Anda di halaman 1dari 32

CSS NIFAS

Preseptor : dr. Eppy Darmadi Achmad, SpOG(K).,M.Kes

Kelompok 3.2 :

-M. Mufakkirul Islam - 130112190696


-Farhan Wirajati - 130112200540
-Shara Rachmawati- 130112190617
Daftar isi
Definisi dan Fisiologi pada masa nifas
Klinis nifas
Perawatan Dalam Nifas
1. Definisi dan Fisiologi
pada Masa Nifas
Nifas

● Fase perubahan fisiologi dan anatomi yang terjadi setelah


melahirkan menuju kondisi semula.
● Berlangsung sekitar 4 sampai 6 minggu.
Involusi Sistem Reproduksi

● Vagina
○ Terjadi penurunan ukuran namun jarang kembali ke kondisi nullipara.
○ Rugae muncul pada minggu ke 3, dan epitel vagina mulai berproliferasi pada
minggu ke 4 sampai 6, bersamaan dengan produksi estrogen ovarium yang
mulai dihasilkan.
○ Laserasi/pelebaran perineum dapat menyebabkan relaksasi pada otot pelvis.
■ Sehingga dapat beresiko mengalami inkontinensia uria dan prolaps organ
pelvis.
■ Olahraga kegel direkomendasikan untuk memperkuat otot pelvis
Involusi Sistem Reproduksi

● Serviks
○ Bukaan serviks berkontraksi secara perlahan dan
mengalami penutupan.
○ Pada akhir minggu ke satu, terjadi penebalan
serviks dan terbentuk ulangnya kanal endoserviks.
■ Diameter serviks juga mengalami pengecilan
(1 cm) pada minggu pertama, yang ditunjukan
dengan bisa dimasukan dengan satu jari.
○ Terjadi perubahan bentuk dari bukaan serviks dari
berbentuk oval (nullipara) menjadi horizontal
(multipara).
○ Adanya remodeling pada epitel serviks.
Involusi Sistem Reproduksi
● Involusi uterus
○ Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar,
tetapi karena setelah persalinan, pada masa nifas, arteri harus mengecil kembali melalui
penghancuran pembuluh darah besar melalui proses resorpsi.
○ Kontraksi otot polos pada uterus penting untuk mengkompresi pembuluh darah sehingga
terjadi hemostasis.
○ Penurunan berat uterus dari 1000 gram menjadi 300 gram pada minggu kedua setelah
melahirkan, dan 100 gram pada minggu ke empat.
○ Posisi uterus :
■ Postpartum : Berada di posisi umbilicus
■ Setelah 2 minggu : Berada di pelvis
Fungsi Ovarium

● Rata-rata waktu untuk ovulasi pada wanita tidak menyusui adalah 45 hari,
sedangkan pada wanita menyusui sekitar 189 hari.
● Ovulasi tersupresi pada wanita hamil berkaitan dengan peningkatan kadar
prolaktin.
○ Pada wanita menyusui, kadar prolaktin mengalami elevasi selama 6 minggu,
dimana pada yang tidak menyusui adalah 3 minggu.
● Kadar estrogen akan turun pasca salin, namun mulai kembali 2 minggu pasca salin
apabila tidak menyusui.
Fungsi Saluran Kemih
● Terjadi proses hiperfiltrasi pada glomerulus dan kembali ke kondisi awal setelah 2 minggu.
○ Oleh karena itu, obat dengan eksresi lewat renal harus dinaikan dosisnya.
● Pelvis ginjal dan ureter yang berdilatasi kembali menuju kondisi awal setelah 2-8 minggu setelah
kehamilan.
○ Nifas -> Resiko UTI meningkat
● Edema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio urin.
● Kantung kemih mengalami peningkatan kapasitas dan bersifat tidak sensitif terhadap tekanan dalam
kantung kemih.
○ Oleh karena itu, sering terjadi distensi berlebih, pengosongan yang tidak sempurna dan residu urin
dan beresiko terjadinya infeksi saluran kemih.
● Kurang lazim terjadinya inkontinensia pada wanita hamil.
Dinding Peritoneum dan Abdomen
● Broad dan round ligament membutuhkan waktu
untuk kembali ketika kehamilan.
● Dikarenakan pecahnya serabut elastik pada kulit
dan distensi uterus ketika kehamilan, dinding
abdomen bersifat lembut dan lembek.
○ Dibutuhkan beberapa waktu agar struktur
kembali menjadi normal, dan proses ini dapat
dipercepat dengan berolahraga.
● Striae gravidarum/Strecth mark berwarna lebih
terang.
● Terdapat bekas diactasis recti.
Fungsi Hematologi

● Leukositosis dan thrombositosis yang terjadi ketika dan setelah melahirkan.


