Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU MENYUSUI

OLEH:
Rizky Ernanda

P.17420613069

D IV KEPERAWATAN SEMARANG
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
TAHUN AKADEMIK 2014 s.d 2015

SATUAN ACARA PENYULUHAN


PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU MENYUSUI
A. TOPIK
Pokok Bahasan
Sub Pokok Bahasan

: Perawatan Payudara pada Ibu Menyusui


: Cara Merawat Payudara pada Ibu Menyusui

B. TUJUAN
1. Tujuan umum
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang perawatan payudara pada
ibu menyusui diharapkan ibu yang sedang dalam proses menyusui dapat
memahami dan menjaga kesehatan payudaranya.
2. Tujuan khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan :
a. Ibu menyusuidapat memahami pengertianperawatan payudara.
b. Ibu menyusuidapat mengetahui tujuan perawatan payudara pada ibu
menyusui.
c. Ibu menyusuidapat mengetahui faktor yang perlu diketahui dalam
perawatan payudara
d. Ibu menyusui dapat mengetahui bagaimana cara perawatan payudara.
e. Ibu menyusui dapat mengetahui bagaimana cara agar tidak sakit saat
menyusui
f. Ibu menyusui dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi gangguan
dalam menyusui
g. Ibu menyusui dapat mengetahui bagaimana posisi menyusui agar
payudara tidak lecet
h. Ibu menyusui dapat mengetahuiakibat jika tidak melakukan perawatan
payudara dan penatalaksanaannya.
C. SASARAN
Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah ibu menyusui.
D. METODE PEMBELAJARAN
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. MEDIA PEMBELAJARAN
1. Lembar balik
2. Manekin payudara

F. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR


No

Tahapan

Kegiatan Penyuluh

Kegiatan Peserta

Pembukaan

1. Mengucapakan salam
1. Menjawab salam
2. Menjelaskan tujuan
2. Mendengarkan
3. Apresepsi tentang materi
dan memahami
yang akan diberikan
3. Memberikan

Inti

1. Menjelaskan

respon
materi 1. Menyimak

penyuluhan tentang:
a. Pengertianperawatan
payudara
b. Tujuan
payudara

Waktu

Metode

5 menit

Ceramah

dan 15 menit

Ceramah

Memperhatikan

perawatan
pada

menyusui.
c. Faktor
yang
diketahui

ibu
perlu
dalam

perawatan payudara
d. Cara
perawatan
payudara.
e. Cara agar tidak sakit saat
menyusui
f. Ibu menyusui
mengetahui

dapat

bagaimana

cara mengatasi gangguan


dalam menyusui
g. Posisi menyusui

agar

Diskusi
Tanya

payudara tidak lecet


h. Akibat
jika
tidak
melakukan
payudara

perawatan
dan

Jawab

2. Mengajukan
Pertanyaan

penatalaksanaannya
2. Memberi kesempatan pada
3

Evaluasi

sasaran untuk bertanya


1. Memberikan
pertanyaan 1. Menjawab

5 menit

Tanya

pada sasaran tentang materi

pertanyaan

yang sudah disampaikan

diajukan tentang
materi

Penutup

1. Menyimpulkan materi
2. Mengucapkan salam

yang
yang

disampaikan
1. Menyimak
dan 5 menit
memperhatikan
2. Menjawab salam

G. WAKTU PELAKSANAAN
Hari/Tanggal
: Senin, 11 Mei 2015
Waktu
: 1 x 30 menit
Tempat
: Ruang Bougenville RSUD AMBARAWA
Penyuluh
:
1. Rizky Ernanda
H. MATERI
1. Pengertianperawatan payudara.
2. Tujuan perawatan payudara pada ibu menyusui.
3. Faktor yang perlu diketahui dalam perawatan payudara
4. Cara perawatan payudara.
5. Cara agar tidak sakit saat menyusui
6. Ibu menyusui dapat mengetahui bagaimana gangguan gangguan dalam
menyusui
7. Ibu menyusui dapat mengetahui bagaimana cara mengatasi gangguan dalam
menyusui
8. Posisi menyusui agar payudara tidak lecet
9. Akibat jika tidak melakukan perawatan payudara dan penatalaksanaannya
I. METODA EVALUASI
Metode Evaluasi

: Diskusi dan Tanya jawab

Media

: Lembar balik

Jenis Pertanyaan

: Lisan

Jumlah Soal

: 2 soal

1. Apa saja tujuan perawatan payudara pada ibu menyusui?


2. Bagaimana cara perawatan payudara?
J. ALAT EVALUASI
1. Evaluasi struktural

Jawab

Ceramah

a. Persiapan Media dan Alat


Media dan alat yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan
siapdigunakan, yaitu :
Lembar balik
b. Persiapan Materi
Materi yang akan diinformasikan dalam penyuluhan yang dibuat dalam
bentuk flip chart siap digunakan dengan kriteria padat, lengkap, ringkas
dan mudah dimengerti sasaran.
c. Kontrak waktu
Kontrak waktu telah dilakukan 3 hari sebelum dilaksanakan penyuluhan.
2. Evaluasi proses
a. Peserta
1) Peserta dapat mengikuti acara penyuluhan dari awal sampai akhir
sehingga mampu melakukan tindakan yang diharapkan.
2) Pertemuan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan jadwal yang
sudah ada.
b. Penyuluh
1) Memfasilitasi segala seuatu yang diperlukan untuk melakukan
penyuluhan sehingga jalannya diskusi menjadi lancar.
3. Evaluasi hasil
a. Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit sasaran diharapkan
mampu mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan mengenai :
1) Pengertian
b. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan peserta tentang perawatan patudara pada saat
fase meyusui sehingga pesertadapat menerapkannya pada kehidupan
sehari-hari. Peserta jugadapat menyebarkan informasi kepada masyarakat
sekitar mengenai perawatan payudara ibu menyusui tersebut.
K. Lampiran

Lampiran 1:
1. Pengertianperawatan payudara
Perawatan payudara adalah suatu tindakan untuk merawat payudara
terutama padamasa nifas (masa menyusui) untuk memperlancarkan
pengeluaran ASI (Sitti Saleha,2009)
Perawatan payudara adalah perawatan payudara setelah ibu melahirkan dan
menyusui yang merupakan suatu cara yang dilakukan untuk merawat
payudara agar air susu keluar dengan lancar (Suririnah, 2007)
2. Tujuan perawatan payudara pada ibu menyusui
Perawatan Payudara pasca persalinan merupakan kelanjutan perawatan
payudara semasa hamil, yang mempunyai tujuan sebagai berikut :
a. Untuk menjaga kebersihan payudara sehingga terhindar dari infeksi
b. Untuk mengenyalkan puting susu, supaya tidak mudah lecet
c. Untuk menonjolkan puting susu
d. Menjaga bentuk buah dada tetap bagus
e. Untuk mencegah terjadinya penyumbatan
f. Untuk memperbanyak produksi ASI
g. Untuk mengetahui adanya kelainan
3. Faktor yang perlu diketahui dalam perawatan payudara
a. Potong kuku tangan sependek mungkin, serta kikir agar halus dan
tidak melukai payudara
b. Cuci bersih tangan, terutama jari tangan.
c. Lakukan pada suasana santai,misalnya pada waktu mandi sore atau
sebelum berangkat tidur
4. Cara perawatan payudara
a. Gunakan bra yang dapat menyerap keringat, menyangga payudara
dengan baik dan tidak sempit, serta bra khusus ibu menyusui
b. Bersihkan kedua puting dengan menggunakan air hangat setelah
selesai mandi
c. Menjaga payudara tetap bersih dan kering terutama puting susu
d. Apabila puting susu lecet oleskan kolostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyususi. Menyusui tetap
dilakukan dimulai dari puting susu yang tidak lecet
e. Hindari penggunaan sabun di bagian puting
f. Pengurutan menggunakan minyak kelapa
g. Bila timbul rasa nyeri yang mengganggu, dan ibu membutuhkan obat
pereda nyeri, maka harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada
tenaga medis agar tetap aman bagi bayi
Persiapan alat untuk perawatan payudara

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)

Handuk 2 buah
Washlap 2 buah
Waskom berisi air dingin 1 buah
Waskom berisi air hangat 1 buah
Minyak kelapa/baby oil
Waskom kecil 1 buah berisi kapas/kasa secukupnya
Baki, alas dan penutup

Pelaksanaan
1)
2)
3)
4)
5)
6)

Memberikan prosedur yang akan dilaksanakan


Mengatur lingkungan yang aman dan nyaman
Mengatur posisi klien dan alat-alat peraga supaya mudah dijangkau
Cuci tangan sebelum dilaksanakan perawatan payudara
Pasang handuk di pinggang klien satu dan yang satu dipundak
Ambil kapas dan basahi dengan minyak dan kemudian tempelkan
pada areola mamae selama 5 menit kemudian bersihkan dengan

diputar.
7) Kedua tangan diberi minyak dengan rata kemudian lakukan
pengurutan
Gerakan Pertama
Kedua tangan disimpan di bagian tengah atau antara payudara,
gerakan tangan ke arah atas pusat ke samping, ke bawah
kemudian payudara diangkat sedikit dan dilepaskan, lakukan

20-30 kali.
Gerakan Kedua
Satu tangan menahan payudara dari bawah, tangan yang lain
mengurut payudara dengan pinggir tangan dari arah pangkal ke
puting susu, dilakukan 20-30 kali dilakukan pada kedua

payudara secara bergantian.


Gerakan Ketiga
Satu tangan menahan payudara di bagianbawah, tangan yang
lain mengurut dengan bahu, jari tangan mengepal, lakukan
pengurutan dari arah pangkal ke puting susu, 20-30 kali

dilakukan pada kedua payudara secara bergantian.


8) Kompres dengan air hangat, kemudian dengan air dingin secara
bergantian diakhiri dengan air hangat selama 5 menit
9) Bersihkan payudara terutama bekas minyak
10) Pakailah BH yang terbuka bagian depannya (untuk Ibu menyusui)
dan yang menyangga buah dada atau langsung susui bayi.

5. Cara agar tidak sakit saat menyusui


a. Menempel dengan benar
Hal penting dan harus jadi perhatian pada saat menyusui bayi adalah
posisi mulut bayi saat menempel di payudara dikenal dengan istilah
latch on. Payudara lecet adalah tanda bahwa mulut bayi tidak
menempel dengan benar di payudara.
b. Atur posisi tepat
Ada berbagai posisi menyusui yang bisa Anda pilih sesuai dengan
kenyamanan dan situasi. Pastikan Anda sudah melakukannya dengan
benar.
c. Buat diri nyaman
Tidak ada posisi terbaik ketika menyusui hanya ada posisi paling
nyaman untuk Anda. Sebelum menyusui, ciptakan suasana yang
membuat diri Anda merasa nyaman. Ada ibu yang suka menyusui
sambil bersandar di kursi berlengan, ada juga yang merasa nyaman
bila disangga dengan bantal menyusui. Temukan yang paling pas untuk
Anda dan si bayi. Rasa nyaman akan membuat tubuh Anda menjadi
rileks, sehingga akan lebih menikmati waktu menyusui sang bayi.
d. Susui saat baru terjaga
Tawarkan ASI Anda pada saat bayi baru saja terjaga. Biasanya
bayiterbangun dalam keadaan lapar. Karena baru separuh sadar,
tubuhnya pun masih rileks sehingga Anda lebih mudah mengarahkan
dia untuk menyusu. Ketika bayi tidak menempel dengan baik di
puting, Anda pun masih bisa memperbaiki posisi tanpa membuat dia
kesal. Bila menunggu dia benar-benar terbangun bahkan sampai

menangis, bayiakan menyusu lebih kuat karena sudah kelaparan.


Akibatnya payudara Anda akan terasa nyeri tiada tara.
e. Singkat tapi sering
Semakin jauh rentang waktu menyusui, bayi akan menyusu lebih kuat
karena si kecil lapar. Ditambah lagi bayi akan lasak, tidak tenang ingin
segera menyusu. Bila Anda belum bisa membuatnya latch on dengan
baik, Anda akan kesakitan saat menyusui si kecil. Menunda-nunda
memberika ASI juga membuat payudara bengkak dan nyeri saat
menyusui karena terlalu penuh terisi ASI. Sebaiknya susui bayi sesuai
dengan kebutuhannya setiap kali dia ingin menyusu.

f. Ikut kelas laktasi


Dengan ikut grup laktasi seperti yang diadakan oleh AIMI (Asosiasi
Ibu Menyusui Indonesia), Anda bisa dapat bertanya langsung
mengenai masalah yang Anda alami. Anda bisa dibimbing posisi
menyusui yang benar atau mengoreksi latch on bayi. Para konselor
ASI ini tidak hanya membantu mengatasi masalah, tapi yang tak kalah
penting, mereka juga memberi Anda semangat untuk tidak menyerah
dan terus menyusui si kecil.
g. Tepat dengan pompa
Meningkatkan kekuatan menghisap pompa saat memerah akan
membuat ASI yang keluar ketika menyusui bayi akan lebih cepat dan
banyak, ternyata tidak benar! Semakin keras hisapan justru
menciptakan rasa sakit pada payudara. Ketika memerah ASI
menggunakan pompa elektrik, ingatlah untuk mulai dari pengaturan
rendah lalu perlahan-lahan naik dan berhenti sejenak atau kurangi
kekuatan perah bila Anda merasa tidak nyaman. Pilih pula ukuran
corong pompa ASI yang sesuai dengan ukuran payudara agar bisa
menghisap lebih baik dan tidak menimbulkan sakit.
h. Gunakan Kedua Payudara
Biasakan menyusui bayi dengan kedua payudara secara seimbang. Bila
hanya menyusui dengan satu payudara, maka payudara yang tak
digunakan akan bengkak akibat ASI tidak dikeluarkan. Sakit sekali
rasanya. Bila tidak digunakan bisa pula meningkatkan risiko radang
akibat penyumbatan di saluran ASI. Jangan lupa susui bayi hingga
payudara kosong agar tidak ada sisa ASI yang bisa menyebabkan
penyumbatan.

i. Hati-hati jamur
Bila posisi menyusui dan perlekatan sudah tepat tapi Anda masih sakit
saat menyusui si kecil, masalahnya mungkin Anda terkena infeksi
jamur! Gejala yang terjadi adalah nyeri saat dan setelah menyusui,
puting lecet dan sensitif, dan gatal atau panas pada salah satu payudara.
Segera temui dokter. Bila benar mengidap infeksi jamur, Anda beserta
sang bayi harus mendapat perawatan untuk mengatasi infeksi jamur.
j. Tidak putus asa
Pada masa awal menyusui, tidak hanya Anda yang belajar,bayiAnda
pun belajar menemukan posisi yang pas untuk menyusui. Mingguminggu pertama menyusui adalah masa terberat namun jangan
menyerah dulu. Anda dan bayi tidak butuh waktu lama untuk mencari
posisi yang pas. Berhasil melaluinya, maka selanjutnya akan terasa
lebih mudah. Anda semakin mahir melakukannya dan menyusui
pun terasa sudah seperti gerak refleks saja. Setiap kali terlintas pikiran
untuk menyerah dan berhenti menyusui si kecil, ingatlah hanya ASI
yang terbaik untuk buah hati kita.
6. Posisi menyusui agar payudara tidak lecet.

a. Ibu yang baru melahirkan sebaiknya menyusui dengan posisi crosscradle, karena dengan posisi ini ibu dapat lebih mudah mengarahkan
kepala bayi ke areola. Duduk di kursi yang nyaman. Upayakan telapak
kaki menginjak lantai, gunakan bangku kecil sebagai pengganjal bila
posisi kaki agak menggantung. Letakkan bayi di atas bantal, bisa
bantal biasa atau bantal menyusui supaya bayi berada sejajar dengan
payudara. Usahakan badan tidak membungkuk supaya tidak cepat
lelah, gunakan bantal tambahan untuk menyangga punggung.
b. Setelah beberapa minggu ibu sudah terbiasa menyusui dengan baik,
ibu dapat menggunakan posisi cradle. Tetap buat posisi duduk
senyaman mungkin.
c. Jika ibu melahirkan secara caesar, ibu dapat menyusui dengan posisi
football atau lying down / berbaring. Dengan 2 posisi ini, luka jahitan
di perut tidak tergesek2 bayi.
d. Jika ibu melahirkan bayi kembar, ibu dapat menyusui dua bayi
sekaligus dengan posisi football. Letakkan masing-masing bayi pada
bantal di kiri dan kanan.
e. Ketika malam hari mungkin ibu ingin menyusui sambil istirahat, posisi
berbaring cocok untuk dilakukan.
Selain posisi, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah
perlekatan antara bayi dan ibu saat menyusui.
Supaya perlekatan dapat berjalan baik:
a. Kepala dan badan bayi berada pada garis yang lurus (kepala bayi tidak
menoleh). Perut bayi menghadap ke ibu.
b. Mulut bayi terbuka lebar dan dagu bayi menempel di payudara ibu
c. Daerah gelap di sekitar puting (aerola) masuk banyak ke mulut bayi,
terutama yang terletak di bagian bibir bawah bayi. Jika bayi masih
kecil sedangkan payudara ibu sedang penuh, gunakan ibu jari dan jari

telunjuk seperti posisi menggunting untuk menjepit aerola. Setelah


areola masuk seluruhnya ke mulut bayi, jari tangan boleh dilepas.
d. Cek apakah perlekatan sudah benar
1) Bibir bayi terlipat keluar.
2) Pipi bayi harus menggembung, tidak boleh kempot.
3) Tidak boleh terdengar bunyi decak, hanya boleh terdengar bunyi
menelan.
4) Ibu tidak kesakitan.
5) Bayi tenang.
e. Jika perlekatan masih salah, rangsang bayi untuk melepaskan
mulutnya dari puting, dengan cara letakkan ujung jari ibu pada sudut
mulut bayi dan bayi akan secara otomatis membuka mulutnya. Jangan
menarik secara paksa karena akan menimbulkan luka pada puting.
Coba ulangi lagi proses perlekatan hingga benar
7. Akibat jika tidak melakukan perawatan payudara dan penatalaksanaannya
Berbagai dampak negatif dapat timbul jika tidak dilakukan perawatan
payudara sedini mungkin. Dampak tersebut meliputi :
a. Puting susu kedalam
b. Anak susah menyusui
c. ASI lama keluar
d. Produksi ASI terbatas
e. Pembengkakan pada payudara
f. Payudara meradang
g. Payudara kotor
h. Ibu belum siap menyusui
i. Kulit payudara terutama puting akan mudah lecet
8. Penatalaksanaan
a. Cara Mengatasi Bila Putting Tenggelam
Lakukan gerakan menggunakan kedua ibu jari dengan menekan kedua
sisi puting dan setelah puting tampak menonjol keluar lakukan tarikan
pada puting menggunakan ibu jari dan telunjuk lalu lanjutkan dengan

gerakan memutar puting ke satu arah.Ulangi sampai beberapa kali dan


dilakukan secara rutin.
b. Jika Asi Belum Keluar
Walaupun asi belum keluar ibu harus tetap menyusui. Mulailah segera
menyusui sejak bayi baru lahir, yakni dengan inisiasi menyusui dini,
Dengan teratur menyusui bayi maka hisapan bayi pada saat menyusu
ke ibu akan merangsang produksi hormon oksitosin dan prolaktin
yang akan membantu kelancaran ASI. Jadi biarkan bayi terus
menghisap maka akan keluar ASI. Jangan berpikir sebaliknya yakni
menunggu ASI keluar baru menyusui.
c. Penanganan puting susu lecet
Bagi ibu yang mengalami lecet pada puting susu, ibu bisa
mengistirahatkan 24 jam pada payudara yang lecet dan memerah.
Olesi dengan krim untuk payudara yang lecet.Bila ada madu, cukup di
olesi madu pada puting yang lecet.
d. Penanganan Pada Payudara Yang Terasa Keras Sekali Dan Nyeri, Asi
Menetes Pelan Dan Badan Terasa Demam.
Pada hari ke empat masa nifas kadang payudara terasa penuh dan
keras, juga sedikit nyeri.Justru ini pertanda baik. Berarti kelenjar air
susu ibu mulai berproduksi. Tak jarang diikuti pembesaran kelenjar di
ketiak, jangan cemas ini bukan penyakit dan masih dalam batas
wajar.Dengan adanya reaksi alamiah tubuh seorang ibu dalam masa
menyusui untuk meningkatkan produksi ASI, maka tubuh memerlukan
cairan lebih banyak.Inilah pentingnya minum air putih 8 sampai
dengan 10 gelas sehari.

Anda mungkin juga menyukai