OLEH :
KELOMPOK 08
2
Bidan memberikan informasi tentang makanan yang seimbang, seperti :
a) Kalori kalori sepanjang 3 bulan pertama post partum mencapai 750-
800 Kkal jika laktasi berlangsung lebih dari 3 bulan, selama itu pula
berat badan ibu akan menurun yang berarti jumlah kalori tambahan
harus ditingkatkan agar produksi ASI seimbang untuk bayi.
Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung kalori seperti :
daging sapi, ayam, buah-buahan.
b) Protein selama menyusui ibu memerlukan tambahan protein diatas
kebutuhan normal yaitu50gram/hari. Dasar ketentuannya adalah
setiap 100 ml ASI mengandung 1,2 gram protein, dengan demikian
830 ml ASI mengandung 10gram protein. Contoh makanan yang
mengandung protein yaitu : Ikan salmon, telur, kentang, daging,
kacang-kacangan, produk kedelai, tahu, tempe, buncis dan lain.
Makanan di atas mengandung banyak protein yang berguna untuk
penambahan berat badan bayi melalui Asi yang di minum oleh bayi.
c) Asam Lemak Makanan yang mengandung asam lemak Omega 3
yang terdapat dalam ikan kakap dan tongkol, Asam ini diubah
menjadi DHA yang dikeluarkan melalui ASI berfungsi sebagai
nutrisi pematangan sel otak bayi.
d) Kalsium banyak terdapat pada susu, keju, teri dan kacang-kacangan
yang dikeluarkan melalui ASI berfungsi membantu perkembangan
tulang bayi. Kebutuhan kalsium perhari selama masa laktasi adalah
0,5-1gram/hari
e) Zat Besi Banyak terkandung pada sayur-sayuran hijau tua seperti
bayam, daun ubi kayu, daun katuk yang berfungsi untuk mencegah
anemia pada ibu dimasa menyusui dan memperlancar produksi ASI,
dibutuhkan 20gram zat besi/hari.
f) Asam folat Banyak terkandung pada jeruk, alpukat, asparagus, roti
gandum yang berfungsi untuk membantu perkembangan atau
pertumbuhan otak bayi melalui ASI yang diminumnya.
g) Vit. C Banyak terdapat pada buah-buahan yang berwarna kuning
kemerahan seperti wortel, tomat, jeruk, mangga, sirsak, apel yang
berfungsi sebagai anti oksidan dan dapat membantu perkembangan
otak bayi serta sebagai pembantu absorbsi zat besi di dalam tubuh.
h) Cairan dan mineral Kebutuhan cairan yang harus dikonsumsi ibu
sebanyak 3 liter/hari dengan asumsi 1 liter setiap 8jam dalam
beberapa kali minum terutama setelah selesai menyusui. Selama
menyusui ibu sangat dianjurkan untuk mengonsumsi banyak sayuran
dan buah yang mengandung serat seperti : pepaya, pisang, bayam,
3
kangkung agar ibu terhindar dari konstipasi dan berguna untuk
menambah produksi ASI ibu.
4
6. Keluarga berencana
Bidan melakukan pembicaran awal kepada ibu mengenai tentang
kembalinya masa subur dan melanjutkan hubungan seksual setelah
selesai masa nifas, kebutuhan akan pengendalian kehamilan dan
penjelasan mengenai metode kontrasepsi seperti Metode Amenorea
Laktasi selama 6 bulan post partum.
7. Tanda-tanda bahaya
Bidan memberitahu kapan dan bagaimana menghubungi bidan jika ada
tanda-tanda bahaya seperti ; perdarahan abnormal, sakit kepala berat,
pandangan kabur, kaku kuduk, nyeri abdomen bagian bawah,
pengeluaran lochea yang abnormal, oedema pada kaki/tangan, demam,
muntah serta rasa sakit saat BAK & BAB, payudaraa bengkak, anoreksia
dalam waktu yang lama, merasa letih dan nafas sesak, kejang. misalnya
pada ibu dengan riwayat pre-eklampsi atau resiko eklampsia memerlukan
penekanan pada tanda-tanda bahaya dari pre-eklampsi atau eklampsia.
8. Perjanjian untuk pertemuan berikutnya
Jelaskan kepada ibu bahwa akan ada kunjungan ulang oleh bidan agar
terjadikesepakatan antara pasien dan bidan
Tujuan KF2 :
1. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi, fundus
dibawah unbilicus, tidak ada perdarahab abnormal, dan tidak ada bau.
2. Menilai adanya tanda-tanda demam infeksi atau kelainan pasca
persalinan.
3. Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan, dan istirahat.
4. Memastikan Ibu menyusui dengan baik dan tidak ada gejala penyulit.
5. Memberikan konseling kepada ibu menegnai asuhan pada bayi, cara,
evaluasi tali pusat, dan menjaga bayi agar cepat hangat.
5
Bidan juga harus melakukan pemeriksaan tanda vital, timbang bayi dan
ukur panjang, pemberian profilaksis mata berupa tetrasiklin 1% atau
perak nitrat 1% atau eritromisin 0,5%, emmfaslitasi pemberian ASI
dalam waktu satu jam pertama setelah enam jam bayi dapat dimandikan
apabila tidak ada kontraindikasi, serta melakukan evaluasi buang air
besar (BAB) dan buang air kecil (BAK) bayi baru lahir.
2. Standar II : Penanganan pada dua jam pertama setelah persalinan
Bidan melakukan pemantauan ibu dan bayi terhadap terjadinya
komplikasi dalam dua jam setelah persalinan, serta melakukan tindakan
yang diperlukan. Bidan juga harus memberikan penjelasan tentang hal-
hal yang memperepat pulihnya kesehatan ibu, dan membantu ibu dalam
memulai pemberian ASI 3) Standar XV: Pelayanan bagi Ibu dan bayi
pada masa nifas.
3. Bidan memberikan pelayanan selama masa nifas pada hari ketiga,
minggu kedua dan minggu keenam setelah persalinan, untuk proses
pemulihan ibu dan bayi melalui penanganan tali pusat yang benar,
penemuan dini penanganan atau rujukan komplikasi yang mungkin
terjadi pada masa nifas, serta memberikan penjelasan tentang kesehatan
secara umum, kebersihan perorangan, makanan bergizi, perawatan bayi
baru lahir, pemberian ASI, imunisasi, dan KB.
Tujuan KF3 :
1. Memastikan involusi uteri berjalan normal, uterus berkontraksi,
fundus dibawah unbilicus, tidak ada perdarahab abnormal, dan tidak
ada bau.
1. Menilai adanya tanda-tanda demam infeksi atau kelainan pasca
persalinan.
2. Memastikan ibu mendapat cukup makan, cairan, dan istirahat.
3. Memastikan Ibu menyusui dengan baik dan tidak ada gejala
penyulit.
4. Memberikan konseling kepada ibu menegnai asuhan pada bayi, cara,
evaluasi tali pusat, dan menjaga bayi agar cepat hangat.
6
postpartum atau di Posyandu dan Polindes. Kegiatannya dapat berupa
penyuluhan dan konseling tentang:
1. Kebersihan diri (personal hygiene)
a) Menganjurkan ibu untuk membersihkan seluruh badan (mandi)
minimal 2 kali Sehari.
b) Mengajarkan ibu bagaimana membersihkan daerah genitalia dengan
sabun dan air dari arah depan ke belakang.
c) Sarankan ibu untuk mengganti pembalut minimal 2-3 kali sehari. 4.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun sebelum dan
sesudah.
d) Membersihkan genitalia.
Apabila ibu mempunyai luka bekas episiotomi, maka sarankan ibu
untuk tidak menyentuh daerah luka
2. Istirahat
a) Sarankan ibu untuk beristirahat dengan cukup, sebaiknya ibu
istirahat di saat bayinya sedang tidur.
b) Sarankan ibu agar mengerjakan pekerjaan rumah pertahan-lahan..
3. Gizi
a) Nasi 200 gram (1 piring sedang) 2
b) Lauk 1 potong sedang Tahu/tempe I potong sedang
c) Sayuran 1 mangkuk sedang 5. Buahl potong sedang
d) Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari
e) Makanan dengan diet berimbang: protein, mineral, vitamin yang
cukup 8. Minum sedikitnya 3 liter per hari (8 gelas sehari)
f) Meninum pil zat besi selama 40 hari pasca persalinan
g) Minum kapsul vitamin A
4. Menyusui
Tanda-tanda ASI cukup :
a) Bayi kencing setidaknya 6 kali dalam 24 jam
b) Bayi sering BAB, berwama kekuningan “berbiji”
c) Bayi tampak puas, sewaktu-waktu merasa lapar, kemudian bangun
tapi tidur cukup.
d) Bayi setidaknya menyusu 10-12 kali dalam 24 jam.
e) Payudara terasa kosong setiap kali selesai menyusui. Berat badan
bayi bertambah.
f) Bayi harus diberi ASI setiap kali ia merasa lapar, jika tayi dibiarkan
tidur lebih dari 3-4 jam atau bayi diberi jenis makanan lain atau
payudara tidak dikosongkan dengan baik setiap kali menyusui, maka
“pesan hormonal” yang diterima otak ibu adalah untuk menghasilkan
susu lebih sedikit.
7
Meningkatkan suplai ASI :
a) Menyusui bayi setiap 2 Jam, lama 10-15 menit.
b) Pastikan posisi ibu benar saat menyusui bayinya.
c) Susukan bayi dalam keadaan tenang dan suasana yang nyaman.
d) Tidurlah bersebelahan dengan bayi
e) Tingkatkan istirahat dan hidrasi
Perawatan payudara :
a) Menjaga payudara tetap bersih dan kering.
b) Gunakan bra yang menyokong.
c) Apabila puting susu lecet, keluarkan kolostrum dan oleskan setiap kali
selesai menyusui.
d) Apabila lecet sangat berat dapat diistirahatkan selama 24 jam.
e) Payudara yang bengkak dapat dikompres hangat selama 5 menit.
Untuk menghilangkan nyeri, ibu dapat diberikan parasetamol 500 mg
5. Lokea
Pembagian lochea antara lain:
a) Lochea rubra (1-3 hari postpartum): warna merah segar dan berisi
gumpalan darah, sisa selaput ketuban, sisa vernik, lanugo.
b) Lochea sanguinolenta (3-7 hari postpartum) berwama merah
kekuningan, berisi darah dan vernik kaseosa.
c) Lochca serosa (7-14 hari postpartum) Berwama kekuning-kuningan,
berisi serum.
d) Lochea alba (14-40 hari post parturn): berwarna putih.
6. Involusi uterus
Setelah bayi dilahirkan, uterus yang selama persalinan mengalami
kontraksi dan retraksi akan menjadi keras, sehingga dapat menutup
pembuluh darah besar yang bernuara pada bekas implantasi placenta.
Pada involusi uteri, jaringan ikat dan jaringan otot mengalami proses
proteolitik, berangsur-angsur akan mengecil sehingga akhir kala nifas
besarnya seperti semula dengan berat 30 gram.
7. Senggama
Secara fisik untuk memulai hubungan suami istri, begitu darah merah
berhenti, ibu dapat memasukkan satu atau dua jari ke dalam vagina tanpa
rasa nyeri. Memulai hubungan suami istri tergantung pada pasangannya.
8
8. Keluarga berencana
Idealnya, pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun
sebelum ibu hamil kembali. Pasangan sendirilah yang menentukan kapan
ingin berKB. Tapi sebaiknya segera sebelum 40 hari masa nifas. Tenaga
kesehatan akan memberitahu tentang cara, kelebihan, keuntungan, dau
efek samping dari alat kontrasepsi itu. Meskipun beberapa metode KB
mengandung resiko, penggunaan kontrasepsi aman setelah ibu haid
kembali.
9
DAFTAR PUSTAKA
10