disebut
chloasma/melasma gravidarum.
● Hiperpigmentasi kulit areola dan genital.
Kulit
Perubahan Vaskular
● Angioma, elevasi kemerahan yang menjulur dari
lesi sentral sering ditemukan pada wajah, leher,
dada, dan lengan.
● Palmar erythema
● Angioma dan palmar erythema muncul karena
hiperestrogenemia dan akan hilang setelah
kehamilan.
Metabolisme
Berat Badan
● Penambahan berat badan akibat peningkatan ukuran uterus, janin, payudara, volume darah,
dan volume cairan ekstraseluler.
● Rata-rata peningkatan berat badan kehamilan sebesar 12,5 kg.
● Rekomendasi penambahan berat badan berdasarkan indeks massa tubuh:
Kategori IMT Rekomendasi

Rendah <19,8 12,5 - 18

Sedang 19,8 - 26 11,5 - 16

Tinggi 26 - 29 7 - 11,5

Obesitas >29 >6

Gemeli 16 - 20,5
Pertambahan Berat per minggu kehamilan (dalam gram)
Jaringan dan Cairan
10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu

Janin 5 300 1500 3400

Plasenta 20 170 430 650

Amniotic fluid 30 350 750 800

Uterus 140 320 600 970

Payudara 45 180 360 405

Darah 100 600 1300 1450

Cairan ekstravaskuler 0 30 80 1480

Lemak 310 2050 3480 3345

Total 650 4000 8500 12500


Respiratory System

Anatomis
- Diafragma naik 4cm
- Transverse (d) thoracic cage +2cm
- Lingkar thorax +6cm
=> total lung capacity x ↓ secara signifikan
Respiratory System
Fungsi
- FRC ↓ 20-30%
- ERV ↓ 15-20%
- RV ↓ 20-25%
- IC ↑ 5-10%
- RR tidak berubah
- Tidal volume (↑ 0.66-0.8 L/min) &
Resting minute ventilation (↑ 10.7 - 14.1
L/min)
- TLC tidak berubah / ↓<5% at term
notes - FRC = ERV + RV
- IC = Volume maksimum yang dapat terinhalasi dari FRC
*Functional Residual Capacity (FRC), Expiratory
Reserve Volume (ERV), Residual Volume (RV), - TLC : FRC + IC
Inspiratory Capacity (IC), Tidal Volume (VT). - FRC & RV tidak secara progresif berubah karna ada kenaikan
TLC (total lung capacity)
diafragma, perubahan signifikan terjadi pada bulan ke-6
Respiratory System
Fungsi
- Progesteron, ↓ expiratory reserve volume, compensated respiratory alkalosis -> Stimulasi ↑ dorongan
pernapasan -> ↑ minute ventilation
- Fungsi respirasi sama di kehamilan tunggal & kembar

Delivery O2
- Volume tidal ↑ -> Jumlah oksigen ke paru-paru mencukup kebutuhan oksigen ibu hamil
- Konsumsi oksigen ↑ 20% pada single pregnancy & 40-60% saat persalinan
- Total massa haemoglobin & kapasitas total oxygen carrying ↑

Keseimbangan Asam Basa


- ↑ Tidal volume -> PCO2 ↓ -> ada perasaan dyspnea (fisiologis)
- Progesteron : ↓ threshold & ↑ sensitivitas chemoreflex terhadap CO2
- Kompensasi terhadap respiratory alkalosis -> plasma bicarbonate ↓ dari 26 ke 22 mmol/L
- PH darah ↑-> afinitas Hb terhadap O2 meningkat
Respiratory System

Functional Residual Capacity (FRC), Expiratory Reserve Volume (ERV), Residual Volume (RV), Inspiratory
Capacity (IC), Tidal Volume (VT). TLC (total lung capacity)
Urinary system
Ginjal
- Ukuran ginjal ↑ 1-1,5 cm -> dilatasi calyces, renal pelvis-> fisiologi
hydronephrosis
- GFR & Renal Blood Flow
- Awal kehamilan : GFR dan renal blood flow ↑
- Minggu ke 2 kehamilan -> GFR ↑25%
- Awal trimester 2 -> GFR ↑ 50%
- Late pregnancy -> persistent GFR dan ↓ renal blood flow
- ↑ GFR dan renal blood flow : Relaxin -> ↑ produksi NO & endothelin ->
vasodilatasi afferent & efferent arteriole
- Hyperflitrasi akibat,
- Hypervolemia induce hemodilution ↓ konsentrasi protein & tekanan
oncotic plasma yang masuk ke glomerulus
- ↑ aliran darah renal sekitar 80% sebelum akhir trimester 1
Urinary system
Ginjal
Urinary system
Renal Function Test
- Serum creatinine levels : ≥0,9 mg/dL -> Underlying
renal disease (perlu pemeriksaan lanjutan)
- Creatinine clearance ↑ 30%
- Siang hari : Mengakumulasi cairan -> Dependent edema
- Malam hari -> Diuresis (Nocturia)
- Urine lebih terdilusi
Urinary system
Urinalisis
- Glucosuria -> ↑ GFR & terganggunya tubular
reabsortive capacity untuk filtrasi glucose
- Hematuria -> hasil dari kontaminasi atau UTI. Juga
bisa terjadi saat persalinan sulit karena ada trauma
bladder / urethra
- Proteinuria -> karena penurunan tubular reabsortive
hyperfiltration. Ekskresi protein minimal 300 mg/hari
Urinary system
Ureter
- Uterus membesar -> mengkompresi ureter pada pelvic brim -> ↑ intraureteral tonus & dilatasi
ureter + hypomotilitias -> rentan terkena UTI

