SEROTINUS
Ns. Yuflihul Khair.,S.Kep
A. Pengertian
Kehamilan lewat bulan (serotinus) ialah kehamilan yang
berlangsung lebih dari perkiraan hari taksiran persalinan yang dihitung
dari hari pertama haid terakhir (HPHT), dimana usia kehamilannya
telah melebihi 42 minggu (>294 hari).
B. Etiologi
Etiologi kehamilan lewat waktu atau kehamilan serotinus
sampai saat ini belum diketahui secara pasti beberapa faktor yang
dikemukakan penyebab kehamilan serotinus adalah:
1. Ketidaktentuan tanggal menstruasi: ketidaksanggupan ibu
mengingat HPHT, perdarahan selama kehamilan, siklus haid tidak
teratur, kehamilan dalam masa pasca persalinan (Oxorn, 2003).
2. Hormone penurunan konsentrasi estrogen yang menandai kasus
kasus kehamilan serotinus dianggap merupakan hal penting,
karena kadar estrogen tidak cukup untuk menstimulasi produksi
dan penyimpanan glikofosfolipid didalam membrane janin. Pada
jumlah estrogen yang normal dan uterus meningkat sehingga
kepekaan terhadap oksitosin meningkatkan dan merangsang
kontraksi (wiliams, 1995). Kadar estrogen tidak cepat turun
walaupun kehamilan telah cukup bulan, sehingga kepekaan uterus
terhadap oksitosin berkurang namun factor yang lebih
menentukan adalah belum diproduksinya prostaglandin yang
berpengaruh terhadap terjadinya kontraksi uterus pada akhir
kehamilan.
3. Herediter karena postmaturitas sering dijumpai pada satu keluarga
tertentu (Rustam, 1998).
C. Manifestasi klinis
Gambaran klinis pada kehamilan post matur antara lain:
1. Janin postterm dapat terus bertambah beratnya di dalam uterus
dan dengan demikian menjadi bayi besar yang abnormal pada saat
lahir, atau bertambah berat postterm serta berukuran besar
menurut usia gestasionalnya.
peningkatan kejadian gawat janin dengan resiko tiga kali. Akibat dari
proses penuaan plasenta maka pasokan makanan dan oksigen akan
menurun disamping dengan adanya spasme arteri spiralis. Janin akan
mengalami pertumbuhan terhambat dan penurunan berat dalam hal ini
dapat disebut dismatur. Sirkulasi utero plasenter akan berkuarang 50%
menjadi 250 mm/menit.
Pada kasus yang lain biasanya terjadi insufisiensi plasenta.
Dimana plasenta, baik secara anatomis maupun fisiologis tidak mampu
memberikan makanan dan oksigen kepada fetus untuk
mempertahankan pertumbuhan dan perkembangan secara norma. Hal
ini dapat menyebabkan kematian janin dalam kandungan. Volume
cairan amnion akan meningkat sesuai dengan bertambahnya
kehamilan. Pada kehamilan cukup bulan cairan amnion 1000-1500 ml,
warna putih, agak keruh, serta mempunyai bau yang khas, amis, dan
agak manis, cairan ini mengandung sekitar 98% air. Sisanya terdiri
dari garam organik dan anorganik yaitu rambut lanugo (rambut halus
yang berasal dari bayi), sel-sel epitel dan forniks kaseosa (lemak yang
meliputi kulit bayi.
Produksi cairan amnion sangat dipengaruhi fungsi plasenta.
Pada kehamilan serotinus fungsi plasenta akan menurun sehingga
akibatnya produksi cairan amnion juga akan berkurang. Dengan
jumlah cairan amnion dibawah 400 ml pada umur kehamilan 40
minggu atau lebih mempunyai hubungan dengan komplikasi janin. Ini
dikaitkan dengan fungsi cairan amnion yaitu melindungi janin terhadap
trauma dari luar, memungkinkan janin bergerak bebas, melindungi
suhu janin, meratakan tekanan di dalam uterus pada partus sehingga
serviks membuka, membersihkan jalan lahir pada permulaan partus
kala II. Dengan adanya oligohidramnion maka tekanan pada uterus
tidak sempurna, sehingga terkadang disertai kompresi tali pusat dan
menimbulkan gawat janin. Janin menjadi stress kemudian
mengeluarkan mekonium yang akan mencemari cairan ketuban,
sehingga tak jarang terjadi aspirasi mekonium yang kental
E. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa kehamilan serotinus ditegakkan dengan megetahui
HPHT dengan rumus neagle yaitu dengan pertambahan tanggal hari
pertama haid terakhir yang normal dan spontan dengan 7 hari
kemudian penggurangan 3 bulan penambahan 1 pada tahunnya.
Diagnosa penunjang yang dilakukan untuk menegakkan diagnosa
kehamilan serotinus adalah:
1. Ultrasonografi untuk mengetahui ukuran diameter biparietal,
gerakan janin dan jumlah air ketuban.
2. Pemeriksaan serologi air ketuban yaitu air ketuban diambil dengan
amniosintesis baik transvaginal maupun transabdominal (air
3 hari kemudian.
d) Keadaan serviks (skor bishop harus dinilai ulang setiap
kunjungan pasien, dan kehamilan harus diakhiri bila
serviks matang.
4) Pasien dengan kehamilan lewat waktu dengan komplikasi
seperti DM, preeklamsi, PJT, kehamilannya harus diakhiri
tanpa memandang keadaan serviks. Tentu saja kehamilan
dengan resiko ini tidak boleh dibiarkan melewati kehamilan
lewat waktu.
b. Pengelolaan intrapartum
1) Pasien tidur miring sebelah kiri
2) Pergunakan pemantauan elektrolit jantung janin berikan
oksigen bila ditemukan keadaan jantung yang abnormal.
mortalitas.
Masalah yang terjadi pada Bayi, jumlah kematian janin atau
bayi pada kehamilan 42 minggu 3x lebih besar dari kehamilan 40
minggu. Pengaruh pada janin bervariasi, biantaranya berat janin
bertambah, tetap atau berkurang.
H. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari peroses keperawatan.
Pengkajian yang benar dan terarah akan mempermudah dalam
merencanakan tindakan dan evaluasi dari tindakan yang dilaksanakan.
Pengkajian dilakukan secara sistematis, berisikan informasi subyektif
dan obyektif dari klien yang diperoleh dari wawancara dan
pemeriksaan fisik. Pengkajian terhadap klien post meliputi:
1. Identitas klien
pendarahan, ASI cukup atau tidak dan kondisi ibu saat nifas,
tinggi fundus uteri dan kontaksi
4) Riwayat kehamilan sekarang
a) Hamil muda, keluhan selama hamil muda
b) Hamil tua, keluhan selama hamil tua, peningkatan berat
badan, suhu, nadi, pernafasan, peningkatan tekanan
darah, keadaan gizi akibat mual, keluhan lain.
c) Riwayat antenatal care meliputi ; dimana tempat
pelayanan, berapa kali, perawatan serta pengobatan
yang didapat
4. Pola aktivitas sehari-hari
a. Makan dan minum, meliputi komposisi makanan, frekuensi, baik
sebelum dirawat maupun selama dirawat. Adapun makan dan
persalinan.
Daftar Pustaka
Cunningham, Mac Donald, Gant. 1995. Obstetri Williams. Jakarta: EGC
Depkes RI. 2001. Standart Pelayanan kebidanan