Anda di halaman 1dari 9

INFORMATION SHEET

Mata Kuliah : Askeb III (Nifas)


Kode Mata Kuliah : BD. 303
Beban Studi : 5 SKS ( T:3, P:2)
Semester : II
Topik : Proses Laktasi dan Menyusui
Sub Topik : Teknik Menyusui
Waktu : 30 Menit
Pertemuan Ke : 3 (Tiga)

INDIKATOR

1. Setelah membaca job sheet dan berlatih melakukan teknik menyusui, setiap
mahasiswa diharapkan mampu menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan
dengan cepat dan benar sesuai urutan.
2. Dengan menggunakan bahan dan alat yang telah disediakan, setiap mahasiswa
dapat mendemonstrasikan langkah langkah teknik menyusui sesuai prosedur.

REFERENSI

a.Nurrezki, Wilis, dkk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3).
Yogyakarta. Nuha Medika
b. Rukiyah, Yeyeh. 2011. Asuhan Kebidanan III (Nifas). Jakarta. Trans Info Media
c. Soetjiningsih. 1997. Asi Petunjuk Untuk Tenaga Kesehatan.Jakarta. Nuha Medika

PENDAHULUAN
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 1
Keberhasilan menyusui didukung oleh persiapan psikologis, yang
dilakukan sejak masa kehamilan. Persiapan ini sangat berarti karena keputusan atau
sikap ibu yang positif terhadap pemberian ASI harus sudah terjadi pada saat
kehamilan, atau bahkan sebelumnya. Sikap ibu terhadap pemberian ASI dipengaruhi
oleh beberapa faktor, antara lain adat, kebiasaan dalam keluarga, kepercayaan
tentang menyusui, pengalaman menyusui pada kelahiran anak sebelumnya,
pengetahuan ibu dan keluarga tentang manfaat ASI, dukungan dokter, bidan atau
petugas kesehatan lainnya, terutama untuk ibu yang baru pertama kali hamil.

Kolostrum adalah cairan yang keluar dari payudara selama berhari-hari


pertama setelah bayi lahir. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat
melindungi bayi dari berbagai penyakit. Makanan pertama yang harus diberikan
kepada bayi adalah kolostrum. Untuk itu kolostrum jangan dibuang.

Kapan ibu mulai menyusui :

a. Susuilah bayi sesegera mungkin, paling baik segera, dalam waktu 30 menit
setelah melahirkan.

b. Sentuhlan mulut bayi dengan putting susu, sehingga bayi terangsang untuk
mengisap, meskipun ASI belum keluar.

c. Isapan bayi akan merangsang keluarnya ASI.

d. Pemberian ASI saja cukup untuk bayi berumur 0-6 buulan, ini yang disebut
pemberian ASI eksklusif.

Air Susu Ibu (ASI) adalah bahan makanan alami, ideal dan fisiologis yang
mengandung nutrient lengkap denggan komposisi yang sesuai bagi bayi dam bulan-
bulan pertama kehidupan mereka. Dalam pemberian ASI dikenal istilah tehnik-tehnik
dalam menyusui, yang apabila tehnik ini tidak diperhatikan dengan benar, akan
menimbulkan kesulitan dalam memberikan ASI, seperti ASI yang tidak keluar ataupun
putting ibu yang lecet.

meruoa
URAIAN MATERI

Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 2


A. Cara menyusui yang benar
Menyusui merupakan cara pemberian makan yang diberikan secara langsung
oleh ibu kepada anaknya. Namun seringkali ibu menyusui kurang memahami dan
kurang mendapatkan informasi, bahkan seringkali ibu-ibu mendapatkan informasi
yang salah tentang manfaat ASI Eksklusif itu sendiri, tentang bagaiman cara
menyusui atau langkah-langkah menyusui yang benar kepada bayinya, dan
kurangnya informasi yang diberikan tentang dampak apabila ASI Eksklusif itu tidak
diberikan dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui
secara eksklusif kepada bayinya.
Seiring dengan perkembangan zaman, terjadi pula peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang sedemikian pesat, pengetahuan lama yang
mendasar seperti menyusui justru terkadang terlupakan. Padahal kehilangan
menyusui justru berarti kehilangan besar, karena menyusui adalah pengetahuan
yang selama berjuta-juta tahun mempunyai peran penting dalam mempertahankan
kehidupan manusia.
Menyusui adalah suatu proses belajar. Bayi belajar menghisap keluar air susu
dari payudara dengan seefisien mungkin dan ibu belajar cara menyusui bayi dengan
senyaman mungkin.