○ Leukosit bertambah pada hari pertama nifas, kadang-kadang sampai
30.000/mm3 yang kemudian berangsur-angsur berkurang hingga kira-kira pada
akhir minggu pertama mencapai keadaan normal lagi.
● Terjadi fluktuasi hematocrit dan konsentrasi hemoglobin selama beberapa hari
setelah melahirkan.
○ Jika menurun hingga kadar sebelum melahirkan, kemungkinan postpartum
hemmorhage.
● Terjadi peningkatan parameter koagulasi.
Hipervolemia kehamilan
● Volume darah kembali semula pada kondisi normal setelah 1 minggu melahirkan.
○ Jumlah : 1 L -> Akibat hilangnya darah ketika persalinan
● Terjadi peningkatan cardiac output selama 48 jam pertama namun kembali ke normal pada 10 hari
pasca persalinan.
○ Disertai peningkatan detak jantung, resistensi vaskular dan sistemik dan tekanan darah
● Berat badan
○ Terdapat penurunan berat badan 2-3 kg disebabkan oleh diuresis dan 5-6 kg disebabkan oleh
persalinan dan hilangnya darah.
○ Penurunan ini maksimal terjadi pada 2 minggu postpartum
○ Rata-rata wanita mengalami kenaikan berat badan 1,4 kg dibandingkan sebelum kehamilan
Referensi
● Obstetrik Fisiologi Edisi 3
● William obstetric 24 edition
● Charles R.B. Beckmann et. al, Obstetrics and gynecology—7th ed.
2. Klinis nifas
Suhu Badan dan TTV

- Suhu badan ibu saat nifas hendaknya normal


- Hari pertama suhu diukur sekurang-kurangnya sebanyak 4x/hari
- Jika >38͒C maka harus dicurigai infeksi
- Nifas terganggu → demam >38 derajat celsius selama 2 hari berturut turut pada
10 hari pertama pasca salin
- Nadi cepat dapat disebabkan karena ibu gelisah, banyak kehilangan darah,
mengalami persalinan yang sulit
- Tekanan darah dipengaruhi oleh perdarahan yang ibu alami, hendaknya normal.

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Edisi ke-3. 2019


th
His pengiring

- His pengiring terutama dirasakan oleh ibu multipara selama 48 jam pascasalin
- His pengiring semakin parah saat bayi mulai menyusui

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Edisi ke-3. 2019


th
LOKIA

Pada masa nifas awal, biasanya keluar cairan dari vagina yang disebut sebagai lokia.
Lokia merupakan sekret luka yang berasal dari rahim (luka bekas implantasi plasenta)
Sifat lokia = sifat sekret luka
● Lokia Rubra : pada 2 hari pertama, berupa darah
● Lokia Serosa : pada 3-4 hari, berupa darah yang encer
● Lokia Alba : pada hari ke-10, berupa carian putih atau kekuning-kuningan (akibat
leukosit)
- Lokia ini berbau anyir, jadi jika berbau busuk → terjadi infeksi
- Jika lokia tetap bewarna merah setelah 2 minggu → tertinggalnya sisa plasenta atau
karena involusi uterus yang kurang sempurna (biasanya pada uterus retrofleksi)

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Edisi ke-3. 2019


th
URINASI
- Retensi urin dan overdistensi kandung kemih
- POLIURIA antara hari ke-2 sampai ke-5: kelebihan cairan akibat retensi air selama
kehamilan dikeluarkan → urin yang dikeluarkan banyak, bisa sampai 3 liter/hari
- Asetonuria: karena pemecahan karbohidrat yang hebat akibat kegiatan otot rahim dan
kelaparan

DARAH
Terdapat peningkatan leukosit pada hari pertama nifas → dapat mencapai 30.000/mm3 dan berangsur berkurang hingga akhir
minggu pertama mencapai keadaan normal

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Edisi ke-3. 2019


th
Cunningham FG, Leveno KJ, Bloom L, Dashe, Hoffman, Casey, Spong. William Obstetrics 25 edition. Toronto: Mc Graw Hill. 2018
Lain- lain

- ↓BB karena isi rahim telah dilahirkan >> biasanya turun sebanyak 2,5kg
- Nyeri : direkomendasikan pemberian analgetik pada awal nifas per 3 jam
(kodein, acetaminophen, aspirin)
- Postpartum blues: biasanya ringan dan bersifat self limited (2-3 hari atau bisa
berlangsung 10 hari)

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Edisi ke-3. 2019


4. Perawatan dalam
nifas
Pengawasan kala IV
● Pemeriksaan plasenta (mencegah bagian plasenta tertinggal)
● Pengawasan tinggi fundus uteri
● Pengawasan perdarahan dari vagina
● Pengawasan konsistensi rahim
● Pengawasan keadaan umum ibu

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Pengawasan kala IV
Manajemen:
● Plasenta tidak lengkap : eksplorasi cavum uteri untuk mengeluarkan sisa plasenta
● Kontraksi rahim kurang baik : masase fundus dan pemberian oksitosin 10 IU dan
ergometrin IM 0.2 mg. Jika perlu lanjutkan ergometrin IM dan infus oksitosin
● Perdarahan dengan kontraksi rahim baik : pemeriksaan speculum 🡪 mencari luka di
jalan lahir terutama serviks
● Kontraksi rahim baik : pengawasan sampai 1 jam pasca salin (kala IV)
● Kontraksi rahim kurang baik : awasi beberapa jam sampai yakin tidak ada perdarahan
● Vulva ditutup dengan kain haid yang steril
● Ibu beristirahat dengan cukup
● His pengiring, terutama dirasakan oleh ibu multipara, diberikan analgesik (aspirin,
kodein, dll)

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Ambulasi dini
“Kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pendrita turun dari tempat
tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.”

Pasien boleh bangun dari tempat tidur dalam 6 jam pascasalin


Keuntungan ambulasi dini:
● Pasien merasa lebih sehat dan lebih kuat
● Fungsi faal usus dan kandung kencing lebih baik
● Memungkinkan untuk mengajar ibu memelihara anaknya, memandikan, mengganti
pakaian, memberi makan, dan lain-lain selama ibu masih di rumah sakit
● Lebih sesuai dengan keadaan social ekonomi Indonesia

Ambulasi dini tidak memiliki pengaruh yang buruk: tidak menyebabkan perdarahan
abnormal, tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka perut, tidak
meningkatkan risiko prolaps atau retrofleksi uterus

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Diet
● Diet perlu sangat diperhatikan karena makanan yang baik mempercepat penyembuhan ibu
● Makanan ibu juga memengaruhi susunan ASI

Anjuran gizi:
● Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
● Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
● Minum minimal 3 liter/hari
● Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan pascasalin, terutama di daerah dengan
prevalensi anemia tinggi
● Suplemen vitamin A: 1 kapsul 200.000 IU diminum segera setelah persalinan dan 1 kapsul
200.000 IU diminum 24 jam kemudian

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Suhu
● Suhu harus diawasi terutama pada minggu pertama masa nifas karena kenaikan
suhu merupakan tanda pertama adanya infeksi.
● Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami demam

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Miksi Defekasi
● Pasien disarankan berkemih 6 jam pascasalin ● Jika pasien belum juga BAB hingga hari
● Jika dalam 8 jam pascasalin belum dapat berkemih atau urin ketiga, berikan klisma
belum melebihi 100 cc, lakukan kateterisasi
● Jika setelah kateterisasi pasien masih belum dapat berkemih
atau banyaknya urin belum cukup, lakukan kateterisasi
setiap 8 jam

