Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BABAKAN
Jln.Pangeran Sutajaya no.48 tlp.(0231)8840040 Hp.085221056234
email: puskesmasbabakan48@gmail.com
Babakan–45191

KERANGKA ACUAN

ANTENATAL CARE SELAMA MASA PANDEMI COVID-19

I. PENDAHULUAN
Pelayanan kebidanan dasar memerlukan pemberdayaan ibu dan keluarga
dengan bantuan bidan untuk mengatasi masalah yang mungkin dijumpai selama
masalah kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam memberikan pelayanan
kebidanan dasar juga perlu diperhatikan bahwa sasaran langsung pelayanan
adalah ibu dan janin serta bayi baru lahir. Pelaksanaan pelayanan KIA
mempunyai tugas untuk melakukan pemeriksaan kehamilan dan konseling
terhadap ibu hamil dan keluarganya agar ibu hamil dapat melalui kehamilannya
dengan sehat dan selamat.
Upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita, meningkatkan status
gizi masyarakat serta pencegahan dan penanggulangan penyakit menular masih
menjadi prioritas utama dalam pembangunan nasional bidang kesehatan
sebagaimana tercantum dalam dokumen Rencana Pembangunan Kesehatan
Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014.
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah dinyatakan oleh WHO sebagai
pandemic dan Pemerintah Indonesia berdasarkan Keputusan Presiden Nomer 11
Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) telah menyatakan COVID-19 sebagai
kedaruratan kesehatan masyarakat yang wajib dilakukan upaya
penanggulangan. Dalam rangka upaya penanggulangan dilakukan
penyelenggaraan kekarantinaan kesehatan sebagaimanan telah diatur dalam
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekaratinaan Kesehatan.

II. LATAR BELAKANG


Faktor yang berkontribusi terhadap kematian ibu, secara garis besar dapat
dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.
Penyebab langsung kematian ibu adalah faktor yang berhubungan dengan
komplikasi kehamilan, persalinan dan nifas seperti perdarahan, pre
eklampsi/eklampsia, infeksi, persalinan macet dan abortus. Penyebab tidak
langsung kematian ibu adalah faktor-faktor yang memperberat ,keadaan ibu
hamil seperti EMPAT TERLALU (terlalu muda, terlalu tua, terlalu sering
melahirkan dan terlalu dekat jarak kelahiran) menurut SDKI 2002 sebanyak
22,5% maupun yang mempersulit proses penanganan kedaruratan kehamilan,
persalinan dan nifas seperti TIGA TERLAMBAT (terlambat mengenali tanda
bahaya dan mengambil keputusan, terlambat mencapai fasilitas kesehatan dan
terlambat dalam penanganan kegawatdaruratan). Faktor lain yang berpengaruh
adalah ibu hamil yang menderita penyakit menular seperti malaria, HIV/AIDS,
tuberkulosis, sifilis, penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes melitus,
jantung, gangguan jiwa, maupun yang mengalami kekurangan gizi.
Indikator yang digunakan untuk menggambarkan akses ibu hamil terhadap
pelayanan antenatal adalah cakupan K1-kontak pertama dan K4-kontak 4 kali
dengan tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi, sesuai standar. Secara
nasional angka cakupan pelayanan antenatal saat ini sudah tinggi. K1 mencapai
95,71 % dan K4 86,77% (data Kementerian Kesehatan tahun 2011). Walaupun
demikian, masih terdapat disparitas antar provinsi dan antar kabupaten/kota yang
variasinya cukup besar. Selain adanya kesenjangan, juga ditemukan ibu hamil
yang tidak menerima pelayanan dimana seharusnya diberikan pada saat kontak
dengan tenaga kesehatan (missed oppurtonity).
Penyebaran COVID-19 di Indonesia saat ini sudah semakin meningkat dan
meluas lintas wilayah dan lintas Negara yang diiringi dengan jumlah kasus
dan/atau jumlah kematian. Peningkatan tersebut berdampak pada aspek politik,
ekonomi, social, budaya, pertahanan, dan kemanan, serta kesejahteraan
masyarakat di Indonesia, sehingga diperlakukan percepatan penanganan
COVID-19 dalam bentuk tindakan Pembatasan Sosial Berskala Besar dalam
rangka menekan penyebaran COVID-19 termasuk pembatasan terhadap
pergerakan orang dan/atau barang untuk satu provinsi atau kabupaten/kota
tertentu untuk mencegah penyebaran COVID-19.

III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Memberikan pelayanan antenatal komprehensif dan berkualitas yang dibeikan
kepada semua ibu hamil dimasa Pandemi.
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan pelayanan antenatal terpadu, komprehensif dan berkualitas,
termasuk konseling kesehatan gizi ibu hamil, konseling KB dan pemberian
ASI.
b. Mendeteksi secara dini dan melakukan intervensi dini terhadap kelainan
penyakit/ gangguan yang diderita ibu hamil.
c. Melakukan rujukan kasus ke fasilitas pelayanan kesehatan sesuai dengan
sistem rujukan yang ada.
d. Memmberikan pelayanan maternal di masa pandemi perlu menjadi
perhatian untuk menghindari terjadi peningkatan morbiditas dan mortalitas
ibu, terlebih saat ini terdapat pembatasan pelayanan kesehatan maternal.

