Anda di halaman 1dari 26

HUBUNGAN GIZI DENGAN

KESEHATAN REPRODUKSI (4)


PRINSIP DIET PADA IBU
HAMIL
DENGAN KONDISI TERTENTU
Hera Ganefi TD., DCN., MARS.
1. Prinsip Diet
Makanan seimbang, beragam, dengan memperhatikan:
• Status gizi ibu hamil
• Status sosial ekonomi
• Usia kehamilan
• Kondisi tertentu (ada penyulit penyakit atau sehat)
2. Kondisi tertentu pada ibu hamil

• Usia ibu hamil < 20 tahun


• Hamil 1, 2, dst
• Malnutrisi IMT < 18,5 kg/m2
• Emesis, hiperemesis
• Konstipasi
• Diabetes mellitus
• Anemia
• Obesitas
3. Usia ibu hamil < 17 tahun

 Fisik : - rahim belum siap untuk mengandung


- Ibu masih membutuhkan zat gizi untuk tumbuh kembang
 Psikis : - belum siap mental menghadapi kenyataan hidup, hamil adalah realita.
- Kurang dukungan dari pasangan, keluarga
 Sosek : - buuh adaptasi dengan suasana baru (keluarga, masyarakat)
- Belum siap secara ekonomi
4. Primipara dan Multipara

• Primipara: adalah ibu yang pertama kali melahirkan


• Multipara: adalah ibu yang pernah melahirkan 2x atau lebih
dan bayinya hidup
• Primigravida: adalah seorang ibu yang hamil pertama kali
• Multigravida: adalah seorang ibu yang hamil lebih dari 1 sampai
5 kali.
• Primitua: adalah seorang ibu yang hamil pertama usia lebih dari
atau 35 tahun. Berisiko bayi lahir cacat, persalinan macet,
pendarahan.
• Paritas: adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin
hidup.
5. Ibu hamil malnutrisi; IMT < 18,5 kg/m2

Penyebab:
• Malnutrisi saat sebelum
hamil Akibat:
• Malnutrisi saat hamil • bayi lahir prematur
karena asupan yang • BBLR
kurang (mual, muntah, • Cacat
anoreksia) • Abortus
• Pendarahan
• Kematian ibu
• Kematian janin
6. Emesis, Hiperemesis
• Emesis gravidarum atau morning sickness adalah gejala mual disertai
muntah yang terjadi pada awal kehamilan trimester 1. Tidak
berpengaruh terhadap pertumbuhan janin.
• Hiperemesis gravidarum adalah kondisi serius yang harus diobati,
berefek buruk pada ibu dan bayi.
• Tanda dan gejala: mual, muntah, hilang nafsu makan, cemas,
depresi.
Penyebab

• Meningkatnya kadar estrogen hingga 100 kali lipat.


• Meningkatnya kadar progresteron  mengencangkan otot-otot
rahim  memicu rasa mual muntah.
• Hipoglikemia  plasenta menguras energi dari tubuh ibu untuk
kebutuhan janin.
• Adanya hormon Human Chocionic Gonadotropin (HCG) diduga
memicu mual muntah.
• Indera penciuman yang sensitif.
• Kekurangan vitamin B6.
• Masalah lambung.
• Malnutrisi pada ibu hamil.
Penanganan Gizi
• Konsumsi makanan hangat, sup,
wedang jahe
• Makan camilan yang tidak berlemak
dan pedas
• Porsi kecil tapi sering
• Buah-buahan segar
• Minum air hangat, jus buah encer.
- Adanya hormon Human Chocionic Gonadotropin (HCG) diduga memicu
mual muntah.
- Indera penciuman yang sensitif.
- Kekurangan vitamin B6.
- Masalah lambung.
- Malnutrisi pada ibu hamil.
 Penanganan gizi: - Konsumsi makanan hangat, sup, wedang jahe
- Makan camilan yang tidak berlemak dan pedas
- Porsi kecil tapi sering
- Buah-buahan segar
- Minum air hangat, jus buah encer.
7. Konstipasi
Penyebab:
• hormon kehamilan (progesteron) yang dapat
membuat usus menjadi lebih longgar sehingga
limbah makanan menjadi lebih sulit dikeluarkan.
• Konsumsi tablet zat besi dapat menyebabkan
konstipasi.
• Diet rendah serat.
• Rahim yang membesar.
• Pergerakan usus melambat.

Akibat :
• Wasir atau ambeien
• Meningkatkan asam lambung
Pencegahan :

• Diet tinggi serat


• Minum 8 – 12 gelas/hari
• Hindari kafein
• Olahraga ringan 20 – 30 menit
• Konsumsi makanan/minuman yang mengandung
prebiotikyogurt.
8. Diabetes melitus/diabetes gestasional

• Adalah kondisi kadar gula di atas normal saat


kehamilan. Berisiko 2 kali untuk menjadi diabetes
pada ibu hamil.
• > 150,000 kasus/tahun terjadi di Indonesia
• Ibu hamil dengan diabetes gestasional banyak yang
tidak memiliki tanda dan gejala yang spesifik.
• Perlu diperhatikan: apakah ibu hamil makannya
berlebihan, lapar tidak dapat ditahan, BB naik
terlalu cepatdapat dimonitor dalam KMS ibu
hamil.
Bila terjadi hal seperti di atas:

• Periksa lab gula darah


• Tanyakan apakah sebelum hamil menderita DM
• Ada keturunan keluarga dengan DM

Penanganan: diet pengaturan makanan  konsultasi dengan dietisien


9. Tanda dan gejala diabetes gestasional

• Sering merasa lapar berlebihan


• Sering merasa haus
• Sering buang air kecil
• Penurunan BB
• Infeksi vagina
• Mudah lelah
• Kesemutan pada kaki dan tangan
• Pandangan kabur
• Proses penyembuhan luka > lama
• Bermasalah pada hubungan seksual.
10. Siapa yang beresiko?
1. Ras atau etnis
• Asia-Amerika
• Afrika-Amerika

2. Usia > 35 tahun


• Ibu hamil > 35 tahun cenderung memiliki kadar gula yang tinggi karena produksi insulin oleh
tubuh mulai berkurang.

3. Obesitas (IMT > 35kg/m2)


• Penderita diabetes qestasimal – pankreas yang menghasilkan insulin dalam jumlah cukup,
namun insulin tidak dapat bekerja maksimal dalam membentuk sel-sel tubuh untuk menyerap
glukosa karena kadar lemak dalam darah yang tinggi (hiperlipid) – kolesterol dan trigliserida.

4. Riwayat hipertensi dan diabetes melitus


• Ibu hamil yang memiliki riwayat hipertensi dan diabetes memiliki resiko tinggi. Tekanan darah
tidak boleh > 140/90 mmHg.
11. Pengaturan diet
Tujuan: Memberikan makanan berenergi tinggi sesuai kebutuhan.
Syarat:
- Jumlah kalori dihitung sesuai IMT, riwayat kehamilan, dan usia kehamilan
- Mempertahankan kadar gula darah – normal
- Mempertahankan berat badan – normal, batas normal dalam KMS ibu hamil
- Mencegah terjadinya hipo dalam hiperglikemik
- Mencegah komplikasi
Rekomendasi:
1. 25-30 kal/kg BB + 50 kal Trim I
2. 25-30 kal/kg BB + 250 kal Trim II
3. 25-30 kal/kg BB + 450 kal Trim III
12. Obesitas pada ibu hamil:

- Berbahaya bagi ibu dan janinnya


- IMT > 25 gram/dl
- Resiko:
• Diabetes qestasional
• Pre eklampsi
• Lahir prematur
• Keguguran
• Kelainan bawaan pada bayi
• Meninggal dalam kandungan (stillbirth)
• Berat lahir bayi berlebih (makrosomia)
• Pendarahan saat melahirkan
Diet obesitas saat hamil:

• Perhatikan kesehatan bumil dan janinnya


• Makan makanan seimbang beragam
• Diet tinggi serat – buah dan sayur
• Diet karbohidrat < 60%
• Perhatikan asupan protein
• Kurangi makanan cemilan tinggi gula, lemak, minuman
bersoda, junk food
• Olahraga teratur
• Konsumsi air mineral 8-12 gelas
13. Anemia
Anemia: kadar hemoglobin < 12 gram%
Anemia pada ibu hamil: - Hb < 11 gram% pada Trimester I, III
- Hb < 10.5 gram% pada Trimester II
Resiko:
- Kematian dalam masa kehamilan
- Pendarahan saat post partum (atonia uteri)
- Bayi lahir prematur

Tanda dan gejala:


- Cepat lelah, lemah
- Kulit pucat
- Denyut jantung tidak teratur
- Sesak nafas
- Nyeri dada, sakit kepala
- Rambut rontok
- Sariawan pinggir mulut
Penanganan:
• Diet tinggi protein (hewani, nabati, kacang-kacangan)
• Diet tinggi Fe
• Konsumsi suplemen zat besi (kebutuhan 27 mg zat besi per hari)
• Terpenuhi vit. C dari makanan, suplemen
3 Macam Anemia pada Ibu Hamil

1.Kekurangan asam folat


Folat adalah kelompok vitamin B yang berfungsi untuk membentuk sel darah
merah.
Dampak: resiko bayi lahir cacat, prematur, penurunan berat badan saat bayi
lahir.
2. Kekurangan zat besi (Fe)
Dampak: kadar Hb turun, bayi prematur, pendarahan saat persalinan, depresi.
3. Kekurangan vit. B12
Dampak:
• Mudah lelah, lesu
• Sesak nafas – aliran oksigen terganggu
• Bayi cacat pada tabung saraf
• Terganggu pertumbuhan/perkembangan janin

Anda mungkin juga menyukai