Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK

DENGAN ASAM URAT

1. DEFINISI
Proses menua adalah suatu proses yang akan dialami oleh setiap orang. Menua
adalah salah satu akibat proses ilmiah yang umumnya menimbulkan penurunan kondisi
fisik, psikologis dan sosial dalam berinteraksi. Penuaan merupakan suatu proses
menghilangnya kemampuan jaringan yang ada didalam tubuh secara perlahan-lahan
sehingga jaringan kesulitan untuk memperbaiki dan mempertahankan fungsi normalnya.
Oleh karena itu dengan terjadinya penuaan maka akan terjadi kemunduran fungsi tubuh,
dimana kemunduran tersebut dapat menggaggu aktivitas sehari hari (Elipaulos. 2017).

Menurut peraturan pemerintahan republik indonesia no 43 tahun 2004 lanjut usia


merupakan seseorang yang telah mencapai usia 6O tahun lebih dengan bertambahnya
umur lansia mengalami beragai masalah dalam kehidupan terutama masalah kesehatan.
Masalah yang sering terjadi pada lansia adalah nyeri sendi atau rematik. Penyakit ini
banyak terjadi pada usia dewasa akhir menuju lanjut usia.

Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang memiliki gambaran khusus, yaitu
artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria
sering mengenai usia pertengahan, sedangkann pada wanita biasanya mendekati masa
manopause. (Kapita selekta kedokteran edisi ketiga jilid pertama, 2001; 542)

Gout arthritis, atau lebih dikenal dengan nama penyakit asam urat, adalah salah satu
penyakit inflamasi yang menyerang persendian. Arthritis Pirai (Gout) adalah suatu
proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar
sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat
serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang
kurang dari ginjal. Gout mungkin primer atau sekunder.
1) Gout primer merupkan akibat langsung pembentukan asam urat tubuh yang
berlebih atau akibat penurunan ekresi asam urat
2) Gout sekunder Disebabkan karena pembentukan asam urat yang berlebih atau
ekresi asam urat yang bekurang akibat proses penyakit lain atau pemakaian obat
tertentu.
2. ETIOLOGI
Gout disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi
asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia.Hyperuricemia pada
penyakit ini disebabakan oleh:
 Pembentukan asam urat yang berlebih.
a. Gout primer metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
b. Gout sekunder metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih
karana penyakit lain, seperti leukimia.
c. Kurang asam urat melalui ginjal.
d. Gout primer renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal
yang sehat. Penyabab tidak diketahu
e. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya
glumeronefritis kronis atau gagal ginjal kronis.

3. MANIFESTASI KLINIS
Gout berkembang dalam 4 tahap:
a. Tahap asimtomatik:
Pada tahap ini kadar asam urat dalam darah meningkat, tidak menimbulkan gejala.
b. Tingkat Akut:
Serangan akut pertama datang tiba-tiba dan cepat memuncak, umumnya terjadi
pada tengah malam atau menjelang pagi. Serangan ini berupa rasa nyeri yang hebat
pada sendi yang terkena, mencapai puncaknya dalam waktu 24 jam dan perlahan-
lahan akan sembuh spontan dan menghilang dengan sendirinya dalam waktu 14
hari.
c. Tingkat Interkritikal:
Pada tahap ini penderita dapat kembali bergerak normal serta melakukan berbagai
aktivitas olahraga tanpa merasa sakit sama sekali. Kalau rasa nyeri pada serangan
pertama itu hilang bukan berarti penyakit sembuh total, biasanya beberapa tahun
kemudian akan ada serangan kedua. Namun ada juga serangan yang terjadi hanya
sekali sepanjang hidup, semua ini tergantung bagaimana sipenderita mengatasinya.
d. Tingkat Kronik:
Tahap ini akan terjadi bila penyakit diabaikan sehingga menjadi akut. Frekuensi
serangan akan meningkat 4-5 kali setahun tanpa disertai masa bebas serangan.Masa
sakit menjadi lebih panjang bahkan kadang rasa nyerinya berlangsung terus-
menerus disertai bengkak dan kaku pada sendi yang sakit.
4. PATOFISIOLOGI

Adanya gangguan metabolisme purin

Akumulasi asam urat yang berlebih dalam darah

Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh

GOUT (asam urat)

Menimbulkan iritasi lokal pada sendi (agen cidera biologis)

Respon inflamasi

Nyeri akut

Gangguan pola tidur

5. KLASIFIKASI
Menurut (Ahmad, 2011) jenis asam urat yaitu :
a. Gout primer
Pada gout primer, 99 % penyebabnya belum diketahui (idiopatik).
b. Gout sekunder
Pada gout sekunder disebabkan antara lain karena meningkatnya produksi asam urat
karena nutrisi, yaitu mengkonsumsi makanan dengan kadar purin tinggi.

6. ASUHAN KEPERAWATAN
1) Pengkajian secara umum
 Identitas pasien
 Status kesehatan saat ini
Keluhan-keluhan kesehatan utama (sekarang) PQRST
 Riwayat kesehatan dahulu
 Riwayat kesehatan keluarga
2) Pengkajian Psikososial dan Spiritual
Psikologi :Biasanya klien mengalami peningkatan stress
Sosial :Cenderung menarik diri dari lingkungan
Spiritual :Kaji apa agama pasien, bagaimana pasien menjalankan
ibadah menurut agamanya

3) Analisa Data
Data Etiologi Masalah
DS : GOUT (Asam urat) Nyeri akut b/d agen
 Klien Mengeluh cedera (biologis)
nyeri Iritasi lokal pada sendi

DO : Respon inflamasi
 Wajah tampak
meringis Nyeri akut
 Gelisah
DS : GOUT (Asam urat) Gangguan pola tidur b/d
 klien mengeluh nyeri
sulit tidur Iritasi lokal pada sendi
 klien mengeluh
sering terjaga Respon inflamasi
 klien mengeluh
istirahat tidak Nyeri akut
cukup

DO : Gangguan pola tidur


 klien tampak
lemah
 tampak lingkaran
hitam dibawah
mata

4) Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b/d agen cedera (biologis)
2. Gangguan pola tidur b/d nyeri

5) Rencana Keperawatan
Diagnosa Tujuan (NOC/SLKI) Intervensi (NIC) Aktivitas
keperawatan
Nyeri akut b/d Setelah dilakukan Manajemen 1. Pantau kadar asam
agen cedera asuhan keperawatan nyeri urat serum.
(biologis) selama 3x24 jam maka 2. Berikan istirahat
tercapai kontrol nyeri dengan kaki
dengan KH : ditnggikan.
1. Nyeri berkurang 3. Berikan analgesik yang
dan teratasi diprogram.
dengan skala 4. Berikan obat anti gout
nyeri 0 (tidak yang diresepkan dan
ada nyeri). evaluasi
2. Klien tidak keefektifannya
meringis lagi 5. Instruksikan pasien
3. Klien merasa untuk minum 2-3 liter
tidak nyeri lagi. cairan setiap hari dan
meningkatkan masukn
makanan pembuat
alkalis seperti susu,
buah sitrun dan
daging.

Gangguan pola Setelah dilakukan Observasi : TTV


tidur b/d nyeri asuhan keperawatan 1. atur posisi senyaman
selama 3x24 jam maka mungkin
tercapai 2. ajarkan tehnik
1. tidur klien relaksasi.
dapat 3. Berikan lingkungan
terpenuhi. yang tenang dan
2. Klien tampak nyaman.
segar. 4. Kolaborasi.

DAFTAR PUSTAKA

Corwin, Elizabeth J. Buku Saku Patofisiologi. Edisi 3. Jakarta: EGC, 2009.

Fakultas Kedokteran UI. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3 Jilid 1. Jakarta: Media
Aesculapius, 2001.
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis

Diakses pada tanggal 12 Juni 2103, jam 01.00 Wita, dengan alamat URL :
http://id.wikipedia.org/wiki/Artritis_reumatoid Patofisiologi gout arthritis | rod-tobing weblog

Anda mungkin juga menyukai