A. LATAR BELAKANG
Persalinan adalah akhir kehamilan dan titik dimulainya kehidupan di luar rahim bayi baru
lahir. Dengan faktor- faktor insensial persalinan, proses persalinan itu sendiri, kemauan
persalinan, adaptasi ibu dan bayi, proses keperawatan baik pada wanita maupun pada keluarga
(Alden, 2004).
Post partum adalah waktu dimana proses penyembuhan dan perubahan,waktu sesudah
melahirkan sampai sebelum hamil, serta penyesuaian terhadap hadirnya anggota keluarga baru
(mitayani, 2009). Masa nifas (puerperium) dimulai setelah kelahiran plasenta dan berahir ketika
alat–alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas atau puerpenium dimulai
2 jam setelah melahirkan plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari)setelah itu,dalam bahasa
latin, waktu mulai tertentu setelah melahirkan anak ini dsebut puerperium yaitu dari kata puer
yang artinya bayi dan parous melahirkan. Jadi puerperium berarti masa setelah melahirkan bayi.
Puerperium adalah masa pulih kembali, mulai dari persalinan selesai sampai alat–alat kandungan
kembali seperti sebelum hamil, sekitar 50% kematian ibu terjadi dalam 24 jam pertama
postpartum sehingga pertolongan pasca persalinan yang berkualitas harus terselenggara pada masa
itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayi(Vivian, 2011).
Kurangnya pengetahuan adalah suatu keadaan dimana individu atau kelompok mengalami
kekurangan pengetahuan kognitif atau ketrampilan psikomotor mengenai status keadaan dan
rencana tindakan pengobatan (Wilkinson, 2012). Penulis mengankat diagnosa tersebut sebagai
prioritas masalah yang terkhrir karena diagnosa tersebut tudak memerlukan penanganan yang
medis cukup dengan pemberian pendidikan kesehatan pasien akan segera mengerti tentang
masalah yang di alaimi. Di dalam kasus nyata pasien mengatakan ASI keluar dan tidak
mengetahui tentang cara perawatan payudara yang benar, data obyektif payudara keras dan
hangat, putting tampak kotor Putting pendek. Tetapi jika masalah ini tidak diangkat maka akan
menimbulkan masalah dalam menyusui, misalnya payudara menjadi bengkak, abses payudara, dan
ASI tidak bisa lancer ataupun Keluar.
Pengkajian yang dilakukan kepada ibu-ibu post partumdiruang nifas, bahwa mereka tidak
memahami cara perawatan diri terutama pada ibu yang baru melahirkan anak peratam yang belum
mengetahui teknik,cara perawatan, perawatan perinium serta memmerenggangkan otot-otot pada
ibu post partum. Hal ini perlu ditindaklanjuti, salah satu solusinya yang dapat dilakukan adalah
berupa promosi kesehatan agar dapat memahami perawatan diri pada ibu post partum.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum:
Setelah ibu ibu post partum mengikuti promosi kesehatan selama 80 menit, diharapkan dapat
memahami tentang cara perawatan diri pada ibu post partum
2. Tujuan khusus:
Setelah ibu-ibu post partum mengikuti promosi kesehatan selama 80 menit,diharapkan bahwa
tanpa melihat media yang digunakan dapat :
a. Memahami apa saja perawatan diri pada ibu post partum
b. Menjelaskan teknik dan manfaat dalam proses menyusui yang baik dan benar
c. Menjelaskan manfaat dan cara perawatan payudara pada ibu post partum
d. Menjelaskan manfaat dan langkah langkah pada perawatan perinium
e. Menjelaskan manfaat dan langkah pada proses perenggangan otot pada ibu post partum
f. Mendemonstrasikan macam-macam dari perawatan diri pada ibu post partum
C. MATERI
1. Pengertian dan menyebutkan bebrapa hal tentang perawatan diri ibu post partum.
Perawatan diri merupakan suatu tindakan untuk mempertahankan kesehatan dan
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.pada ibu post partum terdapat bebrapa persiapan
dan perawatan diri terutama pada ibu post partum.macam-macamnya yaitu:
a. Teknik menyusui yang baik dan benar
b. Cara perawatan payudara pada ibu post partum
c. Cara perawatan perinium pada ibu post partum
d. Langkah-langkah perenggangan otot pada ibu post partum
2. Menjelaskan teknik dan manfaat dalam teknik menyusui yang baik dan benar
1. PENGERTIAN
Cara Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
Gambar 3.10. Cara meletakkan bayi dan memegang payudara untuk menyusui.
j. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut (rooting refleks) dengan cara :
- Menyentuh pipi dengan puting susu atau Menyentuh sisi mulut bayi.
- Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
- Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu
berada di bawah langit–langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat
penampungan ASI yang terletak di bawah areola.
- Setelah bayi mulai mengisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
Gambar 3.11. Posisi bayi untuk menyusui yang efektif.
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supayabayi tidak
muntah setelah menyusui. Cara menyemdawakan bayi:
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk
perlahan–lahan atau Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk
perlahan– lahan.
3. Menjelaskan manfaat dan cara perawatan payudara pada ibu post partum
Persiapan alat :
1. Minyak kelapa/baby oil
2. Air hangat dan air dingin dalam waskom kecil
3. Waslap/sapu tangan handuk 2 buah
4. Handuk bersih yang besar 2 buah
5. Penitik 2 buah
6. Kapas
7. Gelas susu
Persiapan lingkungan
1. Tutup pintu/jendela/gorden.
2. Udara dan pencahayaan yang mendukung.
Persiapan klien
a. Menyampaikan salam dengan ramah.
b. Menjelaskan tujuan dan prosedur.
c. Membuat kontrak.
d. Mengatur posisi klien dengan senyum.
e. Atur posisi duduk/atur berbaring bagi yang belum mampu duduk
f. Pasangkan handuk dari bahu ke daerah ketiak dan handuk yang
lainnya simpan dipangkuan ibu dan gunakan penitik agar handuk
tidak menutupi payudara.
a. Kompres putting dengan kapas yang telah diberi baby oil/minyak kelapa
selama 3–5 menit, kemudian angkat dengan cara memutar.Perhatikan
apakah puting kotor, bila kotor bersihkan kembalimenggunakan kapas
yang telah diberi baby oil/minyak kelapa.
b. Licinkan kedua tangan dengan minyak kelapa/baby oil.
c. Gerakan pengurutan 20–30 kali untuk tiap payudara sebanyak 2 kali
sehari, bila ibu sudah memahami dapat dilakukan dirumah dan lakukan
sebelum mandi.
Pengurutan 1 :
Arah urutan dimulai ke arah atas kemudian ke samping (telapak tangan kiri ke arah
sisi kiri, telapak tngan kanan menuju ke sisi kanan)
Arah gerakan yang terakhir adalah melintang kemudian dilepas perlahan– lahan.
e. Bereskan alat–alat.
f. Dokumentasikan.
- Sitz bath
Sitz bath biasanya sangat berguna karena kehangatan tidak hanya meningkatkan
sirkulasi untuk meningkatkan penyembuhan, tetapi melemaskan jaringan untuk
meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan edema.Perawat harus memastikan
suhu air sehingga membuat rasa nyaman yaitu sekitar 40,5oC selama 20 menit
dan dilakukan 3 sampai 4 kali sehari. Beberapa penelitian menganjurkan
menggunakan air dingin ketika sizt bath karena jauh lebih efektif dari pada air
hangat.
- Penghangatan kering
Penghangatan kering dari cahaya lampu kadang–kadang digunakan untuk
meningkatkan penyembuhan pada perineal. Perineum harus dibersihkan dan
klein dalam posisi dorsal recumbent , lampu diletakkan dengan jarak kurang
lebih 50 cm dari perineum. Penghangatan dengan cahaya lampu dapat dilakukan
tiga kali sehari dengan lama 20 menit
- Anastetik topikal
Anastetik topikal digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada perineum.
Klein dianjurkan untuk mengoleskan obat setelah ia melakukan sitz bath atau
perawatan perineum. Untuk menghindari terbakarnya jaringan, anjurkan klein
untuk tidak menggunakannya.
- Perawatan hemoroid
Beberapa ibu yang mengalami hemoroid setelah melahirkan akan merasakan
nyeri. Tindakan yang dapat membantu mengurangi nyeri tersebut dengan sitz
bath dengan air hangat selama 20 menit. salep anastetik, supositoria rektal.
j. Klien dianjurkan untuk memasukkan hemoroid yang keluar ke dalam rektum
dengan menggunakan jari tangan yang diberi pelumas/ menggunakan sarung
tangan. Anjurkan ibu untuk menjepit selama 1–2 menit dan diulang sampai
mengecil.
k. Anjurkan asupan cairan yang adekuat dan menggunakan pelunak faeses untuk
lebih memberikan rasa nyaman ketika terjadi gerakan usus. Hemoroid akan
menghilang dalam beberapa minggu apabila klien tidak mengalaminya sebelum
kehamilan.
5. Menjelaskan manfaat dan langkah pada proses perenggangan otot pada ibu post partum
Ketika kekuatan mereka telah kembali, setelah awal periode penyesuaian terhadap
melahirkan bayi. Ibu dapat memulai latihan peregangan otot dasar pelvik dan otot–otot
abdomen
- Latihan otot dasar panggul (Kegel ꞌs)
Otot–otot dasar panggul melingkari outlet tempat lewatnya bayi baru lahir.
Merupakan hal penting bagi ibu untuk meregangkan otot ini dengan sadar dan
relaksasi. Latihan otot dasar Kegelꞌs sebagai berikut :
a. Kontraksikan otot–otot dasar panggul dan tahan selama 10 detik. Relaksasi
selama 10 detik. Ulangi delapan sampai sepuluh kali.
b. Ulangi latihan ini lima sampai sepuluh kali sehari
- Latihan otot – otot abdomen
Persiapan klien
1. Menyampaikan salam dengan ramah.
2. Menjelaskan tujuan dan prosedur senam nifas.
3. Membuat kontrak.
4. Mengatur posisi klien senyaman mungkin.
Persiapan alat
1. Baki dan alasnya
2. Spignomanometer
3. Stetoskop
4. Jam detik
5. Matras
Persiapan lingkunga
1. Tutup pintu/ jendela/ gorden.
2. Udara dan pencahayaan yang mendukung.
Prosedur senam nifas
i. Periksa tekanan darah dan nadi.
ii. Ajarkan senam nifas.
1) Hari pertama
Sikap ibu terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung dan tahan hingga hitungan ke 5 atau hitungan ke 8
kemudian buang melalui mulut. Lakukan 5–10 kali.
2) Hari kedua
Sikap tubuh terlentang tetapi kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu
kemudian pertemuan kedua tangan tersebut tetapi di atas muka. Lakukan gerakan ini
dengan waktu 5–10 kali hitungan.
3) Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang tetapi kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua telapak
kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke 3 atau ke
5 lalu turunkan pantat ke posisi semula dan ulang kembali gerakan ini 5–10 kali.
4) Hari keempat
Sikap tubuh bagian atas terletang dan kaki ditekuk ±45o kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ±45o dan tahan hingga hitungan ke–3
atau ke–5. Lakukan gerakan terebut berulang kali 5–10 kali per hari.
5) Hari kelima
Sikap tubuh masih terentang kemudian salah satu kaki ditekuk ±45o kemudian angkat
tubuh dan tangan tangan yang bersebrangan dengan kaki yang ditekuk usahakan
tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan
tangan lain. Lakukan 5–10 kali.
6) Hari keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik sehingga paha membentuk sudut ±90o lakukan
secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5–10 kali.
7) Hari ketujuh
Sikap tubuh terlentang gerakan kaki secara bergantian dengan mengangkat kaki 20–30
cm dari permmukaan lantai. Lakukan 5–10 kali.
8) Hari kedelapan
Sikap tubuh seperti bayi merangkak kemudian gerakan perut ke atas dan ke bawah
sebanyak 5–10 kali.
9) Hari kesembilan
Sikap tubuh terlentang kemudian angkat kedua kaki hingga membentuk sudut
±90o. Lakukan 5-10 kali.
10) Hari kesepuluh
Sikap tubuh terlentang kemudian lakukan gerakan sit–up yaitu mengangkat tubuh
hingga posisi seperti orang duduk. Posisi kedua tangan berada di bawah kepala.
Lakukan gerakan 5–10 kali.
D. STRATEGI PELAKSANAAN
1. Persiapan :
a) Mensurvei karakter dan lokasi sasaran
Berupa ibu –ibu post partum yang kurang mengetahui informasi dan minat besar untuk
ingin tau. Lokasi sasaran ruang ibu post partum
b) Mengkoordinasikan dengan penanggung jawab ruang perawatan /pembimbing
c) Menyiapkan alat dan bahan
Alat berupa mic,speaker,lcd proyektor, dan materi
2. Pelaksanaan :
KEGIATAN
NO KEGIATAN WAKTU
PENYAJI KLIEN
1. Pembukaan 7 menit Membuka acaran dan Menjawab salam
memberi salam dan
mendengarkan
Perkenalan Mendengar dan
memperhatikan
Menjelaskan tujuan Mendengar dan
promosi kesehatan memperhatikan
Menyampaikan tata Mendengar dan
tertib dan waktu yang memperhatikan
disepakati
2. Tahap appersepsi 12 menit Menanyakan Memperhatian
pengetahuan klien dan menjawab
tentang perawatan diri pertanyaan sesuai
pada ibu post partum pengetahuan yang
meliputi dimiliki
pengertian,macam-
macam perawatan dan
persiapan diri pada ibu
post partum,manfaat dan
teknik mnyusui yang
baik dan benar,manfaat
dan cara melakukan
perawatan pada
payudara ibu post
partum,manfaat dan
langkah dalam
perawatan
perinium,manfaat dan
langkah dalam
perenggangan otot ibu
post partum
Memberi reinforsemen Mendengar dan
positif menerima
3. Tahap informasi (kegiatan 60 menit Menjelaskan tentang Mendengar dan
inti) pengertian,macam- memperhatikan
macam perawatan dan
persiapan diri pada ibu
post partum,manfaat dan
teknik mnyusui yang
baik dan benar
Memberikan Mengajukan
kesempatan bertanya pertanyaan
kepada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan
memperhatikan
Menjelaskan tentang Mendengar dan
manfaat dan cara memperhatikan
melakukan perawatan
pada payudara ibu post
partum,
Memberikan Mengajukan
kesempatan bertanya pertanyaan
kepada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan
memperhatikan
Menjelaskan tentang Mendengar dan
manfaat dan teknik memperhatikan
mnyusui yang baik dan
benar
Memberikan Mengajukan
kesempatan bertanya pertanyaan
kepada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan
memperhatikan
Menjelaskan tentang Mendengar dan
manfaat dan langkah memperhatikan
dalam perenggangan
otot ibu post partum
Memberikan Mengajukan
kesempatan bertanya pertanyaan
kepada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan
memperhatikan
3. Penutup 10 menit Penyaji mengajukan Menjawab
beberapa pertanyaan pertanyaan
secara lisan kepada
klien untuk
mengevaluasi tingkat
pemahaman
kliententang materi yang
diberikan
Memberikan Mendengar,
reinforsement positif Menerima
Penyaji menyimpulkan Mendengar,
materi tetnag perawatan menyimak
diri pada ibu post
partum
Penyaji mengarahkan Mendengar,
tindak lanjut peraeatan menyimak
diri pada ibu postpartum
Penyaji menutup acara Membalas dengan
dan mengucap salam salam
E. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Curah pendapat
4. Demonstrasi
F. MEDIA
Alat dan bahan peraga:
a. Laporan pendahuluan
b. Satuan acara penyuluhan
c. Leaflet
d. Slide
e. Materi dalam Power point
f. Lcd
g. Speaker
h. Laptop
i. Mic
j. Lembar evaluasi/kuesioner
G. EVALUASI
1. Struktur
a. Ruang kondusif dalam kegiatan
b. Peralatan memadai dan berfungsi
c. Media dan materi tersedia dan memadai
d. SDM memadai
2. Proses
a. Ketepatan waktu dalam pelaksanaan
b. Peran serta aktif klien
c. Penyampaian materi promkes oleh penyaji
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan
3. Hasil terkait tujuan yang ingin dicapai
a. Penyaji mengajukan 10 pertanyaan secara langsung kepada klien tentang materi yang
dijelaskan
b. Bila klien dapat menjawab >60% dari pertanyaan yang diajukan,maka dikategorikan
pengetahuan baik
H. SUMBER PUSTAKA
Siregar, Arifin. 2004. Pemberian asi ekslusif dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3726/1/fkm-arifin4.pdf.
Diakses tanggal 16 januari 2011
Astutik, Reni, Yulia. 2014. Payudara dan Laktasi. Jakarta Selatan: Salemba Medika.
Bobak&Lowdermilk, J. (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Edisi 4. Jakarta : EGC.
Chapman, L.& Durham, R. (2010). Maternal–Newborn Nursing: The Critical of Nursing Care.
Philadelphia: FA Davis Company.
Depkes RI Badan PPSDM Kesehatan. (2009). Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan
Tenaga Kesehatan. Jakarta: Depkes RI.
Depkes RI Badan PPSDM Kesehatan. (2007). Panduan Pembelajaran Praktik Klinik Pendidikan
D III Keperawatan. Jakarta: Depkes RI.
Reeder, S., Martin, L.& Griffin, D. (2011). Keperawatan Maternitas Kesehatan Wanita, Bayi, dan
Keluarga. Vol 1. Alih Bahasa Afiyanti, dkk. Jakarta: EGC.
Smith, S., Emily, M., & McKinney, S. (2006). Foundations of Material–Newborn Nursing. 4th ed.
Gambar Bentuk Puting Susu Wanita http://www.pembesarpayudaraalami.com/2016/ 06/gambar-
bentuk-jenis-putingsusuwanita.html
Gambar Dokumentasi Asuhan Keperawatan (diambil dari http://www.matanos.org, waktu akses :
24 Juli 2013, pkl. 20.00).
Gambar Diskusi Kegiatan Belajar (diambil dari http://www.projecthope.org, waktu akses : 24 Juli
2013, pkl. 20.00).
Gambar Preconference (diambil dari http://www.fisher.co.uk/sciencenews, waktu akses : 24 Juli
2013, pkl. 20.00).
I. LAMPIRAN :MATERI PERAWATAN DIRI PADA IBU POST PARTUM
1. Pengertian dan menyebutkan bebrapa hal tentang perawatan diri ibu post partum.
Perawatan diri merupakan suatu tindakan untuk mempertahankan kesehatan dan
mempersiapkan segala sesuatu dengan baik.pada ibu post partum terdapat bebrapa persiapan
dan perawatan diri terutama pada ibu post partum.macam-macamnya yaitu:
a. Teknik menyusui yang baik dan benar
b. Cara perawatan payudara pada ibu post partum
c. Cara perawatan perinium pada ibu post partum
d. Langkah-langkah perenggangan otot pada ibu post partum
2. Menjelaskan teknik dan manfaat dalam teknik menyusui yang baik dan benar
1. PENGERTIAN
Cara Menyusui Yang Benar adalah cara memberikan ASI kepada bayi dengan perlekatan
dan posisi ibu dan bayi dengan benar.
- Menyentuh pipi dengan puting susu atau Menyentuh sisi mulut bayi.
- Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu
dengan puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi.
- Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu
berada di bawah langit–langit dan lidah bayi akan menekan ASI keluar dari tempat
penampungan ASI yang terletak di bawah areola.
- Setelah bayi mulai mengisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi.
Tujuan menyendawakan bayi adalah mengeluarkan udara dari lambung supayabayi tidak
muntah setelah menyusui. Cara menyemdawakan bayi:
Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian punggungnya ditepuk
perlahan–lahan atau Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, kemudian punggungnya ditepuk
perlahan– lahan.
Bayi yang sehat dapat mengosongkan satu payudara sekitar 5–7 menit dan
dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Pada awalnya bayi akan
menyusu dengan jadwal yang tak teratur dan akan mempunyai pola tertentu setelah
1–2 minggu kemudian.
3. Menjelaskan manfaat dan cara perawatan payudara pada ibu post partum
Persiapan alat :
8. Minyak kelapa/baby oil
9. Air hangat dan air dingin dalam waskom kecil
10. Waslap/sapu tangan handuk 2 buah
11. Handuk bersih yang besar 2 buah
12. Penitik 2 buah
13. Kapas
Persiapan lingkungan
3. Tutup pintu/jendela/gorden.
4. Udara dan pencahayaan yang mendukung.
Persiapan klien
g. Menyampaikan salam dengan ramah.
h. Menjelaskan tujuan dan prosedur.
i. Membuat kontrak.
j. Mengatur posisi klien dengan senyum.
k. Atur posisi duduk/atur berbaring bagi yang belum mampu duduk
l. Pasangkan handuk dari bahu ke daerah ketiak dan handuk yang
lainnya simpan dipangkuan ibu dan gunakan penitik agar handuk
tidak menutupi payudara.
g. Kompres putting dengan kapas yang telah diberi baby oil/minyak kelapa
selama 3–5 menit, kemudian angkat dengan cara memutar.Perhatikan
apakah puting kotor, bila kotor bersihkan kembalimenggunakan kapas
yang telah diberi baby oil/minyak kelapa.
h. Licinkan kedua tangan dengan minyak kelapa/baby oil.
i. Gerakan pengurutan 20–30 kali untuk tiap payudara sebanyak 2 kali
sehari, bila ibu sudah memahami dapat dilakukan dirumah dan lakukan
sebelum mandi.
Pengurutan 1 :
Arah urutan dimulai ke arah atas kemudian ke samping (telapak tangan kiri ke arah
sisi kiri, telapak tngan kanan menuju ke sisi kanan)
Arah gerakan yang terakhir adalah melintang kemudian dilepas perlahan– lahan.
Gambar 3.15. Arah gerakan melintang kemudian dilepas perlahan-lahan.
Pengurutan 2:
j. Salam terminasi.
k. Bereskan alat–alat.
l. Dokumentasikan.
- Sitz bath
Sitz bath biasanya sangat berguna karena kehangatan tidak hanya meningkatkan
sirkulasi untuk meningkatkan penyembuhan, tetapi melemaskan jaringan untuk
meningkatkan rasa nyaman dan menurunkan edema.Perawat harus memastikan
suhu air sehingga membuat rasa nyaman yaitu sekitar 40,5oC selama 20 menit
dan dilakukan 3 sampai 4 kali sehari. Beberapa penelitian menganjurkan
menggunakan air dingin ketika sizt bath karena jauh lebih efektif dari pada air
hangat.
- Penghangatan kering
Penghangatan kering dari cahaya lampu kadang–kadang digunakan untuk
meningkatkan penyembuhan pada perineal. Perineum harus dibersihkan dan
klein dalam posisi dorsal recumbent , lampu diletakkan dengan jarak kurang
lebih 50 cm dari perineum. Penghangatan dengan cahaya lampu dapat dilakukan
tiga kali sehari dengan lama 20 menit
- Anastetik topikal
Anastetik topikal digunakan untuk menghilangkan rasa sakit pada perineum.
Klein dianjurkan untuk mengoleskan obat setelah ia melakukan sitz bath atau
perawatan perineum. Untuk menghindari terbakarnya jaringan, anjurkan klein
untuk tidak menggunakannya.
- Perawatan hemoroid
Beberapa ibu yang mengalami hemoroid setelah melahirkan akan merasakan
nyeri. Tindakan yang dapat membantu mengurangi nyeri tersebut dengan sitz
bath dengan air hangat selama 20 menit. salep anastetik, supositoria rektal.
i. Klien dianjurkan untuk memasukkan hemoroid yang keluar ke dalam rektum
dengan menggunakan jari tangan yang diberi pelumas/ menggunakan sarung
tangan. Anjurkan ibu untuk menjepit selama 1–2 menit dan diulang sampai
mengecil.
j. Anjurkan asupan cairan yang adekuat dan menggunakan pelunak faeses untuk lebih
memberikan rasa nyaman ketika terjadi gerakan usus. Hemoroid akan menghilang
dalam beberapa minggu apabila klien tidak mengalaminya sebelum kehamilan.
