Anda di halaman 1dari 14

ANC WHO 2016

Kevin Krishnadi H / 21904101029


ANC Melalui ANC berbagai informasi serta
edukasi terkait kehamilan dan
persiapan persalinan bisa diberikan
kebada ibu sedini mungkin

ANC atau anteatal Kurangnya kunjungan ANC ini


care merupakan bisa menyebabkan bahaya bagi
perawatan ibu dan ibu maupun janin seperti
janin selama masa
kehamilan. Seberapa terjadinya perdarahan saat masa
penting dilakukan kehamilan karena tidak
kunjungan ANC? terdeteksinya tanda bahaya.

keberhasilan ANC lebih berarti


dapat menyelamatkan nyawa
atau menurunkan AKI dab BBLR
Waktu ANC
• Bila kehamilan termasuk risiko tinggi perhatian dan
jadwal kunjungan harus ketat.
Insert Your Image
• Bila kehamilan normal jadwal asuhan cukup empat kali.
Hal ini berarti minimal dilakukan sekali kunjungan
antenatal hingga usia kehamilan 28 minggu , sekali
kunjungan antenatal selama 28 – 36 minggu dan
sebanyak dua kali kunjungan antenatal pada usia
kehamilan diatas 36 minggu.
Pemeriksaan saat ANC

1. Keadaan umum
2. Pemeriksaan abdomen
• Inspeksi
• Palpasi
• Auskultasi
• Inspekulo identifikasi vaginitis Trimester I/II
3. Laboratorium
4. USG
Yang dilakukan saat ANC

Pada saat ANC dari satu kunjungan ke kunjungan berikutnya sebaiknya dilakukan pencatatan :
• Keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil
• Hasil pemeriksaan setiap kunjungan
• Umum
• Tekanan darah • Pemeriksaan tambahan
• Respirasi • Proteinuria
• Nadi • Glukosuria
• Temperatur tubuh • Keton
• Abdomen
• Tinggi fundus uteri
• Letak janin (setelah 34 minggu)
• Presentasi janin
• Denyut jantung janin
Menilai kesejahteraan janin
TFU
Pengukuran tinggi fundus uteri
terutama > 20 minggu .

Untuk menilai kesejahteraan janin pada


kehamilan risiko tinggi dapat dilakukan Gerakan menendang
berbagai jenis pemeriksaan atau Gerakan menendang atau
pengumpulan informasi tendangan janin (10 gerakan/12
jam)

Lain-lain
Gerakan janin, DJJ, USG
Yang dilakukan saat ANC

Bila usia kehamilan memasuki 34 minggu, selain


pemeriksaan di atas, juga dilakukan pula pemeriksaan
tentang :
• Penilaian besar janin, letak dan presentasi
• Penilaian luas panggul

EDUKASI

Rencana persalinan, cara merawat bayi dan


beberapa informasi penting seperti nutrisi
yang adekuat, perawatan payudara,
perawatan gigi, kebersihan tubuh dan
pakaian.
Rekomendasi ANC menurut
WHO
Intervensi nutrisi
Pemberian suplemen Pemberian suplemen
Intervensi diet
besi dan asam folat kalsium

Pemberian suplemen
Pemberian suplemen Pemberian suplemen
mikronutrien, vitamin
vit.A zinc
B6, vit E, vit C, vit D

 Pembatasan asupan
kafein
Penilaian kondisi ibu dan janin

Kondisi IBU

Kondisi Janin
• Anemia • Pergerakan janin
• Asymptomatic • Pengukuran tinggi
bacteriuria fundus
• Gestational diabetes • Antenatal CTG
mellitus (cardiotocography)
• Penggunaan rokok • Ultrasound scan
dan obat-obatan • Doppler
• HIV dan sifilis ultrasound pembuluh
• Tuberkulosis darah janin
Tindakan pencegahan

–  Antibiotik untuk asymptomatic bacteriuria


– Antibiotik profilaksis untuk mencegah ISK berulang
– Pemberian anti-D immunoglobulin
– Pemberian antihelminthic
– Vaksin tetanus toxoid
– Pencegahan malaria
– Pencegahan HIV dengan pemberian pre-exposure profilaksis
(PreP)
Intervensi untuk gejala psikologis umum

 Mual dan muntah


 Heartburn
 Kram kaki
 Low back and pelvic pain
 Konstipasi
 Varicose veins dan edema
Intervensi sistem kesehatan untuk meningkatkan fungsi dan
kualitas ANC

 Setiap ibu hamil dianjurkan untuk memiliki buku KIA dan selalu
membawa setiap kali kontrol/ ANC
 ANC tidak hanya dilakukan oleh dokter, namun juga oleh bidan
 Tenaga kesehatan dianjurkan untuk melakukan promosi kesehatan
rutin terkait gaya hidup sehat dan anjuran nutrisi untuk ibu hamil
 Pelaksanaan ANC minimal 8 kali bagi setiap ibu hamil sangat
dianjurkan untuk mengurangi kematian selama kehamilan maupun
saat persalinan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai