Anda di halaman 1dari 20

ASKEP BAYI PREMATUR

MATA KULIAH: KEPERAWATAN MATERNITAS

DOSEN : Yayuk Nuryanti, S.Kep.Ns.M.Kep

DISUSUN OLEH:

1. Eva Vanny Rumansara


2. Febe Feni Baransano
3. Fika Rohayati
4. Fitri Handayani
5. Fransiska Tri Wahyuni Neonleni
6. Gloria Sanggenafa
7. Gmelina E Wamaer

TINGKAT IIA KEPERAWATAN


PRODI D-III KEPERAWATAN MANOKWARI
POLTEKKES KEMENKES SORONG

KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segalah limpahan rahmat dan kasih
sayangNya. Karena astas izinyalah, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “
BAYI PREMATUR ” ini dengan baik.

Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas yang telah diberikan,
juga menambah pengetahuan kami dan rekan – rekan agar lebih mengetahui dan memahami
tentang Bayi Prematur.

Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen pembibing mata kuliah Keperawatan
Maternitas , yaitu Ibu Yayuk Nuryanti, S.Kep,Ns.,M.Kep yang telah membimbing kami dalam
pembuatan Makalah ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebuh luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritikannya.

BAB II
KONSEP TEORI

A. PENGERTIAN
Bayi premature adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama

dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir (Donna L Wong 2004 ) .

Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke 37, dihitung dari mulai
hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek ( Nelson
1998 dan Sacharin 1996 ).

Bayi premature adalah bayi yang lahir belum cukup bulan. Berdasarkan kesepakatan
WHO, belum cukup bulan ini dibagi menjadi lagi menjadi 3, yaitu:

1) Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu
2) Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 34 minggu
3) Amat sangat kurang bulan adallh bayi yang lahir pada usia 28 minggu
( Martono, Hari 2007 )

Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama
diantara bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan
terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonates.

B. TANDA DAN GEJALA


Tanda – tanda prematuritas murni sesuai sesuai kehamilan:
1) Berat badan kurang dari 2500 gram
2) Panjang badan kurang dari 45 cm
3) Lingkar kepala kurang dari 33 cm
4) Lingkar dada kurang dari 33 cm
5) Masa gestasi kurang 27 minggu
6) Kulit tipis dan transparan
7) Kepala lebih besar dari badan
8) Lanugo banyak terutaa pada dahi, pelipis, telinga dan lengan , lemak subkutan
kurang
9) Verniks kaseosa ada, ada jaringan lemak dibawah kulit, kullit tipis, merah dan
transparan
10) Tulang tengkorak lunak mudah bergerak
11) Abdomen buncit, tali pusat segar dan tebal
12) Tangisan lemah
13) Ubun- ubun dan sutura lebar
14) Labio minora tertutup oleh labio mayora (pada perempuan)
15) Testis belum turun (pada laki-laki)
16) Otot hipotonik lemah
17) Pernapasan tak teratur dapat terjadi apnea(gagal napas)
18) Ekremitas : paha abduksi, sendi lutut atau kaki fleksi lurus
19) Kepala tidak mampu tegak
20) Pernapasan 45 sampai dengan 50x/menit
21) Frekuensi nadi 100 sampai140x/menit

Tanda – tanda persalinan premature, yaitu:


1) Kram seperti ketika dating bulan atau rasa sakit punggung.
2) Kram perut, dengan atau tanpa diare.
3) Kontraksi rahim yang teratur dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang dam
kontraksi ini tidak harus terasa sakit.
4) Rasa tertekan pada perut bagian bawah, terasa berat atau seperti bayi yang
mendorong kebawah.
5) Keluar air atau cairan lainnya dari vagina.

C. PENYEBAB

Penyebab terjadinya kelahiran premature biasanya tidak diketahui . 15% dari


kelahiran premature ditemukan pada kehamilan ganda ( di dalam rahim terdapat lebih dari 1
janin). Di negara maju angka kejadian kelahiran premature ialah sekitar 6% - 7% , sedangkan
di negara berkembang angka kematian ini kurang lebih 3X lipat.

