Anda di halaman 1dari 11

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN

1. Konsep dasar
a. Pengertian
Antenatal care (ANC) adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan (Padila, 2015).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan dimana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Padila, 2015).
b. Tujuan Pelayanan ANC
-Mempromosikan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu dan bayi dengan
memberikan pendidikan gizi, kebersihan diri dan proses kelahiran bayi.
-Mendeteksi dan menatalaksanakan komplikasi medis, bedah ataupun obstetri
selama kehamilan.
-Mengembangkan persiapan persalinan serta rencana kesiagaan menghadapi
komplikasi.
-Membantu menyiapkan ibu untuk menyusui dengan sukses, menjalankan
puerperium normal, dan merawat anak secara fisik, psikologi dan social.
c. Pelayanan ANC
- Timbang badan dan tinggi badan dengan alat ukur yang terstandar
- Mengukur tekanan darah dengan prosedur yang benar
- Mengukur Tinggi fundus uteri dengan prosedur yang benar
- Pemberian imunisasi tetanus toksoid (TT) lengkap (sesuai jadwal).
- Pemberian Tablet tambah darah minimal 90 tablet selama kehamilan
Pemberian tablet tambah darah dimulai setelah rasa mual hilang satu tablet
setiap hari, minimal 90 tablet. Tiap tablet mengandung FeSO4 320 mg (zat
besi 60 mg) dan asam folat 500 μg. Tablet besi sebaiknya tidak minum
bersama kopi, teh karena dapat mengganggu penyerapan
- Tes laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium rutin mencakup pemeriksaan hemoglobin, protein
urine, gula darah, dan hepatitis B. Pemeriksaan khusus dilakukan didaerah
prevalensi tinggi dan atau kelompok perilaku terhadap HIV, sifilis, malaria,
tubercolusis, cacingan dan thalasemia
- Temu wicara (konseling)
Memberikan penyuluhan sesuai dengan kebutuhan seperti perawatan diri
selam hamil, perawatan payudara, gizi ibu hamil, tandatanda bahaya
kehamilan dan janin sehingga ibu dan keluarga dapat segera mengambil
keputusan dalam perawatan selanjutnya dan mendengarkan keluhan yang
disampaikan
d. Program-program dalam ANC

Program-program yang di integrasikan dalam pelayanan antenatal terintegrasi


meliputi :
 Maternal Neonatal Tetanus Elimination (MNTE)
 Antisipasi Defisiensi Gizi dalam Kehamilan (Andika)
 Pencegahan dan Pengobatan IMS/ISR dalam Kehamilan (PIDK)
 Eliminasi Sifilis Kongenital (ESK) dan Frambusia
 Pencegahan dan Penularan HIV dari Ibu ke Bayi (PMTCT)
 Pencegahan Malaria dalam Kehamilan (PMDK)
 Penatalaksanaan TB dalam Kehamilan (TB-ANC) dan Kusta
 Pencegahan Kecacingan dalam Kehamilan (PKDK)
 Penanggulangan Gangguan Intelegensia pada Kehamilan

e. Jadwal pemeriksaan ANC

Kunjugan Waktu Informasi Penting


Trimester Pertama Sebelum minggu ke 14 o Membangun hubungan
saling percaya antara
petugas kesehatan
dengan ibu hamil
o Mendeteksi masalah
dan menanganinya
o Melakukan tindakan
pencegahan seperti
tetanus neonatorum,
anemis kekurangan zat
besi, penggunaan
praktik tradisional yang
merugikan
o Memulai persiapan
kelahiran bayi dan
kesiapan untuk
menghadapi
komplikasi
o Mendorong perilakuk
yang sehat (giat,
latihan dan kebersihan,
dsb)

Trimester kedua Sebelum minggu ke 28 Sama seperti diatas


ditambah
kewaspadaan khusus
mengenai
preeklampsia ( tanya
ibu tentang gejala –
gejala preeklapmsia,
pantau TD, evaluasi
edema, periksa untuk
mengetahui
proteinuria)
Trimester ketiga Antara minggu 28 – 36 Sama seperti diatas,
ditambah palpasi
abdominal untuk
mengetahui apakah
ada
kehamilan ganda

