DISUSUN OLEH:
KATA PENGATAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segalah limpahan rahmat dan kasih
sayangNya. Karena astas izinyalah, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “
BAYI PREMATUR ” ini dengan baik.
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah selain untuk memenuhi tugas yang telah diberikan,
juga menambah pengetahuan kami dan rekan – rekan agar lebih mengetahui dan memahami
tentang Bayi Prematur.
Kami juga mengucapkan terimakasih banyak kepada dosen pembibing mata kuliah Keperawatan
Maternitas , yaitu Ibu Yayuk Nuryanti, S.Kep,Ns.,M.Kep yang telah membimbing kami dalam
pembuatan Makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebuh luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Kami mohon untuk saran dan kritikannya.
BAB II
KONSEP TEORI
A. PENGERTIAN
Bayi premature adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan kurang atau sama
dengan 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir (Donna L Wong 2004 ) .
Bayi premature adalah bayi yang lahir sebelum minggu ke 37, dihitung dari mulai
hari pertama menstruasi terakhir, dianggap sebagai periode kehamilan memendek ( Nelson
1998 dan Sacharin 1996 ).
Bayi premature adalah bayi yang lahir belum cukup bulan. Berdasarkan kesepakatan
WHO, belum cukup bulan ini dibagi menjadi lagi menjadi 3, yaitu:
1) Kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 37 minggu
2) Sangat kurang bulan adalah bayi yang lahir pada usia kurang dari 34 minggu
3) Amat sangat kurang bulan adallh bayi yang lahir pada usia 28 minggu
( Martono, Hari 2007 )
Prematoritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama
diantara bayi dengan berat 1500 gr atau kurang saat lahir. Keduanya berkaitan dengan
terjadinya peningkatan morbilitas dan mortalitas neonates.
C. PENYEBAB
1. Faktor Maternal
Toksenia, hipetensi, malnutrisi / penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus
kelahiran premature ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak
mampu menahan fetus, misalnya pada pemisahan premature, pelepasan
plasenta dan infark dari plasenta
2. Faktor Fetal
Kelainan Kromosomal (misalnya trisomy antosonal ) , fetus multi ganda , cidera
radiasi ( Sacharin , 1996 )
a) Kehamilan
Malformasi Uterus
Kehamilan Ganda
TI. Servik Inkompoten
KPD
Pre Eklamsia
Riwayat Kelahiran Premature
Kelainan Rh
b) Penyakit
Diabetes Maternal
Hipertensi Kronik
UTI
Penyakit akut lain
c) Sosial Ekonomi
Tidak melakukan perawatan prenatal
Status social ekonomi rendah
Mal nutrisi
Kehamilan remaja
a) Resiko Demografik
Ras
Usia ( <> 40 tahun )
Status social ekonomi rendah
Belum menikah
Tingkat Pendidikan rendah
b) Resiko Medis
Persalinan dan kelahiran premature sebelumnya
Abortus trimester kedua ( lebih dari 2x abortus spontan atau efektif )
Anomalia uterus
Penyakit- penyakit medis (diabetes, hipertensi)
Resiko kehamilan saat ini:
Kehamilan multi janin, Hidramnion, kenaikan BB kecil, masalah-masalah plasenta
(misal : plasenta previa, solusi plassenta), pembedahan abdomen, infeksi (missal :
pielonefritis, UTI), inkompetensi serviks, KPD, anomaly janin.
D. PEMERIKSAAN PENUNJANG
E. Pengobatan
Mengingat belum sempurnanya kerja alat alat tubuh yang perlu untuk
pertumbuhan dan perkembangan dan penyesuaian diri dengan lingkungan hidup di
luar uterus maka perlu diperhatikan pengaturan suhu lingkungan, pemberian
makanan dan bila perlu pemberian oksigen, mencegah infeksi sertamencegah
kekurangan vitamin dan zat besi.
a. Pengaturan suhu
b. Pemberian ASI
Pada bayi premature Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan yang terbaik
yang dapat diberikan oleh ibu pada bayinya, juga untuk bayi premature.
Komposisi ASI yang dihasilkan ibu yang melahirkan premature berbeda
dengan komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu yang melahirkan cukup
bulan dan perbedaan ini berlangsung selama kurang lebih 4 minggu.
Jadi apabila bayi lahir sangant premature. Sering kali terjadi kegagalan
menyusui pada ibu yang melahirkan premature. Hal ini disebabkan oleh
karena ibu stres, ada perasaan bersalah, kurang percaya diri, tidak tahu
memerah ASI pada bayi prematur refleks hisap dan menelan belum ada
atau kurang., energi untuk menghisap kurang, volume gaster kurang,
sering terjadi refluks, peristaltik lambat. Agar ibu yang melahirkan
prematur dapat berhasil memberikan ASI perlu dukungan dari keluarga
dan petugas, diajarkan cara memeras ASI dan menyimpan ASI perah
dan cara memberikan ASI perah kepada bayi prematur dengan sendok,
pipet ataupun pipa lambung.
