Kelompok 3.2 :
● Vagina
○ Terjadi penurunan ukuran namun jarang kembali ke kondisi nullipara.
○ Rugae muncul pada minggu ke 3, dan epitel vagina mulai berproliferasi pada
minggu ke 4 sampai 6, bersamaan dengan produksi estrogen ovarium yang
mulai dihasilkan.
○ Laserasi/pelebaran perineum dapat menyebabkan relaksasi pada otot pelvis.
■ Sehingga dapat beresiko mengalami inkontinensia uria dan prolaps organ
pelvis.
■ Olahraga kegel direkomendasikan untuk memperkuat otot pelvis
Involusi Sistem Reproduksi
● Serviks
○ Bukaan serviks berkontraksi secara perlahan dan
mengalami penutupan.
○ Pada akhir minggu ke satu, terjadi penebalan
serviks dan terbentuk ulangnya kanal endoserviks.
■ Diameter serviks juga mengalami pengecilan
(1 cm) pada minggu pertama, yang ditunjukan
dengan bisa dimasukan dengan satu jari.
○ Terjadi perubahan bentuk dari bukaan serviks dari
berbentuk oval (nullipara) menjadi horizontal
(multipara).
○ Adanya remodeling pada epitel serviks.
Involusi Sistem Reproduksi
● Involusi uterus
○ Dalam kehamilan, uterus mempunyai banyak pembuluh-pembuluh darah yang besar,
tetapi karena setelah persalinan, pada masa nifas, arteri harus mengecil kembali melalui
penghancuran pembuluh darah besar melalui proses resorpsi.
○ Kontraksi otot polos pada uterus penting untuk mengkompresi pembuluh darah sehingga
terjadi hemostasis.
○ Penurunan berat uterus dari 1000 gram menjadi 300 gram pada minggu kedua setelah
melahirkan, dan 100 gram pada minggu ke empat.
○ Posisi uterus :
■ Postpartum : Berada di posisi umbilicus
■ Setelah 2 minggu : Berada di pelvis
Fungsi Ovarium
● Rata-rata waktu untuk ovulasi pada wanita tidak menyusui adalah 45 hari,
sedangkan pada wanita menyusui sekitar 189 hari.
● Ovulasi tersupresi pada wanita hamil berkaitan dengan peningkatan kadar
prolaktin.
○ Pada wanita menyusui, kadar prolaktin mengalami elevasi selama 6 minggu,
dimana pada yang tidak menyusui adalah 3 minggu.
● Kadar estrogen akan turun pasca salin, namun mulai kembali 2 minggu pasca salin
apabila tidak menyusui.
Fungsi Saluran Kemih
● Terjadi proses hiperfiltrasi pada glomerulus dan kembali ke kondisi awal setelah 2 minggu.
○ Oleh karena itu, obat dengan eksresi lewat renal harus dinaikan dosisnya.
● Pelvis ginjal dan ureter yang berdilatasi kembali menuju kondisi awal setelah 2-8 minggu setelah
kehamilan.
○ Nifas -> Resiko UTI meningkat
● Edema dari trigonum, menimbulkan obstruksi dari uretra sehingga terjadi retensio urin.
● Kantung kemih mengalami peningkatan kapasitas dan bersifat tidak sensitif terhadap tekanan dalam
kantung kemih.
○ Oleh karena itu, sering terjadi distensi berlebih, pengosongan yang tidak sempurna dan residu urin
dan beresiko terjadinya infeksi saluran kemih.
● Kurang lazim terjadinya inkontinensia pada wanita hamil.
Dinding Peritoneum dan Abdomen
● Broad dan round ligament membutuhkan waktu
untuk kembali ketika kehamilan.
● Dikarenakan pecahnya serabut elastik pada kulit
dan distensi uterus ketika kehamilan, dinding
abdomen bersifat lembut dan lembek.
○ Dibutuhkan beberapa waktu agar struktur
kembali menjadi normal, dan proses ini dapat
dipercepat dengan berolahraga.
● Striae gravidarum/Strecth mark berwarna lebih
terang.
● Terdapat bekas diactasis recti.
Fungsi Hematologi
- His pengiring terutama dirasakan oleh ibu multipara selama 48 jam pascasalin
- His pengiring semakin parah saat bayi mulai menyusui
Pada masa nifas awal, biasanya keluar cairan dari vagina yang disebut sebagai lokia.