Trimester ketiga Sama seperti diatas,


ditambah deteksi letak
bayi yang tidak normal,
atau kondisi lain yang
memerlukan kelahiran
dirumah sakit.

f. Pemeriksaan Penunjang
g. Penatalaksanaan

2. Asuhan Keperawatan
a. Pengkajian
1) Anamnesa
- Anamnesa identitas istri dan suami
- Anamnesa umum : keluhan kehamilan (mual,muntah, sakit kepala, nyeri ulu
hati), nafsu makan, tidur, miksi, defekasi, perkawinan
- Tentang kehamilan, persalinan, keguguran dan kehamilan ektopik atau
kehamilan mola sebelumnya
2) Pemeriksaan Fisik Diagnostik
-Keadaan umum
Dengan inspeksi, dapat diperoleh gambaran mengenai keadaan panggul. Adanya
kesempitan atau kelainan panggul, dapat diduga bila terlihat jalannya ibu tidak
normal, misalnya pincang, ibu sangat pendek, adanya kelainan panggul (kifosis,
skoliosis), kelainan belah ketupat dari michealis (tidak simetris).
-Tinggi badan
Tinggi badan kurang dari rata-rata merupakan faktor risiko untuk ibu hamil atau
ibu bersalin. Jika tinggi badan kurang dari 145 cm dimungkinkan sang ibu
memiliki panggul sempit.
- Berat badan
Pertambahan berat badan selama kehamilan rata-rata 0,3-0,5 kg/minggu. Bila
dikaitkan dengan usia kehamilan, kenaikan berat badan selama hamil muda 5
kg, selanjutnya tiap trimester (II dan III) masing-masing bertambah 5 kg. Pada
akhir kehamilan, pertambahan berat badan total adalah 9-12 kg. Bila terdapat
BB yang berlebihan, perlu dipikirkan adanya risiko bengkak, kehamilan
kembar, hidroamnion, dan anak besar.
-Lingkar lengan atas (LILA)
LILA kurang dari 23,5 cm merupakan indikator kuat untuk status gizi yang
kurang/buruk. Ibu beresiko untuk melahirkan anak dengan BBLR.
-Tanda-tanda vital
 Tekanan darah : TD yang tinggi (lebih dari 140/90 mmHg) merupakan resiko
dalam kehamilan. Penanganan yang kurang tepat, TD sistolik 30 mmHg atau
lebih, dan/atau diastolik 15 mmHg atau lebih dapat berlanjut menjadi preeklamsi
dan eklamsi.
 Denyut nadi : Jumlah denyut nadi normal adalah sekitar 80 kali/menit.
 Suhu: Suhu tubuh ibu hamil lebih dari 37,50C dikatakan demam, hal ini
kemungkinan ada infeksi dalam kehamilan.
 Pernapasan : Frekuensi napas normal orang dewasa adalah 16-20 kali/menit.
Bila ibu mengalami peningkatan frekuensi napas, ibu akan mudah lelah atau
kemungkinan dicurigai mempunyai penyakit jantung.
- Kepala dan Leher
 Memeriksa apakah terdapat edema pada wajah
 Memeriksa apakah kelopak mata bagian bawah tampak pucat, berwarna
kuning/jaundice pada sklera
 Memeriksa apakah rahang pucat dan periksa juga keadaan gigi
 Memeriksa dan meraba leher untuk mengetahui pembesaran kelenjar tiroid,
pembesaran pembuluh limfe dan pembesaran vena jugularis
- Payudara
 Amati bentuk, ukuran dan kesimetrisannya; payudara normal melingkar,
agak simetris, dan dapat dideskripsikan kecil, sedang, dan besar
 Puting payudara menonjol atau masuk ke dalam
 Adanya kolostrum atau cairan lain, misalnya ulkus
 Retraksi akibat adanya lesi
 Masa atau pembesaran pembuluh limfe
- Abdomen
 Memeriksa apakah ada bekas luka operasi
 Mengukur tinggi fundus uteri menggunakan tangan bila usia kehamilan > 12
minggu, atau pita ukuran bila usia kehamilan > 22 minggu
 Melakukan palpasi untuk mengetahui letak presentasi, posisi, dan penurunan
kepala janin kalau lebih dari 36 minggu
Pemeriksaan Leopold :
Leopold I :
 Pemeriksaan menghadap kemuka ibu hamil
 Menentukan tinggi fundus uteri dan bagian janin dalam fundus
 Konsistensi uterus
Leopold II :
 Menentukan batas samping rahim kanan-kiri
 Menentukan letak punggung janin  Pada letak lintang, tentukan dimana kepala
janin
Leopold III :
 Menentukan bagian terbawah janin
 Apakah bagian terbawah tersebut sudah masuk/ masih goyang
Leopold IV :
 Pemeriksa menghadap kea rah kaki ibu hamil
 Bisa juga menentukan bagian terbawah janin apa dan berapa jauh sudah masuk
PAP

Tinggi Fundus Uteri berdasarkan minggu kehamilan

- Tangan dan kaki


 Memeriksa apakah tangan dan kaki edema atau pucat pada kuku jari
 Memeriksa dan meraba kaki untuk mengetahui adanya varises
 Memeriksa refleks patela untuk melihat apakah terjadi gerakan hipo atau hiper
- Auskultasi untuk mendengar denyut jantung janin (DJJ) :
Dari Janin :
 Djj pada bulan ke 4-5
 Bising tali pusat
 Gerakan dan tendangan janin
Dari ibu :
 Bising rahim
 Bising aorta
 Peristaltik usus
Pemeriksaan Dalam
(1) Vaginal Toucher (VT)
(2) Rectal Toucher (RT)
Dapat dinilai :
 Pembukaan serviks : berapa cm/ jari
 Bagian anak paling bawah : kepala, bokong serta posisinya
 Turunnya bagian terbawah menurut bidang Hodge
NO Diagnosa keperawatan Tujuan Intervensi

1. Resiko perubahan nutrisi Tujuan : 1. Tentukan asupan nutrisi per 24 jam


kurang dari kebutuhan tubuh R/ Memenuhi nutrisi ibu
Nutrisi terpenuhi secara
berhubungan dengan 2. Kaji tentang pengetahuan kebutuhan diet
adekuat
perubahan nafsu makan, mual
Kriteria Hasil : R/ Dasar memberi penyuluhan tentang diet yang
dan muntah
diperlukan ibu
(1) Menjelaskan komponen
3. Berikan informasi tertulis diet prenatal & suplemen
diet seimbang prenatal
(2) Mengikuti diet yg R/ Memudahkan ibu untuk mempraktekkan di rumah
dianjurkan dan sebagai petunjuk
(3) Mengkonsumsi Zat besi/ 4. Tanyakan keyakinan diet sesuai budaya
vitamin R/ Memastikan kebutuhan nutrisi ibu terpenuhi tanpa
(4) Menunjukkan ↑ BB menentang budaya yang dianut oleh ibu
( min 1,5 kg pd TM I ) 5. Timbang BB & kaji BB pregravida

R/ Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan


atau BB dibawah normal meningkatkan risiko IUGR
6. Berikan ↑ BB selama TM I yang optimal

R/ Mengantisipasi peningkatan atau penurunan BB


yang terlalu tinggi atau rendah
7. Tinjau tentang mual & muntah
R/ Mengidentifikasi kebutuhan nutrisi yang diperlukan
oleh ibu
8. Ukur pembesaran uterus

R/ Mengidentifikasi perkembangan janin sesuai umur


kehamilan
9. Kolaborasi : program diet ibu hamil
R/ Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk pemenuhan
kebutuhan nutrisi
Referensi
1. Hidayati, Ratna, 2009. Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologis dan Patologis. Jakarta :
Salemba Medika
2. Mansjoer, Arif, dkk. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius FKUI
3. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawtan Maternitas. Jakarta : Salemba Medika
4. Rukiyah, Ai Yeyen, dkk. 2011. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta : Penerbit
Buku Kesehatan
5. Runiar, Nengah. 2010. Asuhan Keperawatan pada klien dengan Hyperemesis Gravidarum.
Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai