PEMBINAAN
DUKUN BAYI
Disusun oleh : Kelompok 2
Anggota Kelompok
Anggun Setia Ningrum (04419616002)
Cahya Syahrani (04419616004)
Dea Rahma Apriliyanti (04419616042)
Diva Fatiha Maulida (04419616007)
Hetti Nur Akmali (04419616048)
Silvi Eliyuda Yusup (04419616026)
Siti Nurania (04419616029)
A. Pembinaan Dukun Bayi
Dukun bayi merupakan orang yang dianggap trampil dan
dipercaya oleh masyarakat dalam menolong persalinan dan
perawatan ibu dan anak sesuai kebutuhan masyarakat.Dukun
bayi merupakan sosok yang dapat dikatakan penting dalam
kehidupan masyarakat jaman dulu sebelum dikenalnya dokter
atau bidan.
Dukun bayi biasanya seorang wanita sudah berumur ± 40
tahun ke atas. Pekerjaan ini turun temurun dalam keluarga
atau karena ia merasa mendapat panggilan tugas ini.Proses
persalinan di era tahun 1950-1960 lebih memilih menggunakan
dukun bayi karena harga yang murah dan belum adanya tenaga
medis saat itu.
1. Peran dukun dahulu
dan sekarang
1. Pemimpin Ritual
a. Pemimpin ritual mitoni
b. Penguburan ari-ari
c. Pemimpin Ritual Brokohan
d. Pemimpin Ritual Sepasaran
e. Pemberi nasehat
Program dan fase-fase dukun bayi
a. Fase I : Pendaftaran dukun
1) Semua dukun yang berpraktek didaftar dan diberikan tanda terdaftar.
2) Dilakukan assesment mengenai pengetahuan,keterampilan,dan sikap
mereka dalam penanganan kehamilan dan persalinan.
b. Fase II : Pelatihan
1) Dilakukan pelatihan sesuai dengan hasil assesment.
2) Diberikan sertifikat.
3) Dilakukan penataan kembali tugas dan wewenang dukun dalam pelayanan
kesehatan ibu.
4) Yang tidak dapat sertifikat tidak diperkenankan praktek.
2. Penyuluhan KB
Pentingnya ikut program KB setelah persalinan, mengatur jarak kehamilan tidak
trlalu dekat yaitu lebih dari 2 tahun.
Macam-macam alat kontrasepsi:
a. Untuk suami: kondom dan vasektomi
b. Untuk istri: pil, suntik,spiral, implant, tubektomi.
F. Pencatatan Kelahiran dan Kematian Bayi/Ibu
1. Tujuannya:
Mengumpulkan, mempelajari dan menggunakan data untuk pelaksanaan
penyuluhan, kesinambungan pelayanan dan penilaian kinerja.
2. Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatatan semua kegiatan yang dilakukannya dengan seksama
seperti yang sesungguhnya yaitu, pencatatan semua ibu hamil di wilayah kerja,
rincian peayanan yang telah diberikan sendiri oleh bidan kepada seluruh ibu
hamil/ bersalin, nifas dan bayi baru lahir semua kunjungan rumah dan penyuluhan
kepada masyarakat.