Anda di halaman 1dari 17

BBLR DAN ASFIKSIA

NEONATORUM

Ulfa Yulastri
17211927
Pengertian Bayi Berat Lahir Rendah

Bayi berat lahir rendah adalah bayi lahir dengan


berat badan kurang dari 2500 gram tanpa
memperhatikan umur kehamilan.Pada BBLR sering
ditemui refleks menghisap atau menelan
lemah,bahkan kadang-kadang tidak ada,bayi cepat
lelah,saat menyusui sering tersedak atau malas
menghisap.
Etiologi Bayi Berat Lahir Rendah

Dari ibu: Dari janin:

1. pre eklamsia
2. Kelainan bentuk uterus
3. Tumor
4. Akut(tyfus abdominalis, malaria) 1. Inkontabilitas darah ibu
5. Kronis (TBC, penyakit jantung) dan janin
6. psikologis (stres) 2. Insufisiensi plasenta
7. Usia ibu saat hamil < 20 tahun / 3. Infeksi (TORCH)
> 35 tahun
4. Cacat bawaan
8. Plasenta (plasenta previa, solusi
plasenta) 5. KPD dan hidramnion
6. Gemeli
Tanda dan Gejala
BBLR

.Berat kurang dari 2500 gr


.Panjang kurang dari 45cm
.Lingkar dada kurang dari 30cm
.Lingkar kepala kurang dari 33cm
.Umur kehamilan kurang dari 37 minggu
.Kepala lebih besar
.Kulit tipis, transparan, rambut lanugo banyak, lemak kurang.
.Otot hipotonik lemah
.Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea
.Ektremitas : paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus
.Kepala tidak mampu tegak
.Pernapasan 40-50 kali/menit
.Nadi 100-140 kali/menit
Patofisiologi

.adanya gangguan pertumbuhan bayi sewaktu dalam kandungan yang


disebabkan oleh penyakit ibu
.seperti adanya kelainan plasenta dan keadaan-keadaan lain yang
menyebabkan suplai makanan ke bayi jadi berkurang.
.Gizi yang baik diperlukan seorang ibu hamil agar pertumbuhan janin
tidak mengalami hambatan, dan selanjutnya akan melahirkan bayi dengan
berat normal.
Penanganan

Mempertahankan suhu yang ketat

Mencegah infeksi yang ketat

Pengawasan ASI / nutrisi

Penimbangan ketat
Penatalaksanaan

ASI merupakan pilihan utama:


•Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah
yang cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian
ASI dan nilai kemampuan bayi menghisap paling kurang
sehari sekali.
• Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan
beratnya naik 20 g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang
bayi 2 kali seminggu.
Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut
berat badan lahir daan
keadaan bayi adalah sebagai berikut
Bayi sehat:

Beri ASI degan sendok apabila mungkin yersedak/batuk berikan ASI peras melalui pipa
lambung
Beri minum 8 kali dalam 24 jam (contoh; setiap 3 jam). Apabila bayi telah mendapatkan
minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri tambahan ASI setiap kali
minum
Lanjutkan pemberian minum mengguanakan cangkir/sendok
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik menggunakan cangkir/sendok, coba untuk
menyusui langsung
Bayi sakit:

Beri cairan intravena hanya selama 24 jam pertama


Beri ASI peras melalui pipa lambung mulai hari ke-2 dan kurangi jumlah
cairan intravena secara perlahan
Beri minum 8 kali dalam 24 jam (setiap 3 jam). Apabila bayi telah
mendapatkan minum 160 ml/kgBB per hari tetapi masih tampak lapar, beri
tambahan ASI setiap kali minum
Lanjutkan pemberian minum menggunakan cangkir/sendok
Apabila bayi telah mendapatkan minum baik menggunakan cangkir/sendok,
coba untuk menyusui langsung
Asuhan yang diberikan

1. Lakukan pemantauan terhadap kondisi bayi


2. Lakukan pemantauan terhadap tanda tanda vital
3. Kaji reflek menghisap
4. Pertahankan kehangatan
5. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak
6. Berikan hasil kolaborasi
7. Beri nutrisi sesuai kebutuhan bayi
8. Lakukan perawatan tali pusat
9. Lakukan penimbangan secara ketat.
Pengertian Asfiksia Neonatorum

Asfiksia adalah keadaan dimana bayi baru lahir tidak


dapat bernapas secara spontan
dan teratur.
Asfiksia neonatorum ialah keadaan dimana bayi tidak
dapat segera bernafas scr spontan dan teratur setelah lahir.
Etiologi
Faktor ibu:
Preeklampsia dan eklampsia
Pendarahan abnormal (plasenta previa atau solusio plasenta)
Partus lama atau partus macet
Demam selama persalinan Infeksi berat (malaria, sifilis, TBC,
HIV)
Kehamilan Lewat Waktu (sesudah 42 minggu kehamilan)

Faktor Tali Pusat:


Lilitan tali pusat
Tali pusat pendek
Simpul tali pusat
Prolapsus tali pusat

Faktor Bayi:
Bayi prematur (sebelum 37 minggu kehamilan)
Persalinan dengan tindakan (sungsang, bayi kembar, distosia
bahu, ekstraksi vakum, ekstraksi forsep)
Kelainan bawaan (kongenital)
Air ketuban bercampur mekonium (warna kehijauan).
Tanda dan Gejala

1. Pernafasan megap-megap dalam


2. Denyut jantung terus menurun
3. Tekanan darah mulai menurun
4. Bayi terlihat lemas (flaccid)
5. Menurunnya tekanan O2 anaerob (PaO2)
6. Meningkatnya tekanan CO2 darah (PaO2)
7. Menurunnya PH (akibat asidosis respiratorik dan metabolik)
8. Dipakainya sumber glikogen tubuh anak metabolisme anaerob
9. Terjadinya perubahan sistem kardiovaskulaR
10.Pernafasan terganggu
11.Detak jantung berkurang
12.Reflek atau respon bayi melemah
13.Tonus otot menurun
14.Warna kulit biru atau pucat
Patofisiologis

Bila terdapat gangguan pertukaran gas atau pengangkutan O2


selama kehamilan atau persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih
berat. Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan bila
tidak teratasi akan menyebabkan kematian asfiksia yang terjadi
dimulai suatu periode apnu disertai dengan penurunan frekuensi.
Penanganan dan Penatalkasanaan Asfiksia pada Bayi Baru
Lahir

Persiapan Alat Resusitasi

Mempertahankan sirkulasi

Persiapan resusitasi

Prinsip-prinsip resusitasi yang


efektif

Langkah-Langkah Resusitasi
Asuhan yang diberikan

1. Jaga kebersihan bayi


2. Lakukan perawatan tali pusat
3. Beritahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir
4. Jaga kehangatan bayi
5. Beritahu ibu untuk mengimunisasikan bayinya
(Hbo)
6. Anjurkan ibu menyusui secara tidak terjadwal
sesering mungkin

Anda mungkin juga menyukai