• Faktor ibu
• Faktor janin
• Faktor plasenta
• Idiophatic
Faktor Ibu :
1. Kehamilan ganda
2. Hidramnion
3. Ketuban pecah dini
4. Cacat bawaan
5. Infeksi (mis. rubella, sifilis, toksoplasmosis)
6. Insufisiesi plasenta
7. Inkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor Rhessus,
golongan darah ABO)
Faktor Plasenta
1. Plasenta previa
2. Solusio plasenta
1. Hipotermia
2. Sindrome Gawat Nafas (Respiratory Distress Syndromme)
3. Hipoglikemia
4. Perdarahan intrakranial
5. Rentan terhadap infeksi
6. Hiperbillirubinemia
7. Kerusakan integritas kulit
DISMATURE
Faktor penyebab :
1. Faktor janin.
Kelainan kromoson, infeksi janin kronik, disoronomia familial, retardasi,
kehamilan ganda, aplasia pankreas.
2. Faktor plasenta.
Berat plasenta kurang, plasenta berongga, luas permukaan berkurang,
plasentitis vilus, infark tumor (korio angiona) plasenta yang lepas, sindrom
transfusi bayi kembar.
3. Faktor ibu.
Toksemia, hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemi (penyakit jantung sionatik,
penyakit paru) malnutrisi, anemia sel sabit, ketergantungan (obat narkotik,
alkohol, rokok).
3. Faktor ibu.
Toksemia, hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemi (penyakit
jantung sionatik, penyakit paru) malnutrisi, anemia sel
sabit, ketergantungan (obat narkotik, alkohol, rokok).
Masalah Bayi Dismature
PENGKAJIAN
1. Keadaan Umum :
* Tingkat kesadaran/ keaktifan bayi
* BB < 2500 gram
* PB < 45 cm
* LK < 33 cm
* LD < 30 cm
* TD : 80/46 mmHg
* Nadi : 120-160 x/menit
* Pernafasan : 40 –60 x / menit
* Suhu : 36,5-37 °C
* Posture cenderung ekstensi
2. Sistem Pernafasan :
Distress pernafasan, grunting, nangis merintih
Pernafasan cuping hidup (PCH), nasal flaring
Peningkatan frekuensi nafas,
Sianosis perifer
Apnoe
Takipnoe
Retraksi dada, penggunaan otot bantu pernafasan
3. Sistem Kardiovaskuler
Bradikardi
Nadi perifer dan perfusi jaringan menurun
Mottling, sianosis sentral
Caffilary Refill Time > 3 detik
Kondisi sistem pernafasan bayi resiko tinggi
DOWNE
SCORE
Kondisi sist. kardiovaskuler bayi resiko tinggi
4. Sistem Gastrointestinal
Distensi abdomen, pembesaran lingkar perut, kulit
mengkilat, eritema pada dinding abdomen, terlihat gerakan
peristaltik dan kondisi umbilikus.
Adanya regurgitasi b.d pemberian makan dan sisa cairan
lambung.
Hepatomegali
5. Sistem Urinaria
Deskripsikan setiap kelainan pada genetalia.
Kaji jumlah urine (kesesuaiannya dgn BB bayi) warna
urine, pH, berat jenis urine & hasil laboratorium
6. Sistem Imunitas
Masih imatur sehingga rentan terjadi infeksi
7. Sistem Integumen
Catat setiap lesi dan adanya tanda lahir (birthmarks)
Kaji perubahan warna kulit, kemerahan, tanda iritasi, lecet, abrasi
kulit, memar, ruam, oedema, maserasi atau terdapat noda
mekonium
Cek area kulit yg terpasang peralatan medis, penggunaan
desinfektan pada area tsb
Kaji tekstur & turgor kulit (kelembaban, flaky (serpihan), kulit
mengelupas, dll)
Kaji sianosis/ berwarna kehitaman, kaji adanya ikterik
Apakah bayi mengalami mottling akibat adanya vasokonstriksi
Obs. tanda2 infiltrasi infus intravena pada kulit tempat insersinya
Masalah Keperawatan Bayi dg BBLR
1. Hari 1 – 3 :
BB < 800 gr : 80-100 cc/kgbb/hari
BB > 800 gr : 100-160 cc/kgbb/hari
Jenis cairan Dextrose 5% / 10%
2. Hari 3 – 7 :
Sda dgn mulai menambahkan elektrolit
KCL : 10 meq/kolf; Ca gluconas 2 – 4 meq/kgbb/hari
Jenis cairan N5 (D5 - 1/4NS ) atau campuran yg dibuat
Saat lahir :
Suplai nutrisi dari plasenta mendadak
berhenti
ASI merupakan nutrisi post natal terbaik
Sebagian neonatus tdk dpt memperoleh
nutrisi enteral, sehingga diperlukan
nutrisi parenteral
continue…