Ibu Hamil
Tingkat Kesadaran
2 Compos mentis/kesadaran penuh
Status Gizi :
3 Berat Badan (kg)
Tinggi Badan (cm
Lingkar Lengan Atas (cm
Pemeriksaan Umum
Tanda Vital :
Tensi Darah (mmhg), Nadi (x/menit),
4 Respirasi/Pernafasan (x/menit), Temperatur/Suhu
(c)
*** Bandingkan berat badan ibu sebelum hamil, catat jumlah kg berat badan
beberapa minggu sejak kunjungan terakhir, catat perkembangan BB
Berat Badan Ibu Hamil
INGAT : Pada kondisi ibu yang mengalami mual muntah berlebihan hingga tidak dapat makan, atau ibu yang mengandung bayi kembar, kenaikan
berat badan tidak dapat mengikuti pedoman tabel di atas, melainkan harus dikonsultasikan dengan dokter spesialis kandungan
PENGUKURAN LINGKAR LENGAN ATAS
LILA <23,5 cm
(Resiko KEK)
LILA >23,5 cm
Ibu Hamil dianjurkan :
(Tidak Resiko KEK)
1. Dirujuk sedini mungkin untuk diberikan
penyuluhan gizi seimbang dan Ibu Hamil dianjurkan :
melaksanakan anjuran 1. Pertahankan kondisi kesehatan
2. Pola hidup sehat 2. Selalu rajin periksa kehamilan
3. Pola hidup sehat
1 Tetapkan posisi bahu dan siku
Menentukan titik tengah antar Menentukan titik tengah antara Lingkarkan dan masukkan ujung
pangkal bahu dan ujung siku pangkal bahu dan ujung siku pita di lubang yg ada pada pita
dengan meteran dengan pita LILA LILA
(Baca : menurut tanda panah)
10
Add Image
CATATAN :
• Perhatikan apakah berat badan ibu sesuai dengan tinggi badan ibu dan usia kehamilan
• Kenaikan berat badan trimester I, kenaikan BB 0,5-2,5 kg, setelah itu kenaikan BB 0,5 kg perminggu atau 6,5 - 16,5
kg selama kehamilan
• Jika < 0,5 kg perminggu, perhatikan kebutuhan gizi ibu hamil awasi pertumbuhan janin yg terhambat, insufisiensi
plasenta, kemungkinan kelahiran premature
• Jika > 0,5 kg perminggu, perhatikan adanya diabetes mellitus, kehamilan ganda, hidramnion, dan makrosomia
• Bila tidak tersedia alat tinggi badan, bisa menggunakan dinding yang ditandai dgn ukuran cm
PEMERIKSAAN VITAL SIGN
b. Hipertensi Gestasional yaitu hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai proteinuria dan dapat menghilang setelah
3 bulan pasca persalinan
c. Preeklamsia yaitu Hipertensi yang timbul setelah usia kehamilan 20 minggu disertai dengan proteinuria dan oedema.
d. Eklamsia yaitu Preeklamsia yang disertai dengan kejang-kejang dan penurunan kesadaran
NADI
Fisik 1 kehamilan > 12 minggu, atau dengan pita ukuran kalau usia
kehamilan > 22 minggu
2
Melakukan palpasi abdomen untuk mendeteksi adanya
kehamilan ganda kalau usia kehamilan > 28 minggu
4 18 minggu
a) Wajah
1. KEPALA
Amati bentuk kepala mesosephal atau
terdapat benjolan abnormal
• Periksa perubahan warna konjungtiva mata. • Perubahan hormon baik itu progesterone maupun
• Konjungtiva pucat menandakan ibu menderita estrogen mempengaruhi kesehatan mulut dan gigi.
anemia Perlu Penangangan Lanjut • Terjadi pelunakan dari jaringan daerah gusi
• Lihat warna sklera, apabila sklera berwarna menyebabkan pembengkakan gusi maupun pendarahan
pada gusi.
kekuningan Curigai ibu memiliki riwayat • Radang gusi bisa disebabkan imunitas yang menurun.
penyakit hepatitis. • Radang gusi ini bisa berbahaya dan menimbulkan
pendarahan pada gusi terus-menerus, sehingga ibu
hamil sangat berisiko mengalami anemia.
e) Ekstremitas
Derajat II
2 Kedalamannya 3-5 mm dengan waktu kembali
5 deti
Derajat III
3 Kedalamannya 5-7 mm dengan waktu
kembali 7 detik
Derajat IV
4 Kedalamannya 7 mm atau lebih dengan waktu kembali 7
detik
f) Payudara
• Perhatikan kesimetrisan bentuk payudara, bentuk,
puting payudara menonjol atau mendatar
• Apabila putting payudara mendatar Berikan
konseling perawatan payudara
• Perhatikan adanya bekas operasi
• Lakukan palpasi untuk mengetahui adanya benjolan
yang abnormal dan nyeri tekan dimulai dari daerah
axilla sampai seluruh bagian payudara.
