Anda di halaman 1dari 6

Refleksi Kasus

Dikaji oleh : Asih Amelya


NIM : 20101010

ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny. W DENGAN EDUKASI TEKNIK


MENYUSUI

SUBJEKTIF
Keluhan Utama : ingin mengetahui teknik menyusui yang benar
Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari :
1. Pola Makan : Frekuensi makan 3x sehari
2. Pola Eliminasi : BAK 5-7x, sehari, BAB 1x atau 2x sehari
3. Pola Istirahat Atau Tidur : Apabila capek istirahat, 6-8 jam malam

Perawatan bayi apakah dibantu atau melakukan sendiri : dibantu suami


Pola Menyusui
Asi ekslusif/ tidak : Asi Eksklusif
Frekuensi menyusui : tiap 3 jam, dan 10 sampai 20 menit
untuk masing- masing payudara
OBJEKTIF
A. Keadaan Umum : Baik
B. Tanda-Tanda Vital
1. Tekanan darah : 128/69 mmHg
2. Suhu : 36,5ºC
3. Pernafasan : 20x/i
4. Denyut nadi : 80x/i
C. Mata
1. Kelopak mata : Normal
2. Konjungtiva : Merah muda
3. Sklera : Tidak ikterik
D. Mammae
1. Colostrum/Asi : Terdapat colostrum
2. Puting susu : Menonjol
3. Benjolan : Tidak ada
4. Rasa nyeri : Terasa nyeri sedikit
5. Kebersihan : Baik
E. Pemeriksaan Abdomen
1. Bekas luka operasi : Tidak ada
2. TFU : normal
3. Kontraksi : normal
4. Konsistensi : normal
ASSASMENT :
Ny. W P1A0 Post partum 5 minggu dengan ingin mengetahui Teknik menyusui
bayi yang benar

PLANN :
- Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
- Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya
- Ajarkan ibu cara menyusui dengan benar
- Ajarkan pada ibu tentang perawatan payudara
- Anjurkan ibu untuk ber-KB.
- Lakukan pendokumentasian

Lembar Implementasi

Tanggal/
Kegiatan
waktu
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
10
KU : baik
Januari
TD : 128/69 mmHg
2024
N : 80 x/m
10.12 WIB S : 36,5oC
RR : 20 x/m

Ev : Ibu mengetahui hasil pemeriksaan


2. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada
bayinya, memberitahu bahwa ASI ekslusif ini diberikan selama 6
bulan full ASI tanpa bercampur apapun yang diberikan kepada
bayi.
Ev : ibu bersedia memberikan ASI eksklusif pada bayinya
3. Mengajarkan ibu cara teknik menyusui dengan benar dengan cara
a. Sebelum menyusui, ibu harus cuci tangan terlebih dahulu.
b. Payudara dibersihkan dengan kapas basah supaya bersih
dari debu dan keringat.
c. ASI dikeluarkan sedikit untuk membasahi putting dan
areola.
d. Posisi ibu duduk bersandar, pada kursi yang rendah
sehingga punggung ibu bersandar di sandaran kursi
sehingga ibu bisa duduk nyaman dalam menyusui.
e. Bayi digendong dengan satu lengan, posisi kepala bayi
berada di lengkung siku ibu dan bokong bayi disangga
dengan telapak tangan ibu.
f. Posisi tangan bayi, satu dibelakang badan ibu dan satu di
depan.
g. Perut bayi dan perut ibu menempel, kepala bayi
menghadap ke payudara ibu.
h. Lengan dan telinga bayi harus lurus atau sejajar.
i. Ibu melihat bayi dengan tatapan penuh kasih sayang.
j. Ibu jari memegang payudara bagian atas, dan jari yang lain
memegang payudara bagian bawah. Sehingga membentuk
huruf “C”.
k. Sentuhkan putting susu ibu ke pipi bayi, ini adalah cara
merangsang bayi untuk membuka mulutnya.
l. Setelah mulut bayi terbuka, kepala bayi didekatkan ke
payudara ibu, kemudian putting dan areola dimasukkan ke
mulut bayi.
m. Ketika menyusui bayi, usahakan hampir semua bagian
areola masuk ke mulut bayi.
n. Menyusui dengan bergantian, payudara satu dengan
payudara satunya lagi.
o. Selesai bayi menyusu, hisapan bayi dilepas dengan cara
menekan dagu bayi ke bawah.
p. Agar bayi bisa bersendawa dapat dilakukan dengan cara,
bayi digendong tegak dan bersandar pada bahu ibu, atau
ditengkurapkan di pangkuan ibu sambil ditepuk pelan-
pelan punggungnya

Ev : Ibu mempraktekkan dan memahami penjelasan atau


langkah-langkah yang sudah diajarkan
4. Mengajarkan pada ibu tentang perawatan payudara yaitu:
a) Melicinkan tangan dengan minyak/baby oil secukupnya
b) Tempatkan kedua tangan diantara payudara ibu kemudian
diurut kearah atas, terus kesamping, kebawah melintang
sehinggga menyangga payudara, lakukan 20- 30 kali.
c) Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri kemudian 3
jari tangan kanan membuat gerakan memutar sambil
menekan mulai dari pangkal payudara berakhir pada puting
susu. Lakukan tahapan yang sama pada payudara kanan
lakukan 2 kali gerakan pada setiap payudara.
d) Menyokong payudara kiri dengan tangan kiri, telapak
tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan sisi
kelingking mengurut payudara kearah puting susu, gerakan
diulang sebanyak 20-30 kali. Untuk setiap payudara.
e) Telapak tangan kiri menyokong payudara, tangan
dikepalkan kemudian buku-buku jari tangan mengurut
payudara mulai dari pangkal kearah puting susu, gerakan
ini diulang sebanyak 20-3- kali untuk setiap payudara.
f) Setelah pengurutan, kompres kedua payudara dengan air
hangat selama 2 menit kemudian kompres kembali
menggunakan air dingin selama 1 menit
g) Keringkan payudara dengan handuk kering dan pakaikan
bra
Ev: ibu mengerti dan bersedia melakukan perawatan payudara
5. Menganjurkan ibu untuk berKB

Ev: ibu bersedia memakai alat kontrasepsi setelah masa nifas


selesai
6. Melakukan pendokumentasian

Ev: telah dilakukan pendokumentasian


REFLEKSI KASUS
1. Deskripsi (Description)
Ny. W usia 27 tahun datang ke RSUD Arifin Achmad dengan membawa
bayinya dengan keluhan ingin mengetahui teknik menyusui yang benar. Pasien
mengatakan bahwa tidak tahu Teknik menyusui yang benar dan terdengar
bunyi mengecap ketika bayi menyusu, setelah melakukan pemeriksaan fisik
terfokus pada ibu nifas dimulai dari TTV sampai pemeriksaan fisik,
selanjutnya memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien, mengajarkan ibu
Teknik menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara beserta cara
massase payudara untuk melancarkan ASI pada ibu, dan memberikan
konseling tentang penggunaan KB.

2. Emosi (Feeling)
Ketika pasien datang dengan keluhan ingin mengetahui Teknik menyusui
yang benar dan terdengar suara mengecap ketika bayi menyusu ia merasa
seperti cemas dan khawatir, oleh karena itu diberikan PENDKES kepada ibu
nifas, mengajarkan Teknik menyusui yang benar, mengajarkan massase
payudara dan memberitahu edukasi tentang pemberian ASI Ekslusif kepada
pasien. Lalu mulai mengerti dan mencoba untuk tidak merasa cemas dan
khawatir

3. Evaluasi (Evaluation)
Berdasarkan kasus diatas, mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik,
memberikan konseling, mengajarkan Teknik menyusui yang benar, edukasi,
serta informasi kepada ibu nifas terkait keluhan yang dialami. Pengalaman ini
merupakan pengalaman yang baik bagi mahasiswa.

4. Analisis (Analysis)
Setelah melakukan observasi secara langsung, dapat dianalisakan bahwa antara
teori dan praktek bisa dibilang hampir sama, mulai dari melakukan
pengkajian data, pemeriksaan umum dan dalam memberikan konseling atau
dukungan mental dan psikologis juga sudah sesuai dengan teori. Namun, saat
praktek kadang terdapat beberapa tahapan yang tidak serinci pada saat
pembelajaran, seperti pemeriksaan fisik pada genetalia dan ekstrimitas tidak
dilakukan.

5. Simpulan
Berdasarkan kasus di atas, dapat disimpulkan bahwa tindakan yang dilakukan
sesuai dengan apa yang telah dipaparkan oleh teori, seperti melakukan
anamnesa dan keluhan, pemeriksaan fisik terfokus ibu nifas, melakukan
konseling ibu nifas, memberitahu hasil pemeriksaan kepada pasien,
mengajarkan Teknik menyusui yang benar, melakukan perawatan payudara
beserta cara massase payudara untuk melancarkan ASI pada ibu, dan
memberikankonseling tentang penggunaan KB.

6. Tindak Lanjut ( Action Plan)


Berdasarkan kasus diatas, apabila saya menemui kasus yang serupa
dikemudian hari, langkah yang akan saya ambil yaitu:

1. Melakukan pemeriksaan Awal (Anamnesis) untuk mengetahui keluhan

2. Melakukan pemeriksaan fisik terfokus ibu nifas dan memberikan edukasi


Teknik menyusuiyang benar

3. Memberikan konseling, motivasi, edukasi, dan solusi

4. Melakukan pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai