PERSALINAN NORMAL
A. TINJ
TINJAU
AUAN
AN TE
TEOR
ORII
1. Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dahulu) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan
kandungan melalui jalan lain, dengan
bantuan atau tanpa bantuan atau dengan kekuatan sendiri (Manuaba, 2001).
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi (janin dan uri) yang
dapat hidup kedunia luar,dari lahir atau dengan jalan lain (Mochtar.R,MP,2001).
Pesali
Pesalinan
nan dan kelahir
kelahiran
an normal
normal adalah
adalah proses
proses pengel
pengeluar
uaran
an janin
janin yang
yang
terjadi
terjadi pada
pada kehamil
kehamilan
an cukup
cukup bulan
bulan (!"#$2
(!"#$2 minggu
minggu),
), lahir
lahir sponta
spontan
n dengan
dengan
presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 1% jam, tanpa komplikasi baik
pada ibu maupun pada janin. (Pra&irohardjo, 2001). Persalinan normal adalah
per'aginam tanpa bantuan apapun tidak kurang dari 1% jam, tanpa adanya
gangguan jalannya persalinan.
2. Etiologi
a. Penu
Penuru
runa
nan
n kada
kadarr proge
progest
stero
eron
n
Proges
Progestero
teronn menimb
menimbulkulkan
an relaksa
relaksasi
si otot#ot
otot#otot
ot rahim,
rahim, sebalik
sebaliknya
nya estrog
estrogen
en
meni
mening
ngka
katk
tkan
an kere
kerent
ntan
anga
gan
n otot
otot rahi
rahim.
m. ela
elama
ma keha
kehami
mila
lan
n terd
terdap
apat
at
keseimbangan antara kadar progesteron dan estrogen dalam darah, tetapi
paada akhir kehamilan kadar progesteron menurun sehingga menimbulkan
.
b. *eori
*eori o+ytosin
Pada akhir kehamilan keadaan ok+ytocin bertambah, sehingga menimbulkan
kontraksi otot#otot rahim
c. ere
eregganga
angann oto
otott
-engan majunya kehamilan menyebabkan makin teregangnya otot#otot dan
otot#otot rahim makin rentan.
d. Peng
Pengar
aru
uh jan
janin
in
ipoise dan kelenjar suprarenal janin memegang peranan oleh karena pada
anenchepalus kehamilan sering lebih lama dari biasa.
e. *eori
ori pros
prosta
tagl
glan
andi
din
n
Prostaglandin
Prostaglandin yang dihasilkan oleh decidua
decidua disangka
disangka menjadi
menjadi salah satu
sebab permulaan persalinan.
3. Faktor
Faktor !aktor
!aktor "ang
"ang #e#$e
#e#$enger
nger%&i
%&i $er'al
$er'alinan
inan
/da aktor yang penting dalam persalinan yaitu
a. Po&er
*enag
*enaga,
a, his,
his, kontra
kontraksi
ksi otot
otot dindin
dinding
g uterus
uterus,, kontra
kontraksi
ksi diarag
diaragma
ma pel'is
pel'is
kekuatan mengejan, ketegangan kontraksi ligamentum rotundum.
b. Passanger
3aktor yang berasal dari janin dan plasenta.
c. Passage
3aktor yang berasal dari jalan lahir lunak ataupun jalan lahir keras.
d. Pers
Persia
iapa
pan
n peno
penolo
long
ng
e. Psikis
/pab
/pabila
ila ke akto
aktorr di atas
atas berja
berjalan
lan deng
dengan
an baik
baik tanp
tanpaa adany
adanyaa alasa
alasan
n
inter'ensi maka persalinan tersebut berjalan normal, tetapi apabila terjadi
penyimpangan pada kelima aktor diatas sehingga memerlukan bantuan dari
luar.
(. Tan)a
n)a tan)a
tan)a $er'a
$er'alin
linan
an nor#a
nor#al*
l*
a. *imb
*imbul
ulny
nyaa his
his persa
persali
lina
nan
n iala
ialah
h his
his pemb
pembuk
ukaa
aan
n deng
dengan
an siat
siatny
nyaa sebag
sebagai
ai
berikut 4
− 5yeri melingkar dari punggung memancar
memancar ke perut bagian depan.
− *eratur
− Makin lama makin pendek inter'alnya dan makin kuat intensitasnya.
− alau di ba&a berjalan bertambah kuat.
− Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cer'i+.
b. eluarnya lendir berdarah dari jalan lahir (sho&).
− -engan pendataran dan pebukaan, lendir dari canalis cer'ikalis keluar
disertai dngan sedikit darah.
− Perdarahan
Perdarahan yang sedikit
sedikit ini disebabkan karena lepasnya selaput janin
pada bagian ba&ah segmen ba&ah rahim hingga beberapa kapilar
terputus.
c. eluarny
eluarnyaa cairan
cairan banyak
banyak deng
dengan
an dari
dari jalan
jalan lahir
lahir
al ini terjadi kalau ketuban pecah atau selaput janin robek. etuban itu
biasanya pecah, kalau pembukaan lengkap atau hampir lengkap dan dalam
hal ini keluar
keluarnya
nya cairan
cairan merupa
merupakan
kan tanda
tanda yang
yang lambat
lambat sekali
sekali (ar&o
(ar&ono
no
Pra&iro, 2002).
+. Pato!i'iologi'
Mekanisme gerakan bayi memungkinkan ia untuk menyesuaikan diri
dengan pel'is ibu yakni penurunan, leksi, rotasi dalam, ekstensi, rotasi luar, dan
pengeluaran.
a. 6ngangement
1) -iameter biparietal mele&ati P/P
2) 5ulipara terjadi 2 minggu sebelum persalinan
!) Multipara terjadi permulaan persalinan
$) ebanyakan kepala masuk P/P dengan sagitalis melintang pada P/P
le+i ringan.
b. -ecent, turunnya kepala janin ke P/P
*urunya presentasi pada in let, disebabkan oleh $ hal, yaitu4
1) *ekanan cairan ketuban
2) *ekanan langsung dari undus uteri
!) ontraksi diagragma dan otot perut (ala )
$) Melurusnya badan janin akibat kontraksi uterus
c. 3le+ion (menekuk), tahanan yang diperoleh dari dasar panggul makin besar
maka makin leksi kepala janin, dagu menekan dada dan belakang kepala
(oksiput) menjadi bagian terba&ah janin, mengakibatkan masuknya kepala
janin dengan diameter terkecil mele&ati jalan lahir terkecil mele&ati jalan
lahir.
d. nternal rotation
Pemutaran bagian terendah keba&ah simpisis menyesuaikan posisi kepala
janin dengan bentuk jalan lahir
e. 6+tention
etelah paksi dalam selesai dan kepala sampai 'ul'a, lahir berturut sisiput,
dahi, hidung, mulut, dagu
. 6+ternal rotation
Putaran kepala mengikuti putaran bahu
g. 6+pultion
Pengeluaran bahu dan badan janin
b. ala
-ari dilatasi ser'iks lengkap sampai kelahiran bayi. Pada kala his
menjadi lebih kuat dan lebih cepat, kira#kira 2 sampai ! menit sekali. arena
biasanya dalam hal ini kepala janin sudah masuk ruang panggul, maka pada
his dirasakan tekanan pada otot#otot dasar pangggul, yang secara relektoris
menimbulkan rasa mengedan. :anita merasa pula tekanan pada rektum dan
hendak buang air besar.
emudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan anus
membuka. ;abia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak dalam 'ul'a pada &aktu his. 8ila dasar panggul sudah lebih
berelaksasi kepala janin tidak masuk lagi diluar his, dan dengan his dan
kekuatan mengedan maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput
diba&ah simisis dan dahi, muka dan dagu mele&ati perineum. etelah
istirahat sebentar, his mulai lagi untuk mengeluarkan badan, dan anggota
bayi. Pada primigra'ida kala berlangsung rata#rata 1, jam dan pada
multipara rata#rata 0, jam.
c. ala
-ari kelahiran bayi sampai kelahiran plasenta. etelah bayi lahir,
uterus teraba keras dengan undus uteri agak di atas pusat beberapa menit
kemudian uterus berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari
dindingnya. 8iasanya plasenta lepas dalam < sampai 1 menit setelah bayi
lahir dan keluar spontan atau dengan tekanan pada undus uteri. Pengeluaran
plasenta disertai dengan pengeluaran darah.
d. ala =
-ari kelahiran plasenta sampai stabilisasi keadaan pasie biasanya
pada sekitar 1 jam masa nias eperti diterangkan di atas, kala ini dianggap
perlu untuk mengamat#amati apakah ada perdarahan postpartum.
-. Pe#erik'aan $en%nang
a. Pemeriksaan darah lengkap
1) b
2) >olongan darah
!) 3aktor Rh ?#
$) :aktu pembekuan
b. Protein urine
c. @rine reduksi
/. 0o#$lika'i
a. Perdarahan
b. Pre#eklamsi
c. neksi
. Penatalak'anaan ka'%'
3aktor yang dinilai dan dicatat dalam persalinan4
a. :aktu terjadinya kontraksi uterus pertama kali rekuensi kontraksi uterus,
keadaan selaput ketuban, ri&ayat perdarahan dan atau gangguan pada
gerakan janin.
b. Ri&ayat alergi, medikasi, saat makan terakhir.
c. =ital sign ibu, protein urine, glukosa dan pola kontraks uterus.
d. -enyut jantung janin, presentasi dan tasiran berat badan janin
e. eadaan selaput ketuban, dilatasi dan pendataran ser'iks serta derajat
penurunan bagian terendah janin melalui pemeriksaan dalam ('aginal
touches) kecuali bila terdapat kontraindikasi melakukan =t, misalnya
perdarahan ante partum.
2) 3ase akti
1. /kti'itas istirahat 4 dapat menunjukkan kelelahan
2. ntegritas ego4
− -apat lebih serius dan terhanyut pada proses persalinan.
− etakutan akan pengendalian pernapasantehnik relaksasi
!. 5yerikenyamanan4 kontraksi sedang setiap !,# menit berakhir
!0#$0 menit.
$. eamanan
− rama jantung janin terdeteksi agak keba&ah pusat pada posisi
'erte+
− -AA ber'ariasi dan perubahan periodik umumnya teramati pada
respon terhadap kontraksi palpasi abdominal dan gerakan janin.
. eksualitas
− -ilatasi ser'iks kira#kira $#% cm
− Perdarahan dalam jumlah sedang
− janin turun B 1#2 cm di ba&ah tulang iskial
2. -/>59/ 6P6R/:/*/5
a. ala
1) 5yeri berhubungan dengan kontraksi uterus
2) Risiko tinggi cidera berhubungan dengan hipoksia jaringan,
hiperkapnea
!) Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan perubahan hormonal
$) Risiko tinggi kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan
perubahan suplai darah
) Risiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan penurunan
aliran darah
b. ala
1) 5yeri berhubungan dengan penegangan jaringan
2) ekurangan 'olume cairan berhubungan dengan penurunan
pemasukan, perdarahan
c. ala
1) Risiko tinggi kekurangan 'olume cairan berhubungan dengan
kurangnya intake, muntah dan diaphoresis
2) 5yeri berhubungan dengan trauma jaringan, respon isiologis
melahirkan
d. ala =
1) Risiko tinggi kekurangan 'olume cairan berhubungan dengan
kelelahan, kegagalan miometri dari mekanisme homeostatis
2) 5yeri berhubungan dengan trauma mekaniscedera jaringan
!) Risiko tinggi ineksi berhubungan dengan adanya luka epiostomi
$) Perubahan proses keluarga berhubungan dengan transisi atau
peningkatan perkembangan anggota keluarga
nter'ensi Rasional
1. aji derajat nyeri secara 'erbal 1. Mengetahui skala nyeri pasien
dan non 'erbal. sehingga dapat ditentukan
inter'ensi yang tepat
2. /njurkan berkemih 1#2 jam,
2. Mempertahankan kandung kemih
palpitasi di atas simpisis pubis.
bebas distensi yang dapat
!. /jarkan pasien untuk mengedan menyebabkan ketidaknyamanan.
!. Mengejan yang eekti
yang eekti dan relaksasi saat
meminimalkan nyeri dan tenaga
tidak ada his.
yang dikeluarkan sehingga pasien
tidak kelelahan.
$. 8erikan analgetikalarodin
hidroklorida atau meperidin $. Membantu meringankan rasa nyeri
hidroklorida per =M diantara
kontraksi.
nter'ensi Rasional
1. Pantau -AA 1. -AA harus di rentang 120#1<0
+menit dengan 'ariasi rata#rata
percepatan dalam respon terhadap
akti'itas maternal, gerak janin dan
kontraksi uterus
2. Persalinan lama dengan
2. Datat kemajuan persalinan
perpanjangan ase laten dapat
menimbulkan masalah kelelahan
ibu, stres berat, ineksi dan
hemorargi karena ruptur uteri
menempatkan janin pada resiko
tinggi terhadap hipoksia dan
cedera
!. /bnormalitas seperti presentasi
!. ;akukan pemeriksaan leophod
&ajah, dagu dan posterior
memerlukan inter'ensi khusus
untuk mencegah persalinan lama.
$. Meningkatkan perusi plasenta,
$. Posisikan janin miring mencegah sindrome hipotensi
terlentang.
. Menambah 9 2 ibu untuk ambilan
ekal
. olaborasi dalam pemberian 92
nter'ensi Rasional
1. Datat dan bandingkan masukan 1. eseimbangan intake dan output
dan haluaran urine cairan sehingga tidak terjadi
dehidrasi
2. /njurkan untuk sering berkemih
2. *ekanan dari bagian presentasi
1#2 jam
dari kandung kemih sering
menurunkan sensasi dan
mengganggu pengosongan
!. Palpasi di atas simpisis pubis
komplit.
!. Mendeteksi adanya urine dalam
kandung kemih dan derajat
$. olaborasi dalam melakukan
kepenuhan.
kateterisasi $. -istensi kandung kemih dapat
menyebabkan atoni, menghalangi
turunnya janin, menimbulkan
trauma pada presentasi janin.
nter'ensi Rasional
1. aji adanya aktor 1. ituasi resiko tinggi
maternalkondisi yang mempengaruhi sirkulasi,
menurunkan uteroplasenta. kemungkinan dimaniestasikan
dengan hipoksia.
2. 8radikardi atau takikardi
2. Pantau -AA setiap 1#!0 menit
merupakan indikasi dari
kemungkinan penurunan yang
memerlukan inter'ensi khusus.
!. Mendeteksi distres janin karena
prolaps tali pusat.
!. Periksa -AA segera setelah
ketuban pecah (periksa setiap 1 $. Pada presentasi 'erte+, hipoksia
menit). lama menyebabkan cairan amnion
$. Pertahankan dan catat &arna,
ber&arna mekonium karena 'agal
jumlah amnion saat ketuban
yang merilekskan spingter anal.
pecah. . Menurunkan resiko hipoksia pada
janin dan resiko prolaps plasenta.
<. 5apas dalam merilekskan otot#otot
. /njurkan pasien miring kiri.
sehingga tidak terjadi kelelahan.
<. /jarkan pasien menarik napas
dalam.
nter'ensi Rasional
1. aji **= diantara kontraksi. 1. elama kontraksi *- biasanya
meningkat #10mmg, kecuali
selama ase transisi. Peningkatan
tahanan curah jantung dapat terjadi
bila ada hipertensi intrapartal yang
selanjutnya meningkatkan tekanan
darah.
2. elebihan retensi cairan
2. Pantau adanya edema dan
menempatkan klien pada resiko
luasnya, pantau -AA.
terhadap perubahan sirkulasi,
dengan kemungkinan insuisiensi
uteroplasenta dimaniestasikan
sebagai deselerasi lanjut.
!. *irah baring meningkatkan curah
!. Datat masukan parenteral dan oral
jantung dan haluaran urine dengan
dan haluaran secara akurat. @kur
penurunan berat jenis urine.
berat jenin bila ungsi ginjal
Peningkatan berat jenis danatau
menurun.
reduksi dalam haluaran urine
menandakan dehidrasi atau
kemungkinan terjadinya
hipertensi.
$. Menandakan spasme glomerulus,
$. *es urin terhadap albumin
yang menurunkan reabsorpsi
albumin. adar lebih dari ?2
menandakan gangguan ginjal,
kadar ?1 atau lebih rendah
mungkin terjadi karena
katabolisme otot yang terjadi pada
latihan atau peningkatan
metabolisme pada periode
intrapartal.
b. ala
1) 5yeri berhubungan dengan penegangan jaringan
*ujuan4 nyeri berkurang atau terkontrol
riteria e'aluasi4
1. Pasien tidak mengeluh nyeri lagi
2. Pasien tampak relaks
!. Pasien dapat menggunakan tehnik relaksasi napas dalam untuk
mengontrol nyeri.
nter'ensi Rasional
1. aji skala nyeri. 1. Mengetahui skala nyeri,
mengklariikasi kebutuhan untuk
inter'ensi lanjutan.
2. Memberi inormasi tentang
2. aji dan catat akti'itas uterus
kemajuan kontinue, membantu
setiap kontraksi.
mengidentiikasi pola kontraksi
abnormal.
!. Posisi yang tepat memberikan
!. 8antu pasien memilih posisi
tingkat kenyaman optimal pada
optimal untuk meneran.
ibu sehingga ibu relaks dan upaya
mengejan optimal, memudahkan
kemajuan persalinan.
$. Mencegah kelelahan dan
$. /njurkan pasien istirahat dan
dehidrasi.
minum jika his tiada
nter'ensi Rasional
1. Pantau **=, terutama suhu. 1. Peningkatan suhu menandakan
dehidrasi
2. Pada a&alnya -AA meningkat
2. Pantau -AA.
karena dehidrasi dan kehilangan
cairan.
!. Mengetahui adanya dehidrasi
!. @kur masukan cairan dan
sehingga dapat segega dilakukan
haluaran urine.
inter'ensi yang tepat.
$. Mengganti kehilangan cairan.
$. 8erikan masukan cairan
peroralparenteral
c. ala
1) Risiko tinggi kekurangan 'olume cairan berhubungan dengan
kurangnya intake, muntah dan diaphoresis
*ujuan4 pemenuhan kebutuhan cairan terpenuhi
riteria e'aluasi4
1. **= dalam batas normal
− *- 4 100#120<0#%0 mmg
− RR 4 1<#20+menit
− 5 4 <0#%0+menit
− 4 !<,#!",$ oD
2. *idak ada tanda#tanda dehidrasi
nter'ensi Rasional
1. Pantau **= dan -AA. 1. Monitor **= dilakukan karena
eek samping ok+ytocin yang
sering terjadi adalah hipertensi
dan peningkatan -AA menandakan
dehidrasi.
2. egera beri minum melalui oral
jika ditemukan tanda#tanda
2. Pantau tanda#tanda dehidrasi.
dehidrasi.
!. Pelepasan harus terjadi dalam
&aktu menit setelah kelahiran,
!. Datat &aktu dan mekanisme
lebih banyak &aktu yang
pelepasan plasenta.
diperlukan plasenta untuk lepas
makan lebih banyak darah hilang.
$. Membantu memenuhi kebutuhan
cairan.
nter'ensi Rasional
1. aji skala nyeri pasien. 1. kala nyeri yang tinggi atau berat
diberikan obat sesuai indikasi.
2. Posisi yang nyaman membuat
2. 8eri pasien posisi yang nyaman.
pasien relaks sehingga nyeri dapat
berkurang.
!. Relaksasi napas dalam membantu
!. /jarkan pasien tehnik relaksasi mengontrol nyeri sehingga nyeri
napas dalam. dirasakna berkurang.
$. Massage membantu merelakskan
otot#otot dan mencegah
$. ;akukan massage pada daerah
perdarahan.
undus untuk menurunkan nyeri
dan resiko perdarahan
d. ala =
1) Risiko tinggi kekurangan 'olume cairan berhubungan dengan
kelelahan, kegagalan miometri dari mekanisme homeostatis.
*ujuan4 kebutuhan cairan terpenuhi
riteria e'aluasi4
1. Pasien tidak terdapat tanda#tanda dehidrasi
2. aluaran urine adekuat
!. Mukosa bibir lembab
nter'ensi Rasional
1. Pantau **=, terutama suhu. 1. Peningkatan suhu menandakan
dehidrasi
2. Pada a&alnya -AA meningkat
2. Pantau -AA.
karena dehidrasi dan kehilangan
cairan.
!. Mengetahui adanya dehidrasi
!. @kur masukan cairan dan
sehingga dapat segega dilakukan
haluaran urine.
inter'ensi yang tepat.
$. Mengganti kehilangan cairan.
$. 8erikan masukan cairan
peroralparenteral
nter'ensi Rasional
1. aji skala nyeri pasien. 1. kala nyeri yang tinggi atau berat
diberikan obat sesuai indikasi.
2. Posisi yang nyaman membuat
2. 8eri pasien posisi yang nyaman.
pasien relaks sehingga nyeri dapat
berkurang.
!. Relaksasi napas dalam membantu
!. /jarkan pasien tehnik relaksasi
mengontrol nyeri sehingga nyeri
napas dalam.
dirasakna berkurang.
$. Massage membantu merelakskan
$. ;akukan massage pada daerah otot#otot dan mencegah
undus untuk menurunkan nyeri perdarahan.
dan resiko perdarahan
nter'ensi Rasional
1. 9bser'asi **= terutama suhu. 1. Perubahan suhu menandakan
terjadinya ineksi.
2. aji tanda#tanda ineksi.
2. /danya tanda#tanda seperti kalor,
dolor, rubor, tumor dan
ungsiolaesia menandakan
terjadinya ineksi segera berikan
inter'ensi yang tepat.
!. Pertahankan tehnik aseptik.
!. *ehnik aseptik menurunkan resiko
terjadinya ineksi kepada pasien
ataupun pera&at.
$. olaborasi dalam pemberian $. /ntibiotik sesuai indikasi
antibiotik dan kaji eek samping membantu menghambat
mekanisme terjadinya ineksi
sehingga pasien tidak mengalami
eek samping yang tidak
diinginkan.
nter'ensi Rasional
1. 9bser'asi interaksi ibu dan bayi 1. ontak mata, posisi menghadap
serta keluarganya. &ajah menandakan penerimaan
yang baik atas kehadiran bayinya.
2. Perilaku atau pengunggkapan
secara 'erbal mengenai
2. Datat adanya pengungkapan atau
kekece&aan terhadap kelahiran,
perilaku yang menunjukkan
berikan 6 tentang keadaan bayi
kekece&aan.
dan penanganan yang tepat.
!. Menyusui secara dini
!. 8erikan ibu menyusui bayinya.
memberikan kesempatan kepada
bayi lebih dekat dengan ibu dan
mendapatkan nutrisi penting dari
/.
$. edekatan ibu, bayi dan keluarga
$. /njurkan pasien dan keluarga memberikan kehangatan pada
menggendong bayinya bayi sehingga bayi menjadi
tenang.
$. MP;6M65*/
mplementasi adalah tindakan yang dilakukan sesuai dengan rencana
asuhan kepera&atan yang telah disusun atau ditentukan sebelumnya berdasarkan
rencana tindakan yang telah dibuat, dimana tindakan yang dilakukan mencakup
tindakan mandiri dan kolaborasi (*ar&oto E :artonah, 200!)..
. 6=/;@/
a. ala
1) 5yeri berkurang dan terkontrol
2) *idak terjadi cedera janin
!) Perubahan eliminasi urine teratasi
$) *idak terjadi kerusakan pertukaran gas
) *idak terjadi penurunan curah jantung
b. ala
1) 5yeri berkurang atau terkontrol
2) Pemenuhan kebutuhan cairan adekuat
!) Penerimaan anggota baru dalam keluarga
c. ala
1) Pemenuhan kebutuhan cairan adekuat
2) 5yeri berkurang atau terkontrol
d. ala =
1) Pemenuhan kebutuhan cairan adekuat.
2) 5yeri berkurang atau terkontrol
!) *idak terjadi ineksi.
7O8
ala
;aten akti
*ransisi
Resti penurunan
curah jantung
*ransisi
Resti penurunan
curah jantung
ala =
kontraksi uterus pemulihan sistem tubuh pertambahan anggota keluarga trauma jaringan (perineum)
perdarahan 5yeri
Resti kekurangan
'olume cairan
ala =
kontraksi uterus pemulihan sistem tubuh pertambahan anggota keluarga trauma jaringan (perineum)
perdarahan 5yeri
Resti kekurangan
'olume cairan
DAFTAR PUSTA0A