Lokia merupakan sekret luka yang berasal dari rahim (luka bekas implantasi plasenta)
Sifat lokia = sifat sekret luka
● Lokia Rubra : pada 2 hari pertama, berupa darah
● Lokia Serosa : pada 3-4 hari, berupa darah yang encer
● Lokia Alba : pada hari ke-10, berupa carian putih atau kekuning-kuningan (akibat
leukosit)
- Lokia ini berbau anyir, jadi jika berbau busuk → terjadi infeksi
- Jika lokia tetap bewarna merah setelah 2 minggu → tertinggalnya sisa plasenta atau
karena involusi uterus yang kurang sempurna (biasanya pada uterus retrofleksi)
DARAH
Terdapat peningkatan leukosit pada hari pertama nifas → dapat mencapai 30.000/mm3 dan berangsur berkurang hingga akhir
minggu pertama mencapai keadaan normal
- ↓BB karena isi rahim telah dilahirkan >> biasanya turun sebanyak 2,5kg
- Nyeri : direkomendasikan pemberian analgetik pada awal nifas per 3 jam
(kodein, acetaminophen, aspirin)
- Postpartum blues: biasanya ringan dan bersifat self limited (2-3 hari atau bisa
berlangsung 10 hari)
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Pengawasan kala IV
Manajemen:
● Plasenta tidak lengkap : eksplorasi cavum uteri untuk mengeluarkan sisa plasenta
● Kontraksi rahim kurang baik : masase fundus dan pemberian oksitosin 10 IU dan
ergometrin IM 0.2 mg. Jika perlu lanjutkan ergometrin IM dan infus oksitosin
● Perdarahan dengan kontraksi rahim baik : pemeriksaan speculum 🡪 mencari luka di
jalan lahir terutama serviks
● Kontraksi rahim baik : pengawasan sampai 1 jam pasca salin (kala IV)
● Kontraksi rahim kurang baik : awasi beberapa jam sampai yakin tidak ada perdarahan
● Vulva ditutup dengan kain haid yang steril
● Ibu beristirahat dengan cukup
● His pengiring, terutama dirasakan oleh ibu multipara, diberikan analgesik (aspirin,
kodein, dll)
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Ambulasi dini
“Kebijaksanaan untuk selekas mungkin membimbing pendrita turun dari tempat
tidurnya dan membimbingnya selekas mungkin berjalan.”
Ambulasi dini tidak memiliki pengaruh yang buruk: tidak menyebabkan perdarahan
abnormal, tidak memengaruhi penyembuhan luka episiotomi atau luka perut, tidak
meningkatkan risiko prolaps atau retrofleksi uterus
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Diet
● Diet perlu sangat diperhatikan karena makanan yang baik mempercepat penyembuhan ibu
● Makanan ibu juga memengaruhi susunan ASI
Anjuran gizi:
● Mengkonsumsi tambahan 500 kalori/hari
● Diet seimbang (cukup protein, mineral dan vitamin)
● Minum minimal 3 liter/hari
● Suplemen besi diminum setidaknya selama 3 bulan pascasalin, terutama di daerah dengan
prevalensi anemia tinggi
● Suplemen vitamin A: 1 kapsul 200.000 IU diminum segera setelah persalinan dan 1 kapsul
200.000 IU diminum 24 jam kemudian
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Suhu
● Suhu harus diawasi terutama pada minggu pertama masa nifas karena kenaikan
suhu merupakan tanda pertama adanya infeksi.
