Anda di halaman 1dari 16

ASUHAN KEPERAWATAN BAYI PREMATUR

KELOMPOK 6 :
1. ANATASYA YOLANDA
2. ANA SEPTI ZULIAN
3. KURNIAWAN
4. NURAFNI LATIVA
5. OKTAVIANI TRI LESTARI
6. RATIH SAPUTRI
7. RATRI
8. SINTIA DELVI
9. SISTRY INDAH WULANDARI
10. YOLA FALERIA MAIPUTRI
A. PENGERTIAN PREMATUR

Bayi premature adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37


minggu atau kurang (WHO, 2012). Persalinan premtur adalah persalian
yang terjadi pada kehamilan kurang dari 37 minggu (antar 20-37
minggu) atau berat badan janin kurang dari 2500 gram (Prawirohardjo,
2009). Persalinan premature adalah persalian pada umur kehamilan
kurang dari 37 minggu atau berat lahir antara 500-2499 gram
(Prawirohardjo, 2009).
B. ETIOLOGI

Pada kebanyakan kasus, penyebab pasti partus prematurus tidak diketahui, namun
menurut Rompas (2004) ada beberapa resiko yang dapat menyebabkan partus
prematur, yaitu :
a)Faktor resiko mayor
Kehamilan multiple, hidramnion, anomali uterus, serviks terbuka lebih dari 1 cm pada
kehamilan 32 minggu, riwayat abortus pada trimester II lebih dari satu kali, riwayat
persalinan prematur sebelumnya
b)Faktor resiko minor
Penyakit yang disertai demam, perdarahan pervaginam setelah kehamilan 12 minggu,
riwayat pielonefitis, merokok lebih dari 10 batang perhari, riwayat abortus trimester II.
Menurut Manuaba (1998), faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya persalinan
preterm (prematur) atau berat badan lahir rendah adalah :
a)Faktor ibu :
Gizi saat hamil yang kurang
Umur kurang dari 20 tahun atau diatas 35 tahun
Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat
Penyakit menahun ibu: hipertensi, jantung, gangguan pembuluh darah (perokok)
Faktor pekerja yang terlalu berat
b)Faktor kehamilan :
Hamil dengan hidramnion
Hamil ganda
Perdarahan antepartum
Komplikasi hamil: pre-eklamsia/eklamsia, ketuban pecah dini
c)Faktor janin
Cacat bawaan
C. MANIFESTASI KLINIK

1.Kram hebat seperti tanda saat menstruasi kemungkinan tertukar dan


nyeri disekitar ligament.
2.Nyeri tumpul pada panggul bawah berbeda dari nyeri panggul bawah
yang biasa di alami oleh wanita hamil.
3.Nyeri atau tekanan supra pubis mungkin tertukar dengan infeksi
saluran kemih.
4.Sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis.
5.Perubahan karakter atau jumlah raba vagina ( lebih kental, lebih
encer, berair, berdarah, warna coklat tidak bewarna).
6.Diare
D.PATOFISIOLOGI
Neonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan perkembangan tidak dapat
menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme. Hal ini disebabkan karena
respon mengigil bayi tidak ada atau kurang, sehingga tidak dapat menambah
aktivitas. Sumber utama kalori bila ada stress dingin atau suhu lingkungan rendah
adalah thermogenesis nonshiver. Sebagai respon terhadap ransangan dingin, tubuh
bayi akan mengeluarkan neropinefrin yang menstimulasimetabolisme lemak dari
cadangan lemak cokelat untuk menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh
darah ke jaringan. Stress dingin dapat menyebabkan hipoksia, metabolisme osidosis
dan hipoglikemia. Peningkatan metabolisme sebagai respon terhadap stress dingin
akan meningatkan kebutuhan kalori dan oksigen. Bila oksigen yang tersedia tidak
dapat memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen berkurang (hipoksis) dan keadaan ini
akan menjadi lebih buruk karena volume paru menurun akibat berkurangnya
oksigen darah dan kelainan paru (paru yang imatur). Keadaan ini dapat sedikit
tertolong oleh haemoglobinfetal (Hbf) yang dapat meningkatkanoksigen lebih
banyak sehingga bayi dapat bertahan lebih lama pada kondisi tekanan oksigen yang
kurang.
Stress akan direspon oleh bayi dengan melepas norepinefrin yang menyebabkan
vasokontriksi paru. Skibatnya, menurunkan keefektifan ventilasi parusehingga kadar
oksigen darah berkurang. Keadaan ini menghambat metabolisme glukosa dan
menimbulkan glikolisis aneorob yang menyebabkan peningkatan asamlaktat, kondisi ini
bersamaan dengan metabolisme lemak cokelat yang menghasilkan asam sehingga
meningkatkan konstribusi terjadinya asidosis.
Kegiatan metabolisme anaerob menghilangkan glikogen lebih banyak daripada
metabolisme aerob sehingga mempercepat terjadinya hipoglikimia. Kondisi ini terjadi
terutama bila cadangan glikogen lahir sedikit, sesudah kelahiran pemasukan kalori rendah
atau adekuat.
Termoregulasi. Bayi prematur umurnya relatif kurang mampu untuk bertahan hidup
karena struktur anatomi atau fisiologi yang imatur dan fungsi biokimianya belum bekerja
seperti bayi yang tua. Kekurangan tersebut berpengaruh terhadap kesangupan bayi untuk
mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas normal. Bayi prematur dan
imatur tidak dapatmempertahankan suhu tubuh dalam batas normal. Karenapusat
pengaturan suhu pada otak yang belum matur, kurangnya cadangan glikogen dan lemak
cokelat sebagai sumber kalori. Tidak ada atau kurangnya lemak subkutan danpermukaan
tubuh yang relatif lebih luas akan menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak.
Respons mengigil pada bayi kurang atu tidak ada, sehingga bayi tidak dapat meningkatkan
panas tubuh melalui aktivitas. Selain itu kontrol refleks kulit juga masih kurang. (asirining
F.KOMPLIKASI
Adapun komplikasi dari persalinan prematur adalah:
Pendarahan plasenta dengan pembentukan prostaglandin dan mungkin
induksi stress.
Janin mati, kelainan konsepsi atau kelainan kongenital
KPD, infeksi lain, bakteriuri, kolonisasi genital (infeksi akan membentuk sitokin dan
pelepasan lemak bioaktif yang nantinya membentuk prostaglandin)
Plasentasi yang kurang baik
Distensi uterus (hidramnion dan gamelli) oligohidramnion
Kelainan serviks yang inkompeten atau yang pendek
Penyakit ibu yang berat
Kurang gizi mengakibatkan anemia, kekurangan Zn, dan asam folat
Penambahan berat yang kurang saat hamil
Anomali uterus atau fibroid
G.PENATALAKSANAAN

Menurut FKUI. Kapita Selekta Kedokteran. 2001.


a.Setiap persalinan preterm harus dirujuk ke rumah sakit. Cari apakah faktor penyulit ada. Dinilai
apakah termasuk risiko tinggi atau rendah.
b.Sebelum dirujuk, berikan air minum 1.000 ml dalam waktu 30 menit dan nilai apakah kontraksi
berhenti atau tidak.
c.Bila kontraksi masih berlanjut, berikan obat takolitik seperti Fenoterol 5 mg peroral dosis tunggal
sebagai pilihan pertama atau Ritodrin mg peroral dosis tinggi sebagai pilihan kedua, atau
Ibuprofen 400 mg peroral dosis tungga sebagai pilihan ketiga.
d.Bila pasien menolak dirujuk, pasien harus istirahat baring dan bayak minum, tidak diperbolehkan
bersenggama. Pasien diberi takolitik seperti Fenoterol 5 mg peroral 6 jam atau Ritodrin 10 mg
peroral tiap 4 jam atau Ibuprofen 400 mg peroral tiap 8 jam sampai 2 hari bebas kontraksi.
e.Persalinan tidak boleh ditunda bila ada kontraindikasi mutlak (gawat janin, karioamnionitis,
perdarahan antepartum yang banyak) dan kontraindikasi relative (gestosis, DM, pertumbuhan
janin terhambat dan pembukaan serviks 4 cm).
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Menurut FKUI. Kapita Selekta Kedokteran. 2001.


a.Pemeriksaan darah lengkap dan hitung jenis.
b.Urinalisis.
c.Ultrasonografi untuk melihat taksiran berat janin, posisi janin dan
letak plasenta.
d.Amniosentesis untuk melihat kematangan beberapa organ janin,
seperti rasio lasitin, spingo myelin, surfaktan, dll.
A.PENGKAJIAN KEPERAWATAN
1)Identitas
Biasanya terjadi pada ibu dengan usia di bawah 16 tahun dan lebih dari 35 tahun.
Biasanyan juga periode antar dua kehamilan yang berjarak hanya enam sampai sembilan
bulan antara kelahiran satu bayi dengan awal kehamilan berikutnya.
2)Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama : Biasanya mulas dan nyeri perut bagian bawah dan mengeluarkan cairan
pervaginam lendir bercampur darah.
Riwayat Kesehatan Sekarang : Biasanya pasien merasakan kram hebat seperti tanda saat
menstruasi kemungkinan tertukar dan nyeri disekitar ligament, nyeri tumpul pada panggul
bawah, nyeri atau tekanan supra pubis, sensasi adanya tekanan atau berat pada pelvis, diare,
adanya ketuhan pecah dini.
Riwayat Kesehatan Dahulu : biasanya pasien pernah mengalami ketuban pecah dini, adanya
trauma dan hamil dengan hidramnion, hamil ganda, perdarahan antepartum dan ada juga
komplikasi hamil: pre-eklamsia/eklamsia.
Riwayat Kesehatan Keluarga : biasanya persalinan premature ini bukan penyakit keturunan.
3)Pemeriksaan Fisik
Sirkulasi
Hipertensi, Edema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan (HKK)),
penyakit sebelumnya.
Intregitas Ego
Adanya ansietas sedang.
Makanan / cairan
Ketidakadekuatan atau penambahan berat badan berlebihan.
Nyeri / Ketidaknyamanan
Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit
selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit.
Pernafasan
Biasanya tampak sesak nafas pada pasien.
Genitalia
Tulang servikal dilatasi
Perdarahan mungkin terlihat
Membran mungkin ruptur (KPD)
Perdarahan trimester ketiga
Riwayat aborsi, persalinan prematur, riwayat biopsi konus
Uterus mungkin distensi berlebihan, karena hidramnion, makrosomia atau getasi multiple.
Interaksi sosial
Biasanya tergolong pada kelas sosial yang rendah.
Rambut : Bersih, tidak mudah rontok, warna hitam, dan tidak ada ketombe.
Mata : Kanan dan Kiri simetris, conjungtiva merah muda dan sklera tidak ikterik, fungsi
penglihatan normal.
Muka :Bersih, tidak ada oedema dan tidak ada cloasma gravidarum
Hidung : Bersih, tidak ada secret, tak ada polip dan fungsi penciuman baik.
Mulut : Bersih, tidak ada caries, ada gigi yang berlubang dan tidak ada stomatitis.
Telinga :Bersih, tidak ada serumen dan fungsi pendengaran baik.
Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid dan vena jugularis.
Mamae : Simetris, tidak ada benjolan yang abnormal, putting susu
menonjol, terdapat hyperpigmentasi pada areola dan kolostrum sudah
keluar meskipun sedikit.
Dada : Simetris, pergerakan nafas teratur, tak terdengar bunyi wheezing
dan ronchi.
Abdomen : Terdapat linea nigra dan strie gravidarum serta tidak ada luka
bekas operasi
Genetalia : Pengeluaran blood slym, tidak ada oedema dan varices.
Ekstrimitas atas dan bawah.
Atas : Simetris, pergerakan baik, tidak ada cacat, jari tangan lengkap.
Bawah : Simetris, pergerakan baik, terdapat oedema, jari kaki leng
B.DIAGNOSA KEPERAWATAN
1)Intoleran Aktivitas berhubungan denganketidakseimbangan antara
suplai oksigen, tirah baring lama
2)Nyeri akutberhubungan dengan agen cidera biologis, agen cedera
fisik, agen cedera kimiawi.
3)Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan kekolapsan paru,
pergeseran mediastinum.
4)Resiko infeksiberhubungan dengan penyakit kronis, prosedur invasif.
5)Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan faktor
biologis, ketidakmampuan makan, kurang asupan makanan,
ketidakmampuan mengabsorbsi
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai