INDIKATOR
1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan teknik menyusui, setiap
mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dengan cepat dan benar sesuai urutan.
2. Dengan menggunakan bahan dan alat yang telah disediakan, setiap mahasiswa
dapat mendemonstrasikan langkah langkah teknik menyusui sesuai prosedur.
REFERENSI
a.Nurrezki, Wilis, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Yogyakarta. Nuha Medika
b. Rukiyah, Yeyeh. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info Media
c. Soetjiningsih. 1997. Asi Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan.Jakarta. Nuha Medika
PENDAHULUAN
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 1
Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis, yang
dilakukan sejak masa kehamilan. Persiapan ini sangat berarti karena keputusan atau
sikap ibu yang positif terhadap pemberian ASI harus sudah terjadi pada saat
kehamilan, atau bahkan sebelumnya. Sikap ibu terhadap pemberian ASI dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain adat, kebiasaan dalam keluarga, kepercayaan
tentang menyusui, pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya,
pengetahuan ibu dan keluarga tentang manfaat ASI, dukungan dokter, bidan atau
petugas kesehatan lainnya, terutama untuk ibu yang baru pertama kali hamil.
a. Susuilah bayi sesegera mungkin, paling baik segera, dalam waktu 30 menit
setelah melahirkan.
b. Sentuhlan mulut bayi dengan putting susu, sehingga bayi terangsang untuk
mengisap, meskipun ASI belum keluar.
d. Pemberian ASI saja cukup untuk bayi berumur 0-6 buulan, ini yang disebut
pemberian ASI eksklusif.
Air Susu Ibu (ASI) adalah bahan makanan alami, ideal dan fisiologis yang
mengandung nutrient lengkap denggan komposisi yang sesuai bagi bayi dam bulan-
bulan pertama kehidupan mereka. Dalam pemberian ASI dikenal istilah tehnik-tehnik
dalam menyusui, yang apabila tehnik ini tidak diperhatikan dengan benar, akan
menimbulkan kesulitan dalam memberikan ASI, seperti ASI yang tidak keluar ataupun
putting ibu yang lecet.
meruoa
URAIAN MATERI
B. Posisi Menyusui
Posisi pada saat menyusui hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan
kenyamanan ibu. Bila ibu masih merasa pegal-pegal setelah melahirkan dan belum
terlalu nyaman untuk duduk, maka menyusui dapat dilakukan dalam posisi
berbaring. Bila ibu telah mampu duduk dengan baik dan merasa nyaman
melakukannya, maka menyusui dapat dilakukan dengan duduk di kursi atau tempat
tidur.
Posisi pada saat menyusui sangat penting. Lecet pada putting susu dan payudara
merupakan kondisi tidak normal dalam menyusui. Tetapi, penyebab lecet yang
paling umum adalah posisi dan perlekatan yang tidak benar pada payudara.
Posisi ibu harus adekuat diatas kursi atau tempat tidur. Tidak ada satupun posisi
yang paling benar dalam menyusui. Akan tetapi tidak perlu menyesuaikan posisi jika
ibu dan bayi nyaman, dan jika transfer air susu adekuat.
Sebagian besar ibu baru berlatih menyusui untuk pertama kalinya dengan duduk
ditempat tidur rumah sakit, dengan bayi ditopang oleh bantal yang diletakkan
dipangkuan mereka dan menimang bayinya. Jika ibu memilih posisi ini,
bersandarlah di sandaran tempat tidur sedekat mungkin dan letakkan bantal
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 3
dibelakang ibu hingga punggung ibu terasa nyaman. Tempatkan bayi diatas sebuah
bantal yang ada dipangkuan ibu sehingga posisinya tepat dihadapan payudara.
Baik duduk diatas tempat tidur maupun diatas kursi berlengan, jagalah
punggung ibu tetap lurus tetapi santai pada saat menyusui. Mungkin bayi akan lebih
mengalami kesulitan untuk menetek dengan benar jika tubuh ibu bersandar atau
membungkuk, karena ini mengubah sudut dimana dia menerima susu, mungkin
punggung ibu juga akan terasa lelah. Jika payudara ibu besar, ibu mungkin perlu
meletakkan handuk atau selimut lipat dibawah payudara ibu untuk mulut bayi tetap
lurus dengan putting susu ibu, disamping menopang payudara dengan lengan ibu.
2. Posisi Berbaring
Pada posisi berbaring miring, ibu dan bayi berbaring miring saling
berhadapan. Posisi ini merupakan posisi paling nyaman bagi ibu yang
menjalani penyembuhan dari pelahiran melalui pembedahan.
PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
1. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
3. Melakukan teknik menyusui sesuai prosedur
4. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 6
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur tindakan tehnik menyusui dan keadaan bayi
2. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keselamatan bayi
3. Pastikan ibu dalam keadaan rileks pada saat dilakukan tindakan
4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
5. Jaga privasi pasien pada saat melakukan tindakan
PERALATAN
Alat dan Bahan:
1. Bra dengan kancing pembuka di depan dan nyaman digunakan
2. Pakaian dengan kancing depan
3. Handuk kecil
4. Baskom berisi air matang (hangat)
5. Kursi yang mempunyai sandaran
6. Bantal untuk menopang
7. Phantom payudara
8. Phantom bayi
LANGKAH KERJA
KESIMPULAN
Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-langkah
menyusui yang benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit
ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai. Bayi
diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke
badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut
bayi terbuka lebar. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan
benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bawah bayi membuka lebar.
EVALUASI