● Minta ibu segera menghubungi tenaga kesehatan jika mengalami demam
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Miksi Defekasi
● Pasien disarankan berkemih 6 jam pascasalin ● Jika pasien belum juga BAB hingga hari
● Jika dalam 8 jam pascasalin belum dapat berkemih atau urin ketiga, berikan klisma
belum melebihi 100 cc, lakukan kateterisasi
● Jika setelah kateterisasi pasien masih belum dapat berkemih
atau banyaknya urin belum cukup, lakukan kateterisasi
setiap 8 jam
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Puting susu
● Puting susu harus diperhatikan kebersihannya
● Ragade (luka pecah) harus segera diobati karena kerusakan puting susu merupakan pintu masuk
kuman dan dapat menimbulkan mastitis
● Regade diobati dengan salep penilisin, lanolin, dan lain-lain
● ASI yang menjadi kering akan membentuk kerak yang dapat merangsang kulit sehingga timbul
eksim
● Sebaiknya puting susu dibersihkan dengan air matang setiap sebelum dan sesudah menyusui
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Kembalinya haid
● Haid datang lebih cepat pada ibu yang tidak menyusui daripada
yang menyusui
● Ibu tidak menyusui: 6-8 minggu pascasalin
● Ibu menyusui: bulan ke-2 sampai bulan ke -18 pascasalin,
kebanyakan pada bulan ke-4
Aktifitas seksual
● Senggama aman dilakukan setelah darah tidak keluar
● Senggama terlalu dini pascasalin dapat menyebabkan nyeri
dan ketidaknyamanan
● Keputusan bergantung pada pasangan yang bersangkutan
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013.
Cunningham, F. G., Leveno, K., Bloom, S., Dashe, J., Hoffman, B., Casey, B., Spong, C. (2018). Williams Obstetrics (25th ed)
Kebersihan diri
● Membersihkan daerah vulva dari depan ke belakang setelah buang air kecil
atau besar dengan sabun dan air
● Mengganti pembalut dua kali sehari
● Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan sesudah membersihkan
daerah kelamin
● Menghindari menyentuh daerah luka episiotomi atau laserasi.
Istirahat Latihan
● Menjelaskan pentingnya otot perut dan panggul
● Beristirahat yang cukup ● Mengajarkan latihan untuk otot perut dan
● Kembali melakukan rutinitas rumah tangga panggul:
secara bertahap a) Menarik otot perut bagian bawah selagi menarik
napas dalam posisi tidur terlentang dengan
lengan di samping, tahan napas sampai hitungan
5, angkat dagu ke dada, ulangi sebanyak 10 kali
b) Berdiri dengan kedua tungkai dirapatkan. Tahan
dan kencangkan otot pantat, pinggul sampai
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas hitungan 5, ulangi sebanyak 5 kali
Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013
Perawatan di rumah sakit
● Umumnya ibu yang bersalin normal di rumah sakit dirawat tidak lama, biasanya
selama 3-5 hari
● Pertimbangan pemulangan cepat ini adalah untuk menghindari infeksi rumah sakit
● Setelah persalinan tanpa komplikasi, ibu dapat dirawat inap hingga 48 jam setelah
persalinan pervaginam atau 96 jam setelah persalinan dengan SC (Williams
Obstetric)
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Cunningham, F. G., Leveno, K., Bloom, S., Dashe, J., Hoffman, B., Casey, B., Spong, C. (2018). Williams Obstetrics (25th ed)
Follow up
Anjurkan ibu untuk melakukan kontrol/kunjungan masa nifas ● Tanyakan ibu mengenai suasana emosinya,
setidaknya 4 kali yaitu: bagaimana dukungan yang didapatkannya
a. 6-8 jam setelah persalinan (sebelum pulang) dari keluarga, pasangan, dan masyarakat
b. 6 hari setelah persalinan untuk perawatan bayinya
c. 2 minggu setelah persalinan ● Minta ibu segera menghubungi tenaga
d. 6 minggu setelah persalinan
kesehatan bila ibu menemukan salah satu
● Pemeriksaan keadaan umum, suhu, tekanan darah,
tanda berikut:
keadaan dinding perut, payudara, pemeriksaan dalam,
perdarahan pervaginam, kondisi perineum, tanda infeksi, a. Perdarahan berlebihan
kontraksi uterus, tinggi fundus b. Sekret vagina berbau
● Nilai fungsi berkemih, fungsi cerna, penyembuhan luka, c. Demam
sakit kepala, rasa lelah, dan nyeri punggung. d. Nyeri perut berat
e. Kelelahan atau sesak
f. Bengkak di tangan, wajah, tungkai, atau sakit
kepala atau pandangan kabur
g. Nyeri payudara, pembengkakan payudara, luka
atau perdarahan puting
Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran. Obstetri Fisiologi Ilmu Kesehatan Reproduksi Edisi 2. 2010.
Kemenkes RI. Buku Saku Pelayanan Kesehatan Ibu di Fasilitas Kesehatan Dasar dan Rujukan. 2013.
Terimakasih