1) Bayi prematur dengan berat lahir >1800 gram (> 34 minggu gestasi)
dapat langsung disusukan kepada ibu. Mungkin untuk hari - hari
pertama kalau ASI belum mencukupi dapat diberikan ASI donor
dengan sendok / cangkir 8- 10 kali sehari.
c. Makanan bayi
Pada bayi prematur, reflek hisap, telan dan batuk belum sempurna,
kapasitas lambung masih sedikit, daya enzim pencernaan terutama
lipase masih kurang disamping itu kebutuhan protein 3 - 5 gram/ hari
dan tinggi kalori (110 kal/ kg/ hari), agar berat badan bertambah sebaik
- baiknya. Jumlah ini lebih tinggi dari yang diperlukan bayi cukup bulan.
Pemberian minum dimulai pada waktu bayi berumur 3 jam agar bayi
tidak menderita hipoglikemia dan hiperbilirubinemia. Sebelum
pemberian minum pertama harus dilakukan penghisapan cairan
lambung. Hal ini perlu untuk mengetahui ada tidaknya atresia
esophagus dan mencegah muntah. Penghisapan cairan lambung juga
dilakukan setiap sebelum pemberian minum berikutnya. Pada
umumnya bayi denagn berat lahir 2000 gram atau lebih dapat menyusu
pada ibunya. Bayi dengan berat lahir kurang dari 1500 gram kurang
mampu menghisap air susu ibu atau susu botol, terutama pada hari -
hari pertama, maka bayi diberi minum melalui sonde lambung
(orogastrik intubation). Jumlah cairan yang diberikan untuk pertama kali
adalah 1 -5 ml/jam dan jumlahnya dapat ditambah sedikit demi sedikit
setiap 12 jam. Banyaknya cairan yang diberikan adalah 60mg/kg/hari
dan setiap hari dinaikkan sampai 200mg/kg/hari pada akhir minggu
kedua.
d. Mencegah infeksi
e. Minum cukup
f. Memberikan sentuhan
g. Membantu beradaptasi
2. Perawatan di rumah
a) Minum susu
Salah satu masalah yang dihadapi bayi prematur adalah suhu tubuh
yang belum stabil. Oleh karena itu, orang tua harus mengusahakan
supaya lingkungan sekitarnya tidak memicu kenaikan atau penurunan
suhu tubuh bayi. Bisa dilakukan dengan menempati kamar yang tidak
terlalu panas ataupun dingin.
BAB dan BAK bayi prematur masih terhitung wajar kalau setelah
disusui lalu dikeluarkan dalam bentuk pipis atau pup. Menjadi tidak
wajar apabila tanpa diberi susu pun bayi terus BAB dan BAK. Untuk
kasus seperti ini tak ada jalan lain kecuali segera membawanya ke
dokter.
Bagi ibu yang mengandung bayi kembar juga lebih mungkin untuk melahirkan
prematur, Bunda. Namun untuk kehamilan bayi kembar tidak ada perawatan yang bisa
dilakukan untuk mencegah bayi lahir prematur. "Penelitian menunjukkan bahwa
terutama pada kehamilan tunggal, progesteron mungkin sama efektifnya dengan
cerclage," ucap Cheryl Bird.
Meski penyebab bayi prematur tidak diketahui, namun dalam beberapa keadaan ini
dapat dicegah, Bunda. Sebagaimana yang HaiBunda kutip dari Parenting Firstcry, berikut
caranya:
1. Konsultasi dengan dokter kandungan
Melakukan konsultasi dengan dokter kandungan dapat membantu mengajari ibu
hamil tentang penyebab paling umum dari kelahiran prematur, Bunda. Dengan
memahami akar penyebabnya, dapat membantu ibu hamil merencanakan
persalinan dengan lebih baik.
2. Yoga prenatal
Yoga prenatal dapat menjadi pilihan utama bagi kebanyakan ibu hamil. Yoga
tidak hanya membuat ibu hamil tetap bugar, namun juga membantu mencegah
berbagai masalah selama kehamilan seperti nyeri sendi, sakit kepala,
meningkatkan sirkulasi darah, serta mengatur suplai oksigen dalam tubuh.
Faktor-faktor tersebut dapat membantu meningkatkan kemungkinan bayi lahir
prematur. Meski begitu, ibu hamil harus berkonsultasi dengan dokter sebelum
melakukan yoga, ya.
