Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN KASUS

BAYI BERAT LAHIR AMAT SANGAT RENDAH


(BBLASR) dengan ibu preeklamsia berat
mata kuliah KEGAWATDARURATAN
MATERNAL DAN NEONATAL
DI RSUD ARIFIN AHMAD PEKANBARU
Anggota Kelompok
Karina Arsyika Thaharah 20101015
Lusiana 20101016
Juaina 20101017
Nini Afita Dewi 20101018
Nurhaliza 20101019
Husniatul Azizah 20101020
Defenisi
Pre eklampsia merupakan perkembangan dari hipertensi dan
proteinuria yang terjadi setelah 20 minggu kehamilan (Hutcheon,
Lisonkova, & Joseph, 2011). Penyebab pre eklampsia antara lain genetic
atau keturunan, paparan sperma, merokok selama hamil, riwayat
penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan sindrom anti-fosfolipid,
kehamilan tua, dan obesitas (Hutcheon et al., 2011).
Ibu hamil dengan pre eklampsia mengalami penurunan perfusi
yang menyebabkan aliran darah plasenta berkurang sehingga
pertumbuhan janin menurun dan berakibat pada peningkatan risiko
BBLR (Primayanti, Affarah, Harahap, Kartika, & Wilmayani, 2016).
Dalam hal ini kami mendapatkan kasus berupa Bayi berat lahir
amat sangat rendah (BBLASR) atau biasa disebut juga dengan berat
badan lahir ekstrim rendah (BBLER) adalah bayi baru lahir dengan berat
badan dibawah nornal (kurang dari 1000 gr) yaitu 500 gr.
Menurut Huda dan Hardhi, (2013), tanda dan gejala dari bayi
berat badan lahir amat sangat rendah adalah:
1) Sebelum Bayi Lahir
• Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, dan
Tanda & Gejala
partus prematurus.
• Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan.
• Pergerakan janin pertama terjadi lebih lambat, gerakan janin
lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut
• Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut
seharusnya. Sering dijumpai kehamilan dengan oligradramnion
gravidarum atau perdarahan anterpartum.
2) Setelah Bayi Lahir
• Bayi dengan retadasi pertumbuhan intra uterin
• Bayi premature yang lahir sebelum kehamilan 37 minggu
• Bayi small for date sama dengan bayi retardasi pertumbuhan intrauterine.
• Bayi premature kurang sempurna pertumbuhan alat-alat dalam tubuhnya.
lanjutan ...
Selain itu ada gambaran klinis BBLASR secara umum adalah:
1. Berat kurang dari 1000 gram.
2. Panjang kurang dari 45 cm.
3. Lingkar dada kurang dari 30 cm.
4. Lingkar kepala kurang dari 33 cm.
5. Umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
6. Kepala lebih besar.
7. Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, terutama di punggung.
Lemak kurang.
8. Otot hipotonik lemah.
9. Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea.
10. Eksremitas: paha abduksi, sendi lutut / kaki fleksi-lurus.
11. Kepala tidak mampu tegak
12. Pernapasan 40-50 kali / menit.
13. Nadi 100-140 kali/menit.
Pemeriksaan Penunjang
Menurut Pantiawati (2010) Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan
antara lain :
1) Pemeriksaan ballard skor merupakan penilaian yang menggambarkan reflek
dan maturitas fisik untuk menilai reflek pada bayi tersebut untuk mengetahui
apakah bayi itu prematuritas atau maturitas
2) Darah rutin, glokosa darah, kalau perlu dan tersedia fasilitas diperiksa kadar
elektrolit dan analisa gas darah.
3) Foto dada atau pun baby gram merupakan foto rontgen untuk melihat bayi
lahir tersebut diperlukan pada bayi lahir dengan umur kehamilan kurang bulan
dimulai pada umur 8 jam atau dapat / diperkirakan akan terjadi sindrom gawat
nafas.
4) Test Kocok (shake Test) Sebaiknya dilakukan pada bayi yang berusia < 1jam
dengan mengambil cairan amnion yang tertelan dilambung dan bayi belum
diberikan makanan.
5) Pemeriksaan diagnostik
TINJAUAN KASUS
Tanggal Ruangan : 03 januari 2023 pukul: 07.30 WIB
Ruangan: IPN (NICU)

IDENTITAS
Nama Bayi : By.Ny D
Umur Bayi: 1 Hari
Tgl/Jam Lahir: 02 Januari 2024
Jenis Kelamin: Laki-Laki

Nama Ibu: Ny. D


Umur: 35 Tahun
Agama: Islam
Pekerjaan: Karyawan honorer
RIWAYAT KEHAMILAN
Partus 6 Abortus 2 Hidup 3
HPHT : 27 – Mei - 2023
Usia kehamilan : 30-32 minggu
Tinggi badan : 165cm
Berat badan sebelum : 65 kg
Berat badan akhir : 77 kg
Merokok : Tidak
Alkohol : Tidak
Minum Jamu : Tidak
Obat : (-)
Penyakit yang diderita :
1.Diabetes : Tidak
2.Hipertensi : Ada 195/139 mmHg
ANC : Rumah Sakit
Diangnosa Kehamilan : Preeklamsia Berat
RIWAYAT KEHAMILAN SEBELUMNYA

 Kehamilan sebelumnya mengalami hipertensi


 Kehamilan pertama kehamilan 28 minggu premature dengan berat
1000 gram
 Kehamilan ke dua 12 minggu dilakukan kuretase
 Kehamilan ketiga melakukan program hamil lahir normal dan cukup
bulan dengan berat 2500
 Kehamilan ke empat 12 minggu dilakukan kuretase
 Kehamilan kelima persalinan secara SC usia kehamilan 37 minggu
terlilit tali pusat berat 2400 gram
Lanjutan…
SUBJEKTIF
Keluhan utama : Bayi lahir SC atas indikasi ibu preeklamsia berat dengan dengan BBL
500gram
Gestasi : 31-32 minggu

Keadaan bayi baru lahir:

OBJEKTIF
Keadaan umum Refleks
Pernafasan : 65xmenit Moro : ada
Suhu : 34,8C Rooting : ada
Denyut nadi: 146xmenit Stonick neck : ada
Gula darah : 48 mg Sucking : ada
Grasping : ada
Babinsky : ada
Antropometri
1.Berat badan lahir : 500 gram
2.Panjang badan : 31 cm
3.Lingkar kepala : 27,5 cm
4.Lingkar lengan atas : 4,5 cm
5.Lingkar dada : 17 cm
6.Lingkar perut : 14,5 cm
Eliminasi
7. Miksi : Belum
8. Mekoneum : Sudah
ASSESMENT

By. Ny D P4 A2 H3 usia 1 hari dengan BBLASR atas indikasi ibu


Preeklamsia
PLANNING

1. Melakukan pemantauan rutin terhadap tanda tanda vital bayi seperti suhu,
denyut jantung dan tingkat pernafasan
2. Memberikan perawatan kulit seperti membersihkan tubuh bayi, menjaga
kelembabpan kulit dan memastikan bayi tetap hangat
3. Menjaga kebersihan dan merawat tali pusat untuk mencegah infeksi
4. Memberikan cairan dan nutrisi
5. Melakukan tindakan resusitasi
6. Dan berkolaborasi dengan tenaga medis lainnya
7. Lakukan rujukan apabila terjadi kegawatdaruratan
Deskripsi
Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLASR) merujuk pada bayi yang lahir
dengan berat badan kurang dari 1.000 gram atau 1 kilogram. Kelahiran dengan
berat badan yang sangat rendah ini dapat diakibatkan oleh berbagai faktor,
termasuk kelahiran prematur, faktor genetik, atau masalah kesehatan ibu selama
kehamilan.Pada kasus yang kami temui, didapatkan salah satu penyebab dari
BBLASR pada bayi tersebut ialah ibu dengan riwayat preeklamsia berat.
Pre eklampsia merupakan perkembangan dari hipertensi dan proteinuria yang
terjadi setelah 20 minggu kehamilan. Pre eklampsia ditandai dengan tekanan
darah tinggi yakni tekanan darah yang diukur dengan tensimeter >140/90 mmHg
dan positif protein pada urine ibu hamil. Ibu hamil dengan pre eklampsia
mengalami penurunan perfusi yang menyebabkan aliran darah plasenta, yang
berperan penting dalam memberikan nutrisi dan oksigen ke janin, sehingga
pertumbuhan janin menurun dan berakibat pada peningkatan risiko BBLASR,
Gangguan aliran darah ini dapat menghambat pertumbuhan janin, menyebabkan
bayi memiliki berat lahir rendah atau bahkan amat sangat rendah.
Preeklamsia berat dapat memicu keputusan untuk melahirkan lebih awal
(prematur) untuk melindungi kesehatan ibu dan bayi. Kelahiran prematur itu
sendiri merupakan faktor risiko besar untuk bayi berat lahir amat sangat rendah
karena organ dan sistem tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang. Penyebab
pre eklampsia antara lain genetic atau keturunan, paparan sperma, merokok
selama hamil, riwayat penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan sindrom anti-
fosfolipid, kehamilan tua, dan obesitas. Ibu hamil dengan kenaikan berat badan
yang meningkat cepat perlu mewaspadai peningkatan tingkat stress oksidatif
yang dapat merangsang respon inflamasi sistemik dan mempercepat kerusakan
sel endotel pembuluh darah yang mengakibatkan pre eklampsia. (Ornaghi et
al., 2013).
Kasus BBLASR lebih banyak ditemui pada ibu yang mengalami pre
eklampsia berat. Pre eklampsia berat pun berhubungan dengan kejadian
BBLASR. Pada kasus yang kami dapatkan ibu hamil dengan kasus pre
eklampsia berat pada umur kehamilan 31-32 minggu yang juga memiliki
hubungan dengan kejadian BBLASR, karena pre eklampsia berat memiliki
dampak pada pertumbuhan janin dan menyebabkan kelahiran prematur.
Emosi (Feelings)
Kelahiran bayi dengan berat sangat rendah seringkali menimbulkan emosi yang
kompleks bagi orang tua dan tenaga medis. Orang tua mengalami kekhawatiran,
ketakutan, dan rasa tidak pasti terkait kondisi kesehatan bayi mereka. Para tenaga
medis dan profesional kesehatan juga mungkin merasakan emosi seperti
kepedulian dan tantangan dalam merawat bayi prematur yang membutuhkan
perhatian khusus.
Pada kasus yang kami temui, ibu merasa sedih terhadap kondisi anaknya, Ibu
merasa takut dan khawatir akan kesehatan dan kehidupan bayinya yang lahir
dengan berat yang sangat rendah. Saat setelah melihat kondisi bayinya ibu tampak
khawatir terhadap komplikasi dan tantangan yang dihadapi bayinya, tampak
kecemasan yang mendalam pada wajah ibu bayi.
Meskipun ada ketidakpastian, ibu bayi menyimpan optimisme dan
harapan terhadap kesembuhan dan perkembangan positif pada bayinya.
Dukungan dan informasi dari perawatan medis diruangan sedikit bisa
membantu ibu memperkuat optimismenya.
Bagi tenaga kesehatan yang dirasakan sangat prihatin terhadap
kondisi bayi yang beratnya sangat rendah, berusaha memberikan
dukungan kepada kedua orang tua bayi agar tetap semangat
menghadapi situasi seperti ini dan berusaha semampunya melakukan
perawatan yang intensif untuk keselamatan pada bayi tersebut.
Evaluasi (Evaluation)
Pada kasus yang kami temui, didapatkan ibu memiliki riwayat
preeklamsia berat, pada usia kehamilan 31-32 minggu ibu dilakukan
tindakan operasi caesar pada tanggal 02 januari 2024 untuk melahirkan
bayinya, setelah bayi lahir didapatkan berat badan bayi 500 gram, lahir
prematur, lalu bayi dimasukkan kedalam incubator dan dilakukan
perawatan diruangan nicu IPN. Kondisi bayi terlihat sesak nafas, merintih
dan retraksi, kulit kemerahan, susp snad, gawat nafas, hipotermi,
hipoglikemi, asedosis metabolik, bayi dirawat diincubator untuk menjaga
kehangatan pada bayi.
Analisis (Analysis)

Dari kasus yang kami temui didapatkan beberapa


faktor resiko terjadinya preeklamsia berat pada ibu
diantaranya yaitu usia ibu 36 tahun, Ibu mempunyai
riwayat preeklampsia pada kehamilan sebelumnya, TD
195/136 mmHg, ibu memiliki riwayat preeklampsia
dalam keluarganya, ibu memiliki Riwayat kehamilan
premature pada kehamilan sebelumnya, Ibu pernah
mengalami keguguran 2 kali, dan jarak kelahiran anak
yang cukup dekat.
Simpulan (Conclusion)

Dari kasus yang kami temui,dapat disimpulkan bahwa salah satu


penyebab dari BBLASR ialah terdapat riwayat preeklamsia pada ibu,
usia kehamilan 31-32 minggu, ibu juga memiliki Riwayat keluarga
yang hipertensi, pada Bayi BBLASR memiliki risiko kesehatan yang
tinggi dan memerlukan perawatan khusus. Penanganan yang cermat
dan kolaborasi dengan tim medis multidisiplin, termasuk
neonatologis, sangat diperlukan untuk meningkatkan kesempatan
bertahan hidup dan mengurangi risiko komplikasi pada bayi.
Tindakan Lanjut (Action Plan)
Tindak lanjut dalam perawatan bayi BBLASR mencakup perawatan jangka panjang,
pemantauan perkembangan, dan dukungan bagi keluarga. Pada kasus yang kami temui
tindak lanjut yang dilakukan ialah melakukan pemantauan rutin terhadap tanda-tanda
vital bayi, seperti suhu tubuh, denyut jantung, dan tingkat pernapasan, Memberikan
perawatan kulit, seperti membersihkan tubuh bayi, menjaga kelembaban kulit, dan
memastikan bayi tetap hangat, Memberikan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter,
seperti antibiotik atau obat penunjang pernapasan, sesuai dengan petunjuk dokter,
Menjaga kebersihan dan merawat tali pusat bayi untuk mencegah infeksi, Memberikan
cairan dan nutrisi yang diperlukan oleh bayi melalui metode yang sesuai melalui infus,
melakukan tindakan resusitasi, berkolaborasi dengan tim medis lainnya, termasuk dokter
anak (neonatologis), ahli bedah, dan profesional kesehatan lainnya untuk memberikan
perawatan yang lebih spesifik jika diperlukan, karena bidan memiliki batasan-batasan
yang bisa dilakukan untuk melakukan tindakan kegawatdaruratan.
- Terima Kasih -

Anda mungkin juga menyukai