Pengertian
ANC (Antenatal Care) adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan pada
pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Guttmacher, 2007)
2.
Tujuan
1)
2)
3)
4)
3. Bukti Kehamilan
Presumtif (Bukti Subjektif)
a)
1)
Amenorea
2)
Perubahan payudara
3)
4)
Frekuensi berkemih
5)
Leukorea
6)
Tanda Chadwieks
7)
Quickening
Perubahan Abdomen
Walaupun pada pemeriksaan ini hasilnya positif, kemungkinan positif palsu tetap ada.
Absolut (Bukti Positif)
Indikator pasti kehamilan adalah penemuan-penemuan keberadaan janin secara jelas dan
hal-hal ini tidak dapat dijelaskan dengan kondisi kesehatan yang lain.
1) Teraba bagian-bagian janin. Palpasi yang dilakukan sudah dapat diraba bagianbagian dari janin.
2) Mengidentifikasi
posisi
janin,
pemeriksa
yang
berpengalaman
juga
bisa
Pemeriksaan Penunjang
A) Laboratorium
1) Darah (Hb, Golongan darah, Glukosa, VDRL)
2) Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis)
3) Pemeriksaan Swab (Lendir vagina dan servik)
1)
Jenis kelamin
2)
e.
Pemeriksaan Kehamilan
2)
3)
4)
5)
Quickening 20 mgg
6)
USG
Bulan (1-3) + 9,
B (4-12) 3
Tahun (1-3) + 0,
T (4-12) + 1
3. Frekuensi Kunjungan
1)
lengkap,
pemeriksaan
fisik
&
obstetri,
pemeriksaan
2)
3)
4)
1.1.6 PATOFISIOLOGI
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur dari indung telur, kemudian
terjadi peningkatan hormon estrogen sehingga selaput lendir mulai menebal dan terjadi
proses ovulasi (keluarnya sel telur dari indung telur). Kehamilan terjadi bila senggama
(koitus) dilakukan pada sekitar saat ovulasi (14 hari atau 2 minggu setelah haid). Apabila
tidak terjadi pembuahan, maka sel telur akan berdegenerasi dan sel telur akan keluar
bersama-sama dengan darah haid. Apabila terjadi pembuahan (bertemunya sel telur dan
sel sperma), terjadi penyatuan kedua pronuklei yang disebut dengan zigot, kemudian
akan mengalami pembelahan (mitosis).
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
Blastula diselubungi oleh suatu simpai, disebut trofoblas, yang mampu menghancurkan
dan mencairkan jaringan. Ketika blastula mencapai rongga rahim, jaringan endometrium
berada dalam masa sekresi (blastolisis). Kemudian terbentuk plasenta pada bagian luar,
dan membentuk embrio yang kemudian menjadi janin pada bagian dalam. Pembentukan
plasenta menyebabkan peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang dapat
menyebabkan
banyak
perubahan
fisik
pada
ibu
sehingga
ibu
mengalami
ketidaknyamanan dan terjadi perubahan pola seksualitas. Selain itu, juga mempengaruhi
sistem urinarius, sistem pernapasan, sistem pencernaan dan sistem kardiovaskuler.
Perubahan pada sistem urinarius, terjadi dilatasi, pemanjangan dan penekukan
ureter. Penumpukan urin dalam ureter bagian bawah dan penurunan tonus kandung
kemih menyebabkan pengosongan kandung kemih tidak tuntas dapat menyebabkan
resiko tinggi infeksi traktus urinarius. Semakin bertambahnya usia kehamilan, maka
besar uterus juga dapat menyebabkan penekanan pada traktus urinarius sehingga bladder
tidak dapat menampung urine secara maksimal dan frekuensi BAK menjadi lebih sering.
Pada sistem pernapasan, terjadi pergeseran diafragma karena paru-paru terdesak
oleh pembesaran uterus. Hal ini menyebabkan sesak napas sehingga terjadi
ketidakefektifan pola napas.
Pada sistem pencernaan, terjadi penurunan peristaltik usus dan penekanan uterus
sehingga menyebabkan konstipasi. Selain itu, terjadi perubahan hormon-hormon dalam
tubuh yang menyebabkan mual dan/atau muntah. Keadaan ini dapat mempengaruhi status
nutrisi menjadi berkurang dari kebutuhan tubuh dan beresiko defisit volume cairan dan
elektrolit.
Proses kehamilan juga berpengaruh pada sistem kardiovaskuler yaitu terjadi
hemodilusi yang mengakibatkan penurunan kadar Hemoglobin dalam darah ibu. Ibu
menjadi mudah lelah dan apabila tekanan darah juga ikut menurun, dapat menyebabkan
pingsan (hipotensi ortostatik) sehingga beresiko cidera dan dapat mengganggu aktivitas.
1.2
1.2.1
1)
Pengkajian ANC
Anamnesa
Anamnesa identitas istri dan suami
Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu hati),
2)
Tekanan darah
TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko dalam kehamilan.
Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau lebih, dan/atau diastolik 15
mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi dan eklamsi.
Denyut nadi
Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
Suhu
Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,5 oC dikatakan demam, hal ini kemungkinan ada
infeksi dalam kehamilan.
Pernapasan
Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit. Bila ibu mengalami
peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau kemungkinan dicurigai
mempunyai penyakit jantung.
(7) Payudara
Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar, agak
(8) Abdomen
Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I
-
Konsistensi uterus
Leopold II
Leopold III
Leopold IV
Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP
Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper
(10)
Pemeriksaan panggul
a.
Memeriksa labia mayora dan minora, klitoris, lubang uretra, introitus vagina untuk
melihat adanya tukak atau luka, varises, cairan yang ada (warna, konsistensi,
jumlah, bau)
Melakukan
palpasi
pada
kelenjar
bartolini
untuk
mengetahui
adanya
c.
Mencari letak serviks dan merasakan untuk mengetahui pembukaan (dilatasi) dan
rasa nyeri karena gerakan (nyeri tekan atau nyeri goyang)
Menggunakan dua tangan, satu tangan di atas abdomen, dua jari di dalam vagina
untuk palpasi uterus. Ukuran, bentuk dan posisi, mobilitas, rasa nyeri, serta adanya
masa.
3)
4)
Pemeriksaan Dalam
(1)
(2)
Dapat dinilai :
-
1.2.2
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
perubahan napsu makan, mual dan muntah
1) Tujuan :
Nutrisi terpenuhi secara adekuat
2) Kriteria Hasil :
(1) Menjelaskan komponen diet seimbang prenatal
(2) Mengikuti diet yg dianjurkan
(3) Mengkonsumsi Zat besi/ vitamin
(4) Menunjukkan BB ( min 1,5 kg pd TM I )
Intervensi :
(1) Tentukan asupan nutrisi per 24 jam
R/ Memenuhi nutrisi ibu
(2) Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
R/ Dasar memberi penyuluhan tentang diet yang diperlukan ibu
(3) Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
R/ Memudahkan ibu untuk mempraktekkan di rumah dan sebagai petunjuk
(4) Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
R/ Memastikan kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi tanpa menentang budaya yang
dianut oleh ibu
(5) Timbang BB & kaji BB pregravida
R/ Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau BB dibawah normal
meningkatkan risiko IUGR
(6) Berikan BB selama TM I yang optimal
R/ Mengantisipasi peningkatan atau penurunan BB yang terlalu tinggi atau rendah
Kriteria Hasil :
(1) Melaporkan penurunan keluhan sesak
(2) Mendemonstrasikan fungsi pernapasan baik
Intervensi :
(1) Kaji status pernapasan
Kriteria Hasil :
Mengidentifikasi tindakan yang melegakan dan menghilangkan ketidaknyamanan
Intervensi :
(1) Catat derajat rasa tidak nyaman minor
R/ Mengetahui penyebab rasa tidak nyaman yang dirasakan oleh klien
(2) Evaluasi derajat rasa tidak nyaman selama pemeriksaan lanjutan
R/ Mengetahui perkembangan perubahan rasa ketidaknyamanan
(3) Anjurkan pemakaian korset uterus
R/ Menambah kenyaman ibu
(4) Tekankan menghindari stimulasi puting
R/ Stimulasi puting dapat menimbulkan kontraksi pada rahim yang dapat
menyebabkan ibu merasa tidaknyaman
(5) Kaji adanya haemoroid
R/ Dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan terutama pada saat duduk atau BAB
(6) Kaji tingkat kelelahan dengan aktifitas dalam keluarga
R/ Mengidentifikasi adanya aktifitas yang terlalu berat sehingga menyebabkan
kelelahan pada ibu
1.2.2.5 Perubahan pola seksualitas berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan
ketidaknyamanan
1)
Tujuan
Kriteria Hasil :
Mendiskusikan perubahan dalam hasrat seksual
Intervensi :
(1) Kaji pola aktivitas seksual pasangan
R/ Mengidentifikasi aktivitas seksual selama kehamilan
(2) Kaji dampak kehamilan terhadap Seksualitas
R/ Mengetahui perubahan seksualitas selama kehamilan
(3) Anjurkan pilihan posisi koitus selama kehamilan
R/ Menganjurkan pemilihan posisi yang nyaman dalam seksualitas selam hamil
yang tidak mengganggu kehamilan
(4) Informasikan tindakan yang dapat Meningkatkan kontraksi (stimulasi puting susu,
orgasme pd wanita, sperma)
R/ Pada TM I kontraksi uterus yang berlebihan dapat menyebabkan abortus
1.2.2.6
1)
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Mempertahankan pola fungsi usus normal
Intervensi :
(1) Tentukan kebiasaan eliminasi sebelum hamil & perhatikan perubahan selama hamil
R/ Mengidentifikasi adakah perubahan eliminasi BAB sebelum dan selama hamil
(2) Kaji adanya haemoroid
R/ Konstipasi dapat menyebabkan adanya haemoroid
(3) Informasikan diet : buah, sayur, serat & intake cairan adekuat
R/ Diet tinggi serat dapat memperlancar BAB dan menjadikan feses lebih lunak
(4) Anjurkan latihan ringan
R/ Latihan dapat membantu pergerakan peristaltik usus lebih cepat dan membantu
merangsang terjadai BAB
(5) Kolaborasi : berikan pelunak feces bila diet tak efektif
R/ Mencegah terjadi konstipasi berlanjut
DAFTAR PUSTAKA
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE
DISUSUN OLEH :
ANESIA PUTRI
(13200044)
TINGKAT III REGULER 2