1. Faktor Maternal
Toksenia, hipetensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus
kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak
mampu menahan fetus, misalnya pada pemisahan premature, pelepasan
plasenta dan infark dari plasenta
2. Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomy antosonal ) , fetus multi ganda , cidera
radiasi ( Sacharin , 1996 )

Faktor yang berhubungan dengan kelahiran premature :

a) Kehamilan
 Malformasi Uterus
 Kehamilan Ganda
 TI. Servik Inkompoten
 KPD
 Pre Eklamsia
 Riwayat Kelahiran Premature
 Kelainan Rh

b) Penyakit
 Diabetes Maternal
 Hipertensi Kronik
 UTI
 Penyakit akut lain

c) Sosial Ekonomi
 Tidak melakukan perawatan prenatal
 Status social ekonomi rendah
 Mal nutrisi
 Kehamilan remaja

Faktor Resiko Persalinan Prematur :

a) Resiko Demografik
 Ras
 Usia ( <> 40 tahun )
 Status social ekonomi rendah
 Belum menikah
 Tingkat Pendidikan rendah

b) Resiko Medis
 Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
 Abortus trimester kedua ( lebih dari 2x abortus spontan atau efektif )
 Anomalia uterus
 Penyakit- penyakit medis (diabetes, hipertensi)
 Resiko kehamilan saat ini:
Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB kecil, masalah-masalah plasenta
(misal : plasenta previa, solusi plassenta), pembedahan abdomen, infeksi (missal :
pielonefritis, UTI), inkompetensi serviks, KPD, anomaly janin.

c) Resiko perilaku dan lingkungan


 Nutrisi buruk
 Merokok (lebih dari 10 sehari)
 Penyalahgunaan alcohol dan zat lainnya (mis. Kokain)
 Jarang / tidak mendapat perawatan prenatal

d) Factor resiko potensial


 Stress
 Iritabilitas uterus
 Peristiwa yang mencetuskan kontraksi uterus
 Ekspansi volume plasma yang tidak adekuat
 Defisiensi progesterone
 Infeksi
(Bobak,Ed 4.2005)

D. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Pemantauan glukosa darah terhadap hipoglikemia


Nilai normal glukosa serum: 45 mg/dl
2. Pemantauan gas darah arteri
Normal untuk analisia gas adarah apabila kadar PaO2 50-70 mmHg dan kadar PaCO2 35
– 45 mmHg dan saturasi oksigen harus 92-94%
3. Kimia darah sesuai kebutuhan
 Hb (Hemoglobin)
Hb darah lengkap mbayi 1-3 hari adalah 14,5 – 22,5 gr/dl
 Ht (Hematokrit)
Ht normal berkisar 45% - 53%
 LED darah lengkap untuk anak-anak
Menurut:
 Westerfreen : 0-10 mm/jam
 Wintrobe : 0-13 mm/ jam
 Leukosit (SDP)
Normalnya 10.000/ mm3 , pada bayi preterm jumlah SDP bervariasi dari 6.000-
225.000/ mm3 .
 Trombosit
Rentang normallnya antara 60.000-100.000/ mm3 .
 Kadar serum / plasma pada bayi premature (1minggu)
Adalah 14-27 mEq/L
 Jumlah eritrosit (SDM) darah lengkap bayi(1-3 hari)
Adalah 4,0-6,6 juta/mm3
 MCHC darah lengkap : 30% - 36% Hb/ sel atau gr Hb/SDM
MCH darah lengkap 31-37 pg/sel
MCV darah lengkap : 95-121 µm3
 Ph darah lengkap arterial premature (48jam) : 7,35-7,5
4. Pemeriksaan sinar sesuai kebutuhan
5. Penyimpangan darah tali pusat

E. Pengobatan

1. Perawatan di Rumah Sakit

Mengingat belum sempurnanya kerja alat alat tubuh yang perlu untuk
pertumbuhan dan perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di
luar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian
makanan dan bila perlu pemberian oksigen, mencegah infeksi sertamencegah
kekurangan vitamin dan zat besi.

