Anda di halaman 1dari 8

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR

(SOP)
Daftar Isi

1 SOP Pelayanan Antenatal


2 SOP Pelayanan Persalinan (APN)
3 SOP Pelayanan Nifas
4 SOP Penanganan Bayi Baru Lahir
5 SOP Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
6 SOP PER, PEB dan Eklamsia
7 SOP Penatalaksanaan Rujukan
8 SOP Haemorragic AntePartum
9 SOP Haemorragic Post Partum
10 SOP Penanganan Bayi Asfiksia
11 SOP Mengatasi Syok
12 SOP Pencegahan Pengendalian Infeksi (PPI)
PELAYANAN ANTENATAL

No. Dokumen : SOP


No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 01 Januari 2024
Halaman :2

1. Ante Natal Care adalah pemeriksaan pada ibu hamil oleh bidan di
1. Pengertian
Puskesmas,
2. ANC adalah pelayanan kesehatan yang diberikan pada ibu hamil dan
selama kehamilannya,
3. Mempersiapkan ibu agar memahami pentingnya pemeliharaan
kesehatan selama hamil, bersalin dan nifas,
4. Mendeteksi dini faktor resiko dan menangani masalah tersebut secara
dini,
Pelayanan Antenatal adalah kegiatan serangkaian kegiatan yang
dilakukan sejak terjadinya masa konsepsi hingga sebelum mulainya
proses persalinan yang komprehensif dan berkulitas dan diberikan
kepada seluruh ibu hamil

2. Tujuan Semua ibu hamil memperoleh pelayanan antenatal yang komprehensif


dan berkualitas sehingga ibu hamil dapat menjalani kehamilan dan
persalinan dengan pengalaman yang bersifat positif serta melahirkan
bayi yang sehat dan berkualitas.

Buku Kesehatan Maternal dan Neonatus, Yayasan Bina Pustaka,


3. Referensi
Sarwono Prawiroharjo, Jakarta, 2002.
Buku Pedoman Pelayanan Antenatal Terpadu Edisi Ketiga ,Kementerian
Kesehatan RI, Jakarta, 2020.
4. Prosedur A. PERSIAPAN
1. Persiapan Alat,Tempat dan Administrasi KIA dan Rekam Medis
2. Petugas TPP melakukan pemeriksaan skreening covid-19 sesuai
SOP sebelum menuju poli KIA.
B. PELAKSANAAN
1. Petugas menerima kunjungan bumil di ruang Kia setelah mendaftar
di loket pendaftaran.
2. Anamnesa pada ibu hamil, melengkapi kartu ibu dan buku KIA
3. Menanyakan keluhan ibu
4. Memepersilahkan bumil untuk kolaborasi dengan petugas
laboratorium untuk dilakukan pemeriksaan
Hb,Golda,HIV,albumin,reduksi ,Poli Gizi,Poli KIA dan Poli
Kesling.
C. PROSEDUR/LANGKAH-LANGKAH
1. Ukur TB,BB,
2. Pemeriksaan K/u dan TTV
3. Ukur Lila
4. Ukur TFU
5. Pemeriksaan Leopold 1,II,III dan IV
6. Petugas menilai status TT ibu
7. Petugas melakukan kolaborasi dengan dokter dlm pemberian tablet
Fe dan terapy yang lain
8. Pemrikasaan laboratorium lengkap
(HIV,SYFILLIS,HbSag,Hb,Albumin,Reduksi)
9. Pemeriksaan Gigi kolaborasi dengan Poli Gigi
10. Konsultasi dengan Poli Gizi untuk memberikan penyuluhan tentang
anemia,gizi kurang,giz buruk
11. Petugas mencatat hasil pemeriksaan pada Rekam Medis,Buku KIA
dan Kohort Ibu.
PELAYANAN PERSALINAN
(APN)
No. Dokumen : SOP
No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 01 Januari 2024
Halaman :2
PELAYANAN NIFAS