• Periksa adanya pengeluaran colostrum/cairan ain.
• Pemeriksaan payudara ini bertujuan untuk
mempersiapkan ibu dalam menyusui bayi.
• CEK apakah pembesaran abdomen sesuai usia
kehamilan resiko terjadinya kehamilan dengan
molahidatidosa, kehamilan kembar,
Polihidramnion.
g) Abdomen
• CEK ada/tidaknya luka bekas operasi resiko
terjadinya robekan pada luka parut uterus
• Tentukan letak, presentasi, posisi dan penurunan
kepala dengan melakukan pemeriksaan Leopold
LEOPOLD
LEOPOLD I
LEOPOLD III
Tujuan Pemeriksaan :
Mengetahui tinggi fundus uteri Tujuan Pemeriksaan :
untuk memperkirakan usia Menentukan presentasi janin
kehamilan Menentukan apakah presentasi
Menentukan bagian-bagian sudah masuk ke pintu atas
panggul
janin yang berada di fundus
uteri
LEOPOLD II LEOPOLD IV
Tujuan Pemeriksaan : Tujuan Pemeriksaan:
Memastikan bagian terbawah janin
Mengetahui bagian-bagian janin sudah masuk Pintu Atas Panggul
yang berada pada bagian Menentukan seberapa jauh bagian
samping kanan dan kiri uterus terbawah janin sudah memasuki pintu
Atas Panggul
LEOPOLD I
Minta ibu untuk menekuk kaki Ukur usia kehamilan dan sesuaikan
2 5 dengan hasil anamnesis HPHT
28
Bila teraba bagian yang bulat keras dan terasa
melenting merupakan sifat dari kepala janin.
Apabila kepala janin berada di fundus uteri maka
4
Apabila teraba bagian yang keras, datar dan
4
LEOPOLD IV
1 3 Pindahkan tangan ke sebelah kanan
Setelah melakukan palpasi Leopold
dan kiri ibu pada perut bagian bawah,
III, pemeriksa merubah posisi
raba dan susuri bagian terbawah janin
menjadi membelakangi ibu
1
Untuk mengetahui pembesaran uterus sesuai dengan usia kehamilan
2
Taksiran Berat Janin = (TFU-13) x 155
Jika bagian terbawah janin antara sudah atau belum masuk PAP
Taksiran Berat Janin = (TFU-12) x 155
Jika bagian terbawah janin sudah masuk PAP
Taksiran Berat Janin = (TFU-11) x 155
3
Contoh :
Pemeriksaan Mc Donald TFU = 32 cm,
Bagian terbawah janin teraba sudah
masuk PAP.
Berapakah Taksiran besar janin?
Taksiran Berat Janin = (TFU-11) x 155
= (32 - 11) x 155 = 3255 gram
• Salah satu indikator vital adanya kesejahteraan
Pemeriksaan janin.
Denyut Jantung • Pemeriksaan DJJ menggunakan fetoskop atau
Janin (DJJ) Doppler.
• Bunyi-bunyi yang terdengar berasal dari bayi
yaitu bayi meliputi bunyi jantung, gerakan, dan
bising tali pusat.
• Sedangkan bunyi yang terdengar dari ibu
berasal dari bising usus dan bising aorta
a) Mendengarkan denyut jantung janin sebagai
tanda pasti kehamilan dan menilai apakah janin
hidup atau mati
b) Dengan mendengarkan DJJ dapat diketahui
Tu j u a n presentasi, posisi, letak dan adanya janin kembar
Pemeriksaan: c) Mendengarkan irama dan menghitung frekuensi
denyut jantung janin sehingga dapat diketahui
mengenai kondisi janin dalam kandungan baik
atau dalam keadaan gawat janin
Denyut Jantung janin dapat terdengar dengan fetoskop/
leanec pada usia kehamilan 20 minggu, dan
menggunakan doppler pada usia kehamilan 12 minggu
• Alat pemantau DJJ elektronik menggabungkan DJJ
dengan beberapa variabel misalnya :
• Gerakan janin,
• Irama jantung dan
• Saturasi oksigen.
1. Bidan harus mempunyai pengetahuan tentang DJJ dan pola aktivitas janin.
2.Bidan harus mampu menilai keadaan janin selama kehamilan termasuk DJJ dengan
Pada usia kehamilan yang lebih muda 20 minggu DJJ agak lebih tinggi, dengan rata-rata
hampir mencapai 160 kali permenit.
Denyut tersebut akan cenderung menurun seiring janin mencapai masa cukup bulan.
Bunyi denyut jantung janin seperti bunyi detik jam dibawah bantal
Hal yang dapat diketahui dalam pemeriksaan DJJ :
2 5
Suara ini seperti berkumur-kumur,
DESIR UTERUS dihasilkan oleh berjalannya gas atau cairan
Terdengar sebagai suara hembusan lembut yang melalui usus ibu
singkron dengan denyut ibu, paling jelas
terdengar saat auskultasi segmen bawah uterus,
dihasilkan oleh pasase darah melalui pembuluh2
Takhikardi
• adalah bila frekuensi DJJ lebih dari 160 kali permenit.
• Hipoksia janin tahap lanjut
• Obat-obatan beta
Penyebab adrenergetik (propanolol ; anestik untuk blo
k epidural, spinal, kaudal,dan pudendal)
• Hipotensi pada ibu
Bradikardia • Kompresi tali pusat yang lama.
• Blok jantung congenital pada janin
• Hipoksia janin dini
• Demam pada ibu
Penyeb • Obat-obatan parasimpatik (atropine, hidroksizin)
ab • Obat-obatan Beta-simpatomimetik(ritrodon,isoksuprin)
Takikar • Amnionitisf
di
• Hipertiroid pada ibu
• Anemia pada janin
• Gagal jantung pada janin
• Aritma jantung pada janin
Variabilitas
• Variabilitas denyut jantung janin digambarkan sebagai
ketidakteraturan irama jantung normal.
• Variabilitas denyut demi denyut normal dianggap antara 16 dan 25
denyut/menit.
• Variabilitas jangka pendek yaitu ketidaksamaan satu denyut
dengan denyut berikutnyaVariabilitas jangka panjang yaitu
tampak sebagai siklus ritmik atau gelombang dasar dan biasanya
terdapat tiga sampai lima siklus permenit.
Penyebab variabilitas meningkat :
• Hipoksia ringan dini
• Stimulasi janin oleh palpasi rahim
• Kontraksi rahim
• Aktivitas janin, dan aktivitas ibu.
Pemeriksaan DJJ dengan auskultasi fetoskop maupun dengan doppler akan jelas terdengar apabila menempatkan fetoskop atau
transduser dari doppler pada area punctum maksimum janin.
Lokasi punctum maksimum adalah pada area punggung atas di bawah sub oksiput janin, sangat terpandu dengan ketepatan pemeriksaan
Leopold 2, yaitu penentuan letak punggu janin, di sebelah kanan atau kiri ibu
Keuntungan dan keterbatasan auskultasi DJJ adalah:
a. Keuntungan auskultasi DJJ
1. Digunakan secara luas dan mudah dipakai.
2. No invasif
3. Tidak mahal
4. Nyaman bagi ibu hamil
5. Meningkatkan kontak langsung (hands-on)
6. Memberikan kebebasan untuk pergerakan ibu
hamil
b. Keterbatasan dari auskultasi DJJ adalah sebagai berikut :
1. Posisi ibu hamil harus terlentang dapat menjadi predisposi sindrom
hipotensi karena posisi terlentang
2. Tidak memberikan pencatatan rekam yang permanen
3. Perhitungan DJJ intermitten
4. Tidak mampu mengkaji variabilitas DJJ atau perubahan
periodik
5. Hasil meragukan dapat terjadi selama periode yang tidak terpantau
6. Tidak memungkinkan deteksi dini pola yang meragukan.
• Sebelum melakukan praktikum pemeriksaan DJJ pada ibu
hamil Anda harus menyiapkan alat yang dibutuhkan :
• Ruang yang nyaman dan tertutup.
• Air mengalir, sabun, handuk untuk cuci tangan.
• Tempat tidur pasien dan selimut
ALAT DAN • Stetoskop laenec/monoscop
BAHAN :
• Doppler
• Timer/Jam
• Form/buku untuk pendokumentasian hasil pemeriksaan
ibu hamil: buku KIA, kartu ibu atau status ibu hamil.
P emeriksaan Genetalia
Pemeriksaan
dorsal recumbent.
o Apabila kepala mudah masuk tanpa halangan, maka hasil
test Osborn adalah negatif (-).
71
o Cara lain apabila kepala tidak bisa masuk dan
teraba tonjolan di atas simfisis, maka jari tengah
diletakkan tepat di atas simfisis.
72
I N T E R P R E TA S I 1 Interpretasi osborn negatif (-) artinya bagian kepala janin
sudah masuk panggul, berarti analisanya adalah tidak
DKP
4
PE M E R I K S A A N
PA N G G U L
4
Pemeriksaan Panggul Luar
Add Image Distantia spinarium
(±24cm-26 cm)