3. Pilates Kehamilan
Pilates juga jadi latihan lain yang dapat membantu mencegah bayi lahir
prematur. Latihan terkonsentrasi pada inti tubuh dan panggul ini sangat
difokuskan pada pembangunan dan penguatan otot yang terlibat langsung
dalam persalinan. Selain itu, pilates dapat membantu meringankan ketegangan
saat persalinan, membantu mengatur aliran darah dan mengendurkan
persendian di daerah panggul, sehinggamemungkinkan bagi bayi untuk tumbuh
dan berkembang di lingkungan yang lebih aman.
4. Menghindari influenza
Ibu hamil yang lebih sering terkena flu berisiko lebih tinggi untuk persalinan
prematur, Bunda. Untuk itu, pastikan agar mendapatkan perawatan atau
suntikan tepat waktu berdasarkan rekomendasi dokter, serta istirahat yang
cukup. Terlalu memaksakan diri saat terserang flu bisa berbahaya. Dalam
beberapa kasus, ini dapat memicu bayi lahir prematur.
5. Konsumsi vitamin
Salah satu alasan bayi lahir prematur yang paling diabaikan ibu hamil adalah
kekurangan vitamin. Dokter bisa menyarankan untuk mengonsumsi kapsul
vitamin prenatal yang mengandung asam folat untuk mencegah keguguran atau
bayi lahir prematur. Selain itu, ibu hamil juga perlu memastikan bahwa vitamin
dikonsumsi dengan dosis yang ditentukan secara teratur untuk menghindari
kemungkinan lainnya.
6. Jangan merokok
Tembakau adalah salah satu penyebab utama bayi lahir prematur. Jika ibu hamil
menghindarinya, maka bisa menurunkan risiko bayi lahir prematur.
7. Hindari alcohol
Sudah menjadi fakta umum yang diketahui bahwa alkohol dapat membahayakan
kehamilan dan membuat bayi lahir prematur. Ibu hamil disarankan untuk
berhenti minum selama kehamilan untuk memastikan risiko bayi lahir prematur
semakin kecil
8. Jalan kaki
Hampir setiap dokter menyarankan olahraga selama kehamilan, terutama jalan
kaki. Ini sangat berguna untuk meningkatkan sirkulasi darah, menjaga kesehatan
jantung, membantu menjaga kesehatan janin, serta mencegah bayi lahir
prematur.
A. PENGKAJIAN
I. IDENTITAS KLIEN
Nama : By. S P
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat Tgl. Lahir : Malang, 20 Juli 2015
Umur : 4 Hari
Anak Ke : Satu ( Pertama )
Nama Ayah : Tn. W
Nama Ibu : Ny. S. P
Pendidikan Ayah : SLTA
Pendidikan Ibu : SLTA
Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
Tanggal MRS : 21 Juli 2015 ( Di ruang Neonatologi )
Diagnosa Medis : NP/BBRL/SMK
Sumber Informasi : Status/Rekam medik
Fototerapi:
- 1x12 jam I.
- 1x 24 jam II.
B. ANALISA DATA
DS:
Ibu belum dapat menyusui klien
3. DO: Kerentanan bayi Resiko Infeksi
Ukuran bayi kecil /imananutaritas ,bahaya
Berat badan lahir rendah (2100mg) lingkungan , luka terbuka ( tali
Tali pusat masih basah pusat )
Ttv klien:
a. Nadi : 140 kali permenit
b. RR: 36x/ menit
c. Suhu : 36,5 ° C
DS:
Ibu bayi mengatakan bayi belum di
imunisasi
Pemeriksaan penunjang :
Leukost 6600 x 10/L rendah (N: 9000 –
30.000 x 10/L)
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan pola makan bayi berhungan dengan Prematuritas
2. Kekurangan Volume cairan berhubungan dengan Kegagalan mekanisme regulasi
3. Resiko infeksi berhubungan dengan Kerentanan bayi /imananutaritas ,bahaya
lingkungan , luka terbuka ( tali pusat )
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Prematuritas terdiri atas dua golongan yaitu prematuri tas murni dan
40% saja yang bisa diketahui. Sehingga perlu sekali usaha pencegahan terjadiya
prematuritas, salah satunya melalui diagnosis dini yang bisa membantu dalam
Satu hal yang sangat penting dalam tindakan preventif ini yaitu melakukan
antenatal dan prenatal care yang baik dan teratur. Perawatan bayi prematur harus
secara intensif, mengingat kemampuan bayi untuk hidup di luar uterus masih
rendah, perawatan yang kurang intensif hanya akan meningkatkan morbiditas dan
Semoga dengan penulisan skripsi ini masyarakat umumnya dan kita sebagai
tenaga medis khususnya lebih memahami tentang hal-hal yang berhubungan
dengan prematuritas, dan menyadari betapa pentingnya penanganan bayi prematur
untuk menghindari bahaya yang bisa mengancam kesel amatan bayi prematur.
Berbagai upaya pencegahan prematuri tas dan penanganan bayi prematur secara
intensif secara langsung bisa menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi di
Indonesia.