a. Pengaturan suhu

Bayi prematur mudah dan cepat sekali menderita hipotermia bila


berada di lingkungan yang dingin. Kehilangan panas disebabkan oleh
permukaan tubuh bai yang relative lebih luas bila dibandingkan dengan
berat badan, kurangnya jaringan lemak di bawah kulit dan kekurangan
lemak coklat (brown flat). Untuk mencegah hipotermia perlu
diusahakan lingkunagn yang cukup hangat untuk bayi dan dalam
keadaan istirahat konsumsi okigen paling sedikit, sehingga suhu tubuh
bayi tetap normal. Bila bayi di rawat di dalam incubator maka suhu
untuk bayi dengan berat badan kurang dari 2 kg adalah 35 "C dan untuk
bayi dengan berat badan 2 - 2,5 kg adalah 34 "C agar ia dapta
mempertahankan suhu tubuh sekitar 37 "C. Kelembapan incubator
berkisar antara 50% - 60%, Kelembapan yang lebih tinggi diperlukan
pada bayi dengan sindroma gangguan pernafasan. Suhu incubator
dapat diturunkan l'C perminggu untuk bayi dengan berat badan 2 kg
dan secara berangsur - angsur ia dapat di letakkan di dalam tempat
tidur bayi dengan suhu lingkungan 27°C - 29 C. Bila incubator tidak ada,
pemanasan dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan
botol botol hangat disekitarnya atau dengan memasang lampu
petromaks di dekat tempat tidur bayi. Cara lain untuk mempertahankan
suhu tubuh bayi sekitar 36'C - 37'C adalah dengan memakai alat
"perspexheat shield" yang disclimutkan pada bayi dalam incubator. Alat
ini digunakan untuk menghilangkan panas karena radiasi. Akhir akhir ini
telah mulai digunakan incubator yang dilengkapi dengan alat
temperature sensor (thermistor probe). Alat ini ditempelkan di kulit
bayi. Suhu incubator dikontrol oleh alat servomechanism. Dengan cara
ini suhu kulit bayi dapat dipertahankan pada derajat yang telah
ditetapkan sebelumnya. Alat ini sangat bermanfaat untuk bayi dengan
lahir yang rendah. Bayi dalam incubator hanya dipakaikan popok. Hal ini
mungkin untuk pengawasan mengenai keadaan umum, perubahan
tingkah laku, warna kulit, pernafasan, kejang dan scbagainya schingga
penyakit yang diderita dapat dikenal sedini – dininya dan tindakan serta
pengobatan dapat dilaksanakan secepatnya.

b. Pemberian ASI

Pada bayi premature Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik
yang dapat diberikan oleh ibu pada bayinya, juga untuk bayi premature.
Komposisi ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan premature berbeda
dengan komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup
bulan dan perbedaan ini berlangsung selama kurang lebih 4 minggu.
Jadi apabila bayi lahir sangant premature. Sering kali terjadi kegagalan
menyusui pada ibu yang melahirkan premature. Hal ini disebabkan oleh
karena ibu stres, ada perasaan bersalah, kurang percaya diri, tidak tahu
memerah ASI pada bayi prematur refleks hisap dan menelan belum ada
atau kurang., energi untuk menghisap kurang, volume gaster kurang,
sering terjadi refluks, peristaltik lambat. Agar ibu yang melahirkan
prematur dapat berhasil memberikan ASI perlu dukungan dari keluarga
dan petugas, diajarkan cara memeras ASI dan menyimpan ASI perah
dan cara memberikan ASI perah kepada bayi prematur dengan sendok,
pipet ataupun pipa lambung.

1) Bayi prematur dengan berat lahir >1800 gram (> 34 minggu gestasi)
dapat langsung disusukan kepada ibu. Mungkin untuk hari - hari
pertama kalau ASI belum mencukupi dapat diberikan ASI donor
dengan sendok / cangkir 8- 10 kali sehari.

2) Bayi prematur dengan berat lahir 1500- 1800 gram (32 - 34


minggu), refleks hisap belum baik, tetapi refleks menelan sudah
ada, diberikan ASI perah dengan sendok / cangkir, 10 – 12 kali
sehari. Bayi prematur dengan berat lahir 1250 – 1500 gram (30 - 31
minggu), refleks hisap dan menelan belum ada, perlu diberikan ASI
perah melalui pipa orogastrik 12X sehari.

3) Bayi prematur dengan berat lahir <1250>

c. Makanan bayi

Pada bayi prematur, reflek hisap, telan dan batuk belum sempurna,
kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama
lipase masih kurang disamping itu kebutuhan protein 3 - 5 gram/ hari
dan tinggi kalori (110 kal/ kg/ hari), agar berat badan bertambah sebaik
- baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan.
Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi
tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia. Sebelum
pemberian minum pertama harus dilakukan penghisapan cairan
lambung. Hal ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia
esophagus dan mencegah muntah. Penghisapan cairan lambung juga
dilakukan setiap sebelum pemberian minum berikutnya. Pada
umumnya bayi denagn berat lahir 2000 gram atau lebih dapat menyusu
pada ibunya. Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram kurang
mampu menghisap air susu ibu atau susu botol, terutama pada hari -
hari pertama, maka bayi diberi minum melalui sonde lambung
(orogastrik intubation). Jumlah cairan yang diberikan untuk pertama kali
adalah 1 -5 ml/jam dan jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit
setiap 12 jam. Banyaknya cairan yang diberikan adalah 60mg/kg/hari
dan setiap hari dinaikkan sampai 200mg/kg/hari pada akhir minggu
kedua.