Bladder
- Perubahan bladder secara anatomis sebelum 12 minggu
- ↑ bladder pressure pada primigravida dari 8 cm H2O pada awal kehamilan menjadi 20 cm H2O at
term
- U/ kompensasi penurunan kapasitas kandung kemih -> panjang uretra +6.7+4.8 mm
- Trimester 3 -> kepala janin turus memasuki pintu atas panggul -> menekan kandung kemih ->
frekuensi kencing meningkat
Gastrointestinal Tract
Rongga Mulut
- Saliva ↑ dan sering mual.
- Gusi menjadi hiperemis dan melunak dan kadang berdarah apabila terjadi cedera ringan.
- Dapat terjadi pembengkakan gusi -> epulis kehamilan (efek dari hormone estrogen)
- Akan mengecil secara spontan setelah kelahiran

Motilitas saluran gastrointestinal


- ↓ tonus dan motilitas saluran gastrointestinal -> pemanjangan waktu pengosongan lambung
dan transit usus
- Pyrosis (Heartburn) : Refluks asam lambung ke lower esofagus + tonus lower esophageal
sphincter ↓+ Tekanan intraesophageal rendah & tekanan intragastric meningkat
Gastrointestinal Tract
Intestine
- Uterus membesar -> lambung dan usus -> digeser oleh uterus ke arah atas dan lateral
- Apendiks -> bergeser ke arah atas, lateral dan bisa mencapai pinggang kanan
- Efek progesterone -> pergerakan usus berkurang (relaksasi otot polos) -> makanan lebih lama di
dalam lambung dan dicerna lebih lama di dalam usus -> konstipasi
- Konstipasi -> naiknya tekanan vena di bawah uterus dan veno hemoroidal -> haemorrhoid

Liver
- Tidak ada perubahan ukuran dan histologi
- Aliran hepatic artery dan portal venous ↑
- Perubahan fungsional -> AST, ALT, GGT, serum albumin dan bilirubin ↓ dibandingkan wanita
normal
- Total albumin dan serum globulin ↑
Gastrointestinal Tract

Kantung Empedu
Progesteron ->menginhibisi cholecystokinin-mediated smooth muscle stimulation -> mengganggu
kontraksi -> stasis -> peningkatan saturasi kolestrol pada bile -> cholesterol gallstones
Endocrine System
Pituitary gland
- Pituitary gland membesar 135% atau 12 mm karena estrogen-stimulated hypertrophy dan
hyperplasia dari lactotrophs -> Kompresi optic chiasma -> ↓ visual fields (jarang)
- Gonadotrophs menurun
- Corticotrophs dan thyrotrops konstan.
- Somatotrophs tersupresi karena negative feedback o/ produksi GH dari plasenta

1 Growth Hormone
- Pada trimester 1, GH disekresi oleh maternal pituitary gland dengan konsentrasi 0,5-7,5 ng/ml
- Saat FH amnionic memuncak pada minggu ke 14-15 dan minggu ke 17 plasenta menjadi sumber
GH utama dan menurun berlahan sampai nilai normal pada minggu ke 36
Endocrine System
Prolactin
- Maternal plasma prolactin ↑ saat hamil (150 ng/mL at term) dan menurun setelah melahirkan, namun
sekresinya bersifat pulsatile terhadp suckling pada wanita menyusui
- Estrogen ↑ -> ↑ jumlah lactotrophs -> ↑ prolactin
- Pada awal kehamilan, prolactin berfungsi untuk menginisiasi sintesis DNA dan mitosis glandular cell
pada payudara dan promotes mammary alveolar cell RNA synthesis, galactopoiesis, dan produksi
casein, lactalbumin, lactose, dan lipid
- Prolactin ↑ konsentrasinya di amnion (20-26w). Menurun di usia 34w

Oxytocin & Antidiuretic Hormone


- Disekresikan dari posterior pituitary gland
- Oxytocin sebagai uterotonin yang bekerja untuk mendorong kelahiran bayi saat persalinan dan
mendorong ASI keluar saat laktasi
- ADH tidak berubah saat kehamilan
Endocrine System
Thyroid Gland
- TRH disekresikan oleh hypothalamus dan stimulasi thyrotrope cell di anterior pituitary u/
merelease TSH (thyrotropin). TRH tidak meningkat selama kehamilan
- TRH melewati plasenta dan menstimulasi fetal pituitary untuk menghasilkan TSH
- Produksi hormone thyroid ↑ 40-100% karena ada glandular hyperplasia dan ↑ vaskularitas
saat kehamilan
- Stimulasi estrogen -> peningkatan TBG -> puncak pada minggu ke 20 -> ↑ T3 & T4 total
serum
- HCG ↑ -> ↑ T4 dan inhibit sekresi maternal TSH
- Total serum T4 ↑ pada minggu ke 6 dan 9 dan mulai plateau pada minggu ke 18
- Fetus bergantung pada maternal tyroxine yang dapat melewati placenta (T4).
- Fetal thyroxine barum mulai mensekresikan thyroxine pada minggu ke 20
Endocrine System
Parathyroid Gland
- Seluruh markers dari bone turnover ↑ saat hamil
- Kalsium dibutuhkan dalam pertumbuhan tulang fetus dan laktasi

Parathyroid hormone
- Sekresi PTH distimulasi oleh adanya penurunan plasma ca2+/mg.
- Fungsi PTH -> bone reabsorption, absorbsi usus, dan reabsorpsi ginjal -> ↑kadar ca2+ dan ↓ kadar phosphate
- Saat hamil, PTH ↓ pada trimester pertama dan akan naik secara gradual selama kehamilan,
- fungsi -> ↑ absorpsi kalsium dan kalsium reabsopsi dan pembentukan vitamin D serta memasok ca2+ ke
janin

Calcitonin
- Berlawan dengan PTH -> ↓ mobilisasi kalsium dari tulang maternal, selama kehamilan meningkat -> untuk
menjaga maternal skeletal clacification
Endocrine System
Adrenal Glands
Cortisol
- Adrenocorticotropics hormone (ACTH) (corticotropin) menurun, Namun ACTH dan free cortisol akan lama-
lama meningkat secara gradual
- ↑ progesterone -> ↑ cortisol -> maintain homeostasis
Aldosterone
- Minggu ke 15 sekresi aldosterone mulai ↑ dan trimester ke 3 sekitar 1 mg/hari disekresikan. Disaat yang
sama ↑ agiotensin II akan ↑ aldosterone lebih banyak -> melindungi dari efek natriuresis dari progesterone
dan atrial natriuretic peptide
Androgens
- ↑ androstenedione dan testosterone maternal -> diubah menjadi estradiol di plasenta
- Dehydroepiandrosterone sulfate menurun saat hamil karena meningkatnya metabolic clearence melalui
maternal hepatic 16 beta hydroxylation dan konversi estrogen di plasenta
Musculoskeletal System
- Tulang belakang (Progressive lorodosis)
- Otot-otot abdominal (meregang uterus ke atas)
- Otot dasar panggul (menahan berat badan dan tekanan uterus)
- Lordosis, anterior neck flexion -> traksi saraf ulnnar & median -> ekstremitas atas : nyeri, kesemutan,
kelemahan
- Kekuatan sendi dimulai saat melahirkan hingga 3-5 bulan setelahnya
Central Nervous System
● Memori: Keluhan atensi, konsentrasi, dan memori saat hamil dan awal nifas terjadi
karena cerebral blood flow di middle dan posterior cerebral arteries relatif turun namun
tidak mempengaruhi autoregulasi serebrovaskular.
● Mata: menurunnya intraocular pressure mengakibatkan peningkatan vitreous outflow.
Sensitivitas kornea menurun karena edema
● Tidur : minggu ke 12 – 2 bulan pertama pasca melahirkan ada kesulitan tidur, jam tidur
dan efisiensi tidur berkurang sehingga dapat terjadi postpartum blues
● Lordosis dorsolumbal: nyeri akibat tarikan pada saraf dan kompresi akar saraf
● Akroestesia (kaku dan gatal ditangan) yang timbul akibat posisi bahu yang
membungkuk -> tarikan pada segemen pleksus brakhialis
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution

Anda mungkin juga menyukai