Anda di halaman 1dari 12

PANTAU

ANTENATAL CARE

Adhya Adillah, Dea Mutia & Melati Bulan Sari


Tahukah kamu?
Pentingnya pemeriksaan kehamilan atau ANC
yaitu untuk deteksi dini komplikasi kehamilan
guna menurunkan jumlah kematian dan angka
kesakitan pada ibu, serta meningkatkan kesehatan
fisik dan mental pada ibu hamil secara optimal
untuk mempersiapkan masa persalinan,nifas,dan
menyusui (Kemenkes RI 2018).

Dalam antenatal care di Indonesia, dikenal istilah


rumus 10 T. Istilah tersebut muncul dalam rilis
pers Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
tahun 2009. Apa saja yang terangkum dalam 10T
tersebut?
.>>>
Pemeriksaan ANC 10 T

1. Timbang Berat Badan dan Ukur


Tinggi Badan
2. Ukur Tekanan Darah
3. Tetapkan Status Gizi (LILA)
4. Ukur Tinggi Fundus Uteri
5. Tentukan Presentasi Janin dan Denyut
Jantung Janin
6. Skrining Status Imunisasi Tetanus dan
Imunisasi TT (bila diperlukan)
7. Beri Tablet FE
8. TesLaboratorium
9. Tatalaksana kasus
10. Temu Wicara (konseling)
1. Timbang berat badan dan ukur
tinggi badan
Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan ibu hamil merupakan salah
satu dari beberapa pemeriksaan yang dilakukan dalam temu antenatal, terutama
pada pertemuan pertama. Tujuan pengukuran ini adalah untuk memantau
perkembangan tubuh ibu hamil. Dokter akan mencatat setiap perubahan yang ada
untuk menentukan apakah Ibu memiliki risiko kehamilan, misalnya kehamilan
dengan obesitas atau kehamilan kembar dua/lebih.

Secara umum, seorang ibu hamil berat badannya bertambah sekitar 0,5 kg setiap
bulan pada trimester pertama kehamilan. Kemudian, pada trimester kedua dan
ketiga, berat badan ibu hamil normalnya bertambah hingga 0,5 kg setiap minggu.
Pada akhir kehamilan, pertambahan berat badan sekitar 20 hingga 90 kg dari berat
badan sebelum hamil dianggap normal/ideal.
2. Periksa tekanan darah
Sama seperti pengukuran berat badan dan
tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah
merupakan hal yang wajib dilakukan
oleh dokter kandungan saat antenatal
care. Bahkan, pengukuran tekanan darah
rutin dilakukan setiap pemeriksaan
antenatal. Hasil bacaan tekanan darah
normal berada di angka 110/80 hingga
140/90 mmHg. Apabila bacaan tekanan
darah Ibu lebih tinggi daripada batas
atas, Ibu berisiko mengalami gangguan
kehamilan seperti pre-eklampsia dan
eklampsia. Kedua gangguan kehamilan
ini bisa mengancam kehamilan Ibu
hamil.
Dokter akan memeriksa fundus uteri untuk
menentukan usia kehamilan Ibu. Tinggi
puncak rahim dalam cm seharusnya
berbanding lurus dengan usia kehamilan.
Ukuran puncak rahim dianggap normal
Casual Make Up apabila sesuai dengan tabel ukuran fundus
uteri dengan toleransi perbedaan ukuran 1-2
cm. Jika pengukuran puncak rahim
3. Periksa menunjukkan perbedaan lebih kecil 2 cm
dari usia kehamilan, risiko gangguan
TFU pertumbuhan janin meningkat.
4. Skrining status imunisasi tetanusdan pemberian
imunisasi tetanus toksoid (TT)

Sebelum imunisasi tetanus toksoid, Ibu harus terlebih


dahulu menjalani skrining. Tujuan skrining tersebut
adalah untuk mengetahui dosis dan status imunisasi
tetanus toksoid yang telah diperoleh sebelumnya.
Imunisasi tetanus toksoid cukup efektif jika
dilakukan minimal dua kali dengan jarak antar
imunisasi empat minggu.
5. MINUM TABLET ZAT
BESI
Dokter akan meresepkan zat
besi untuk Ibu konsumsi setiap
hari selama kehamilan. Jangna
mengonsumsi tablet zat besi 6. TETAPKAN STATUS
ini bersama denagn kopi atau GIZImendeteksi kekurangan gizi
Untuk
teh karena dapat mengganggu saat hamil sejak dini, dokter akan
penyerapan zat besi ke dalam melakukan pengukuran status gizi.
tubuh. Risiko si Kecil lahir dengan berat
badan rendah meningkat bila Ibu
kekurangan gizi saat hamil. Cara
mengukur status gizi adalah dengan
mengukur lingkar lengan atas serta
jarak pangkal bahu ke ujung siku
menggunakan pita ukur.
7. Tes laboratorium
Selama pemeriksaan antenatal, dokter akan mengambil sampel dari
tubuh Ibu untuk keperluan tes laboratorium baik tes rutin maupun
khusus. Pemeriksaan laboratorium tersebut meliputi setidaknya
pemeriksaan golongan darah dan rhesus, pemeriksaan kadar
hemoglobin, tes HIV dan penyakit menular seksual lainnya, serta rapid
test untuk malaria.

8. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin


Pemeriksaan denyut jantung biasanya dilakukan saat usia kehamilan
memasuki 16 minggu. Tujuan dari pemeriksaan janin dan denyut
jantung janin adalah untuk memantau, mendeteksi, dan menghindari
faktor risiko kematian prenatal yang disebabkan oleh infeksi,
gangguan pertumbuhan, cacat bawaan, dan hipoksia.
9. Tatalaksana kasus
Ketika menjalani antenatal care, Ibu berhak mendapatkan fasilitas
kesehatan yang memadai. Apabila hasil tes menunjukkan bahwa
kehamilan Ibu berisiko tinggi, pihak rumah sakit akan menawarkan
kepada Ibu untuk segera mendapatkan tatalaksana kasus.

10. Temu wicara persiapan rujukan


Setiap kali kunjungan antenatal, Ibu berhak untuk
berkonsultasi kepada pihak dokter. Temu wicara ini dapat
membantu Ibu menentukan perencanaan kehamilan,
pencegahan komplikasi kehamilan, dan persalinan. Layanan
temu wicara juga diperlukan untuk menyepakati rencana-
rencana kelahiran, rujukan bila perlu, bimbingan pengasuhan
bayi, dan pemakaian KB pascamelahirkan.
P eriksa hamil pertama kali
dengan dokter yuk! Buat janji A yoo, hubungi Bidan!
bersama dokter dengan tetap

N
menjaga protokol kesehatan
ah BUMIL wajib pelajari buku KIA
Jangan lupa terapkan dalam kehidupan
sehari- hari dengan menjaga kesehatan
seperti mengkonsumsi makanan bergizi
seimbang, menjaga kebersihan diri dan tetap
beraktifitas fisik

T andai janin mulai bergerak di Usia


Kehamilan 20 minggu.
Setelah usia kehamilan 28 minggu hitung gerakan
janin minimal 10 gerakan per 2 jam

U ntuk mengurangi risiko Anemia


A pabila terdapat tanda bahaya
kehamilan Seperti yang tercantum dalam
buku KIA, segera periksa diri ke tenaga
BUMIL tetap minum tablet tambah
darah sesuai dosis yang diberikan oleh kesehatan
tenaga kesehatan
Kesepian tanpa
kekasih, cukup
sekian
terimakasih:)

Anda mungkin juga menyukai