d. Mencegah infeksi

Bayi prematur mudah sekali terserang infeksi. Ini disebabkan oleh


karena daya tahan tubuh terhadap infeksi kurang, relatif belum sanggup
membentuk antibodi dan daya fagositosis serta reaksi terhadap
peradangan belum baik oleh karena itu perlu dilakukan tindakan
pencegahan yang dimulai pada masa perinatal memperbaiki keadaan
sosial ekonomi, program pendidikan (nutrisi, kebersihan dan keschatan,
keluarga berencana, perawatan antenatal dan post natal), screening
(TORCH, Hepatitis, AIDS), vaksinasi tetanus serta tempat kelahiran dan
perawatan yang terjamin kebersihannya. Tindakan aseptik antiseptik
harus sclalu digalakkan, baik dirawat gabung maupun dibangsal
neonatus. Infeksi yang scring terjadi adalah infeksi silang melalui para
dokter, perawat, bidan, dan petugas lain yang berhubungan dengan
bayi.

Untuk mencegah itu maka perlu dilakukan :

 Diadakan pemisuhan antara bayi yang terkena infeksi


dengan bayi yang tidak terkena infeksi

 Mencuci tangan setiap kali sebelum dan sesudah memegang


bayi Membersihkan temapat tidur bayi segera setelah tidak
dipakai lagi (paling lama seorang bayi memakai tempat tidur
selama 1 minggu untuk kemudian dibersihkan dengan cairan
antisptik)

 Membersihkan ruangan pada waktu – waktu tertentu

 Setiap bayi memiliki peralatan sendiri

 Setiap petugas di bangsal bayi harus menggunakan pakaian


yang telah disediakan

 Petugas yang mempunyai penyakit menular dilarang


merawat bayi

 Kulit dan tali pusat bayi harus dibersihkan sebaik baiknya

 Para pengunjung hanya boleh melihat bayi dari belakang


kaca

e. Minum cukup

Selama dirawat, pihak rumah sakit harus memastikan bayi


mengkonsumsi susu sesuai kebutuhan tubuhnya. Selama belum bisa
menghisap denagn benar, minum susu dilakukan dengan menggunakan
pipet.

f. Memberikan sentuhan

Ibu sangat disarankan untuk terus memberikan sentuhan pada


bayinya. Bayi prematur yang mendapat banyak sentuhan ibu menurut
penelitian menunjukkan kenaikan berat badan yang lebih cepat
daripada jika si bayi jarang disentuh.

g. Membantu beradaptasi

Bila memang tidak ada komplikasi, perawatan di RS bertujuan


membantu bayi beradaptasi dengan limgkungan barunya. Setelah
suhunya stabil dan dipastikan tidak ada infeksi, bayi biasanya sudah
boleh dibawa pulang. Namunada juga sejmlah RS yang menggunakan
patokan berat badan. Misalnya bayi baru boleh pulang kalau beratnya
mencapai 2kg kendati sebenarnya berat badan tidak berbanding lurus
dengan kondisi kesehatan bayi secara umum.(Didinkaem, 2007).

2. Perawatan di rumah

a) Minum susu

Bayi prematur membutuhkan susu yang berprotein tinggi. Namun


dengan kuasa Tuhan, ibu – ibu hamil yang melahirkan bayi prematur
dengan sendirinya akan memproduksi ASI yang proteinnya lebih tinggi
dibandingkan dengan ibu yang melahirkan bayi cukup bulan. Sehingga
diusahakan untuk selalu memberikan AŞI eksklusif, karena zat gizi
yang terkandung didalamnya belum ada yang menandinginya dan ASI
dapat mempercepat pertumbuhan berat anak.

b) Jaga suhu tubuhnya

Salah satu masalah yang dihadapi bayi prematur adalah suhu tubuh
yang belum stabil. Oleh karena itu, orang tua harus mengusahakan
supaya lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan
suhu tubuh bayi. Bisa dilakukan dengan menempati kamar yang tidak
terlalu panas ataupun dingin.

c) Pastikan semuanya bersih

Bayi prematur lebih rentan terserang penyakit dan infeksi.


Karenanya orang tua harus berhati – hati menjaga keadaan si kecil
supaya tetap bersih sekaligus meminimalisir kemungkinan terserang
infeksi. Maka sebaiknya cuci tangan sebelum memberikan susu,
memperhatikan kebersihan kamar.

d) BAB dan BAK

BAB dan BAK bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah
disusui lalu dikeluarkan dalam bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak
wajar apabila tanpa diberi susu pun bayi terus BAB dan BAK. Untuk
kasus seperti ini tak ada jalan lain kecuali segera membawanya ke
dokter.

e) Berikan stimulus yang sesuai

Bisa dilakukan dengan mengajak berbicara, membelai, memijat,


mengajak bermain, menimang, menggendong, menunjukkan perbedaan
warna gelap dan terang, gambar – gambar dan mainan berwarna cerah.
F. Pencegahan
Beberapa ibu hamil mungkin dapat melahirkan bayi prematur akibat beberapa
masalah, seperti yang disebutkan sebelumnya. Mengutip KidsHealth, apabila ibu hamil
mengalami masalah tersebut, maka dokter mungkin merekomendasikan perawatan
sebagai berikut:
1. Progesteron
Ini merupakan hormon yang dapat diberikan melalui suntikan atau
dimasukkan ke dalam vagina. Hormon ini dapat membantu untuk menurunkan
kemungkinan melahirkan prematur.
2. Cerclage
Dalam prosedur ini, dokter akan membuat jahitan untuk menutup serviks
demi mencegah kelahiran prematur. Dokter mungkin merekomendasikan ini untuk
ibu hamil yang sebelumnya pernah melahirkan prematur, keguguran, memiliki
serviks pendek, atau serviks yang mulai terbuka terlalu dini.

Bagi ibu yang mengandung bayi kembar juga lebih mungkin untuk melahirkan
prematur, Bunda. Namun untuk kehamilan bayi kembar tidak ada perawatan yang bisa
dilakukan untuk mencegah bayi lahir prematur. "Penelitian menunjukkan bahwa
terutama pada kehamilan tunggal, progesteron mungkin sama efektifnya dengan
cerclage," ucap Cheryl Bird.

Cara mencegah lain bayi lahir premature

Meski penyebab bayi prematur tidak diketahui, namun dalam beberapa keadaan ini
dapat dicegah, Bunda. Sebagaimana yang HaiBunda kutip dari Parenting Firstcry, berikut
caranya:
1. Konsultasi dengan dokter kandungan
Melakukan konsultasi dengan dokter kandungan dapat membantu mengajari ibu
hamil tentang penyebab paling umum dari kelahiran prematur, Bunda. Dengan
memahami akar penyebabnya, dapat membantu ibu hamil merencanakan
persalinan dengan lebih baik.
2. Yoga prenatal
Yoga prenatal dapat menjadi pilihan utama bagi kebanyakan ibu hamil. Yoga
tidak hanya membuat ibu hamil tetap bugar, namun juga membantu mencegah
berbagai masalah selama kehamilan seperti nyeri sendi, sakit kepala,
meningkatkan sirkulasi darah, serta mengatur suplai oksigen dalam tubuh.
Faktor-faktor tersebut dapat membantu meningkatkan kemungkinan bayi lahir
prematur. Meski begitu, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum
melakukan yoga, ya.
3. Pilates Kehamilan
Pilates juga jadi latihan lain yang dapat membantu mencegah bayi lahir
prematur. Latihan terkonsentrasi pada inti tubuh dan panggul ini sangat
difokuskan pada pembangunan dan penguatan otot yang terlibat langsung
dalam persalinan. Selain itu, pilates dapat membantu meringankan ketegangan
saat persalinan, membantu mengatur aliran darah dan mengendurkan
persendian di daerah panggul, sehinggamemungkinkan bagi bayi untuk tumbuh
dan berkembang di lingkungan yang lebih aman.
4. Menghindari influenza
Ibu hamil yang lebih sering terkena flu berisiko lebih tinggi untuk persalinan
prematur, Bunda. Untuk itu, pastikan agar mendapatkan perawatan atau
suntikan tepat waktu berdasarkan rekomendasi dokter, serta istirahat yang
cukup. Terlalu memaksakan diri saat terserang flu bisa berbahaya. Dalam
beberapa kasus, ini dapat memicu bayi lahir prematur.
5. Konsumsi vitamin
Salah satu alasan bayi lahir prematur yang paling diabaikan ibu hamil adalah
kekurangan vitamin. Dokter bisa menyarankan untuk mengonsumsi kapsul
vitamin prenatal yang mengandung asam folat untuk mencegah keguguran atau
bayi lahir prematur. Selain itu, ibu hamil juga perlu memastikan bahwa vitamin
dikonsumsi dengan dosis yang ditentukan secara teratur untuk menghindari
kemungkinan lainnya.
6. Jangan merokok
Tembakau adalah salah satu penyebab utama bayi lahir prematur. Jika ibu hamil
menghindarinya, maka bisa menurunkan risiko bayi lahir prematur.
7. Hindari alcohol
Sudah menjadi fakta umum yang diketahui bahwa alkohol dapat membahayakan
kehamilan dan membuat bayi lahir prematur. Ibu hamil disarankan untuk
berhenti minum selama kehamilan untuk memastikan risiko bayi lahir prematur
semakin kecil

8. Jalan kaki
Hampir setiap dokter menyarankan olahraga selama kehamilan, terutama jalan
kaki. Ini sangat berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan
jantung, membantu menjaga kesehatan janin, serta mencegah bayi lahir
prematur.

9. Periksa dan pertahankan berat badan ideal


Dokter akan menyarankan ibu hamil agar tetap mengikuti diet yang disarankan.
Kenaikan berat badan yang terlalu banyak akan meningkatkan kemungkinan
kondisi seperti diabetes gestasional dan preeklampsia, yang menyebabkan bayi
lahir prematur. Sebaliknya, terlalu kurus juga bisa menyebabkan bayi lahir
prematur, Bunda. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan dan ikuti saran dokter
untuk menjaga berat badan ideal selama kehamilan.

10. Minum air yang cukup


Pentingnya minum air dan tetap terhidrasi bagi wanita akan meningkat saat
hamil. Bicaralah dengan dokter kandungan tentang kebutuhan air yang harus
dikonsumsi setiap hari agar tetap terhidrasi. "Hidrasi terkadang juga dapat
memperlambat atau menghentikan kontraksi," ujar Charyl Bird.

11. Bersihkan gigi


Memastikan gusi terawat dengan baik dapat menjadi faktor penting dalam
menentukan kehamilan berlanjut sampai cukup bulan lho, Bunda. Penyakit gusi
seperti gingivitis dan periodontitis selama kehamilan juga dapat memicu bayi
lahir prematur. Periodontitis, khususnya dapat menyebar ke tulang dan
menimbulkan lebih banyak kondisi medis. Jadi, pastikan untuk memeriksakan
gigi secara teratur dan mengikuti tata cara kebersihan gigi yang baik.

12. Tidak menahan buang air kecil


Jangan pernah menahan buang air kecil karena dapat menyebabkan kandung
kemih meradang dan membuatnya lebih rentan terhadap infeksi. Selain itu,
menahan buang air kecil juga bisa menyebabkan iritasi pada rahim, dan
meningkatkan kemungkinan bayi lahir prematur.

13. Jarak antar kehamilan


Menjaga jarak yang sehat antara kehamilan berturut-turut dapat bermanfaat
untuk kehamilan cukup bulan, Bunda. Kebanyakan dokter akan menganjurkan
agar menunggu setidaknya tiga tahun sebelum mencoba hamil lagi.

14. Makan makanan sehat


Menjaga pola makan yang sehat adalah hal yang mutlak selama kehamilan untuk
kesehatan ibu dan bayi. Nutrisi yang tepat dapat membantu menjaga kadar gula
darah, sehingga menurunkan kemungkinan terjadinya diabetes gestasional yang
juga menjadi salah satu penyebab bayi lahir prematur. Makan makanan kaya
asam lemak omega-3, vitamin C, zat besi, dan kalsium juga ya, Bunda. Semua
nutrisi ini dapat membantu mencapai kehamilan cukup bulan.

15. Istirahat cukup


Memastikan ibu hamil cukup istirahat dan relaksasi tidak hanya penting untuk
ibu tapi juga kesehatan bayi. Jika Bunda merasa terlalu sibuk, mintalah bantuan
dan luangkan waktu beberapa jam untuk santai dan memulihkan diri. Ibu hamil
bisa bermeditasi secara teratur atau melakukan spa sesekali. Ini akan membantu
ibu hamil meredakan stres fisik dan mental yang dialami selama kehamilan.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

I. IDENTITAS KLIEN
Nama : By. S P
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tgl. Lahir : Malang, 20 Juli 2015
Umur : 4 Hari
Anak Ke : Satu ( Pertama )
Nama Ayah : Tn. W
Nama Ibu : Ny. S. P
Pendidikan Ayah : SLTA
Pendidikan Ibu : SLTA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal MRS : 21 Juli 2015 ( Di ruang Neonatologi )
Diagnosa Medis : NP/BBRL/SMK
Sumber Informasi : Status/Rekam medik

II. RIWAYAT KEPERAWATAN


1. Riwayat Keperawatan Sekarang ( PRESENT ILLNESS)
1.1 Keluhan Utama : Bayi Lahir Prematur (35 minggu), BBRL (2100 Gram), Melalui SC
(Section Caesar).
1.2 Lama Keluhan : 4 Hari
1.3 Akibat Timbulmya Keluhan : Bayi dirawat terpisah dari ibu secara intensif
1.4 Faktor Yang Memperberat : Tidak ada
1.5 Upaya Untuk Mengatasi : Dirawat di Ruang Neonatologi
1.6 Lainnya : Tidak ada

2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya (PAST HISTORY)


2.1 Prenatal : Ibu Eklamasi
2.2 Natal : Lahir Melalui Section caesaria
2.3 Post-Natal : Apgar score 7-9 (normal) ; BB = 2100 gram ; PB = 47 cm ; LK = 32 cm ; LD
= 30 cm ; LLA = 12 cm
2.4 Luka Operasi : Tidak Ada
2.5 Alergi : Tidak Ada
2.6 Pola Kebiasaan : Tidak Terkaji
2.7 Tumbuh Kembang : Tidak dikaji
2.8 Imunisasi : Belum dimunisasi
2.9 Status Gizi : Baik, Penurunan BB = 2100 gram menjadi 2000 gram

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


3.1 Lingkungan rumah dan komunitas : tinggal di kampung yang padat penduduknya
3.2 Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga : Ayah tamatan SLTA dan Bekerja
swasta dengan dibantu oleh ibu.
3.3 Kultur dan Kepercayaan : Adat jawa
3.4 Fungsi dan hubungan keluarga : Klien Merupakan anak pertama sehingga keluarga
berharap banyak
3.5 Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan : ibu belum dapat menyusui klien
3.6 Presepsi keluarga : keluarga pasrah terhadap apa yang terjadi & menerimanya .

III. Pemeriksaaan fisik :


1. Khusus Nenonatus: Positif
1.1 Refleks moro : positif
1.2 Refleks menggengam : positif , lemah
1.3 Refleks menghisap : positif , namun masih lemah
1.4 Tonus otot / altivitas : positif
1.5 Kekuatan menangis : kuat

2. Keadaan umum : menangis kuat terkadang lemah


2.1 Tanda- tanda vital :
a. Nadi : 140 kali permenit
b. RR: 36x/ menit
c. Suhu : 36,5 ° C
2.2 Kepala dan wajah :
a. Lingkar kepala ; 32 cm
b. Rambut :
1. Warna ; hitam
2. Volume : tipis
3. Jenis : lurus
c. lanugo : ada
d. cepal hematorm : tidak ada
e. fontanella : tidak menonjol
2.3 Mata: mengeluarkan secret yang banyak, terutama mata kiri, berkedip bila
terpapar cahaya
2.4 Telinga : refleks terkejut positif
2.5 Hidung : dapat bersin
2.6 Mulut : Mukosa kering
2.7 Tenggorakan : tidak ada kelainan
2.8 Leher : tidak ada kelaianan
2.9 Dada : Ld: 32 cm
2.10 Paru – Paru :Ves/ ves, ronchi -/- : wheezing - / -; mengi-, RR = 38x / mnt.
2.11 Jantung: S1 S2 tunggal, murmur positif sistole, HR : 140x/menit
2.12 Abdomen : SOEPL, bunyi bunyi bising usus, tali pusat masih basah, tidak terdapat
distensi
2.13 Ginjal : tidak ada kelainan.
2.14 Genetalia : jenis kelamin perempuan.
2.15 Rektum : terdapat anus, iritasi / kemerahan di sekitar anus.
2.16 Extremitas: plantar crease > 1/3 anterior.
2.17 Punggung: tidak ada spina bifida.
2.18 Neurologi: tidak ada kelainan.
2.19 Endokrin : tidak ada kelainan.

IV. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Nutrisi dan Metabolisme: ASI / PASI 12x25 cc.


2. Eliminasi : BAB / BAK
3. Istirahat dan tidur : cukup (kurang lebih 18 jam sehari).
4. Aktifitas dan Latihan : lemah.
5. Lainnya : tidak dikaji.

V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST)


1. Laboratorium:
- GDA = 82 mg / L.
- Leukosit = 6600 x 10% L.
- Hb = 24,0 gr / DL.
- Diff Eosinofil:
- Sc = 73
- Ly = 27
- Trombosit = cukup.
2. Foto: tidak ada.
3. Lainnya: HVIA, B = 16,8 mg%.

VI. PROGRAM TERAPI

Tanggal 24 Juli 2001

- / B15 12 x 25 cc s / d 12 x 40 cc + extra. Termoregulasi.

Tanggal 26 Juli 2001:

Fototerapi:

- 1x12 jam I.
- 1x 24 jam II.
B. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH KEPERAWATAN


O
1. DO: Prematuritas Ketidakefektifan pola makan bayi
 Reflex menghisap lemah
 Bayi lahir premature (28 minggu )
 Bayi tidak aktif dan lemah
Ds:
 ibu klien mengatakan nafsu
anaknya di susui kurang
 ibu klien mengatakan anaknya
rewel
2. DO: Kegagalan mekanisme regulasi Kekurangan Volume cairan
 Berat badan rendah (2100 mg)
 Kelemahan
 Mukosa kering
 Turgor kulit : lambat
 Bayi terlihat lemah
 Ttv klien:
a. Nadi : 140 kali permenit
b. RR: 36x/ menit
c. Suhu : 36,5 ° C
 NGT terpasang
 Adanya muntah

DS:
Ibu belum dapat menyusui klien
3. DO: Kerentanan bayi Resiko Infeksi
 Ukuran bayi kecil /imananutaritas ,bahaya
 Berat badan lahir rendah (2100mg) lingkungan , luka terbuka ( tali
 Tali pusat masih basah pusat )
 Ttv klien:
a. Nadi : 140 kali permenit
b. RR: 36x/ menit
c. Suhu : 36,5 ° C
DS:
 Ibu bayi mengatakan bayi belum di
imunisasi

Pemeriksaan penunjang :
Leukost 6600 x 10/L rendah (N: 9000 –
30.000 x 10/L)

C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola makan bayi berhungan dengan Prematuritas
2. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan Kegagalan mekanisme regulasi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan Kerentanan bayi /imananutaritas ,bahaya
lingkungan , luka terbuka ( tali pusat )
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Prematuritas terdiri atas dua golongan yaitu prematuri tas murni dan

dismaturitas. Tidak semua penyebab prematuritas dapat diketahui, hanya sekitar

40% saja yang bisa diketahui. Sehingga perlu sekali usaha pencegahan terjadiya

prematuritas, salah satunya melalui diagnosis dini yang bisa membantu dalam

usaha pencegahan prematuritas dengan harapan bisa dilakukan tindakan preventif.

Satu hal yang sangat penting dalam tindakan preventif ini yaitu melakukan

antenatal dan prenatal care yang baik dan teratur. Perawatan bayi prematur harus

secara intensif, mengingat kemampuan bayi untuk hidup di luar uterus masih

rendah, perawatan yang kurang intensif hanya akan meningkatkan morbiditas dan

mortalitas bayi saja.


B. Saran

Semoga dengan penulisan skripsi ini masyarakat umumnya dan kita sebagai
tenaga medis khususnya lebih memahami tentang hal-hal yang berhubungan
dengan prematuritas, dan menyadari betapa pentingnya penanganan bayi prematur
untuk menghindari bahaya yang bisa mengancam kesel amatan bayi prematur.
Berbagai upaya pencegahan prematuri tas dan penanganan bayi prematur secara
intensif secara langsung bisa menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi di
Indonesia.

penulis dalam upaya menurunkan angka prematuritas antara lain.


1 . Melakukan penyuluhan kepada masyarakat tentang bahaya dan kerugian
dari prematuritas.
2. Mengoptimalkan antenatal dan prenatal cure yang baih dan teratur
3. Mengembangkan penelitian terhadap prematuritas, sehingga diagnosis
prematuritas dapat ditegakkan lebih dini untuk selanj utnya dilakukan
tindakan preventif.
4. Meningkatkan persediaan dan penggunaan yang tepat sarana-sarana
kesehatan untuk menangani bayi prematur.
5. Meningkatkan pengetahuan inengenai bahan-bahan makanan/zat-zat
tertentu yang bisa meningkatkan kualitas bayi prematur sehingga bisa
tumbuh dan berkembang seperti layaknya bayi normal yang dilahirkan
matur.

Anda mungkin juga menyukai