No. Dokumen : SOP


No. Revisi :-
SOP
Tanggal Terbit : 01 Januari 2024
Halaman :3

Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah masa setelah keluarnya placenta sampai
alat-alat reproduksi pulih seperti sebelum hamil dan secara normal.
Masa nifas berlangsung selama 6 minggu atau 40 hari (Ambarwati,
2010). Masa nifas di rumah bersalin hanya mencakup lingkup KF 1 dan
KN 1 dengan berkesinambungan dengan poli KIA hingga berakhir masa
nifas.
Masa nifas dibagi menjadi 3 tahapan yaitu :
1.1 Immediate Post partum
Immediate post partum adalah masa segera setelah plasenta lahir
sampai dengan 24 jam PP
1.2 Early post partum
Early post partum adalah masa dari 24 jam PP dan berlangsung
sampai 1 minggu PP.
1.3 Late Post Partum
Late post partum adalah masa dari 1 minggu PP dan berlangsung
sampai 5 minggu PP.
Berikut ini merupakan jadwal (waktu) pelaksanaan Kunjungan
Neonatus (KN) dan Kunjungan Nifas (KF) :
KN KF
KN 1 (6 jam - 48 jam) KF 1 (6 jam - 48 jam)
KN 2 (3 hari - 7 hari) KF 2 (4 hari - 28 hari)
KN 3 (8 - 28 hari)
2.1 Sesuai acuan langkah dalam melakukan penanganan terhadap
5. Tujuan
pasien nifas
2.2 Menjaga kesehatan ibu dan bayi baik fisik maupun psikologisnya
2.3 Melaksanakan skrining yang komprehensif, Mendeteksi masalah,
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu dan
bayinya
2.4 Memberikan pendidikan kesehatan, tentang perawatan kesehatan
diri, nutrisi, menyusui, pemberian imunisasi dan perawatan bayi
sehat.

6. Referensi 4.1 Sarwono Prawirohardjo. 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta.


4.2 Buku Kesehatan Ibu dan Anak. 2014. Jakarta. Kementerian
Kesehatan RI.

7. Prosedur Prinsip penatalaksanaan :


5.1 Kunjungan Neonatus
Kunjungan Penatalaksanaan
5.1.1Kunjunga 5.1.1.1 Petugas mencuci tangan sebelum dan
n sesudah melakukan tindakan
Neonatal 5.1.1.2 Petugas menggunakan tempat tidur yang
ke-1 (KN hangat dan bersih untuk pemeriksaan
1) 5.1.1.3 Petugas melakukan penimbangan berat
badan dan panjang badan
5.1.1.4 Petugas mengukur suhu tubuh, frekuensi
napas dan frekuensi denyut jantung bayi
5.1.1.5 Petugas menanyakan pada ibu, apakah
bayi sakit/ ada masalah?
5.1.1.6 Petugas memeriksa adanya ikterus
5.1.1.7 Petugas memeriksa adanya diare
5.1.1.8 Petugas memberikan konseling: Jaga
kehangatan, pemberian ASI, perawatan
tali pusat, agar ibu mengawasi tanda-
tanda bahaya
5.1.1.9 Petugas memberitahu tanda-tanda bahaya
yang harus dikenali oleh ibu: Pemberian
ASI sulit, sulit menghisap atau lemah
hisapan, kesulitan bernafas yaitu
pernafasan cepat > 60 x/m atau
menggunakan otot tambahan, Letargi –
bayi terus menerus tidur tanpa bangun
untuk makan, warna kulit abnormal –
kulit biru (sianosis) atau kuning, suhu-
terlalu panas (febris) atau terlalu dingin
(hipotermi), tanda dan perilaku abnormal
atau tidak biasa, ganggguan gastro
internal misalnya tidak bertinja selama 3
hari, muntah terus-menerus, perut
membengkak, tinja hijau tua dan darah
berlendir, mata bengkak atau
mengeluarkan cairan.
5.1.1.10 Lakukan perawatan tali pusat,
pertahankan sisa tali pusat dalam
keadaan terbuka agar terkena udara dan
dengan kain bersih secara longgar,
lipatlah popok di bawah tali pusat, jika
tali pusat terkena kotoran tinja, cuci
dengan sabun dan air bersih dan
keringkan dengan benar
5.2 Kunjungan Nifas
Kunjungan Penatalaksanaan
5.2.1Kunjunga 5.2.1.1 Petugas memantau tekanan darah, nadi,
n Nifas suhu, tinggi fundus uteri, kantung
ke-1 kemih dan pendarahan pervaginam
( KF-1) 5.2.1.2 Petugas mengajarkan ibu dan
keluarganya bagaimana menilai tonus
dan pendarahan uterus dan bagaimana
melakukan pemijatan jika uterus
lembekdengan cara memijat atau
memutar perut selama 15 kali
5.2.1.3 Petugas menganjurkan ibu untuk segera
memberikan ASI pada bayinya
5.2.1.4 Petugas menganjurkan ibu untuk
mobilisasi dini
5.2.1.5 Petugas memberikan vitamin A
5.2.1.6 Petugas menganjurkan ibu untuk
menempatkan bayinya di tempat tidur
yang sama.

Anda mungkin juga menyukai