Anda di halaman 1dari 26

ANC - 10T

Prolog

● ANC adalah pelayanan kesehatan untuk memastikan kondisi ibu dan


janin baik selama kehamilan. Tujuannya agar ibu dapat menjalani
kehamilan dan persalinan dengan pengalaman yang positif dan
melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas. 
Segera ke dokter atau bidan jika terlambat datang bulan.
Periksa kehamilan minimal 6 kali selama kehamilan dan
minimal 2 kali pemeriksaan oleh dokter pada trimester 1
dan 3:

- 2 kali pada trimester pertama (kehamilan hingga 12


minggu)
- 1 kali pada trimester kedua (kehamilan diatas 12
minggu sampai 24 minggu)
- 3 kali pada trimester ketiga (kehamilan diatas 24
minggu sampai 40 minggu)

USG dilakukan 2 kali, 1 kali pada kunjungan i trimester 1


dan 1 kali pada kunjungan di trimester 3.
1. Timbang Berat Badan
dan Ukur tinggi badan

Penimbangan berat badan pada setiap kali


kunjungan antenatal. Dilakukan untuk
mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan
janin.

Minimal BB ibu naik sebanyak 9 kg atau 1 kg


setiap bulannya.

Penambahan berat badan < 9 kilogram selama


kehamilan atau < 1 kilogram setiap bulannya
menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan
janin.
2. Ukur Tekanan Darah

Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal.

Tekanan Darah >140/90 mmHg → Hipertensi.

Fungsinya untuk melakukan skrining hipertensi dalam kehamilan


terutama preeklampsia dan eklampsia
3. Nilai Status Gizi (Ukur Lingkar Lengan Atas/LILA)

Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu hamil berisiko kurang energi
kronis (KEK).

LILA <23,5 cm → risiko KEK (Kurang Energi Kronis)

KEK merupakan salah satu penyebab Anemia pada ibu hamil, BBLR dan bayi lahir prematur
4. Tentukan Tinggi Fundus Uteri

Pengukuran tinggi fundus pada setiap


kali kunjungan antenatal setelah
kehamilan 24 minggu (trimester
kedua) dilakukan untuk mendeteksi
pertumbuhan janin sesuai atau tidak
dengan umur kehamilan.

Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan


umur kehamilan, kemungkinan ada
gangguan pertumbuhan janin.
5. Skrining Status Imunisasi Tetanus & Berikan imunisasi bila perlu

Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil


harus mendapat imunisasi TT.

Pada saat kontak pertama, ibu hamil di skrining status


imunisasi TT-nya.

Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuaikan dengan


status imunisasi ibu saat ini.
6. Pemberian Tablet tambah darah

Sejak awal kehamilan minum 1 tablet tambah darah setiap hari minimal 90 tablet selama kehamilan.

Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan zat besi selama hamil dan mencegah anemia defisiensi besi pada
ibu hamil.
7. Tentukan presentasi & Denyut Jantung Janin

Menentukan presentasi janin dilakukan pada


akhir trimester II dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal.

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk


mengetahui letak janin.

Jika, pada trimester III bagian bawah janin


bukan kepala, atau kepala janin belum masuk
ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau ada masalah lain.
7. Tentukan presentasi & Denyut Jantung Janin

Penilaian DJJ dilakukan pada akhir


trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal.

DJJ lambat kurang dari 120/menit atau


DJJ cepat lebih dari 160/menit
menunjukkan adanya gawat janin.
8. Tes Laboratorium Trimester III (32-36 minggu)

Trimester I (<12 minggu)

Pemeriksaan darah saat kunjungan antenatal:

1. Pemeriksaan golongan darah


2. Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
3. Pemeriksaan protein urin
4. Pemeriksaan kadar gula darah
5. Pemeriksaan darah → malaria
6. Tes Sifilis
7. Pemeriksaan HIV
8. Pemeriksaan BTA
9. Tatalaksana/penanganan kasus sesuai kewenangan

Apabila ditemukan masalah, dokter akan segera memberikan penanganan yang sesuai atau jika perlu
rujuk ke fasilitas kesehatan yang lebih tinggi.
10. Temu wicara/konseling
KIE efektif:

Dilakukan pada saat ibu melakukan pemeriksaan 1. Kesehatan ibu.


kehamilan. 2. Perilaku hidup bersih dan sehat.
3. Peran suami/keluarga dalam kehamilan dan
(Konseling hasil pemeriksaan, perawatan sesuai perencanaan persalinan.
usia kehamilan dan usia ibu, Gizi, kesiapan 4. Tanda bahaya pada kehamilan, persalinan
mental, tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas serta kesiapan menghadapi
nifas, Kontrsepsi pasca persalinan, Perawatan komplikasi.
bayi lahir, IMD, dan ASI). 5. Asupan gizi seimbang.
6. Gejala penyakit menular dan tidak menular.
7. Penawaran untuk melakukan konseling dan
testing HIV di daerah tertentu (risiko tinggi).
8. Inisiasi menyusui dini (IMD) dan pemberian
ASI ekslusif
9. KB pasca persalinan
10. Peningkatan kesehatan intelegensia pada
kehamilan (Brain booster),
● Lalu yang terpenting, ibu harus selalu waspada mengenai
tanda bahaya kehamilan dan tanda persalinan
● Tanda bahaya kehamilan apa aja?
○ Gerakan janin berkurang
○ Muntah terus dan tidak mau makan
○ Demam tinggi
○ Bengkak kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala disertai
kejang
○ Perdarahan pada hamil muda atau hamil tua
● Apabila ditemukan tanda-tanda ini, segera datang ke
fasilitas kesehatan terdekat untuk dilakukan
pemeriksaan
● Ada juga yang namanya tanda persalinan. Tanda
persalinan yaitu
○ Perut mulas-mulas teratur, timbul semakin sering dan
semakin lama
○ Keluar lender bercampur darah dari jalan lahir atau
keluar cairan ketuban dari jalan lahir
● Jika muncul salah satu tanda di atas, SEGERA datang
ke fasilitas kesehatan terdekat juga ya bu
Epilog

Yuk, kontrol kehamilan di fasilitas kesehatan terdekat! Jangan ke paraji ya, tapi ke puskesmas terdrekat.

Anda mungkin juga menyukai