B. Posisi Menyusui
Posisi pada saat menyusui hendaknya disesuaikan dengan kondisi dan
kenyamanan ibu. Bila ibu masih merasa pegal-pegal setelah melahirkan dan belum
terlalu nyaman untuk duduk, maka menyusui dapat dilakukan dalam posisi
berbaring. Bila ibu telah mampu duduk dengan baik dan merasa nyaman
melakukannya, maka menyusui dapat dilakukan dengan duduk di kursi atau tempat
tidur.
Posisi pada saat menyusui sangat penting. Lecet pada putting susu dan payudara
merupakan kondisi tidak normal dalam menyusui. Tetapi, penyebab lecet yang
paling umum adalah posisi dan perlekatan yang tidak benar pada payudara.
Posisi ibu harus adekuat diatas kursi atau tempat tidur. Tidak ada satupun posisi
yang paling benar dalam menyusui. Akan tetapi tidak perlu menyesuaikan posisi jika
ibu dan bayi nyaman, dan jika transfer air susu adekuat.
Sebagian besar ibu baru berlatih menyusui untuk pertama kalinya dengan duduk
ditempat tidur rumah sakit, dengan bayi ditopang oleh bantal yang diletakkan
dipangkuan mereka dan menimang bayinya. Jika ibu memilih posisi ini,
bersandarlah di sandaran tempat tidur sedekat mungkin dan letakkan bantal
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 3
dibelakang ibu hingga punggung ibu terasa nyaman. Tempatkan bayi diatas sebuah
bantal yang ada dipangkuan ibu sehingga posisinya tepat dihadapan payudara.
Baik duduk diatas tempat tidur maupun diatas kursi berlengan, jagalah
punggung ibu tetap lurus tetapi santai pada saat menyusui. Mungkin bayi akan lebih
mengalami kesulitan untuk menetek dengan benar jika tubuh ibu bersandar atau
membungkuk, karena ini mengubah sudut dimana dia menerima susu, mungkin
punggung ibu juga akan terasa lelah. Jika payudara ibu besar, ibu mungkin perlu
meletakkan handuk atau selimut lipat dibawah payudara ibu untuk mulut bayi tetap
lurus dengan putting susu ibu, disamping menopang payudara dengan lengan ibu.

Langkah-langkah Pemberian ASI


1. Posisi Duduk
Langkah-langkah menyusui yang benar adalah :
a. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu, areola dan sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai
desinfektan dan menjaga kelembaban putting susu.
b. Bayi diletakkan menghadap perut ibu atau payudara
Ibu duduk menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak
tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi.
Bayi dipegang dengan dengan satu tangan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi
tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan
ibu.
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang lain didepan
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara (tidak
hanya membelokkan kepala bayi)
Telingan dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus.
Ibu menatap bayi dengan penuh kasih saying
c. Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari yang lain menopang
dibawah. Jangan menekan putting susu atau areolanya saja.
d. Bayi diberikan rangsangan untuk membuka mulut (Rooting Reflek)
dengan cara :
Menyentuh pipi dengan putting susu atau
Menyentuh sisi mulut bayi
e. Setelah bayi membuka mulut dengan cepat kepala bayi diletakkan ke
payudara ibu dengan putting serta areola dimasukkan kemulut bayi
sehingga putting susu berada dibawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak dibawah

Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 4


areola. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau
disangga lagi.
f. Bayi disusui secara bergantian dari sebelah kiri lalu sebelah kanan sampai
bayi kenyang.
g. Setelah selesai menyusui mulut bayi dan kedua pipi dibersihkan dengan
kapas yang telah direndam dengan air hangat.
h. Sebelum ditidurkan, bayi disendawakan terlebih dahulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar.

2. Posisi Berbaring
Pada posisi berbaring miring, ibu dan bayi berbaring miring saling
berhadapan. Posisi ini merupakan posisi paling nyaman bagi ibu yang
menjalani penyembuhan dari pelahiran melalui pembedahan.

Langkah-langkah untuk menyusui dengan baik :


Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada
putting susu dan areola sekitarnya.
a. Bayi harus mencari putting dan areola ibu dengan mulut terbuka lebar.
b. Agar dapat menganga lebar, hidung bayi harus sejajar dengan putting susu
ibu.
c. Ibu menyangga kepala dan leher bayi denngan lembut, dengan meletakkan
tangannya pada tulang oksipital bayi, dan membuat kepala bayi bergerak
ke belakang dengan posisi seperti mencium bunga.
d. Saat rahang bawah membuka, ibu menggerakkan bayi mendekati payudara
dengan perlahan, mengarahkan bibir bawah bayi ke lingkar luar areola.
e. Payudara harus benar-benar memenuhi mulut bayi.
f. Setelah bayi mulai menghisap, usahakan agar mulutnya tidak hanya
menghisap putting susu ibu, melainkan harus menghisap seluruh areola
(yakni daerah sekitar putting yang berwarna lebih gelap dari kulit). Selain
mempermudah bayi menghisap, hal ini akan mengurangi kemungkinan
bayi menelan udara pada saat menyusu, karena areola dan putting susu
akan memenuhi rongga mulutnya.
g. Setelah selesai menyusui, mulut bayi dan kedua pipi dibersihkan dengan
kapas yang telah direndam air hangat.
h. Sebelum ditidurkan, bayi disendawakan terlebih dahulu supaya udara yang
terhisap bisa keluar.
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 5
C. Menyendawakan Bayi
Pada akhir menyusu bayi hendaknya dipeluk tegak pada bahu atau pangkuan
ibu, sambil ditepuk perlahan punggunya, untuk mengeluarkan udara yang ditelan
oleh bayi (sendawa) selama ia menyusu. Kadang tindakan ini perlu dilakukan
beberapa kali selama bayi menyusu, bahkan juga 5-10 menit setelah bayi selesai
menyusu. Tindakan ini perlu dilakukan dalam bulan-bulan pertama namun janganlah
dilakukan secara berlebihan.
Setelah dibuat sendawa, bayi hendaklah diletakkan lagi di tempat tidur dalam
posisi miring pada sisi kanan, untuk mengurangi kemungkinan gumoh. Posisi ini
juga dapat membantu kelancaran perjalanan air susu dari lambung ke dalam usus.
Pada umumnya membuat bayi sendawa tidak diperlukan secara rutin setelah bayi
berusia 6 bulan, oleh karena refleksnya telah matang dan berfungsi baik sehingga
kemungkinannya untuk menelan udara selama menyusu telah berkurang.

D. Cara Pengamatan Teknik Menyusui Yang Benar


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan putting susu
menjadi lecet, ASI tidak keluar secara optimal sehingga mempenngaruhi produksi
ASI selanjutnya atau bayi enggan menyusu. Untuk mengetahui bayi telah menyusu
dengan teknik yang benar perhatikan :
1. Bayi tampak tenang
2. Badan bayi menempel pada perut ibu
3. Mulut bayi terbuka lebar
4. Dagu menempel pada payudara ibu
5. Sebagian besar areola masuk kedalam mulut bayi. Areola bagian
bawah lebih banyak masuk
6. Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan
7. Putting susu ibu tidak terasa nyeri
8. Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
9. Kepala bayi tidak menengadah

PETUNJUK KERJA
1. Baca dan pelajari lembar kerja dengan baik
2. Siapkan alat dan bahan secara lengkap sebelum tindakan dimulai
1. Ikuti petunjuk yang ada pada job sheet
3. Melakukan teknik menyusui sesuai prosedur
4. Tanyakan pada dosen bila terdapat hal-hal yang kurang dimengerti atau dipahami
Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 6
KESELAMATAN KERJA
1. Patuhi prosedur tindakan tehnik menyusui dan keadaan bayi
2. Pusatkan perhatian pada pekerjaan dan keselamatan bayi
3. Pastikan ibu dalam keadaan rileks pada saat dilakukan tindakan
4. Letakkan peralatan pada tempat yang terjangkau oleh petugas
5. Jaga privasi pasien pada saat melakukan tindakan

PERALATAN
Alat dan Bahan:
1. Bra dengan kancing pembuka di depan dan nyaman digunakan
2. Pakaian dengan kancing depan
3. Handuk kecil
4. Baskom berisi air matang (hangat)
5. Kursi yang mempunyai sandaran
6. Bantal untuk menopang
7. Phantom payudara
8. Phantom bayi

LANGKAH KERJA

1. Menjelaskan kepada ibu/ keluarga prosedur dan tujuan pemeriksaan.


2. Persiapan alat, Susun berurutan sesuai dengan waktu penggunaannya dan mudah
dijangkau
3. Cuci tangan pemeriksa dengan sabun, bilas dengan air kemudian keringkan
kedua tangan tersebut dengan handuk pribadi.
4. Memakai pakaian dan bra yang memudahkan dalam menyusui.Pakaian dan bra
yang mempunyai kancing pembuka di depan
5. Memilih posisi yang nyaman untuk menyusui. Gunakan kursi yang rendah dan
mempunyai sandaran (posisi duduk )
6. Membersihkan payudara dengan handuk kecil/waslap yang telah dibasahi
dengan air matang (hangat). Dengan cara memutar dari atas ke bawah untuk
menjaga kebersihan payudara
7. Mengoleskan sedikit ASI pada putting dan areola
8. Membaringkan bayi diatas bantal dengan posisi saling berhadapan

Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 7


9. Memegang bayi dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada satu lengkung
siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan. Kepala bayi tidak boleh
tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu.
10. Memegang payudara dengan ibu jari, jari diatas dan jari yang lain menopang
dibawah. Jangan menekan putting susu atau areola saja.
11. Menyentuh pipi dan sisi mulut bayi (beri rangsangan) untuk membuka mulut
12. Segera masukkan putting dan sebagian besar areola ke mulut bayi. Setelah bayi
mulai menghisap, payudara tidak perlu dipegang atau disangga lagi.
13. Melepaskan putting susu dari mulut bayi dengan tidak menariknya. Masukkan
jari kelingking ibu ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi ditekan
kebawah.
14. Mengulangi tindakan pada langkah ke-7. Keluarkan ASI sedikit kemudian
dioleskan pada putting susu dan areola sekitarnya. Biarkan kering dengan
sendirinya.
15. Menyendawakan bayi (bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu
kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan atau bayi tidur tengkurap
dipangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk perlahan-lahan.
16. Membereskan semua peralatan.
17. Lakukan cuci tangan dengan sabun dibawah air mengalir , keringkan dengan
handuk bersih.
18. Lakukan pendokumentasian

KESIMPULAN

Teknik Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi
dengan perlekatan dan posisi ibu dan bayi dengan benar. Langkah-langkah
menyusui yang benar yaitu Cuci tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit
ASI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai. Bayi
diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan
hanya leher dan bahunya saja, kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi ke dada
ibu, sehingga hidung bayi berhadapan dengan puting susu, dekatkan badan bayi ke
badan ibu, menyetuh bibir bayi ke puting susunya dan menunggu sampai mulut
bayi terbuka lebar. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga
bibir bawah bayi terletak di bawah puting susu. Cara melekatkan mulut bayi dengan
benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir
bawah bayi membuka lebar.

Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 8


Menyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan puting
susu menjadi lecet, ASI tidak keluar optimal sehingga mempengaruhi produksi ASI
selanjutnya atau bayi enggan menyusu.

EVALUASI

Mahasiswa mendemonstrasikan langkah-langkah tehnik menyusui secara


individual dengan kiteria:
1. Menyusun peralatan
2. Melakukan langkah langkah kerja secara sistematis
3. Dosen menilai dengan menggunakan daftar tilik

Palembang, Oktober 2016


Pembimbing

Faulia Mauluddina,SST, M.Kes

Information Sheet Teknik Menyusui/Heni Wahyuni/2016 Page 9

Anda mungkin juga menyukai