Penyebab retensi urin pascasalin:


● Tekanan intraabdominal berkurang
● Otot-otot perut masih lemah
● Edema uretra
● Dinding kandung kemih kurang sensitif

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Puting susu
● Puting susu harus diperhatikan kebersihannya
● Ragade (luka pecah) harus segera diobati karena kerusakan puting susu merupakan pintu masuk
kuman dan dapat menimbulkan mastitis
● Regade diobati dengan salep penilisin, lanolin, dan lain-lain
● ASI yang menjadi kering akan membentuk kerak yang dapat merangsang kulit sehingga timbul
eksim
● Sebaiknya puting susu dibersihkan dengan air matang setiap sebelum dan sesudah menyusui

Untuk perawatan payudara, ibu dianjurkan untuk:


● Menjaga payudara (terutama puting susu) tetap kering dan bersih
● Memakai bra yang menyokong payudara
● Mengoleskan kolostrum atau ASI pada puting susu yang lecet
● Apabila lecet sangat berat, ASI dikeluarkan dan ditampung dengan menggunakan sendok
● Menghilangkan nyeri dengan minum parasetamol 500 mg, dapat diulang tiap 6 jam

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Kembalinya haid
● Haid datang lebih cepat pada ibu yang tidak menyusui daripada
yang menyusui
● Ibu tidak menyusui: 6-8 minggu pascasalin
● Ibu menyusui: bulan ke-2 sampai bulan ke -18 pascasalin,
kebanyakan pada bulan ke-4

Aktifitas seksual
● Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar
● Senggama terlalu dini pascasalin dapat menyebabkan nyeri
dan ketidaknyamanan
● Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013.
Cunningham, F. G., Leveno, K., Bloom, S., Dashe, J., Hoffman, B., Casey, B., Spong, C. (2018). Williams Obstetrics (25th ed)
Kebersihan diri
● Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah buang air kecil
atau besar dengan sabun dan air
● Mengganti pembalut dua kali sehari
● Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelamin
● Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi.

Istirahat Latihan
● Menjelaskan pentingnya otot perut dan panggul
● Beristirahat yang cukup ● Mengajarkan latihan untuk otot perut dan
● Kembali melakukan rutinitas rumah tangga panggul:
secara bertahap a) Menarik otot perut bagian bawah selagi menarik
napas dalam posisi tidur terlentang dengan
lengan di samping, tahan napas sampai hitungan
5, angkat dagu ke dada, ulangi sebanyak 10 kali
b) Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan
dan kencangkan otot pantat, pinggul sampai
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas hitungan 5, ulangi sebanyak 5 kali
Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Perawatan di rumah sakit

● Umumnya ibu yang bersalin normal di rumah sakit dirawat tidak lama, biasanya
selama 3-5 hari
● Pertimbangan pemulangan cepat ini adalah untuk menghindari infeksi rumah sakit
● Setelah persalinan tanpa komplikasi, ibu dapat dirawat inap hingga 48 jam setelah
persalinan pervaginam atau 96 jam setelah persalinan dengan SC (Williams
Obstetric)

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Cunningham, F. G., Leveno, K., Bloom, S., Dashe, J., Hoffman, B., Casey, B., Spong, C. (2018). Williams Obstetrics (25th ed)
Follow up
Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa nifas ● Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya,
setidaknya 4 kali yaitu: bagaimana dukungan yang didapatkannya
a. 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang) dari keluarga, pasangan, dan masyarakat
b. 6 hari setelah persalinan untuk perawatan bayinya
c. 2 minggu setelah persalinan ● Minta ibu segera menghubungi tenaga
d. 6 minggu setelah persalinan
kesehatan bila ibu menemukan salah satu
● Pemeriksaan keadaan umum, suhu, tekanan darah,
tanda berikut:
keadaan dinding perut, payudara, pemeriksaan dalam,
perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, a. Perdarahan berlebihan
kontraksi uterus, tinggi fundus b. Sekret vagina berbau
● Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, c. Demam
sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri punggung. d. Nyeri perut berat
e. Kelelahan atau sesak
f. Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit
kepala atau pandangan kabur
g. Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka
atau perdarahan puting

Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai