Anda di halaman 1dari 11

MASALAH KEPERAWATAN PADA BAYI DENGAN RESIKO TINGGI

BERAT BADAN LAHIR RENDAH


(BBLR)

DISUSUN OLEH :
SEVEN SUGIARTO ULI NAINGGOLAN
RENNI ARITONANG

DOSEN PEMBIMBING :
S.N. SIRINGORINGO, SKp.

AKADEMI KEPERAWATAN SURYA NUSANTARA


PEMATANGSIANTAR
2014/2015
Defenisi
Merupakan bayi (neonatus) yg lahir dengan memeliki berat badan kurang
dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram. Dalam penentuan bayi dengan berat
badan lahir rendah terdapat beberapa istilah yang perlu diketahui seperti
prematuritas murni dan dismatur. Istilah prematuris murni atau dikenal dengan
nama prematur ini mempunyai maksud neonatus dengan usia kehamilan yang
kurang dari 37 minggu dan mempunyai berat badan sesuai dengan berat badan
untuk masa kehamilan atau dapat dikenal dengan nama neonatus kurang bulan
sesuai dengan masa kehamilan. Bayi prematuritas murni ini memiliki ciri-ciri
diantaranya : berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm,
lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan lingkar dada kurang dari 33 cm, masa
gestasinya kurang dari 37 minggu, kulit tipis dan transparan, kepala lebih besar dari
pada badan, lanugo lebih banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, lengan, lemak
subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar, labio minora belum tertutup oleh
labia mayora (wanita), dan pada laki-laki testis belum turun, tulang rawa dan daun
telinga menyatu, bayi kecil, posisi masih dalam posisi fetal, pergerakan kurang dan
lemah, tangis yang lemah, pernafasan belum teratur, dan sering mengalami
serangan apnea, refleks tonus leher lemah, refek menghisan, dan menelan serta
refleks batuk beluk sempurna.
Sedangkan dimaturitas merupakan bayi yang lahir dengan berat badan
kurang dari berat badan seharusnya untuk mamsa kehamilan, dikatakan dismatur
apa bila bayi memiliki diri pada preterm seperti pada prematuritas, term dam
postterm akan dijumpai kulit berselubung perniks kaseosa tipis atau tidak ada, kulit
pucat atau bernoda mekonium, kering keriput tipis, jaringan lemak dibawah kulit
tipis, bayi tampak gesit atkif dan kuat, tali pusat berwarna kuning kehijauan.
(Aziz alimul, 2012)
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat badan 2500 gram
atau kurang pada saat lahir, bayi baru lahir ini dianggap mengalami kecepatan
pertumbuhan intrauterine kurang dari yang diharapkan atau pemendekan periode
gestasi (Bobak, 2004).
Berat badan lahir rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat badan
kurang atau sama dengan 2500 gram (Surasmi, 2003).
Berat Badan Bayi Rendah (BBLR) merupakan bayi (neonatus) yang lahir
dengan memiliki berat badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499
gram (Hidayat, 2005).

Tabel berat badan normal

Etiologi
Berat Badan Lahir Rendah pada bayi disebabkan oleh berbagai macam faktor
antaranya;
Faktor ibu
Faktor penyakit (toksemia gravidarum, trauma fisik dll)
Komplikasi pada kehamilan Komplikasi yang tejadi pada kehamilan
ibu seperti perdarahan antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan
kelahiran preterm.
Faktor usia
Kebiasaan Ibu: Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu
pecandu alkohol dan ibu pengguna narkotika.
Faktor janin :
Hidramnion
Kehamilan multigravida/ ganda
Kelainan janin
Faktor Lingkungan :
Tempat tinggal didataran tinggi
Sosial Ekonomi
Radiasi
Zat-zat beracun

Sign and Symtoms


berat badan< 2500 gram
panjang badan < 45 cm
lingkar dada 33 cm
lingkar kepala 33 cm
masa gestasi < 37 minggu
kepala relativ lebuh besar dari pada badan
kulit tipis, transparan
lanugo banyak
lemak subkutan kurang
oksifikasi tengkorak sedikit
ubun-ubun dan sutura lebar
tulang rawan dan daun telinga belum cukup dan elastisitas dan daun telinga
masih kurang
tangisan lemah
pernafasan belum teratur dan sering terdapat serangan apneu
Tonic neck reflks biasanya lemah, refleks moro (+), refleks mengisap dan
menelan belum sempurna demikian pula refleks batuk
Bayi lebih banyak tidur dari pada bangun

Patofisiologi

Berat badan lahir rendah dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, faktor
ibu, faktor janin dan faktor lingkungan. Faktor ibu meliputi penyakit yang diderita
ibu, usia ibu saat hamil kurang dari 16 tahun atau lebih dari 35 tahun, keadaan
sosial ekonomi. Faktor janin meliputi hidramnion, kehamilan ganda, kelainan
kromosom. Faktor lingkungan meliputi tempat tinggal, radiasi, dan zat- zat
beracun. Dimana faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan janin dalam rahim sehingga mengalami gangguan dan suplai
makanan ke bayi jadi berkurang. Hal tersebut dapat mengakibatkan bayi lahir
prematur atau dismatur dengan berat badan lahir kurang dari 2500 gram. Jika hal
tersebut terjadi, maka bayi dituntut untuk beradaptasi pada kehidupan ekstrauterin
sebelum organ dalam tubuhnya berkembang secara optimal.

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi pada bayi yang lahir dengan berat badan rendah
yaitu:
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Hiperbilirubinemia
Sindroma gawat nafas
Patem duktus arteriosus
Infeksi
Perdarahan intraventrikular
Apnea of prematurity
Anemia
Masalah yang mungkin terjadi dalam jangka panjang yaitu:

Gangguan perkembangan
Gangguna pertumbuhan
Gangguan penglihatan
Gangguan pendengaran
Penyakit paru kronis

Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada bayi dengan berat badan lahir
rendah antara lain: pengukuran berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan
kurang dari 45 cm, lingkar kepala kurang dari 33 cm, dan lingkar dada kurang dari
33 cm, masa gestasinya kurang dari 37 minggu, adanya kulit tipis dan transparan,
dan kepala lebih besar dari pada badan, adanya lanugo banyak terutama pada dahi,
pelipis telinga dan lengan, jumlah subkutan kurang, ubun-ubun dan sutura lebar,
labio minora belum tertutup oleh labio mayora(wanita), dan pada laki-laki testis
belum turun tulang rawan dan telinga imatur, pergerakan kurang dan lemah,
tangisan lemah, pernafasan belum teratur dan sering mengalami serangan apnea,
kulit pucat atau bernoda mekonium, kering keriput tipis, jaringan lemak dibawah
kulit tipis, bayi tampak gesit atkif dan kuat, tali pusat berwarna kuning kehijauan.

Penatalaksanaan
Pengaturan suhu Pada bayi prematur/BBLR
Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badan dan mejadi
hipotermia, karena pusat pengaturan panas badan belum berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu bayi prematuritas harus dirawat didalam inkubator sehingga panas
badannya mendekati dalam rahim. Bila bayi dirawat dalam inkubator maka suhu
bayi dengan berat badan 2 kg adalah 35 derajat celcius dan untuk bayi dengan
berat badan 2-2,5 kg adalah 33-34 derajat celcius. Bila inkubator tidak ada bayi
dapat dibungkus dengan kain dan disampingnya ditaruh botol yang berisi air
panas sehingga panas badannya dapat dipertahankan.

Makanan bayi prematur


Alat pencernaan bayi prematur atau bayi lahir dengan berat badan rendah masih
belum sempurna, lambung kecil, enzim pencernaan belum matang, sedangkan
kebutuhan dalam protein 3-5 kg/BB dan kalori 110 kal/kgBB sehingga
pertumbuhannya dapat meningkat. Pemberian minum bayi sekitar 3 jam setelah
lahir dan didahului dengan menghisa cairan lambung. Refleks menghisap masih
lemah, sehingga pemberian minum sedikit demi sedikit tapi frekuensi yang lebih
sering. Asi merupakan makanan yang paling utama sehingga Asi lah yang paling
dahulu diberikan.

Menghindari infeksi
Bayi prematuritas/ bayi yang lahir dengan berat badan yang rendah sangat mudah
terkena infeksi, karena daya tahan tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit
masih kurang dan pembentukan anti body belum sempurna. Oleh karena itu,
upaya prefentif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga tidak terjadi
perpsalinan prematuritas/ BBLR. Dengan demikian perawatan dan pengawasan
bayi prematuritas secara khusus dan terisolasi dengan baik.

Penatalaksanaan dismaturitas
a. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterina serta
menemukan gangguan pertumbuhan misalnya dengan pemeriksaan ultra sonografi.
b. Memeriksa kadar gula darah ( true glukose ) dengan dextrostix atau laboratorium
kalau hipoglikemia perlu diatasi.
c. Pemeriksaan hematokrit dan mengobati hiperviskositasnya.
d. Melakukan tracheal-washing pada bayi yang diduga akan menderita aspirasi
mekonium.
e. Sebaiknya setiap jam dihitung frekwensi pernafasan danbila frekwensi lebih dari
60 x/ menit dibuat foto thorax.

Rencana Keperawatan

Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan imaturitas paru dan neuromuscular.
2. Thermoregulasi tidak efektif berhubungan dengan kontrol suhu yang imatur dan
penurunan lemak tubuh subkutan.
3. Resiko infeksi berhubungan dengan pertahanan imunologis yang kurang.
4. Gangguan kebutuhan nutrisi : kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidak mampuan mencerna nutrisi karena imaturitas.
No Dx. keperawatan Tujuan Intervensi
1 Pola nafas tidak efektif Pola nafas efektif . Kaji frekwensi pernafasan
berhubungan dengan
Dengan Kriteria dan pola pernafasan..
imaturitas paru dan
neuromuscular Hasil : 2.
RR 30-60 x/mnt Pertahankan suhu tubuh
Sianosis (-) optimal
Sesak (-) Atur posisi terlentang
Ronchi (-) untuk menghasilkan
Whezing (-) sedikit hiperekstensi.
kolaborasi:
1. Pantau pemeriksaan laboratory
(GDA, glukosa serum, elektrolit ).
2. Berikan oksigen sesuai
indikasi
2 Thermoregulasi tidak Suhu tubuh Observasi tanda-tanda
efektif berhubungan
kembali normal. vital.
dengan kontrol suhu
yang imatur dan Kriteria Hasil : Tempatkan bayi
penurunan lemak tubuh
Suhu 36-37 C. pada inkubator.
subkutan
Kulit hangat. Ganti pakaian setiap basah
Sianosis (-)
Ekstremitas Kolaborasi:
hangat
Kolaborasi pemberian D-10 W
dan ekspander volume secara
intra vena bila diperlukan.
Berikan obat-obatan sesuai
indikasi fenobarbital, natrium
bikarbonat
3 Resiko infeksi Infeksi tidak Tingkatkan cara-
berhubungan dengan
terjadi. cara mencuci tangan
pertahanan imunologis
yang kurang Kriteria Hasil :
Suhu 36-37 C pada staf, orang
Tidak ada tanda- tua dan pekerja lain.
tanda infeksi Pantau pengunjung
Leukosit 5.000 akan adanya lesi kulit.
10.000
Kaji bayi terhadap
tanda-tanda infeksi,
misalnya : suhu, letargi
atau perubahan
perilaku.
Lakukan perawatan
tali pusat sesuai kit.
Berikan ASI untuk
pemberian makan bila
tersedia.
Kolaborasi
Berikan antibiotika sesuai indikasi
4 Gangguan kebutuhan Nutrisi terpenuhi Timbang berat badan bayi
nutrisi : kurang dari setelah dilakukan saat menerima di ruangan
kebutuhan tubuh tindakan perawatan dan setelah itu
berhubungan dengan keperawatan setiap hari.
ketidak mampuan Kriteria hasil : Auskultasi bising
mencerna nutrisi karena Reflek hisap dan usus, perhatikan
imaturitas menelan baik adanya distensi abdomen,
Muntah (-) dan perilaku menghisap.
Kembung(-) Lakukan pemberian
BAB lancar makan oral awal dengan 5-
Berat badan 15 ml air steril, kemudian
meningkat 15 dextrose dan air sesuai
gr/hr protokol rumah sakit.
Turgor elastis. Kolaborasi :
1. Berikan glukosa dengan
segera peroral atau intravena bila
kadar dextrostik kurang dari 45
mg/dl
Evaluasi
Adapun evaluasi yang diharapkan pada bayi dengan berat badan lahir
rendah (BBLR) adalah oksigenisasi klien kembali adekuat, klien dapat
mempertahankan suhu tubuh yang stabil, klien tidak mengalami infeksi,
kebutuhan nutrisi klien kembali terpenuhi, kebutuhan cairan klien kembali
seimbang, integritas kulit klien tetap utuh, klien tidak mengalami cidera, klien
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang normal, keluarga klien
menunjukkan perilaku kedekatan yang positif.
Daftar pustaka
1. A. Aziz alimul hidayat (2012), pengantar ilmu keperawatan anak 1,
jakarta : salemba medika.
2. Donna L.Wong, 2003, pedoman klinis keperawatan pediatrik, jakarta:
EGC
3. Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba
Medika
4. Doenges, M.E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. Jakarta:
EGC
5. Rudi. 2012. Askep BBLR.
http://perawatku.blog.unsoed.ac.id/2012/05/10/askep-bblr/

Anda mungkin juga menyukai