Anda di halaman 1dari 28

KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

Keterampilan teknik menyusui adalah suatu keterampilan yang diterapkan agar


seseorang dapat menjadi konselor dan motivator kepada seorang ibu sehingga ibu tersebut
mau dan dapat menyusui anaknya dengan benar.
Semua perempuan berpotensi untuk menyusui anaknya. Sayangnya, tidak semua
perempuan bisa memahami dan menghayati kodratnya. Hal ini bisa karena pengetahuan
yang kurang atau persepsi yang keliru tentang payudara dan menyusui, kurangnya
pemahaman tentang peran dan fungsi ibu serta pemanfaatan ASI. Ibu lebih suka
menukarnya dengan susu formula, padahal manfaat ASI sampai sekarang belum ada
tandingannya.
ASI mempunyai banyak manfaat untuk bayi, ibu, keluarga dan negara. Manfaat ASI
untuk bayi adalah sebagai sumber zat gizi (makanan) yang lengkap dan sesuai untuk bayi,
mengandung zat protektif, mempunyai efek psikologis, menunjang pertumbuhan yang baik
dan mngurangi kejadian karies dentis dan maloklusi. Bagi ibu pemberian ASI dapat
mencegah terjadinya perdarahan pasca salin menurunkan kejadian karsinoma mammae,
dapat menjarangkan kehamilan, menimbulkan rasa bangga dan rasa dibutuhkan oleh orang
lain. Bagi keluarga ASI bermanfaat dari aspekekonomi, psikologi dan kemudahann/praktis.
Sedangkan bagi negara dengan pemberian ASI angka kesakitan dan kematian bayi dapat
menurun, mengurangi subsidi rumah sakit, dan meningkatkan kualitas generasi penerus.
Pemberian ASI bukanlah sekedar memberi makanan kepada bayi (hak asuh), tetapi
di saat yang sama seorang ibu juga memberikan kasih sayang, rasa nyaman dan aman (hak
asih) serta celoteh dan senandung yang dapat merangsang memori dan keterampilan seorang
anak (hak asah).
ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja sejak lahir sampai sekitar 6 bulan. Selama
itu bayi diharapkan tidak mendapat tambahan cairan apapun (susu formula, madu, teh, air
jeruk, air putih) dan makanan tambahan apapun (pisang, biskuit, bubur susu). Di
atas usia enam bulan, bayi memerlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat
dilanjutkan sampai ia berumur dua tahun.
Kunci keberhasilan pemberian ASI adalah menempatkan bayi pada posisi dan
perlekatan yang benar. Posisi dan perlekatan yang benar ini memungkinkan bayi mengisap
pada areola (bukan pada puting) sehingga ASI akan mudah keluar dari tempat
diproduksinya ASI dan puting tidak terjepit diantara bibir sehingga puting tidak lecet.
Setelah bayi selesai menyusu bayi perlu disendawakan dengan tujuan untuk membantu ASI
yang masih ada di saluran cerna bagian atas masuk ke dalam lambung sehingga dapat
mengeluarkan udara dari lambung agar bayi tidak muntah setelah menyusu. Semua hal ini
akan dilatih pada keterampilan teknik menyusui.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan Umum :
Mahasiswa mampu melakukan prosedur klinik teknik menyusui yang benar sehingga
dapat memberikan bimbingan kepada ibu setelah persalinan.
Tujuan Khusus :
Setelah kegiatan ini mahasiswa mampu :
1. Melakukan komunikasi dengan ibu dan anggota keluarganya
2. Melakukan persiapan ibu dengan benar
3. Memberikan penjelasan kepada ibu tentang manfaat menyusui dengan teknik yang
benar.
4. Menempatkan ibu dalam posisi yang benar.
5. Menempatkan bayi dalam posisi yang benar.
6. Menempatkan bayi dalam perlekatan yang benar dengan payudara ibu.
7. Menjelaskan kepada ibu cara melepaskan isapan bayi yang benar
8. Menjelaskan kepada ibu cara menyendawakan bayi

Media dan alat bantu pembelajaran:


1. Boneka bayi
2. Alat peraga (payudara)
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

Kegiatan Waktu Deskripsi


1. Pengantar 2 menit Pengantar
2.Bermain peran 23 menit 1. Mengatur mahasiswa
tanya jawab 2.Dua orang Instruktur memberikan contoh
bagaimana cara mengajarkan teknik menyusui
yang benar. Seorang instruktur sebagai dokter dan
seorang lagi sebagai ibu bayi. Mahasiswa
menyimak dan mengamati.
3. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa
untuk bertanya.
3. Praktek bermain 90 menit 1. Mahasiswa dikelompokkan secara berpasangan.
peran dan umpan balik 2. Setiap pasangan berperan sebagai dokter dan ibu
bayi.
3.Mahasiswa yang berperan sebagai dokter
menjelaskan dan mengajarkan teknik menyusui
yang benar.
4.Instruktur mengawasi dan memberikan
pengarahan/umpan balik terhadap jalannya
kegiatan
4.Curah penda- 15 menit Apakah mudah dimengerti? Apa yang sulit?
pat/diskusi Menanyakan bagaimana perasaan mahasiswa yang
berperan sebagai ibu .
Total waktu 150 menit
PENUNTUN BELAJAR KETERAMPILAN TEKNIK MENYUSUI

No. LANGKAH/KEGIATAN KET


A.Medical Consent
1. Sapalah ibu dan keluarganya dengan ramah, perkenalkan diri anda serta
tanyakan keadaannya
2 Berikan dorongan kepada ibu dengan meyakinkan bahwa setiap ibu mampu
menyusui bayinya. Bantu ibu mengatasi keraguannya karena pernah
bermasalah ketika menyusui pada pengalaman sebelumnya.
3 Berikan konseling dan motivasi pada ibu tentang manfaat ASI (manfaat
bagi bayi, ibu, keluarga, negara)
4 Berikan konseling dan motivasi pada suami atau anggota keluarga lain
tentang keuntungan ASI dan menjelaskan peran mereka dalam memberi
dukungan terhadap ibu menyusui
5 Berikan kesempatan ibu untuk bertanya setiap ia membutuhkannya
6. Meminta persetujuan ibu untuk diajarkan tentang teknik menyusui
B. Persiapan Ibu
7. Meminta ibu mencuci tangan dengan sabun dan air
8. Tempatkan ibu pada posisi yang nyaman: duduk bersandar, tidur miring,
atau berdiri. Bila duduk, jangan sampai kaki menggantung.

Gambar 1. Berbagai Posisi menyusui


9. Minta ibu untuk mengeluarkan sedikit ASI dengan cara meletakkan ibu jari
dan jari telunjuk sejajar di tepi areola, kemudian tekan ke arah dinding dada
lalu dipencet sehingga ASI mengalir keluar. Minta ibu untuk mengoleskan
ASI tersebut pada puting susu dan areola sekitarnya. Menjelaskan ke ibu
bahwa hal ini bermanfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban
puting susu.
C. Posisi Bayi
10. Minta ibu untuk menempatkan kepala bayi pada lengkung siku ibu, kepala
bayi tidak boleh tertengadah, sokong badan bayi dengan lengan dan bokong
bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Minta ibu untuk memegang bayi
dengan satu lengan saja.
11. Minta ibu untuk menempatkan satu lengan bayi di bawah ketiak ibu dan
satu di depan
12. Minta ibu untuk meletakkan bayi menghadap perut/payudara ibu, perut bayi
menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara sehingga telinga
dan lengan bayi berada pada satu garis lurus.
13. Minta ibu untuk menatap bayinya dengan kasih sayang
D. Perlekatan bayi
14. Minta ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari di atas dan jari yang
lain menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau areolanya saja.

Gambar 2. Posisi bayi dan memegang payudara yang benar

15. Minta ibu untuk memberi rangsangan kepada bayi agar membuka mulut
(rooting reflex) dengan cara :
- menyentuh pipi dengan puting susu, atau
- menyentuh sisi mulut bayi
16. Setelah bayi membuka mulut, minta ibu untuk dengan cepat mendekatkan
kepala bayi ke payudara ibu dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut
bayi:
- Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi
- Setelah bayi mulai mengisap, payudara tak perlu dipegang atau
ditopang lagi
17. Perhatikan tanda-tanda perlekatan bayi yang baik:
- dagu bayi menempel di payudara (C = chin)
- sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, terutama areola
bagian bawah (A= areola)
- bibir bayi terlipat keluar (bibir atas terlipat ke atas dan bibir bawah
terlipat ke bawah) sehingga tidak mencucu (L= lips)
- mulut terbuka lebar (M = Mouth)
Chin
C
Areola
A

L Lips

M Mouth

X
Gambar.3. Perlekatan

18. Menjelaskan kepada ibu mengapa perlekatan bayi harus benar.


E. Melepas isapan
19. Minta ibu untuk ganti menyusui pada payudara yang lain apabila pada satu
payudara sudah terasa kosong. Minta ibu melepas isapan dengan cara:
- jari kelingking dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut,
atau
- dagu bayi ditekan ke bawah
20. Minta ibu agar menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang belum
terkosongkan (yang diisap terakhir)
21. Setelah selesai menyusui, minta ibu untuk mengeluarkan ASI sedikit
kemudian oleskan pada puting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering
dengan sendirinya.
F. Menyendawakan bayi
22. Minta ibu untuk menyendawakan bayi dengan cara:
- bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggungnya ditepuk perlahan-lahan, atau
- Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk
perlahan-lahan
Jelaskan pada ibu tujuan menyendawakan bayi.

Gambar.4. Menyendawakan bayi


DAFTAR TILIK KETERAMPILAN TEKNIK
MENYUSUI

Petunjuk : Berilah tanda (√) pada kotak yang sesuai.


Nilai : 0 bila tidak dilakukan, 1 bila dilakukan tapi tidak benar, 2 bila dilakukan
dengan benar.

Nilai
No. Aspek yang dinilai
0 1 2
A. Medical Concent
1 Menyapa ibu dan keluarga dengan ramah.
Memberi informasi dan motivasi tentang manfaat ASI dan meyusui dengan
2
teknik menyusui (bagi bayi, ibu, keluarga, dan negara.
3 Meminta persetujuan ibu untuk dibimbing tentang teknik menyusui.
B. Persiapan Ibu
4 Meminta ibu untuk cuci tangan.
Meminta ibu untuk mengambil posisi yang nyaman = duduk atau
5
berbaring.
Meminta ibu untuk memerah sedikit ASI dan mengoleskan ke payudara
6
serta memberi penjelasan tentang manfaatnya.
C. Pelaksanaan teknik menyusui
Menjelaskan/memberi contoh dan mengarahkan ibu cara menempatkan bayi
7
dalam posisi yang benar.
Menjelaskan perlekatan bayi yang benar.
C : chin
8 A : areola
L : lips M
: mouth
Menjelaskan (dengan menggunakan alat peraga payudara) mengapa
9
perlekatan bayi harus benar.
Menjelaskan kapan sebaiknya ibu memindahakan bayinya untuk menyusu
10
di payudara yang lain (dan menjelaskan alasannya).
11 Menjelaskan dan memberi contoh cara melepas isapan bayi.
Menjelaskan apa yang sebaiknya dilakukan pada payudara setelah
12
menyusui (mengoles areola dan putting dengan ASI).
13 Menjelaskan dan memberi contoh cara menyendawakan bayi.
14 Menjelaskan pada ibu manfaat menyendawakan bayi setelah menyusui.

GLOBAL PERFORMANCE: Menurut Anda, secara keseluruhan, bagaimana


penampilan kendidat ini :
1 = Sangat Kurang
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Memuaskan
AP (ACUAN PRAKTIK )

A. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator


1. Standar Kompetensi/Tujuan pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, mahasiswa diharapkan mampu melakukan breascare pada
ibu nifas
2. Kompetensi Dasar
Mahasiswa dapat memberikan demonstrasi dan mempraktekkan breascare pada ibu nifas
3. Indikator
Setelah melakukan pembelajaran tentang breascare pada ibu nifas, mahasiswa dapat:
a. Menjelaskan pengertian breascare
b. Melakukan breascare pada ibu nifas
c. Menginterprestasikan data hasil pemeriksaan pada ibu nifas

B. Materi
Breast care pada ibu nifas merupakan perawatan payudara yang dilakukan pada ibu pasca
melahirkan/nifas untuk melancarkan sirkulasi darah dan mencegah tersumbatnya saluran susu
sehingga memperlancar pengeluaran ASI. Pelaksanaan perawatan payudara dimulai sedini
mungkin, yaitu 1-2 hari setelah bayi dilahirkan dan dilakukan 2 kali sehari.

Tujuan breascare:

Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi


o Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
o Untuk menonjolkan puting susu
o Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
o Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
o Untuk memperbanyak produksi ASI
o Untuk mengetahui adanya kelainan

Cara Perawatan Payudara


Ø Persiapan alat untuk perawatan payudara
· Handuk 2 buah
· Washlap 2 buah
· Waskom berisi air dingin 1 buah
· Waskom berisi air hangat 1 buah
· Minyak kelapa/baby oil
· Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
· Baki, alas dan penutup
Ø Pelaksanaan
· Infome consent
· Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan
· Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
· Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
· Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
· Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
· Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan pada areola mamae
selama 5 menit kemudian bersihkan dengan diputar.
Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan pengurutan
a. Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara, gerakan tangan ke
arah atas pusat ke samping, ke bawah kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan,
lakukan 20-30 kali.
b. Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain mengurut payudara
dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada
kedua payudara secara bergantian.
c. Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagian bawah, tangan yang lain mengurut dengan
bahu, jari tangan mengepal, lakukan pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali
dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.
Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara bergantian diakhiri
dengan air hangat selama 5 menit
· Bersihkan payudara terutama bekas minyak
· Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui) dan yang menyangga
buah dada atau langsung susui bayi.
Akibat Jika Tidak Dilakukan Perawatan Payudara
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan payudara sedini
mungkin. Dampak tersebut meliputi :
· Puting susu kedalam
· Anak susah menyusui
· ASI lama keluar
· Produksi ASI terbatas
· Pembengkakan pada payudara
· Payudara meradang
· Payudara kotor
· Ibu belum siap menyusui
· Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet
E. Penatalaksanaan
Ø Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua sisi puting dan
setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan pada puting menggunakan ibu jari dan
telunjuk lalu lanjutkan dengan gerakan memutar puting ke satu arah. Ulangi sampai beberapa kali
dan dilakukan secara rutin.
Ø Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera menyusui sejak bayi
baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini, Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi
pada saat menyusu ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang akan
membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus menghisap maka akan keluar ASI. Jangan
berpikir sebaliknya yakni menunggu ASI keluar baru menyusui.
Ø Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa mengistirahatkan 24 jam pada
payudara yang lece dan memerah ASI secara manual dan di tampung pada botol steril lalu di
suapkan menggunakan sendok kecil . Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet. Bila ada
madu, cukup di olesi madu pada puting yang lecet.
Ø Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi Menetes Pelan Dan Badan
Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan keras, juga sedikit nyeri.
Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti
pembesaran kelenjar di ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas wajar.
Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa menyusui untuk meningkatkan
produksi ASI, maka tubuh memerlukan cairan lebih banyak. Inilah pentingnya minum air putih 8
sampai dengan 10 gelas sehari.
F. Perawatan Ibu Nifas Dengan Payudara Bengkak Karena Bayi Meninggal
Perawatan payudara adalah suatu cara yang dilakukan untuk perawaatan payudara agar air
susu keluar dengan lancar.
Adapun penyebab payudara bengkak antara lain yaitu karena adanyan proses menyusui yang
tidak kontinyu, sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini dapat terjadi pada hari ke
tiga setelah melahirkan. Penggunaan Bra ( BH ) yang ketat serta keadaan puting susu yang tidak
bersih dapat menyebabkan sumbatan pada duktus.
Penyempitan duktuli laktiferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna
atau karena kelainan pada puting susu, keluhan ibu adalah payudara bengkak, keras, panas, nyeri .
ASI di dalam saluran payudara tidak keluarkan.
Perlu dibedakan antara payudara bengkak dengan payudara penuh. Pada payudara bengkak:
payudara odem, sakit, puting susu kencang, kulit mengkilat walau tidak merah, dan ASI tidak keluar
kemudian badan menjadi demam setelah 24 jam. Sedangkan pada payudara penuh : payudara terasa
berat, panas dan keras. Bila ASI dikeluarkan tidak ada demam.
Ada 3 cara untuk penatalaksanaan pada payudara bengkak karena bayi meninggal :
a. Pengosongan isi payudara dengan tangan ( memerah ).
b. Pengosongan dengan pompa payudara.
c. Pembalutan mamae dan pemberian obat estrogen untuk supresi seperti tablet lynoral dan
parlodel. ( Marilyn E.Doenges. 2000. Hal 10)

C. Metode dan Media


Metode : Ceramah, Demonstrasi, tanya jawab
Media : phantom payudara, daftar tilik
D. Langkah Pembelajaran
NO Tahap Kegiatan Kegiatan Pembelajaran Kegiatan mahasiswa
1 Pembukaan 1. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
Menjawab salam
(10 menit) 2. Mengisi absensi Memperhatikan
3. Melakukan apersepsi berkaitan dengan
Memperhatikan
materi yang akan disampaikan.
4. Menginformasikan pokok materi yangMemperhatikan
akan dibahas.
5. Menjelaskan tujuan pembelajaran Memperhatikan

2 Isi (70 menit) 1. Menjelaskan kepada mahasiswa Memperhatikan


mengenai pengertian dan tujuan tindakan
perawatan payudara (breascare) pada ibu
nifas
2. Menjelaskan langkah – langkah breascare Memperhatikan
pada ibu nifas

3. Menjelaskan persiapan alat dan prosedur Memperhatikan


pelaksanaan
4. Meminta bantuan mahasiswa untuk Memperhatikan
menjadi probandus dan mempraktikkan
prosedur tindakan breascare pada ibu
nifas
5. Memberikan kesempatan mahasiswa Mendemostrasikan
untuk mempraktikkan prosedur tindakan
breascare pada ibu nifas
6. Memberikan kesempatan mahasiswa Memberikan pertayaan
untuk bertanya
7. Menjawab pertanyaan yang diajukan Memperhatikan
mahasiswa
3 Penutup (20 1. Mengevaluasi materi dengan cara Menjawab
memberikan pertanyaan kepada
menit)
mahasiswa.
2. Memberikan motivasi dan informasi
Memperhatikan
materi yang akan datang.
3. Memberi salam penutup Menjawab salam

E. Evaluasi
1. Struktural : Pelaksanaan diharapkan sesuai
2. Proses : Melalui prosedur tahapan pada perawatan payudara
3. Hasil : Diharapkan sesuai dengan tujuan
B. PROSEDUR PELAKSANAAN

NO Daftar klinis Ilustrasi gambar

Persiapkan alat :
1. H - handuk 2 buah
b. - Washlap 2 buah
c. - Waskom berisi air dingin 1 buah
d. - Waskom berisi air hangat 1 buah
e. - Minyak kelapa/baby oil
f. -Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa
secukupnya
g. -Baki, alas dan penutup

Key Point :
Alat, bahan dan perlengkapan disusun secara
ergonomis

2. Lakukan Informed Consent pada ibu

Key Point :
Jelaskan prosedur pemeriksaan pada ibu dan
yakinkan ibu setuju dengan tindakan yang akan
dilakukan

3. Cuci tangan sebelum tindakan dan keringkan


Key point :
Cuci tangan dengan 7 langkah, dilakukan memakai
sabun, dibawah air yang mengalir, den keringkan
dengan handuk bersih

Pa pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu


4.
dipundak
DAFTAR TILIK
BREAST CARE

Penilaian setiap kinerja yang diamati menggunakan skala sebagai berikut :


0 Gagal : Bila langkah klinik tidak dilakukan.
Langkah klinik dilakukan tetapi tidak mampu mendemonstrasikan
1 Kurang : sesuai prosedur.
Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang terampil atau
kurang cekatan dalam mendemonstrasikan dan waktu yang
2 Cukup : diperlukan relatif lebih lama menyelesaikan suatu tugas.
Langkah klinik dilakukan dengan bantuan, kurang percaya diri,
kadang-kadang tampak cemas dan memerlukan waktu yang dapat
3 Baik : dipertanggung jawabkan
Sangat baik Langkah klinik dilakukan dengan benar dan tepat sesuai dengan
4 /Mahir : tekhnik prosedur dalam lingkup kebidanan dan waktu efisien.

PENUNTUN BELAJAR
KASUS
NO LANGKAH / TUGAS 1 2 3 4 5
PERSIAPAN
Mempersiapkan alat dan bahan.
Alat dan perlengkapan :
· Baki beralas semua alat-alat perawatan payudara
· Handuk 2 buah
· Bengkok 1 buah
· Peniti 2 buah
· Baskom berisi air hangat 1 buah
· Baskom berisi air dingin 1 buah
· Waslap 2 buah
Bahan :
· Phantom / Model Payudara
· Minyak Steril / Baby oil dalam tempatnya
1.· Potongan kapas berbentuk bulat
Menyapa ibu dan memberitahu ibu tentang tindakan yang
2. akan dilakukan.
PELAKSANAAN
3. Mencuci tangan sebelum tindakan dan keringkan.
Menyiapkan posisi ibu, baju bagian atas dibuka dan
meletakkan handuk di bahu serta pangkuan ibu dan
mempertemukan ujung keduanya dengan mengaitkan
4. menggunakan peniti.

5. Mengambil kapas lalu basahi dengan minyak


6. Memasang kedua kapas yang telah dibasahi minyak
dibagian aerola dan puting payudara selama 2-5menit
Membersihkan kotoran yang ada diseluruh permukaan
payudara dengan menggunakan kapas yang telah dilumuri
6. baby oil
Melakukan teknik hoffman ( jika terdapat puting susu yang
7. datar/tenggelam)
Menempatkan kedua telapak tangan diantara kedua
payudara, kemudian urut ke atas terus ke samping, lalu
kebawah dan melintang sehingga tangan menyangga
8. payudara, kemudian lepaskan tangan dari payudara.
Menopang payudara kiri dengan menggunakan telapak
tangan kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan,
kemudian sisi kelingking tangan kanan mengurut payudara
kiri dari pangkal ke arah puting, demikian pula pada
9. payudara kanan.
Memposisikan telapak tangan menopang payudara seperti
pada cara no.9 kemudian jari-jari tangan dikepalkan,
kemuidan buku-buku jari tangan mengurut payudara dari
10. pangkal ke arah puting.
Mengompres payudara dengan waslap menggunakan air
11. hangat dan air dingin secara bergantian.
Membantu ibu untuk memakai kembali pakaiannya dan
menganjurkan ibu untuk memakai BH yang menyokong
12. payudara.
Membereskan alat-alat dan mencuci alat-alat yang telah
13. dipakai
Mencuci tangan setelah melakukan tindakan dan
14 keringkan.
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
45
TANGGAL

PARAF PEMBIMBING
PENUNTUN BELAJAR
SENAM NIFAS

1. Perlu perbaikan : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
2. Mampu : Langkah benar dan berurutan, tetapi kurang tepat atau pelatih perlu
membantu / mengingatkan hal-hal kecil yang tidak terlalu berarti.
3. Mahir : Langkah dikerjakan dengan benar, tepat tanpa ragu – ragu atau
tanpa perlu bantuan dan sesuai dengan urutan.
T/S : Tindakan / langkah-langkah yang dilakukan tidak sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi.

SENAM
NIFAS
KASUS
NO LANGKAH KERJA
1 2 3 4 5
1 Siapkan alat dan perlengkapan yang akan digunakan
2 Lakukan pemanasan terlebih dahulu, dengan gerakan sederhana
sambil tidur terlentang miring ke kiri kemudian ke kanan
3 LATIHAN TAHAP PERTAMA (24 JAM SETELAH PERSALINAN)
 Latihan Kegel (latihan perineal)
Lakukan gerakan seperti menahan buang air kecil tahan 8-10
detik. Latihan ini dapat dilakukan dimana saja, lakukan saat
berbaring setelah melahirkan
 Latihan pernapasan diafragma
Ambil posisi berbaring terlentang lutut ditekuk kemudian
ambil napas sambil mengencangkan otot-otot perut dan
hembuskan lewat mulut secara perlahan
4 LATIHAN TAHAP KEDUA (TIGA HARI SETELAH PERSALINAN)
 Latihan mengangkat pinggul
Ambil posisi berbaring terlentang lutut ditekuk dan hirup napas
sementara, anda menekan pinggul ke lantai, selanjutnya
hembuskan napas dan lemaskan. Sebagai permulaan ulangi 3
sampai 4 kali, latihan dapat ditambah hingga 12 lalu 24
 Latihan mengangkat kepala
Tarik nafas dalam-dalam, angkat kepala sedikit sambil
menghembuskan napas, kemudian turunkan kepala perlahan
sambik menarik napas
 Latihan meluncurkan kaki
Secara berlahan julurkan kedua tungkai kaki hingga rata dengan
lantai, kemudian geserkan telapak kaki kanan dengan tetap
menjejak lantai ke belakang ke arah bokong, pertahankan pinggul
tetap menkan lantai geserkan tungkai kaki kembali lurus, ulangi
untuk kaki kiri.
Mulailah dengan 3-4 kali geseran setiap kaki, lalu secara bertahap
sampai 12x atau lebih dengan nyaman
5 LATIHAN TAHAP KETIGA
 Latihan mengencangkan otot perut
Ambil posisi dasar, letakkan tangan diperut kemudian
kencangkan otot perut dan kendurkan lagi
 Latihan merapatkan otot perut
Tahan otot perut dengan tangan, angkat kepala dan pundak dari
bantal seolah anda hendak duduk
 Latihan mengencangkan alas panggul
Tekan pinggang kebawah kemudian tarik otot perut kedalam
dan kencangkan seolah-olah menahan kencing
 Latihan merampingkan pinggang
Letakkan kedua tangan dipinggang dan tekan keras-keras seolah
sedang mengencangkan ikat pinggang kemudian kendurkan
 Berlutut
1. Sikap merangkak, bertumpu pada lutut dan telapak tangan.
Gerakkan pinggang ke atas, ke bawah, sambil kencangkan
otot perut
2. Gerakkan pinggul dan kepala ke kiri dan ke kanan bergantian
 Latihan meregangkan badan
1. Berbaring terlentang
Kencangkan otot perut, gerakkan lengan disamping badan
seolah hendak menjangkau mata kaki secara bergantian,
luruskan kembali
2. Berbaring miring
Kencangkan otot perut, gerakkan lengan lurus ke atas
kepala dan kaki lurus ke bawah sehingga badan membentuk
garis lurus
 Duduk
Letakkan tangan di atas kepala, otot perut dikencangkan ke
dalam dan gerakkan tubuh ke depan untuk memegang jari-jari
kaki
 Berdiri
Berdiri tegak kemudian perut di kencangkan ke dalam
 Berbaring telungkup
Berbaring dengan bantal di bawah kepala dan sebuah lagi di
bawah perut kemudian kencangkan otot perut
6 Latihan tahap lanjutan
 Pemanasan
1. Berdiri tegak 8 kali
2. Gerallan kepala ke kiri dan ke kanan 8 kali
3. Gerakkan kepala ke bawah 8 kali
4. Mengangkat kepala 8 kali
5. Buka kedua kaki, tangan direntang, tekuklah lutut
sambil mengangkat tumit, kembali ke posisi semula 8 kali
6. Berdiri tegak, perut dikencangkan, tangan direntangkan,
ayunkan badan ke kanan – ke kiri 8 kali
7. Kaki terbuka, gerakan tangan mendorong ke kanan – ke kiri
8 kali
 Peregangan
1. Kaki dibuka arahkan pandangan ke bawah, tekuk kaki kiri
sampai tangan menyentuh lantai (kiri – kanan) 8 kali
2. Mengencangkan otot panggul
Jongkok telapak tangan menyentuh lantai, tahan beberapa
detik lalu angkat panggul perlahan-lahan sampai
mengangkat kedua tangan sampai mengangkat kedua
tangan ke atas sampai posisi berdiri
3. Mengencangkan otot paha
Posisi merangkak, dorong salah satu kaki ke belakang
tanpa menyentuh lantai (kiri – kanan)
4. Posisi tetap merangkak dorong salah satu kaki ke samping
(kiri-kanan)
Inti
1. Memutar lengan
Posisi duduk bersila, memutar lengan, rentangkan tangan, lalu
putar pergelangan tangan, lengan dan bahu, sebanyak 8 kali
2. Memutar pinggang
Duduk dalam keadaan posisi kaki terbuka kemudian ayunkan
badan ke samping kanan dan kiri, sebanyak 8 kali
3. Lanjutkan gerakan dengan posisi kaki yang sama sambil

merentangkan tangan lalu serongkan badan ke kanan dan ke


kiri, sebanyak 8 kali
4. Mengencangkan paha dan betis
Tidur miring ke kanan angkat kaki atas, kemudian turunkan
perlahan (kiri-kanan), sebanyak 8 kali
5. Ayunkan kaki depan bersama dengan tangan ke arah yang

berlawanan (kiri-kanan), sebanyak 8 kali


6. Tidur terlentang angkat salah satu kaki dan naikkan (naik-
turun) (kiri-kanan), sebanyak 8 kali
7. Mengecilkan perut
Angkat salah satu kaki bersama dengan angkat kepala dan bahu
sementara tangan meraih kaki yang diangkat, sebanyak 8 kali
8. Posisi terlentang, kaki ditekuk, tangan di dada, angkat kepala

hingga bahu 8 kali


9. Angkat kedua kaki, tahan dan turunkan 8 kali secara bergantian
 Pendinginan
1. Tidur terlentang, rentangkan kedua tangan ke atas, sambil
mengatur nafas, tekuk salah satu kaki, kemudian tarik dengan
kedua tangan (kiri-kanan) , sebanyak 8 kali
2. Tidur terlentang, tekuk kaki sambil memiringkan badan,
letakkan
kaki ke sisi lain secara bergantian, sebanyak 8 kali
7. Membereskan semua perlengkapan yang telah digunakan ke tempat
semula
8. Mencatat dibuku status/ catatan ibu mengenai tindakan yang telah
dilakukan dan menginformasikan kepada ibu mengenai hal-hal
yang perlu diingat oleh ibu apabila ia ingin melakukan sendiri
dirumah
SKOR NILAI = ∑ NILAI X 100%
57
TANGGAL (. )
PARAF PEMBIMBING (… )
PIJAT OKSITOSIN

Sebelum mulai dipijat, sebaiknya dalam keadaan telanjang dada. Boleh saja jika mau kompres payudara
dengan air hangat lalu lakukan breast massage sendiri. Kemuadian cari partner untuk memijat punggung.
Lebih baik jika suami yang melakukan. Tapi kalau suami sedang bekerja atau sedang tidak ada di rumah,
Mama bisa minta bantuan orang lain (Ibu/adik/asisten rumah tangga).

Ada dua posisi alternatif, boleh telungkup di meja seperti ini.

Atau bisa telungkup di sandaran kursi seperti ini

Setelah itu, di area tulang belakang leher, cari daerah dengan tulang yang paling menonjol, nama
kerennya processus spinosus/cervical vertebrae 7.
Gambar dari sini

Dari titik penonjolan tulang tadi, turun sedikit ke bawah kurang lebih 1-2 jari dan dari titik tersebut, geser
lagi ke kanan dan kiri masing-masing 1-2 jari. Mulailah lakukan pijatan dengan gerakan memutar
perlahan-lahan ke arah bawah sampai ke batas garis bra. Jika Mama mau terus dipijat sampai pinggang
juga boleh. Tapi menurut penelitian, titik untuk merangsang oksitosin hanya sampai batas itu.

Posisi jari saat memijat, bisa bervariasi.


Seperti ini.
Jika ingin tekanan lebih, bisa memposisikan jari seperti ini,

Kapan waktu yang tepat untuk pijat ini?. Jika memungkinkan/ada waktu, sebelum menyusui atau
memerah ASI, lebih disarankan. Cukup 3-5 menit saja per sesi. Dipijat itu kan enak dan bikin rileks. Itu
yang akan merangsang oksitosin.

No Langkah Kerja Key Point


1 Persiapan alat: Meja
Kursi
Komkecil
Waslap
Baju ganti ibu
Handuk kecil

2 Persiapan pasien :
Menyapa pasien dengan sopan dan
ramah, memperkenalkan diri

3 Memperkenalkan diri

4 Informasikan kepada pasien tentang


prosedur pemeriksaan yang
akandilakukan, menginformasikan
tujuan dilakukannya tindakan pijat
oksitosin dan menyampaikan
manfaat tindakan tersebut.
5 Meminta persetjuan dari pasien
disertai dengan penandatanganan
inform consent dan jaga privasi
pasien
6 Mencuci tangan
7 Menganjurkan ibu untuk mencuci
tangan terlebih dahulu serta
membersihkan kedua payudara dan
melepaskan pakaian bagian atas
8 Beritahu bahwa ibu harus dalam
keadaan rileks.

9 Stimulasi Putting Susu ibu untuk


mengetahui pengeluaran ASI

10 Mengurut atau mengusap payudara


secara perlahan

11 Atur posisi ibu


Ibu duduk, bersandar kedepan,
melipat lengan diatas meja di depanya
dan meletakan kepalanya diatas
lenganya.
Payudara tergantung lepas, tanpa
baju, handuk dibentangkan diatas
pangkuan pasien.
12 Pijat leher dan punggung belakang
(sejajar daerah payudara)
menggunakan ibu jari dengan teknik
gerakan memutar searah jarum jam.
Bidan menggos kedua sisi tulang
belakang, dengan menggunakan
kepalan tinju kedua tangan dan ibu
jari menghadap kearah atas atau
depan.
13 Tampung ASI pada wadah apabila
selama pemijatan ASI
keluar/anjuran ibu untuk menyusui.

14 Merapihkan klien dan alat


a. Menganjurkan klien memakai
baju
b. Merapihkan alat

15 Biasakan mencuci alat setelah


melakukan tindakan
16 Menginformasikan semua hasil
tindakan pada ibu
17 Mendokumentasikan hasil tindakan

Anda mungkin juga menyukai