5. Menjelaskan manfaat dan langkah pada proses perenggangan otot pada ibu post partum
Ketika kekuatan mereka telah kembali, setelah awal periode penyesuaian terhadap
melahirkan bayi. Ibu dapat memulai latihan peregangan otot dasar pelvik dan otot–otot
abdomen
- Latihan otot dasar panggul (Kegel ꞌs)
Otot–otot dasar panggul melingkari outlet tempat lewatnya bayi baru lahir.
Merupakan hal penting bagi ibu untuk meregangkan otot ini dengan sadar dan
relaksasi. Latihan otot dasar Kegelꞌs sebagai berikut :
c. Kontraksikan otot–otot dasar panggul dan tahan selama 10 detik. Relaksasi
selama 10 detik. Ulangi delapan sampai sepuluh kali.
d. Ulangi latihan ini lima sampai sepuluh kali sehari
1) Hari pertama
Sikap ibu terlentang dan rileks, kemudian lakukan pernafasan perut diawali dengan
mengambil nafas melalui hidung dan tahan hingga hitungan ke 5 atau hitungan ke 8
kemudian buang melalui mulut. Lakukan 5–10 kali.
2) Hari kedua
Sikap tubuh terlentang tetapi kedua tangan dibuka lebar hingga sejajar dengan bahu
kemudian pertemuan kedua tangan tersebut tetapi di atas muka. Lakukan gerakan ini
dengan waktu 5–10 kali hitungan.
3) Hari ketiga
Sikap tubuh terlentang tetapi kedua kaki agak dibengkokkan sehingga kedua telapak
kaki menyentuh lantai. Lalu angkat pantat ibu dan tahan hingga hitungan ke 3 atau ke
5 lalu turunkan pantat ke posisi semula dan ulang kembali gerakan ini 5–10 kali.
4) Hari keempat
Sikap tubuh bagian atas terletang dan kaki ditekuk ±45o kemudian salah satu tangan
memegang perut setelah itu angkat tubuh ibu ±45o dan tahan hingga hitungan ke–3
atau ke–5. Lakukan gerakan terebut berulang kali 5–10 kali per hari.
5) Hari kelima
Sikap tubuh masih terentang kemudian salah satu kaki ditekuk ±45o kemudian angkat
tubuh dan tangan tangan yang bersebrangan dengan kaki yang ditekuk usahakan
tangan menyentuh lutut. Gerakan ini dilakukan secara bergantian dengan kaki dan
tangan lain. Lakukan 5–10 kali.
6) Hari keenam
Sikap tubuh terlentang kemudian tarik sehingga paha membentuk sudut ±90o lakukan
secara bergantian dengan kaki yang lain. Lakukan 5–10 kali.
7) Hari ketujuh
Sikap tubuh terlentang gerakan kaki secara bergantian dengan mengangkat kaki 20–30
cm dari permmukaan lantai. Lakukan 5–10 kali.
8) Hari kedelapan
Sikap tubuh seperti bayi merangkak kemudian gerakan perut ke atas dan ke bawah
sebanyak 5–10 kali.
9) Hari kesembilan
Sikap tubuh terlentang kemudian angkat kedua kaki hingga membentuk sudut
±90o. Lakukan 5-10 kali.
Sikap tubuh terlentang kemudian lakukan gerakan sit–up yaitu mengangkat tubuh
hingga posisi seperti orang duduk. Posisi kedua tangan berada di bawah kepala.
Lakukan gerakan 5–10 kali.
J. LAMPIRAN TES LISAN
1. Jelaskan pengertian perawatan diri pada ibu post partum
2. Sebutkan macam-macam perawatan dan persiapan diri pada ibu post partum
3. Sebutkan 2 manfaat dalam teknik menyusui yang baik dan benar
4. Sebutkan bebrapa langkah teknik menyusui yang baik dan benar
5. Sebutkan 2 manfaat dalam perawatan payudara pada ibu post partum
6. Sebutkan teknik dalam pearawatan payudara pada ibu post partum
7. Sebutkan 2 manfaat dalam perawatan perinium
8. Sebutkan bebrapa langkah dalam perawatan perinium
9. Sebutkan bebrapa langkah pada perenggangan otot ibu post partum
10. Jelaskan manfaat yang bisa dipetik dalam materi yang disampaikan