IV. KEGIATAN POKOK DAN RENCANA KEGIATAN


1. Anamnesis
a.Pengkajian atau pengumpulan data tentang status kesehatan klien
b.Identitas klien : nama, umur, alamat
c.Menarche
d.Siklus haid
e.Lama haid
f. Jumlah darah haid
g.Riwayat perkawinan
h.HPHT
i.Kehamilan yang keberapa
j.Riwayat kehamilan sebelumnya
k.Riwayat abortus
l.Riwayat persalinan yang lalu, cara persalinan, penolong, tempat, kondisi
bayi
m.Usia anak terdahulu
n.Keluhan kehamilan saat ini
o.Riwayat KB
p.Riwayat imunisasi TT
q.Riwayat penyakit sebelumnya
r.Riwayat penggunaan obat-obatan
s.Riwayat penyakit keluarga
t.Riwayat keluarga dengan persalinan kembar
u. Status sosial
2. Pemeriksaan fisik
a. Pemeriksaan fisik umum : Keadaan umum, anemia konjungtiva, icterus,
kesadaran, Tinggi badan dan berat badan, Tekanan darah, nadi, frekuensi
pernafasan, suhu tubuh
b. Pemeriksaan fisik khusus obstetric : Inspeksi, Palpasi, Pemeriksaan
Leopold
3. Pemeriksaan laboratorium
PP Test, Golongan Darah, Haemoglobin, Cek VCT, Cek HBSAg, Cek
Syhipillis
4. Melakukan analisa
5. Tatalaksana kasus
6. Pencatatan hasil pelayanan Antenatal Care.

V. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

NO KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1 Pelayanan Bidan
Antenatal (ANC) 1. Melakukan persiapan alat dan bahan
2. Melakukan pemeriksaan
a. Timbang berat badan & ukur tinggi badan
b. Ukur lingkar lengan atas (LILA)
c. Ukur tekanan darah
d. Ukur tinggi fundus uteri (TFU)
e. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
f. Tentukan presentasi janin
g. Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)
3. Mencatat hasil pemeriksaan dan
menyimpulkan hasil pemeriksaan
4. Menyampaikan kepada ibu hasil pemeriksaan
5. Melakukan penyuluhan kesehatan
6. Memberikan tablet Fe dan Calcium lactat dan
menjelaskan cara minumnya
7. KIE kepada pasien, meliputi : Kesehatan ibu,
PHBS, P4K, Tanda bahaya kehamilan,
persalinan dan nifas serta kesiapan
menghadapi komplikasi, Gizi seimbang, ASI
Ekslusif, dan KB Pasca salin.

Petugas Laboratorium
1. Melakukan pemeriksaan laboratorium rutin
(Golongan darah, Hb, Proturine, VCT, HBSAg,
Syhpillis)

VI. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


a. Petugas kesehatan yang bertugas dalam pelayanan harus dalam kondisi
sehat.
b. Lakukan langkah-langkah pencegahan COVID-19 :
 Gunakan APD sesuai standar
 Pastikan mudah mengakses fasilitas cuci tangan (air bersih dan
sabun, atau hand sanitizer dengan kandungan alcohol 70%) selama
berada di Puskesmas
 Terapkan triase atau pemilihan klien dengan gejala menyerupai Covid-
19 atau memiliki keterkaiatan erat dengan status Covid-19
 Pemberian pelayanan secara langsung dengan tetap menerapkan
pencegahan Covid-19, namun selanjutnya untuk pelayanan KIE
diarahkan melalui penggunaan teknologi informasi/media
lainnya/daring sesuai kebutuhan.
c. Kegiatan pemeriksaan ibu hamil di dalam gedung dilaksanakan di ruang KIA
Puskesmas Babakan.
d. Kegiatan diluar gedung dilaksanakan pada waktu yang ditentukan
e. Kunjungan rumah oleh bumil yang tidak memeriksakan kehamilannya
dilakukan janji temu dengan petugas puskesmas dengan pasien yang akan
diperiksa dengan tetap menerapkan protocol pencegahan penularan Covid-
19.

VII. SASARAN
Ibu hamil di Wilayah kerja UPTD Puskesmas Babakan dengan usia kehamilan
dari umur 0-42 minggu.

VIII. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


1. Di dalam gedung setiap hari kerja di ruang KIA Puskesmas Babakan.
2. Di luar gedung kunjungan rumah ditentukan oleh bidan desa pemegang
wilayah setempat.
3. Di poskesdes, jadwal sesuai jadwal pusling KIA yang di tentukan oleh bidan
desa pemegang wilayah setempat.

IX. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN & PELAPORAN


1. Terlaksananya pelayanan antenatal difasilitas pelayanan kesehatan sesuai
perencanaan.
2. Tenaga kesehatan mampu memberikan pelayanan antenatal sesuai standar.

X. PENCATATAN/ PELAPORAN & EVALUASI KEGIATAN


1. Pencatatan pelayanan antenatal menggunakan formulir yang sudah ada, yaitu
:
a. Kartu ibu
b. Register kohort ibu
c. Buku KIA (dipegang Ibu)
2. Pelaporan pelayanan antenatal menggunakan formulir pelaporan yang sudah
ada, yaitu :
a. PWS KIA
b. LB3 KIA
3. Evaluasi dari kegiatan pelayanan antenatal yaitu meningkatkan cakupan
kasus ibu hamil resiko tinggi dan komplikasi yang tertangani serta berlakunya
sistem rujukan.

Cirebon, April 2020

Pelaksana KIA
Mengetahui
Kepala UPTD Puskesmas Babakan

Dr. Mila Kusuma Hermastuti Bd. Tanti Kusmaeti,SST


NIP.19780502 2007 01 2 007 NIP. 19730509 199302 2 001

Anda mungkin juga menyukai