Anda di halaman 1dari 226

BAHAN AJAR

MATA KULIAH GIZI DAN DIET (1.A)


SEMESTER GENAP 2021/2022

Disusun Oleh :
Annisa Nuradhiani, SKM, M.Si

PROGRAM STUDI GIZI - FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
BANTEN
KEBUTUHAN NUTRISI
IBU HAMIL DAN IBU MENYUSUI

Annisa Nuradhiani, SKM, M.Si


D3 KEPERAWATAN - UNTIRTA
OUTLINE

KEBUTUHAN NUTRISI SELAMA


1 KEHAMILAN

MASALAH GIZI PADA IBU HAMIL DAN


2 DIETNYA

3 KEBUTUHAN GIZI IBU MENYUSUI


1 Kebutuhan Gizi selama Kehamilan

• Kehamilan : ↑ metabolisme energi, sehingga kebutuhan energi & zat gizi


lainnya ↑

• Gizi seimbang untuk bumil harus memenuhi kebutuhan gizi untuk dirinya dan
tumbang janinnya

• Makanan bumil sebaiknya disesuaikan dengan keluhan yang dialami tiap


trimester
MANFAAT GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

• Memenuhi kebutuhan zat gizi ibu dan janin

• Mencapai status gizi ibu hamil dalam


keadaan normal

• Membentuk jaringan untuk tumbuh


kembang janin dan kesehatan ibu

• Mengatasi permasalahan selama


kehamilan

• Ibu memperoleh energi cukup yang


berfungsi untuk menyusui setelah kelahiran
bayi
pesan GIZI SEIMBANG UNTUK IBU HAMIL

Mengonsumsi
aneka ragam
pangan

Membatasi
Membatasi a asupan
kafein
garam

Konsumsi air
putih lebih
banyak
Rekomendasi penambahan bb
selama kehamilan
1 Kebutuhan NUTRISI selama Kehamilan

Banyak hal yg harus dipertimbangkan saat menyusun menu


gizi seimbang untuk bumil :
1. Perhatikan kebutuhan energi dan zat gizi
2. Pemilihan jenis bahan makanan dan pengolahannya
sesuai keluhan bumil
3. Bentuk dan frekuensi makan disesuaikan dengan keluhan
bumil
1 Kebutuhan NUTRISI selama Kehamilan

Kebutuhan gizi untuk bumil setiap harinya ditambahkan


sesuai dengan usia kehamilan
Akg ibu hamil
Akg ibu hamil
Akg ibu hamil
JUMLAH ATAU PORSI DALAM 1 KALI MAKAN
FREKUENSI MAKAN

Frekuensi makan adalah seringnya seseorang makan dalam


sehari, baik makanan utama atau pun selingan  3x makan
utama dan 2x selingan atau porsi kecil namun sering dan harus
sesuai porsi berikut :
KEBUTUHAN NUTRISI TRIMESTER I

• Pemenuhan keb. nutrisi pd trimester I


lebih mengutamakan kualitas
daripada kuantitas  sedang terjadi
pembentukan sist. saraf, otak, jantung,
dan organ reproduksi janin.

• Pada masa ini, tidak sedikit ibu hamil


yg mengalami mual muntah sehingga
tdk memungkinkan memenuhi
kebutuhan gizi secara kuantitas
KEBUTUHAN NUTRISI TRIMESTER
Ii & iii
Pemenuhan keb. nutrisi pd trimester II & III selain
memperhatikan kualitas, juga harus terpenuhi secara
kuantitas
Contoh menu makan ibu hamil
Contoh menu makan ibu hamil
Contoh menu makan ibu hamil
Contoh menu makan ibu hamil
menu makan sehat ibu hamil
2 Masalah gangguan kehamilan
anemia

• Kondisi ibu hamil dengan


kadar Hb <11gr%

• Disebabkan karena kurang


gizi, kekurangan zat besi,
malabsorpsi, penyakit kronik
seperti TBC paru, cacing
usus, malaria, dll
anemia
• Kebutuhan Fe pada masa kehamilan mendekati 800mg. Kebutuhan
ini terdiri dari, sekitar 300 mg diperlukan untuk janin dan plasenta
serta 500 mg lagi digunakan untuk meningkatkan massa
haemoglobin maternal. Kurang lebih 200 mg lebih akan
dieksresikan lewat usus, urin dan kulit.

• Besarnya angka kejadian anemia ibu hamil pada trimester I


kehamilan adalah 20%, trimester II sebesar 70%, dan trimester III
sebesar 70%. Hal ini disebabkan karena pada trimester pertama
kehamilan, zat besi yang dibutuhkan sedikit karena tidak terjadi
menstruasi dan pertumbuhan janin masih lambat.
anemia
anemia

Untuk mencegah terjadinya Anemia pada masa kehamilan, maka perlu


diberikan preparat besi yaitu fero sulfat, fero glukonat atau Na-fero
bisirat. Pemberian preparat 60 mg/hari dapat menaikan kadar Hb
sebanyak 1 gr%/ bulan.
anemia
Penatalaksanaan anemia
preeklamPsia
• Sindroma yang terjadi pada
saat masuk minggu ke-20
• Tanda dan gejalanya adalah
hipertensi, proteinuria,
kenaikan BB cepat (edema),
mudah timbul kemerahan, mual,
muntah, pusing, nyeri lambung,
oliguria, gelisah, dan kesadaran
menurun
Diet preeklampsia

Tujuan diet :
1. Mencapai dan
mempertahankan status gizi
dan tekanan dalam keadaan
darah normal
2. Mencegah atau mengurangi
retensi garam atau air
Diet preeklampsia
Syarat diet :
1. Energi dan semua zat gizi cukup
2. Penambahan energi tidak lebih dari 300kkal dari diet sebelum
hamil
3. Rendah garam
4. Protein tinggi (1,5-2 gr/kg BB)
5. Lemak sedang
6. Vitamin cukup, terutama vit c dan B6 sedikit lebih tinggi
7. Mineral cukup, terutama kalsium dan kalium
8. Cairan 2500 ml/hari. Bila oliguria cairan 500ml
Diet preeklampsia i

• Diberikan pada pasien dengan kondisi berat.


• Makanan dalam bentuk cair (susu dan sari
buah)
• Cairan > 1500ml/hari per oral atau parenteral
• Diberikan selama 1-2 hari saja
Diet preeklampsia ii

• Diberikan pada pasien dengan kondisi tidak


begitu berat
• Makanan berbentuk saring/lunak
• Diet rendah garam I
Diet preeklampsia iiI

• Diberikan pada pasien dengan kondisi ringan


• Makanan mengandung protein tinggi dan
rendah garam
• Diberikan dalam bentuk lunak/biasa
• Jumlah energi harus disesuaikan dengan
kenaikan BB (<1kg/bulan)
Diet preeklampsia

Ciri khas diet :


Memperhatikan asupan garam dan protein
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
• Suatu keadaan awal kehamilan s.d
trimester II yg ditandai dengan :
mual, muntah yg akhirnya
dehidrasi & penurunan BB,
mengganggu aktifitas dan
membahayakan janin dalam
kandungan

• Mual muntah terjadi pd pagi hari


di minggu 6-12 dan berlanjut
hingga minggu ke 16-20
Diet HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Tujuan diet : Syarat diet :
1. Mengganti persediaan 1. KH tinggi 75-80% dari total
kebutuhan
glikogen tubuh dan
mengontrol asidosis 2. Lemak rendah < 10%
3. Protein sedang 10-15%
2. Memberikan makanan
4. Makanan dalam bentuk kering
berenergi dan cukup
5. Cairan 7-10 gelas per hari
zat gizi
6. Makanan mudah dicerna, tidak
merangsang saluran cerna
7. Diberikan porsi kecil namun
sering
Diet HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Makanan yang Makanan yang dihindari:
dianjurkan : 1. Makanan yang
1. Roti panggang, biskuit, merangsang saluran
dan crackers cerna dan berbumbu
2. Buah segar dan sari tajam
buah 2. Makanan beralkohol
3. Minuman botol ringan, 3. Makanan food additive
the, dan kopi encer (pengawet, pewarna,
dan penyedap)
Diet HIPEREMESIS GRAVIDARUM

Ciri khas diet :


Penekanan pemberian makanan sumber karbohidrat kompleks,
terutama pada pagi hari serta menghindari makanan yang
berlemak dan gorengan
Diet hg i

• Diberikan pada pasien dengan kondisi berat.


• Makanan terdiri dari roti kering, singkong/ubi
bakar atau rebus, dan buah
• Cairan tidak diberikan bersamaan dengan
makanan, namun 1-2 jam sesudah makan
• Makanan hanya diberikan beberapa hari
karena kurang zat gizi
Diet hg ii

• Diberikan bila rasa mual dan muntah sudah


berkurang
• Minuman tidak diberikan bersamaan dengan
makanan
• Mulai diberikan bahan makanan bergizi tinggi
Diet hg iii

• Diberikan pada pasien dengan HG ringan


• Minuman boleh diberikan bersamaan dengan
makanan
• Makanan sudah mencukupi energi dan semua
zat gizi
3 Kebutuhan nutrisi ibu menyusui
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

• Gizi ibu menyusui penting


untuk memulihkan kondisi
ibu pasca persalinan.

• Kalori makanan yang ibu


konsumsi juga akan banyak
memengaruhi volume ASI
yang di keluarkan.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
• Dalam membantu ibu menyusui
untuk mendapatkan status gizi
yang tepat

• Guna mengoptimalisasi menyusui


harus memerhatikan energi dan
zat gizi yang dibutuhkan, berat
badan yang sesuai, dampak dari
berolahraga selama menyusui,
serta vitamin dan mineral
tambahan yang dibutuhkan.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

Perlu diperhatikan pula konsumsi kalsium dan makanan kaya


vitamin D seperti produk susu bebas lemak atau rendah
lemak. Tidak lupa, buah dan sayuran serta konsumsi
gandum yang disesuaikan.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN
KARBOHIDRAT
Selama laktasi perlu sebanyak ± 45 g/hr
– 55 g/hr (AKG 2019),
untuk:
1. memenuhi kecukupan E sejumlah
volume (produksi) ASI yg dpt
mencegah ketonemia, dan
2. mempertahankan tingkat gula darah
agar normal
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI
KEBUTUHAN LEMAK

Kecukupan lemak pd masa laktasi bergantung kebutuhan E ibu


untk prod ASI → direkomendasikan kebutuhan lemak untk
memenuhi 20 – 35 % dr total E. Yg penting adalah jumlah &
tipe lemak!
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN PROTEIN
Dasar penyesuaian kebutuhan protein
untuk laktasi adalah:
1. Jml sekresi ASI (850 ml/hr) dan
2. Kandungan prot. ASI (1,2 g/100 ml)
→sekresi prot. ASI 10,2 g/hr ;
3. Efisiensi konversi dr intik prot.
mknan ibu ke prot. ASI 70%;
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN PROTEIN
1. Atas dasar tsb, saran FAO/WHO
→ angka kebutuhan protein : yi
17 g/hr;
2. Setelah 6 bulan laktasi, sekresi
ASI biasanya mengalami
penurunan ± menjadi 500 ml/hr
→ saran angka kebutuhan
protein →16 g/hr;
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN PROTEIN
Hasil studi tentang intik protein selama
laktasi:
1. Suplementasi protein pd ibu ↑ kan
secara nyata produk ASI namun
konsentrasi protein ASI tak berubah
2. Komposisi protein ASI tak
dipengaruhi intik protein ibu, krnnya
utk memenuhi kebutuhan protein
laktasi, diperoleh dr perombakan
jaringan tubuh ibu.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin A
• Saat lahir, bayi mempunyai simpanan
vitamin A di hati; Setelah lahir, sumber
utama vit. A & karoten bayi adlh ASI;
• Peningkatan intik vit A ibu sebanyak
350 RE pd 6 bl pertama dan 6 bl kedua
usia bayi → dpt memproduksi ASI 49
mg/dl vit A, cukup untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin C
• Konsentrasi vit C dlm ASI
merefleksi intik ibu;
• Krn-nya anjuran +an 45 mg/hr
pd 6l pertama & 6 bl kedua hrs
dipenuhi dlm diit ibu, agar
kandungannya dlm ASI juga
mencukupi
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN VITAMIN
Thiamin (B1), Riboflavin (B2), dan
Niacin (B3)
Penambahan masing2 0,4 mg, 0,5 mg,
dan 3 mg /hr diperlukan untuk:
• Memenuhi +an kebutuhan akan zat2
gizi tsb thd yg disekresi
• Dari ASI, dan juga untuk peningkatan
kebutuhan energi ibu.

Jml thiamin dlm ASI merefleksikan jml


thiamin dlm diit ibu;
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN VITAMIN
Folat
Penambahan sebanyak 100 ug/hr
thd angka kecukupan, perlu utk:
• Memelihara kand. Folat dlm ASI
• Memenuhi kebutuhan metabolik
ibu selama masa laktasi.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN VITAMIN
Vitamin B6
Penambahan thd AKG sebanyak 0,6
mg/hr, karena:
• Ada ↑ AKG protein.
• Bagi pengguna alat kontrasepsi
yg sdh menahun, biasanya
mengalami kesulitan
memperoleh cukup vit B6 pd
produksi ASInya bila tanpa
suplemen.
KEBUTUHAN NUTRISI IBU
MENYUSUI

KEBUTUHAN MINERAL KALSIUM


(Ca) Dianjurkan tambahan 200 mg/hr,
berdasarkan :

• Produk ASI sebanyak 750 ml/hr dgn kand.


Ca sebanyak 240 mg;
• Kelenjar ASI mendpt jml Kalsium tsb
melalui darah ibu. Karena Kalsium dlm
plasma ibu terjaga secara homeostatik,
hrs selalu diganti apakah melalui makanan
atau dr simpanan di tulang.
• Tingkat Kalsium ASI dijaga selalu stabil,
kalau perlu dr simpanan ibu, bila dr diit tak
mencukupi..
Annisa Nuradhiani, SKM, M.Si
D3 Keperawatan - UNTIRTA
OUTLINE
KONSEP TERAPI NUTRISI

DIET PADA PASIEN GANGGUAN


PENCERNAAN

DIET PADA GANGGUAN LAMBUNG

DIET PADA PENYAKIT USUS HALUS &


USUS BESAR
KONSEP TERAPI NUTRISI

Terapi nutrisi :
Terapi yang diberikan kepada pasien yang mengalami
gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi

Jenis terapi :
1. Oral feeding
2. Enteral nutrition
3. Parenteral nutrition
Apa Itu Diet?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diet itu adalah
aturan makanan khusus untuk kesehatan dsb (biasanya
atas petunjuk dokter)

Dalam Kamus Gizi Pelengkap Kesehatan th 2009, Diet


memiliki arti sebagai pengaturan pola dan kosumsi
makanan serta minuman yang dilarang, dibatasi
jumlahnya, dimodifikasi atau diperbolehkan dengan
jumlah tertentu untuk tujuan terapi penyakit yang
diderita, kesehatan, atau penurunan berat badan
DIET PADA PASIEN GANGGUAN
PENCERNAAN

Terjadinya Gangguan
Diet saluran cerna berarti diet yang dilakukan saat terjadi
gangguan pada saluran pencernaan

Diet Saluran Cerna? Hematemesis - Melena


Terjadinya gangguan pencernaan dan
absorpi dapat terjadi pada proses
menelan, mengosongkan lambung,
absorpi zat-zat gizi, dan proses buang
air besar (defekasi). Gangguan ini
antara lain terjadi karena infeksi atau
peradangan, gangguan motilitas,
pendarahaan atau hematemesis -
melena, kondisi saluran cerna pasca
bedah, dan tumor atau kanker
Macam diet pada saluran pencernaan
 Diet Disfagia
 Diet Pasca Hematemisis-melesa
 Diet Penyakit Lambung
 Diet Saluran cerna bawah
DIET PADA GANGGUAN LAMBUNG

Penyakit lambung atau gastrointestinal meliputi : Gastritis akut


dan kronis, ulkus peptikum, pasca-operasi lambung yang sering
diikuti dengan “dumping syndrome” dan kanker lambung

Gastritis

Ulkus Peptikum
TUJUAN DIET LAMBUNG
Memberikan makanan dan cairan
secukupnya yang tidak
memberatkan lambung, serta
mencegah dan menetralkan sekresi
asam lambung yang berlebihan
SYARAT DIET P. LAMBUNG
 Mudah dicerna, porsi kecil dan sering dan diberikan
 Energi dan protein cukup, sesuai kemampuan pasien untuk
menerimanya
 Lemak rendah, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total yang
ditingkatkan secara bertahap hingga sesuai kebutuhan
 Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan secara
bertahap
 Cairan cukup, terutama bila ada muntah
 Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu tajam, baik secara
termis, mekanis, maupun kimia
 Laktosa rendah bila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya tidak
dianjurkan minum susu terlalu banyak
 Makan secara perlahan di lingkungan yang tenang
 Pada fase akut, dapat diberikan makanan parenteral saja selama 24-
48 jam untuk memberi istirahat pada lambung
Diet lambung I
 Diet lambung 1 diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus
pektikum, paska pendarahan dan tifus abdominalis berat

Diet lambung II
• Diet lambung 2 diberikan sebagai perpindahan dari diet
lambung 1, kepada pasien dengan ulkus pektikum atau
gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan
Diet lambung 3
Diet lambung 3 diberikan sebagai perpindahan dari diet lambung
2 pada pasien dengan ulkus pektikum , gastritis kronis atau tifus
abdominalis yang hampir sembuh
DIET PADA PENYAKIT USUS HALUS & USUS BESAR
Diet Dengan Gangguan Usus Halus
 Diet Rendah Sisa  Diet Tinggi Serat

Diet Rendah Sisa


Tujuan:
Memberikan makanan secukupnya yang sedikit mungkin
merangsang alat pencernaan dan sedikit mungkin meninggalkan
sisa
Syarat-syarat:
 Makanan hendaknya mudah cerna, tidak merangsan baik
secara teknis, thermis maupun kimia dengan jalan:

1. Menghindarkan makanan tinggi serat


2. Menghindarkan makanan terlalu panas atau terlalu dingin
3. Menghindarkan makanan tinggi lemak, terlalu manis, terlalu
asam dan terlalu berbumbu
4. Memasak makanan hingga lunak
Indikasi pemberian:
Diet Rendah Sisa diberikan kepada penderita diare berat, ileitis, colitis
ulcerosa dan diverticulitis akut, obstipasi spastic, penyumbatan
sebagian dari saluran pencernaan, hemorrhoid berat serta sebelum
dan sesudah operasi hemorrhoid, colo atau rectum
colitis ulcerosa dan
diverticulitis akut

Hemorrhoid

Ileitis
Diet Tinggi Serat
Tujuan
Merangsang peristaltic usus agar defekasi dapat normal kembali

Syarat-syarat:
 Cukup kalori dan vitamin
 Tinggi vitamin terutama thiamin dan lain-lain . Vitamin B kompleks
dan mineral untuk memelihara kekuatan otot saluran pencernaan
 Banyak cairan 2-2,5 liter sehari untuk memperlancar defekasi.
Minum sebelum makan dapat merangasang peristaltic
 Tinggi serat dan bahan makanan yang dapat merangsang peristalic
usus
Indikasi Pemberian
Diet tinggi serat diberikan kepada penderita obstipasi dan
penyakit divertikular
Penyakit Divertikular
Penderita Obstipasi

Obstipasi adalah ketidakmampuan untuk mengosongkan usus sendiri


sehingga menyebabkan penumpukan feses
Diet Gangguan Usus Besar
Bagi orang yang mengalami gangguan pencernaan di usus besar
atau irritable bowel syndrome (IBS), maka gejala yang ia alami
akan berlangsung berbulan-bulan bahkan ada yang seumur
hidup. Penyakit ini diakibatkan karena usus tidak bisa mencerna
makanan dengan baik, sehingga menyebabkan gejala seperti
perut kembung, bergas, diare, dan sulit buang air besar. Itu
sebabnya, muncul diet FODMAP yang dianggap dapat
meringankan gejala orang dengan irritable bowel syndrome.
Lantas, apa itu diet FODMAP? Bagaimana diet ini bisa membantu
orang dengan IBS?
Apa itu diet FODMAP?
Mengapa baik untuk orang dengan IBS?
Diet FODMAP adalah sebenarnya diet yang menganjurkan seseorang untuk
menghindari makanan yang mengandung sumber kabohidrat yang struktur
kimianya berantai pendek. Sementara, singkatan diet ini diambil dari jenis
karbohidrat yang harus dihindari tersebut, yaitu Fermentable Oligo-, Di-, dan
Monosaccharides serta Poliol.
Para ahli percaya bahwa makanan yang mengandung karbohidrat jenis
tersebut akan sulit untuk dicerna oleh usus yang mengalami IBS, sehingga
sebaiknya dihindari untuk meringankan gejala. Pasalnya, ketika makanan
yang mengandung karbohirat tersebut tidak dicerna dengan baik, maka akan
memicu bakteri-bakteri di dalam usus menghasilkan gas yang lebih banyak.
Hal ini yang kemudian dapat menimbulkan gejala IBS.
Diet FODMAP ini bahkan telah dibuktikan dalam beberapa studi. Salah
satunya studi yang diterbitkan dalam jurnal Gastroenterology, yang
menyatakan bahwa 3 dari 4 orang dengan IBS, berhasil meringankan atau
bahkan menghilangkan beberapa gejala gangguan pencernaan berkat
menerapkan diet ini selama 7 hari atau lebih.
Makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dikonsumsi dalam menjalankan diet FODMAP?
Jenis makanan yang mengandung FODMAP dan sebaiknya dihindari adalah makanan yang
mengandung:
 Laktosa, seperti susu sapi, keju, yogurt, dan berbagai produk susu lainnya.
 Fruktosa, yang terdapat dalam:
 Buah-buahan seperti apel, pir, mangga, serta semangka
 Pemanis buatan
 Makanan yang mengandung sirup jagung yang tinggi
 Fruktan, yang terkandung dalam:
 Sayuran, seperti brokoli, asparagus, bawang-bawangan
 Berbagai jenis gandum
 Galaktan, yang ditemui dalam:
 Kacang-kacangan, seperti kacang merah, kacang kedelai, dan
kacang arab
 Sayuran, seperti brokoli, kembang kol, dan kol
 Poliol, yang ada dalam:
 Buah-buahan, seperti aprikot, semangka, dan apel
 Pemanis buatan yang mengandung sorbitol, manitol, dan xylitol
 Sayuran, seperti kembang kol dan jamur
Jadi, sebagai gantinya Anda bisa mengonsumsi makanan berikut:
 Susu yang tidak mengandung laktosa, seperti susu almond, atau
produk susu sapi yang tak mengandung laktosa.
 Buah-buahan seperti pisang, anggur, melon, kiwi, stroberi, dan jeruk
 Sayuran misalnya sawi, bayam, daun selada, terong, dan mentimun.
 Protein dari daging sapi, daging ayam, ikan, serta telur
 Kacang-kacangan yaitu kacang almond, kacang walnut, dan kacang
tanah.
Pada dasarnya, makanan yang mengandung FODMAP ini, tidak
buruk bagi kesehatan. Semua jenis makanan tersebut memiliki
manfaat dan dibutuhkan oleh tubuh. Namun, memang dalam hal
ini makanan tersebut dapat memicu tumbuhnya bakteri-bakteri
– yang sebenarnya juga tidak buruk bagi kesehatan – yang bisa
menghasilkan gas berlebihan di dalam usus.
DIET PADA PASIEN
GANGGUAN
PENYAKIT HATI DAN
GANGGUAN
PENYAKIT EMPEDU
Kelompok 1
Ukhwah
(8801210040)
Dede upik kurniawati
(8801210051)
Vina Tazkiyatul umah
(8801210046)
Pengertian diet pada penyakit hati
• Hati atau liver merupakan organ paling besar dan
paling berat yang ada di dalam tubuh.
• Beratnya 1,3 kg.
• Letaknya berada di bagian atas sebelah kanan
abdomen dan di bawah tulang rusuk.
• Hati menjadi tempat menyaring segala sesuatu
yang dikonsumsi maupun dihirup manusia,
termasuk yang diserap dari permukaan kulit.
• Hati juga menyimpan beberapa vitamin, mineral
(termasuk zat besi), dan gula, mengatur
penyimpanan lemak dan mengontrol produksi
serta ekskresi kolesterol.
Penyebab penyakit hati

1. Penyakit hati karena infeksi


2. Penyakit hati karena racun (misalnya karena alkohol atau obat
tertentu)
3. Genetika atau keturunan (misalnya hemochromatosis)
4. Gangguan imun (misalnya hepatitis autoimun)
5. Kanker (misalnya Hepatocellular Carcinoma) Kanker hati dapat
disebabkan oleh senyawa
karsinogenik diantaranya aflatoxin, polyvinyl chloride (bahan
pembuat plastik),virus, dll.
Tips – tips bagi penderita
penyakit hati

1. Diet seimbang Jumlah kalori yang


dibutuhkan disesuaikan dengan tinggi
badan, berat badan, dan aktivitas.
pada keadaan tertentu diperlukan diet
rendah kalori.
2. Banyak makan sayur dan buah serta
melakukan aktivitas sesuai
kemampuan untuk mencegah
sembelit.
3. Menjalankan pola hidup yang teratur.
4. Konsultasi dengan dokter anda.
Jenis diet
penyakit hati
1. Diet Garam Rendah I (DGR I) Diet garam rendah I
diberikan kepada pasien dengan edema, asites dan
atau atau hipertensi berat. Kadar Natrium pada Diet
garam rendah I ini adalah 200-400 mg Na.
2. Diet Hati I (DH I) Diet Hati I diberikan bila pasien dalam
keadaan akut. Pemberian protein dibatasi (30 g/hari)
dan lemak diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
3. Diet Hati II (DH II) Diet hati II diberikan sebagai
makanan perpindahan dari diet hati II kepada pasien
dengan nafsu makannya cukup.
4. Diet Hati III (DH III) Diet Hati III diberikan sebagai
makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada
pasien hepatitis akut
Bahan makanan yang
dibatasi
Bahan makanan yang dibatasi untuk Diet Hati I, II,
dan III adalah dari sumber lemak, yaitu semua
makanan dan daging yang banyak mengandung
lemak dan santan serta bahan makanan yang
menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol,
sawi, lobak, timun, durian, dan nangka.

Bahan makanan yang tidak


dianjurkan
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet
Hati I, II, III adalah makanan yang mengandung
alkohol, teh atau kopi kental.
Makanan sehat
yang wajib
dikonsumsi
penderita
penyakit liver
1. Buah anggur
2. Ikan
3. Sayuran
4. Kopi dan the hijau
5. Kacang kacangan
Makanan yang wajib tidak
dikonsumsi penderita penyakit liver

1. Makanan manis
2. Garam dan makanan yang diawetkan
3. Makanan berlemak
4. Alkohol
5. Makanan berempah dan bergas
Kandung empedu adalah organ

Penyakit
yang berfungsi untuk
mengkonsentrasikan dan

kantung
menyimpan empedu yang
diproduksi oleh hati. Cairan

empedu
empedu mengandung garam
empedu dan kolesterol. Empedu
membantu pencernaan serta
absorpsi lemak dan vitamin larut
lemak, mineral besi, dan kalsium.
Kasus penyakit kandung empedu
Seorang bapak 59 tahun TB = 156 cm, BB = 72 kg, dirawat di RS sejak 3 hari yang lalu dengan
keluhan kolik epigastrium terutama setelah makan makanan berminyak, perut terasa pebuh,
demam dengan suhu 380 C, mata kuning, feses berbusa berwarna keputihan. Hasil USG ada
obstruksi di Kandung Empedu, pemeriksaan tensi 140/90 mmHg, Hb 12 g/dL, Albumin 31 g/dL
(rendah), SGOT : 210 U/l ( Sangat Tinggi ) , SGPT : 150 U/l ( Sangat Tinggi ). Diagnosa medis
cholelitiasis , kebiasaan makan makanan yang digoreng dan bersantan, tidak ada makanan
pantangan dan alergi terhadap makanan tertentu. Riwayat gizi pasien :
Asupan protein : mengkonsumsi ikan patin 3 – 4 x dalam smeinggu dan ayam 3 – 4 x dalam
seminggu
Asupan kafein : minum teh, kopi, dan soft drink.
Asupan zat gizi mikro : jarang mengkonsumsi sayuran, tapi setiap hari mengkonsumsi buah
terutama pisang.
Aktivitas fisik : jarang berolahraga

Pengkajian riwayat diet dilakukan dengan mengkaji jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi
pasien selama 24 jam. Meliputi jumlah dan jenis karbohidrat, protein, lemak, sayur – sayuran ,
buah – buahan , air dan mineral.
Makanan yang dianjurkan

1. Nasi, bubur, bihun, roti,Gandum, makaroni, pasta,


jagung, kentang, talas, havermout
2. Telur, susu skim/susu rendah lemak, ayam tanpa
kulit, daging tanpa lemak, ikan
3. Kacang-kacangan dan olahannya seperti tahu,
tempe dan susu kedelai
4. Semua macam minuman yang tidak beralkohol
Makanan yang dibatasi

1. Makanan bergas: ubi dan singkong


2. Hati, ginjal, jantung, limpa,Otak, ham, sosis,
babat,Usus, paru, lemak sapi, babi, kambing, susu
penuh (full cream), cream, keju, mentega
3. Kacang-kacangan dan olahannya yang digoreng
4. Sayuran bergas: kol, kembang kol, ketimun dan
daun pepaya, lobak
5. Buah-buahan yang menimbulkan gas : nangka,
nanas, durian
6. Teh kental atau kopi. Minuman yang mengandung
soda dan alkohol: soft drink, arak, ciu, bir
Nilai Gizi

Energi 1500 kkal

Protein 77,175 gram

Lemak 34,3 gram

Karbohidrat 231, 53 gram


Tujuan dan Syarat Diet
Tujuan : Syarat :
● Energi rendah
● Memberi istirahat pada kandung ● Protein sedikit lebih tinggi, yaitu 1-1.5 gram/kg
empedu agar rasa sakit berkurang BB/hari atau 15-20% dari kebutuhan energi
● Menurunkan berat badan bila total.
kegemukan yang dilakukan secara ● Lemak sedang yaitu 20-25% dari kebutuhan
bertahap energi total.
● Membatasi makanan yang menyebabkan ● Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65%
rasa mual dan kembung dari kebutuhan energi total.
● Mengatasi malabsorbsi lemak ● Karbohidrat sedikit lebih rendah, yaitu 55-65%
dari kebutuhan energi total.
● Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan
kebutuhan.
● Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3
kali makan selingan.
● Cairan cukup, yaitu 8-10 gelas/hari.
Faktor –faktor penyakit kantung empedu

Ada beberapa faktor gizi yang turut menyebabkan terjadinya


penyakit kantung empedu. Faktor – faktor tersebut adalah :
● obesitas
● konsumsi lemak yang tinggi
● dislipidemia, khususnya peningkatan kadar trigliserida
yang berhubungan dengan asupan lemak dan gula yang
tinggi
● penurunan berat badan cepat
Intervensi gizi yang perlu dilakukan untuk mencegah penyakit
kandung empedu adalah dengan :
1. mengendalikan berat badan
2. membatasi asupan lemak hingga < 30% dari total kalori atau
konsumsi lemak tidak lebih dari 30 gram/hari
3. membatasi konsumsi gula murni ( gula pasir dan makanan
manis lainnya) dan
4. menghindari program penurunan berat yang terlalu drastis.
Diet rendah lemak yang diberikan pada penderita
penyakit ini terdiri dari 3 jenis, yaitu :
1. Diet lemak rendah I
• Diet lemak rendah I diberikan kepada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut.
• Makanan yang diberikan berupa buah – buahan dan minuman manis
• Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali vitamin A dan C
2. Diet lemak rendah II
• Diet lemak rendah II diberikan berangsur bila keadaan akut dapat diatasi dan perasaan mual sudah berkurang
• Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak atau biasa.
• Makanan ini rendah energy, kalsium, dan tiamin
3. Diet lemak rendah III
• Diet lemak rendah III di berikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak gemuk dan mempunyai
nafsu makan
• Menurut keadaan pasien makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa
• Makanan ini cukup energi dan semua zat gizi
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk diet penyakit kandung empedu adalah semua makanan dan daging
yang mengandung lemak, gorengan, dan makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi,
lobak, ketimun, durian, dan nangka.
Terimakasih
Diet DM Dan
hiperkalemia
+hipokalemia
Kelompok 4 :
Mita Juwita (8801210024)
Maftuhi (8801210023)
Alin Agustin (8801210052)
Definisi Diabetes Melitus
Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit kelainan metabolisme yang disebabkan
kurangnya hormon insulin. Kelainan ini bersifat kronis yang mengganggu metabolisme
karbohidrat, protein maupun lemak. World Health Organitation (WHO) menyatakan
diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis, yang terjadi ketika pankreas tidak
cukup memproduksi insulin, atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan
insulin yang dihasilkan. Hal ini menyebabkan peningkatan konsentrasi glukosa dalam
darah (hiperglikemia) (Upoyo, 2015).
Table Of Contents

Diet Diabetes
01 Mellitus (DM) 03 HIPOKALEMIA

HIPERKALEMIA
02
Diet DM
Diet diabetes adalah diet yang digunakan
oleh penderita diabetes mellitus atau gula
darah tinggi untuk meminimalkan gejala
dan komplikasi berbahaya dari
peningkatan gula darah jangka panjang
Tujuan diet Diabetes
Mellitus

• Mempertahankan kadar glukosa darah supaya


mendekati normal dengan menyeimbangkan asupan
makanan dengan insulin, obat penurun glukosa oral
dan aktivitas fisik.
• Mencapai dan mempertahankan kadar lipida serum
normal.
• Memberi cukup energi untuk mempertahankan atau
mencapai berat badan normal.
• Menghindari atau menangani komplikasi akut pasien
(komplikasi jangka pendek dan jangka panjang)
serta masalah yang berhubungan dengan latihan
jasmani.
• Meningkatkan derajat kesehatan serta keseluruhan
melalui gizi yang optimal.
Syarat Diet
● Jumlah energi diberikan sesuai dengan kebutuhan berdasarkan
umur, jenis kelamin, tinggi badan, aktivitas fisik, proses
pertumbuhan, dan kelainan metabolik.
● Jumlah karbida disesuaikan dengan kesanggupan tubuh untuk
menggunaka nya, yaitu sekitar 60 – 70% dari total konsumsi.
Makanan/minuman yang mengandung gula dibatasi, dan
digunakan jenis karbida kompleks/makan an yang berserat.
● Protein sekitar 12-20%, dan digunakan protein yang layak
biologi stinggi(nilai cernanya tinggi).
● Lemak sekitar antara 20– 25%, dan lemak jenuh serta kolestrol
tidak diterima.
● Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan kebutuhannya.
Penyebab Diabetes
Mellitus
Penyakit diabetes melitus disebabkan oleh gangguan
pada pankreas yang tidak mampu memproduksi
hormon insulin dengan cukup. Hormon insulin ini
merupakan hormon yang mengatur keseimbangan
kadar gula darah dalam tubuh. Jika produksi hormon
ini kurang, otomatis kadar gula darah dalam tubuh
akan berlebih sehingga menyebabkan penyakit
diabetes melitus.
Jenis Diet Diabetes Mellitus

Diet Mediterna

Diet Dash

Diet Keto
Kandungan makanan yang wajib di konsumsi
penderita diabetes mellitus
5. Garam
1. Karbohidrat

2. Lemak 3. Protein 4. Serat


Kebutuhan Kalori

1. Bagi penderita pria 30 gKal/kg BBI dan wanita 20


gkal/kg BBI
2. Perhitungan berat badan ideal(BBI)
3. Klasifikasi indeks masa tubuh (IMT)
4. Faktor penentu kebutuhan kalori Don’t
5. Kebutuhan vitamin antioksidan dan mineral. forget:
Makanan-makanan yang lebih
disukai untuk disukai oleh
penderita Diabetes Mellitus
1. Sumber Karbohidrat kompleks Seperti beras/nasi,
kentang, singkong, tepung terigu, tapioka,
gula, makaroni, mi, bihun, roti, dan biskuitt
2. protein hewani Ayam tanpa kulit, daging tanpa
lemak, ikan, dan
telur maksimal 2x/minggu.
3. sayuran lebih disukai terutama yang berserat
tinggi atau
berwarna hijau seperti bayam, kangkung, daun
singkong, dan lain-lain.
4. Buah lebih disukai terutama yang berserat
tinggi menurut jumlah yang sudah
ditentukan.
Kandungan Makanan Yang
tidak wajib di konsumsi
1. Minuman yang dimaniskan dengan gula
2. Makanan sumber lemak trans
3. Roti putih, nasi, dan pasta
4. Yoghurt rasa buah
5. Sereal sarapan manis
6. Minuman kopi manis (instan)
7. Madu
8. Buah kering
9. Makanan ringan dalam kemasan
10. Jus buah
11. Kentang goreng
Makanan-makanan yang tidak
lebih disukai untuk disukai oleh
penderita Diabetes Mellitus
a. Sebuah makanan dan minuman yang
mengandung gula murni seperti gula
pasir/gula merah, susu kental manis,
dodol, kue, selai, sirop, kue kue tar, jeli,
dan lain-lain.
b. makanan yang digoreng dan menggunakan
santan kental(mengandung lemak jenuh).
c. makanan yang mengandung banyak garam
seperti ikan seperti dalam, telur seperti
dalam, makanan yang diawetkan seperti
saus, kecap, abon, ikan sarden kaleng,
buah kalengan, dan lain-lain.
Hiperkalemia Dan Hipokalemia
Penyebab Hiperkalemia
Hiperkalemia
● Keluarnya kalium dari
intrasel ke ekstrasel • Kadar kalium elektrolit dalam darah
● Berkurangnya ekskresi yang tinggi.
kalium melalui ginjal
Hipokalemia
Penyebab Hipokalemia
● Asupan kalium yang kurang • Kadar potasium, zat kimia yang
● Pengeluaran kalium yang penting bagi tubuh, yang rendah dalam
berlebihan darah. Masalah ini dapat
● Kalium masuk dalam sel menyebabkan lelah, kram otot, irama
jantung tidak normal.
Thanks!
Do you have any questions?
CREDITS: This presentation
template was created by
Slidesgo, including icons by
Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide


for attribution
DIET PADA PASIEN GANGGUAN PENYAKIT
JANTUNG, HIPERLIPIDPROTEINEMIA DAN
HIPERTENSI

1. Kamal Zakiy
2. Linda Lidiawati
3. Lissa Silsila Martini
4. As Syifa Lestari

Kelompok 5
Penyakit Jantung
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia, karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh
mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme
tubuh. Karena itu, jantung perlu dijaga agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik.
Pada awal penyakit jantung mampu mengkompensasi ketidakefisienan
fungsinya dan mempertahankan sirkulasi darah normal melalui pembesaran
dan peningkatan denyut nadi. Dalam keadaan tidak terkompensasi
(Decompensatio Cordis), sirkulasi darah yang tidak normal menyebabkan
sesak nafas (dyspnea), rasa lelah, dan rasa sakit di daerah
jantung.berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi
ginjal, hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat pada terjadinya
resorpsi natrium. Hal ini akhirnya menimbulkan edema. Penyakit jantung
menjadi akut bila disertai infeksi (Endocarditis atau Carditis), gagal jantung,
setelah myocard infarct, dan setelah operasi jantung.
Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara
normal.
Faktor-faktor penyakit jantung
1. Rokok
2. Diabetes
3. Trombosis
4. Tekanan darah tinggi
5. Kolestrol Tinggi
6. Obesitas
7. Kurang aktivitas fisik
8. Pola makan tidak sehat
9. Riwayat kesehatan keluarga
10. Jenis Kelamin
11. Usia
Penyebab risiko penyakit jantung
Penyebab dan faktor risiko dari penyakit jantung tergantung pada jenis gangguan yang di idap,
antara lain:
➢ Penyakit jantung koroner, disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah di jantung.
Beberapa faktor risikonya, antara lain gaya hidup tidak sehat, seperti makan makanan tinggi
karbohidrat atau lemak, obesitas, jarang melakukan aktivitas fisik, serta kebiasaan
merokok.
➢ Penyakit jantung bawaan, hingga saat ini tidak diketahui dengan pasti penyebabnya.
Beberapa faktor risikonya, antara lain ibu terinfeksi rubella saat hamil, ibu mengonsumsi
obat tertentu saat hamil, atau adanya kelainan gen.
➢ Infeksi jantung (endokarditis), umumnya disebabkan oleh virus atau bakteri. Bakteri yang
paling umum ditemui sebagai penyebabnya adalah infeksi bakteri Streptococcus beta
hemolyticus grup.
➢ Gagal jantung, umumnya disebabkan oleh penyakit jantung koroner, infeksi, atau adanya
kelainan katup jantung.
Diet Penyakit Jantung
Diet jantung adalah pengaturan makan yang diberikan kepada pasien
yang mempunyai penyakit jantung, dengan cara perubahan pola
makan yang baik untuk menjaga supaya jantung dapat berfungsi
kembali normal. Pada penyakit jantung, berkurangnya aliran darah
dapat menyebabkan kelainan pada tekanan darah yang
mengakibatkan terjadinya oedema atau bengkak, untuk itu perlu
mengurangi bahan makanan yang mengandung Natrium dalam
konsumsi sehari – hari.
=> Tujuannya adalah memberikan makanan secukupnya tanpa
memberatkan kerja jantung, menurunkan berat badan bila terlalu
gemuk, mencegah atau menghilangkan penimbunan garam atau air.
Macam-macam diet Penyakit jantung
• Diet jantung I
Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard Infarct (MCI) atauDekompensasio Kordis berat.
Diet diberikan berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertamabila pasien dapat menerimanya. Diet ini
sangat rendah energi dan semua zat gizi, sehingga sebaiknyahanya diberikan selama 1-3 hari
• Diet Jantung II
diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak.Diet diberikan sebagaiperpindahan dari diet jantung I, atau
setelah fase akut dapat diatasi.Jika disertain hipertensidan/atau edema, diberikan sebagai diet jantung II garam
rendah. Diet ini rendah energi, protein,kalsium dan tiamin.
• Diet Jantung III
diberikan dalam bentuk makanan lunak atau biasa.Diet diberikan sebagaiperpindahan dari diet jantung II atau
kepada pasien jantung dengan kondisi yang tidak terlalu berat.Jika disertai hipertensi dan/atau edema,
diberikan sebagai diet jantung III garam rendah. Diet inirendah energi dan kalsium, tetapi cukup zat gizi lain
• Diet jantung IV
diberikan dalam bentuk makanan biasa.Diet diberikan sebagai perpindaan dari diet jantung III atau kepada pasien
jantung dengan keadaan ringan.Jika disertai hipertensi dan atau edema, diberikan sebagai diet jantung IV
garam rendah, diet ini cukup energy dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
untuk diet penyakit jantung
Makanan yang boleh di komsumsi Makanan yang tidak boleh di
● Biji-bijian dan gandum utuh komsumsi
● Anggur
● Gorengan
● Ikan
● Daging Merah
● Polong-polongan yang tinggi
protein ● Nasi, Pasta, dan roti putih

● Kacang kenari dan almond ● Makan cepat saji


● Kacang Hitam ● Makanan olahan
● Yogurt ● Alkohol
● Ubi Jalar ● Saus mayones dan butter
● Sayuran hijau
● Tomat
● Alpukat
● Kopi
Cara Perhitungan kebutuhan diet pada
penyakit Jantung
● BB Ideal = TB (m) 2x 21
● = 1,542 x 21 = 50 kg
● Energi Bassal = 655 + ( 9,6. BBI) + (1,7.TB) – (4,7.U) = 655 + (9,6 . 50) + (1,7 . 154) – (4,7 .
48) = 655 + 480 + 261,8 – 225,6= 1.171,2
● TEE = BEE x FA X FS
● = 1.171,2 x 1,2 x1,2= 1.686,52 kkal
● Protein = 0,8 x 50 = 40 gram x 4 x 100 /1.686,52= 9%
● Lemak = 25% 𝑥 1.686,529 = 46,84 gram
● Lemak Jenuh = 10% 𝑥 1.686,529 = 18,73 gram
● Lemak tak jenuh = 15% 𝑥 1.686,529 = 28 gram
● Karbohidrat = 66% 𝑥 1.686,524 = 278,27 gram
Diet Hiper Lipidproteinemia
Diet ada I-V
➢ Hiperlipidemia tipe I
Hiperlipidemia atau hiperlipoproteinemia adalah suatu kondisi yang menggangu pemecahan lemak
dalam tubuh, sehingga mengakibatkan kadar kilomikron (triasilgliserida) dalam darah tinggi.
Penyebab: Mutasi pada gen LPL (Lipoprotein Lipase), Gen LPL mengacu produksi lipoprotein
lipase, dan membutuhkan apo C-II sebagai kofaktornya, Enzim lipoprotein lipase.
Gejala: Pankritis, Sakit perut, pembesaran hati, dan lesi kulit berwarna kuning.
➢ Hiperlipidemia TIPE II
Hiperlipidemia II yang disebut juga hiperkolesterolemia familial merupakan suatu penyakit
keturunan yang mempercepat terjadinya aterossklerosis dan kematian dini, biasanya karena
serangan jantung. Kadar kolestrol LDLnya tinggi.
Penyebab: Faktor penyakit-penyakit atau abnormalitas tertentu & obat-obat juga dapat menjadi
pemicu perkembangan hiperlipidemia.
➢ Hiperlipidemia tipe III
Penyakit keturunan yang jarang terjadi, yang menyebabkan tingginya kadar VLDL (Trigliserida) &
IDL (Trigliserida & kolesterol)
Penyebab: Tipe ini terkait dengan abnormalitas pada gen yang menyandingkan apolipoprotein E
(Apo E) & ketidaksempurnaan konversi VLDL dalam plasma. Kondisi ini pula dapat terjadi
pada hipotirodisme.
➢ Hiperlipidemia tipe IV
Disebut juga hipertrigseridemia adalah kondisi medis yang ditandai dengan kadar trigliserida dalam
darah yang lebih tinggi dari normal
Penyebab: Genetika, Usia tua, Reaksi pengobatan, Glukortokoid, Mirtazipin, Steroid anabolic,
Sirolimus, Asparaginase, Diabetes, Faktor gaya hidup, Obesitas, Kondisi medis lainnya.
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
Makanan yang boleh Makanan yang tidak boleh
● Beras & Biji-bijian
● Membatasi jumlah daging merah & Produk
● Buah & sayuran
susu
● Gandum
● Menghindari aneka makanan gorengan
● Ikan tinggi omega 3
● Menggunakan minyak sehat ● Hati
● Kentang ● Keju
● Jamur ● Lobster
● Ikan
● Bawang putih
● Tahu
● Kacang-kacangan
● Bayam
● alpukat
Diet Penyakit Hipertensi
Hipertensi adalah suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen
dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkanya.Hipertensi terjadi karena peningkatan tekanan sistolik lebih dari 120
mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 80 mmHg.
Diet hipertensi adalah upaya mengontrol tekanan darah tinggi dengan pengaturan pola
makan yang tepat.Melansir Mayo Clinic, prinsip diet hipetensi yakni membatasi makanan
tinggi natrium atau garam, tinggi lemak jenuh, dan tinggi gula tambahan. Pola makan ini
menganjurkan penderita tekanan darah tinggi untuk mengonsumsi makanan yang
banyak mengandung potasium, kalsium, magnesium, dan serat.
 Tujuan Diet penyakit Hipertensi
Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekanan darah pada pasien Hipertensi.Cukup energi, protein, mineral, dan
vitamin.Bentuk makanan sesuai keadaan penyakit.Jumlah natrium disesuaikan dengan
berat tidaknya retensi garam atau air dan/ atau hipertensi.
Penyebab penyakit Hipertensi
Menurut Fauziyah, RN (2018), penyakit hipertensi berdasarkan penyebabnya
dibagi menjadi 2, yaitu hipertensi primer dan hipertensi sekunder.
➢ Hipertensi Primer
Hipertensi primer atau hipertensi esensial yaitu kondisi dimana tidak adanya
gangguan organ lain seperti ginjal dan jantung. Biasanya disebabkan oleh
faktor keturunan, kurangnya aktifitas fisik, pola makan yang tidak seimbang,
gaya hidup yang tidak sehat, kebiasaan merokok dan stress(Kusuma TE dan
Artistiana NR, 2013)
➢ Hipertensi Sekunder
Hipertensi sekunder atau hipertensi non esensial yaitu hipertensi yang
penyebabnya dapat diketahui. Biasanya disebabkan oleh kelainan pembuluh
darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid dan penyakit kelenjar adrenal(Triyanto
E, 2014).
Faktor penyebab penyakit Hipertensi
● Obesitas
● Merokok
● Stres
● Usia
● Jenis kelamin
● Genetik
Macam-macam diet Penyakit Hipertensi
● Diet Rendah Garam 1 (200-400 mg Na).
Dalam pemasakan tidak ditambahi garam. Bahan makanan tinggi natrium dihindarkan,
makanan ini diberikan kepada penderita hipertensi berat. Diet ini mengandung 2230
kalori, 750 gr protein, 53 gr lemak dan 265 gr karbohidrat (diastole lebih dari 125
mmHg).
● Diet Rendah Garam 2 (600-800 mg Na).
Pemberian makan sehari dengan diet rendah garam 1. Dalam pemasakan dibolehkan
menggunakan ¼ sdt (1 gr), bahan makanan tinggi natrium dihindarkan. Makanan ini
diberikan kepada penderita tidak terlalu berat (diastole 100-114 mmHg).
● Diet Rendah Garam 3 (1000-1200 mg Na).
Pemberian makanan sehari sama dengan diet rendah garam 1. Dalam pemasakan
dibolehkan menggunakan ½ sdt (2 gr) garam dapur. Makanan ini diberikan kepada
penderita hipertensi ringan (diastole >100 mmHg).
Makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
untuk penyakit hipertensi
Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak boleh
1. Beras, kentang, ubi, maizena, hukwee, mi bihun. diberikan
1. Roti, biscuit, craker, kue lain
2. Kacang-kacangan seperti kacang hijau, kacang merah.
yang dimasukkan dengan garam
3. Minyak goreng, margarine tanpa garam. dapur dan soda.
4. Sayur dan buah-buahan (seledri dan tomat). 2. Dendeng, abon, cornet beef,
5. Bumbu-bumbuan seperti bawang merah, bawang putih, daging asap, ikan asin, pindang,
jahe, kemiri, kencur, laos, salam, sereh dan cuka. sarden, ebi dan
6. Bahan makanan berasal dari hewan dalam jumlah telur asin.
terbatas seperti: 3. Margarine, menetega dan keju.
4. Acar, asinan, sayur sayuran
1.Daging ayam atau ikan paling banyak 100 gr
dalam kaleng.
perhari. 5. Garam dapur, vitsin, soda kue,
2.Telur ayam atau telur bebek paling banyak 1 kecap, terasi, petis.
butir.
3.Susu segar paling banyak 2 gelas sehari
THANKS!
Any Question?
Diet Hipertensi dan
Batu Ginjal
Team Presentation

Dea Yunni
Devi
Abdul Kohar

2
Hipertensi
Hipertensi atau teknan darah tinggi adalah kondisi
saat tekanan darah berada pada nilai 130/80 mmHg
atau lebih.Kondisi ini dapat menjadi
berbahaya,karena jantung dipaksa memompa darah
lebih keras ke seluruh tubuh,hingga bisa
mengakibatkan timbulnya berbagai penyakit,seperti
gagal ginjal,struke,dan gagal jantung.
Macam-Macam Hipertensi
Hipertensi primer Hipertensi sekunder Prehipertensi
Hipertensi primer atau hipertensi Pada hipertensi Adalah kondisi kesehatan dimana
esensial jenis hipertensi yang sekunder,mengalami tekanan darah tekanan darah lebih tinggi dari
cenderung muncul secara bertahap tinggi karena memiliki satu atau biasanya.tetapi tidak cukup tinggi
selama bertahun-tahun. beberapa kondisi medis. untuk dikategorikan sebagai
hipertensi.
Hipertensi urgensi Krisis hipertensi
Merupakan tekanan darah sudah Merupakan jenis hipertensi yang
tinggi,tetapi diperkirakan belum sudah mencapai tahap
terjadi kerusakan pada organ- parah.kondisi ini ditandai dengan
organ tubuh. tekanan darah yang melonjak
secara drastis yang dapat mencapai
180/120mmHg atau lebih.

4
Gejala Hipertensi
03
Gelisah,Pandangan Sakit kepala,Kelelahan
menjadi kabur yang
terjadi karena adanya
kerusakan pada
otak,mata,jantung,dan
ginjal. 01 02
Mual,Muntah,
Sesak nafas
.

5
Penyebab Hipertensi
• Keturunan,faktor yang tidak bisa dikendalikan.
• Usia,penelitian menunjukkan bahwa ketika usia seseorang bertambah,tekanan darah pun akan meningkat.
• Garam
• Kolesterol,kandungan lemak yang berlebih dalam darah dapat menyebabkan timbunan kolesterol pada
dinding pembuluh darah, yang dapat membuat pembuluh darah menyempit dan akan mengakibatkan
tekanan darah meningkat.
• Obesitas,seseorang dengan berat badan diatas 30% dari berat badan ideal kemungkinan lebih besar
menderita tekanan darah tinggi.
• Stres,stres dan kondisi emosi yang tidak stabil dapat memicu tekanan darah menjadi tinggi.
• Rokok
• Kafein
• Alkohol
• Olahraga

6
Tujuan Diet Hipertensi
 Membantu menurunkan tekanan darah.
 Menurunkan berat badan sampai mencapai berat
badan normal atau jika pasien memiliki berat badan
normal maka mempertahankan berat badan dalam
batas normal.
 Membantu menghilangkan penimbunan cairan
dalam tubuh atau edema/bengkak.

7
Syarat Diet Hipertensi
• Makanan beraneka ragam mengikuti pola gizi seimbang.
• Cukup energi,protein,mineral,dan vitamin.
• Jenis dan komposisi makanan disesuaikan dengan kondisi
penderita.
• Jumlah garam disesuaikan dengan berat ringannya penyakit
dan obat yang diberikan.

8
Pengaturan Makanan
 Bahan makanan yang dianjurkan Bahan makanan yang dibatasi
• Makanan yang segar : sumber hidrat arang,protein Pemakaian garam dapur (maksimal 1 sendok teh/hari )
nabati dan hewani,buah-buahan yang banyak Penggunaan bahan makanan yang mengandung natrium
mengandung serat. seperti soda kue.

• Makanan yang diolah atau tanpa sedikit


menggunakan garam natrium,kaldu bubuk.
Bahan makanan yang dihindari
• Jeroan ( otak,paru,jantung,daging kambing)
• Sumber protein hewani : penggunaan • Makanan yang diolah menggunakan garam natrium
daging/ayam/ikan paling banyak 100 gr/hari.telur (crackes,kerupuk,kripik,dan makanan kering asin lainnya).
ayam/bebek 1 butir/hari,dan susu segar 200 • Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden,sosis,kornet)
ml/hari. • Makanan yang diawetkan (dendeng,abon,ikan asin,telur
asin,keju,mentega)
• Bumbu-bumbu (kecap asin,saus tomat,bumbu penyedap
lainnya)
• Makanan yang mengandung alkohol (durian dan tape).

9
Diet Pada Batu Ginjal

Penyakit batu ginjal disebut nephrolithiasis atau renal


calculi. Batu ginjal adalah suatu keadaan dimana
terdapat satu atau lebih batu di dalam pelvis atau
calyces dari ginjal.batu ginjal dipengaruhi oleh banyak
faktor. Secara garis besar pembentukan batu ginjal
dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik.
Faktor penyebab terbentuknya batu ginjal batu ginjal
adalah batu yang terdapat di mana saja di saluran kemih
titik batu yang paling sering dijumpai tersusun dari
kristal kristal kalsium.

Terdapat beberapa jenis
variasi dari batu ginjal,
yaitu:
 Batu Kalsium
 Batu Struvit
 Batu Asam Urat

11
Tujuan Diet Batu Ginjal
⬩ Tujuan diet pada gagal ginjal pasien gagal ginjal harus menjalani
diet khusus untuk mengontrol pola makan serta menjaga
agar kerusakan pada ginjal tidak semakin parah. Tujuan diet
gagal ginjal adalah membantu pasien memperbaiki kebiasaan
makan dan olahraga untuk mendapatkan kontrol metabolisme
yang lebih baik . Pasien harus membatasi makanan apa saja yang
dapat dikonsumsi dan yang tidak dapat dikonsumsi.

12
Jenis-jenis diet gagal ginjal

Jenis diet pada gagal ginjal kronik


• Diet rendah protein (RP) I: Asupan protein 30 g dan
diberikan kepada pasien dengan berat badan 50 kg.
• Diet RP II: Asupan protein 35 g, untuk pasien berat badan
60 kg.
• Diet RP III: Asupan protein 40 g, pasien dengan berat
badan 65 kg.

13
Cara Mengatur Diet Pada Gagal Ginjal
Makanan diberikan porsi kecil, padat kalori dan sering, misal 6x sehari. Pilih
makanan sumber protein hewani sesuai jumlah yang telah ditentukan. Cairan
lebih baik dibuat dalam bentuk minuman. Masakan lebih baik dibuat tidak
berkuah, seperti ditumis, dipanggang, dikukus atau dibakar. Bila harus membatasi
garam, gunakanlah lebih banyak bumbu seperti gula, asam dan bumbu dapur
lainnya untuk menambah rasa ( lengkuas, kunyit, daun salam, dll ).

14
Bahan Makanan Yang Dianjurkan dan
Dibatasi
Makanan Yang Dianjurkan Makanan Yang Dibatasi

Karbohidrat : Gula,selai,sirup,madu,untuk menambah Karbohidrat :Nasi,jagung,kentang,makaroni/pasta,ubi/talas.


energi (suplemen),agar-agar/jelly.
Protein hewani : Daging kambing,ayam,ikan,hati,keju,udang,dan telur.
Lemak : minyak jagung,kelapa,kedelai dll

Protein nabati : Kacang-kacangan dan hasil dari olahannya


Sayur dan buah : Semua buah dan sayur kecuali untuk
seperti,tahu,tempe oncom,
pasien hyperkalemia.

Lemak : Santan,mentega dan lemak hewan.


Bumbu : Bawang
merah,putih,kunyit,lada,jahe,ketumbar,salam Sayur,Buah : sayuran dan buah yang tinggi kalium (buncis,bayam,daun
,sereh,lengkuas,dan kayu manis. pepaya muda). Apel,alpukat,jeruk, dan pisang.

Bumbu : makanan yang tinggi natrium,garam,vetsin,penyedap rasa,makanan


yang diawetkan/dikalengkan.

15
Terima Kasih

DIET GAGAL GINJAL & NEPHROTIC
SYNDROME
Kelompok 7

01 02 03
Intan Dhisa Khairina N Nabila Ananda P
Penyakit Gagal Ginjal
Gagal Ginjal adalah suatu penyakit dimana fungsi organ ginjal
mengalami penurunan hingga akhirnya tidak lagi mampu bekerja
sama sekali dalam hal penyaringan pembuangan elektrolit tubuh,
menjaga keseimbangan cairan dan zat kimia tubuh seperti sodium
dan kalium di dalam darah atau produksi urin. Penyakit gagal ginjal
ini dapat menyerang siapa saja yang menderita penyakit serius atau
terluka dimana hal itu berdampak langsung pada ginjal itu sendiri.
Penyakit gagal ginjal lebih sering dialami mereka yang berusia dewasa,
terlebih pada kaum lanjut usia. Gagal ginjal dibagi menjadi dua bagian
besar yakni gagal ginjal akut (acuterenal failure = ARF) dan gagal
ginjal kronik (chronic renal failure = CRF)
Faktor-faktor Gagal Ginjal Akut

1. Berkurangnya aliran darah pada ginjal, misalnya


karena perdarahan dan dehidrasi berat atau syok
2. Cedera parah pada ginjal.
3. Luka bakar yang parah
4. Penyakit tertentu, seperti glomerulonefritis, infeksi
ginjal, penyakit jantung, serangan jantung, gagal
hati, batu ginjal, hingga kanker ginjal
5. Komplikasi hipertensi akibat hipertensi berat yang
tidak diobati
6. Infeksi parah, seperti sepsis
7. Alergi parah atau anafilaksis
8. Baru menjalani operasi besar
Faktor-Faktor Gagal Ginjal Kronis

1. Menderita diabetes atau tekanan darah tinggi yang


tidak terkontrol
2. Memiliki penyakit autoimun, seperti penyakit lupus
3. Menderita penyakit ginjal, seperti penyakit ginjal
polikistik, sindrom nefritis, glomerulonefritis, batu
ginjal, atau infeksi ginjal berulang
4. Memiliki gangguan pada prostat
5. Memiliki riwayat penyakit ginjal dalam keluarga
6. Mengalami obesitas
7. Memiliki kebiasaan merokok
Diet Gagal Ginjal
Diet adalah pengaturan pola makan dan menu makanan. Diet
bagi penderita ginjal bertujuan untuk menyeimbangkan kadar
elektrolit, mineral, dan cairan di dalam tubuh agar
meringankan beban kerja ginjal yang telah mengalami
kerusakan dan penurunan fungsi.

Penderita gagal ginjal membutuhkan pengaturan makan


khusus, karena organ ginjalnya tidak lagi bisa mengeluarkan
zat-zat sisa dan racun dari dalam tubuh. Pengaturan diet
gagal ginjal biasanya akan dilakukan oleh dokter spesialis gizi.
Tujuan diet ini adalah agar ginjal tidak semakin rusak dan
tidak terjadi komplikasi akibat gagal ginjal, misalnya penyakit
jantung atau edema paru
Nutrisi yang Perlu
Dibatasi
Dalam diet gagal ginjal, ada beberapa nutrisi yang perlu
dibatasi asupannya karena ginjal tidak mampu lagi
membuang kelebihan nutrisi tersebut. Beberapa nutrisi yang
perlu dibatasi adalah :

1. Protein
Pada penderita gagal ginjal, konsumsi makanan sumber
protein dalam jumlah tinggi akan memperberat kerja
ginjalnya dan memperparah kerusakan ginjal.
Selain itu, sisa metabolisme protein yang seharusnya dapat
dikeluarkan melalui urine tidak bisa lagi disaring dan dibuang
oleh ginjal. Oleh karena itu, pembatasan asupan protein perlu
dilakukan untuk mengurangi penumpukan zat ini di dalam
darah.

2. Natrium
Natrium (sodium) banyak terkandung di dalam garam.
Natrium dapat menahan cairan di dalam tubuh dan
meningkatkan tekanan darah. Pada penderita gagal ginjal,
hal ini akan membuat jantung dan paru-paru bekerja lebih
keras. Diet rendah natrium penting untuk mencegah
pembengkakan organ tubuh akibat penumpukan cairan,
tekanan darah tinggi, dan gagal jantung
3. Kalium
Normalnya, kalium dibutuhkan oleh tubuh untuk pergerakan
otot dan menjaga irama jantung. Sumber utama kalium
antara lain bayam, buncis, apel, alpukat, pepaya, jeruk, pisang,
susu dan produk olahannya, serta jenis garam tertentu.
Namun, pada penderita gagal ginjal, konsumsi kalium yang
terlalu banyak bisa berbahaya. Ginjal yang rusak tidak lagi
mampu menyeimbangkan kadar kalium di dalam darah,
sehingga menimbulkan kondisi yang disebut hiperkalemia
(tingginya kadar kalium dalam darah). Kondisi ini dapat
menyebabkan kelemahan otot, gangguan irama jantung, atau
bahkan serangan jantung.

4. Fosfor dan kalsium


Ginjal yang sehat akan menyaring kelebihan fosfor dari dalam
darah. Jika ginjal rusak, fungsi tersebut tidak lagi berjalan
dengan baik, sehingga bisa terjadi hiperfosfatemia (tingginya
kadar fosfor dalam darah).
Kadar fosfor yang tinggi dapat menyebabkan gatal-gatal dan
menarik kalsium dari tulang, sehingga tulang menjadi rapuh
dan kalsium menumpuk di pembuluh darah, paru-paru, mata,
dan jantung.

Sedangkan penumpukan kalsium (hiperkalsemia) tidak hanya


dapat menimbulkan nyeri dan kelemahan otot, tapi juga
sesak napas, detak jantung tidak beraturan, penurunan daya
ingat, dan kerusakan ginjal lebih lanjut.
Fosfor dan kalsium banyak terkandung di dalam:
1. Daging ayam
2. Daging unggas
3. Daging ikan
4. Susu dan produk olahannya, seperti keju, krim, dan mentega
5. Kacang kedelai dan produk olahannya, seperti tahu, tempe, dan
susu kacang
6. Sayuran, seperti brokoli, kol, bayam, dan okra
7. Minuman bersoda

5. Cairan
Selain pengaturan menu makanan, pengaturan jumlah cairan juga
sangat diperlukan pada penderita gagal ginjal kronis stadium
akhir, karena konsumsi cairan dalam jumlah normal sekalipun
dapat menyebabkan sesak napas akibat penumpukan cairan di
paru-paru (edema paru).
Batasan cairan dihitung berdasarkan kondisi penderita, jumlah
urine yang keluar, dan prosedur dialisis (cuci darah) yang
digunakan. Cairan yang dimaksud bukan hanya air yang diminum,
tetapi juga air yang terdapat dalam masakan dan makanan/
minuman beku apabila dicairkan. Oleh karena itu, pada diet gagal
ginjal, lebih disarankan makanan yang dipanggang, ditumis, atau
dikukus.
Mengikuti diet gagal ginjal memang bisa terasa berat. Meski
begitu, pembatasan jenis makanan tertentu sangat diperlukan
untuk mengurangi penumpukan zat-zat sisa metabolisme yang
berpotensi menimbulkan komplikasi dan menyebabkan
kerusakan ginjal lebih lanjut
Jenis Diet Pada Ginjal Kronik

Jenis diet pada gagal ginjal kronik, Diet


rendah protein I: Asupan protein 30 gr dan
diberikan kepada pasien dengan berat
badan 50 kg. Diet rendah protein II:
Asupan protein 35 gr diberikan pasien
dengan berat badan 60 kg. Diet rendah
protein III: Asupan protein 40 gr diberikan
kepada pasien dengan berat badan 65 kg
Nephrotic Syndrome
Nefrotik sindrom aalah gangguan ginjal yang menyebabkan tubuh
kehilangan terlalu banyak protein yang dibuang melalui urine. Meski
tergolong langka, sindrom nefrotik dapat dialami oleh siapa saja.
Sindrom ini umumnya terdeteksi pertama kali pada anak-anak,
terutama yang berusia antara 2 hingga 5 tahun.

Pada kondisi normal, urine biasanya tidak mengandung protein.


Glomeruli atau sekelompok pembuluh darah dalam ginjal akan
menyaring darah dan memisahkan zat yang dibutuhkan tubuh dari zat-
zat buangan lain yang harus dibuang dari tubuh. Namun, jika terjadi
kerusakan atau ‘kebocoran’ pada glomeruli, tubuh akan kehilangan
fungsi penyaringan tersebut, sehingga protein-protein yang seharusnya
tersaring menjadi ikut keluar bersama urine.

Kerusakan pada glomeruli inilah yang merupakan penyebab utama


sindrom nefrotik. Terdapat berbagai jenis penyakit serta kondisi
kesehatan yang bisa menyebabkan kerusakan tersebut,
Penyebab Nephrotic Syndrome

Sindrom nefrotik terjadi akibat kerusakan pada glomerulus, yaitu bagian ginjal
yang berfungsi menyaring darah dan membentuk urine. Akibatnya, protein yang
seharusnya tetap di dalam darah malah bocor ke urine. Dalam kondisi normal,
urine seharusnya tidak mengandung protein. Kerusakan bagian ginjal ini dapat
disebabkan oleh sel ginjal yang menebal atau membentuk jaringan parut.
Sampai saat ini belum dapat diketahui penyebab glomerulus menebal atau
membentuk jaringan parut. Sindrom nefrotik yang disebabkan oleh glomerulus
yang menebal atau membentuk jaringan parut disebut juga dengan sindrom
nefrotik primer, Selain penebalan dan pembentukan jaringan parut pada ginjal,
sindrom nefrotik dapat disebabkan oleh penyakit lain yang mengakibatkan
kerusakan pada ginjal. Kondisi ini disebut sindrom nefrotik sekunder
Pencegahan Nephrotic Syndrome
Sulit untuk mencegah sindrom nefrotik yang penyebabnya belum
diketahui (sindrom nefrotik primer). Namun untuk sindrom nefrotik
yang muncul akibat penyakit lain, langkah pencegahannya adalah
menjalani pengobatan terhadap penyakit tersebut. Misalnya, penderita
diabetes perlu meminum obat pengontrol gula darah dari dokter, serta
menjalani pola makan dan olahraga yang dianjurkan oleh dokter.dokter

Langkah pencegahan selanjutnya yang juga tidak kalah penting adalah


mencegah komplikasi sindom nefrotik, salah satunya adalah gagal
ginjal akibat kerusakan permanen pada ginjal.Hal ini dapat dilakukan
dengan menjalani pengobatan sesuai anjuran dokter ginjal, serta
disiplin dalam menerapkan pola makan yang disarankan oleh dokter
gizi.
Jenis Diet Nephrotic
Syndrome
Beberapa diet yang bisa diterapkan untuk
mencegah sekaligus menghindari komplikasi
akibat sindrom nefrotik adalah:

1. Diet Protein
Gangguan ginjal akibat sindrom nefrotik
menyebabkan kehilangan banyak protein dalam
tubuh. Risiko ini bisa dicegah dengan
mengonsumsi makanan kaya protein sesuai
kondisi ginjal. Tanyakan pada dokter dan ahli diet
untuk mengetahui kebutuhan protein yang sesuai

2. Diet Sodium
Diet rendah sodium disarankan untuk pengidap
sindrom nefrotik. Pasalnya, terlalu banyak
natrium yang dikonsumsi dapat meningkatkan
penimbunan cairan dan garam lebih lanjut. Hal ini
berpotensi sebabkan pembengkakan ginjal dan
hipertensi pada pengidap sindrom nefrotik.
3. Diet Lemak
Gangguan ginjal memengaruhi kadar lemak dalam
aliran darah. Maka itu, pengidap sindrom nefrotik
perlu mengurangi asupan lemak untuk mencegah
penyakit kardiovaskular. Makanan rendah lemak
yang bisa dikonsumsi antara lain daging unggas,
ikan, atau kerang.
Selain tiga diet tadi, terdapat berbagai jenis
makanan yang bisa menunjang diet sehat
pengidap sindrom nefrotik, yaitu:
• Kacang kering yang tidak dibumbui asin atau
selai kacang.
• Kedelai.
• Buah-buahan segar seperti apel, semangka, pir,
jeruk, pisang.
• Sayuran segar seperti kacang hijau, selada,
tomat.
• Sayuran kaleng rendah sodium.
• Kentang.
• Nasi.
• Biji-bijian.
• Tahu.
• Susu.
• Mentega atau margarin.3.
Thanks!
DO YOU HAVE ANY
QUESTIONS?

CREDITS: This presentation template was


created by Slidesgo, including icons by Flaticon,
and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


KONSEP PENCEGAHAN DAN PENANGANAN
KEKURANGAN VITAMIN, ANEMIA, CACINGAN, DAN
KURANG KALORI PROTEIN

Annisa Nuradhiani, SKM, M.Si

GIZI DAN DIET – D3 KEPERAWATAN UNTIRTA


VITAMIN
VITAMIN
• Vitamin adalah sekelompok senyawa organic (Zat Organoleptik) yang

sangat dibutuhkan tubuh dan memiliki peran penting dalam mengatur


proses metebolisme tubuh. Secara umum vitamin tidak dapat di produksi
oleh tubuh. Tiap – tiap vitamin mempunyai fungsi dan tugas yang spesifik
termasuk dalam petumbuhan dan pemeliharaan kesehatan. Secara
umum vitamin di kelompokkan menjadi dua kelompok yaitu:
1. Vitamin yang larut dalam lemak: Vitamin A,D,E,K
2. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B dan C
VITAMIN A
Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata. Selain itu, memenuhi
kebutuhan vitamin A juga membantu mencegah infeksi, menjaga
kesehatan kulit, sistem saraf, otak, serta tulang dan gigi.

Berikut ini merupakan kebutuhan vit A setiap kelompok usia :


USIA KEBUTUHAN
0-6 bulan 375 mcg
7-11 bulan 400 mcg
1-3 tahun 400 mcg
4-6 tahun 375 mcg
7-9 tahun 500 mcg
10-18 tahun 600 mcg
VITAMIN A

Orang dengan malabsropsi lemak dlm waktu lama sangat rentan


untuk mengalami kekurangan vitamin A. Vitamin A merupakan
zat penting untuk menjaga kondisi kesehatan, pertumbuhan,
sistem kekebalan tubuh, reproduksi, dan penglihatan.

Defisiensi vit A atau biasa disebut dengan Kekurangan Vitamin A


(KVA), merupakan masalah yang tersebar diseluruh dunia,
terutama di negara berkembang, dan dapat terjadi pada semua
umur, terutama pada masa pertumbuhan.
VITAMIN A

Defisiensi Vitamin A
Kurang vitamin A ini terjadi kebanyakan pada balita, dibandingkan
orang dewasa. Beberapa gejala kekurangan vitamin A, yaitu :
• Masalah kesehatan mata  rabun senja, keratomalasia (kornea
kering), xeroftalmia), bahkan kebutaan
• Masalah pada kulit  kulit kering
• Infeksi pernapasan  semakin muda umur, infeksi pernapasan makin
parah
• Gangguan pertumbuhan
VITAMIN A

Penanganan Defisiensi Vitamin A


Untuk mengatasi kekurangan vitamin A, dapat ditangani dengan pemberian
suplemen vitamin A. Jumlah dan suplemen tergantung dari umur anak-anak.
Namun, apabia sudah terjadi kebutaan karena kerusakan area kornea mata, tidak
hanya bisa ditangani dengan pemberian suplemen vitamin A. Langsung
konsultasikan ke dokter mata untuk mendapat penanganan lebih baik.

Pencegahan Defisiensi Vitamin A


Beberapa cara untuk mencegah terjadinya kekurangan vitamin A, yaitu :
1. Berikan ASI, terutama ASI eksklusif
2. Tingkatkan konsumsi bahan makanan sumber vitamin A
3. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 1-5 tahun (200.000
IU pada bulan februari dan agustus), ibu nifas (200.000 IU), anak usia 6-
12 bulan (100.000 IU)
VITAMIN A
Makanan Sumber Vitamin A
Sebelum defisiensi vitamin A semakin parah, sebaiknya perbanyak
asupan makanan sumber vitamin A setiap harinya.

Beberapa makanan sumber vitamin A, diantaranya :


• Telur - Wortel
• Susu - Tomat
• Keju - Daun Kemangi
• Margarin - Bayam
• Minyak ikan - Daun Pepaya
• Hati
VITAMIN D

Vitamin D penting dalam metabolisme kalsium dan fosfat, sehingga


berperan bagi kesehatan tulang dan gigi.

Kebutuhan vit D berdasarkan kelompok usia, dapat dilihat di tabelt


berikut :

USIA KEBUTUHAN
0-6 bulan 5 mcg
7-11 bulan 5 mcg
1-3 tahun 15 mcg
4-6 tahun 15 mcg
7-9 tahun 15 mcg
10-18 tahun 15 mcg
VITAMIN D
Sumber vitamin D
Vitamin D tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga
harus didapatkan dari makanan harian serta sinar matahari.

Berikut ini merupakan makanan sumber vit D, diantaranya :


• Kuning telur - Ikan tuna
• Margarin - Strawberry
• Minyak ikan - Tomat
• Susu - Jeruk
• Keju - Brokoli
• Ikan salmon - Jamur
• Minyak jagung
VITAMIN D

Defisiensi Vitamin D pada Anak-anak


Defisiensi Vit D ringan umumnya tidak menampakkan gejala yang khas.
Namun dalam kondisi yang sudah parah, kekurangan vitamin D pada bayi
bisa menyebabkan otot kaku, kejang-kejang, bahkan kesulitan bernapas.

Jika terjadi pada anak, kekurangan vitamin D bisa menyebabkan beragam


gangguan, seperti:
• Rakhitis (nyeri pada tulang kaki, nyeri otot, dan kelehamahan otot)
• Gangguan pertumbuhan tinggi badan
• Keterlambatan pertumbuhan gigi
• Mood dan emosi mudah berubah
• Rentan terhadap infeksi, terutama infeksi sist. Pernapasan
• Kardiomiopati
VITAMIN D

Defisiensi Vitamin D pada Orang Dewasa


Defisiensi Vit D ringan pada orang dewasa ditandai dengan rasa lelah, nyeri
samar atau pegal, dan perasaan tidak enak badan. Sedangkan pada kondisi
berat, defisiensi vitamin D pada orang dewasa mengakibatkan
osteomalacia (tulang rapuh)

Penanganan dan Pencegahan Defisiensi Vitamin D


• Pemberian vitamin D dosis :
- 200 IU  <50 tahun
- 400 IU  51-70 tahun
- 600 IU  70 tahun
• Sinar UV
• Exercise
VITAMIN E
Tentang Vitamin E
• Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan dan melindungi peroksidasi lipid
• Vit E tdk dapat diproduksi oleh tubuh. Vit E banyak terdapat pada makanan
• Kebutuhan vit E setiap orang tergantung pada usianya. Berikut rincian AKG
vitamin E :
Usia AKG per hari
0-6 bulan 4 mg
7-12 bulan 5 mg
1-3 tahun 6 mg
4-8 tahun 7 mg
9-13 tahun 11 mg
14-18 tahun 15 mg
Dewasa 15 mg
Ibu hamil 15 mg
Ibu menyusui 19 mg
VITAMIN E
Sumber Vitamin E
Beberapa sumber vitamin E, yaitu :
• Biji bunga matahari
• Kacang tanah, kacang almond, hazelnut, biji pinus, biji wijen
• Oat
• Alpukat
• Ayam
• Kuning telur
• Pisang
• Strawberry

Selain dari makanan, sumber vit E tambahan ada dalam bentuk suplementasi
VITAMIN E
Defisiensi Vitamin E
• Defisiensi Vit E jarang terjadi. Jika terjadi, maka penyebabnya adalah
gangguan absorbsi makanan dengan gejala klinis berupa neuropati perifer
dan gangguan kulit

Defisiensi Vitamin E pada Anak-anak


• Pada bayi dan anak-anak, defisiensi vit E diantaranya adalah risiko pada bayi
prematur yang memang memiliki kecenderungan akibat kekurangan vitamin
E akan mengalami gangguan penglihatan hingga kebutaan.
• Pada anak-anak yang usianya lebih besar, defisiensi vit E akan berisiko
terjadinya penyakit kelainan syaraf, refleks menurun, dan gangguan
penyerapan usus.
VITAMIN E

Defisiensi Vitamin E pada Orang Dewasa


• Defisiensi Vit E apat mengakibatkan kerusakan pada sistem saraf dan otot.
• Selain itu kekurangan vitamin E juga dapat menyebabkan gangguan pada
penglihatan (katarak), kelainan fungsi otak dan sumsum tulang belakang,
serta kelainan terhadap sistem reproduksi dan infertilitas (ketidaksuburan).

Gejala Defisiensi Vitamin E


Beberapa gejala defisiensi vit E, yaitu :
• Lelah setelah berolahraga ringan
• Kelemahan otot dan gangguan pergerakan mata
• Disertai dengan pusing dan mata berkunang-kunang, seperti ANEMIA
VITAMIN E

Penanganan Defisiensi Vitamin E


• Seseorang dengan defisiensi vit.E ringan dapat diberikan tablet/kapsul vit
E 30-1000 IU/hari
• Seseorang dengan defisiensi vit E berat dapat diberikan injeksi vit E 100-
200 IU/ml

Pencegahan Defisiensi Vitamin E


Cara mengatasi defisiensi vitamin E ini bisa dilakukan secara harian jika
tidak akut atau kronis, diantaranya adalah :
• Mengkonsumsi jenis buah dan sayur yg banyak mengandung vit E
• Mengkonsumsi pil, kapsul vitamin E atau suplemen vitamin E sebanyak
10-30 mg.
VITAMIN K
Tentang Vitamin K
Vitamin K ada 2 jenis, yaitu :
• K1 (phylloquine) : vit K yg berasal dari makanan
• K2 (menaquinone) : vit K yg diproduksi oleh bakteri baik di usus
• Vitamin K berperan sebagai ko-enzim esensial pada sintesa faktor
pembekuan darah

Sumber Vitamin K
Kebutuhan vit K dapat terpenuhi dengan mengonsumsi :
• Buah alpukat, mangga, dan anggur
• Kacang kedelai
• Sayuran, seperti kubis, brokoli, lobak, kale, kol, dan bayam
• Daging
• Telur
VITAMIN K

Berikut merupakan kebutuhan vitamin K berdasarkan kelompok usia :


Usia Kebutuhan
0-6 bulan 5 mcg
7-11 bulan 10 mcg
1-3 tahun 15 mcg
4-6 tahun 20 mcg
7-9 tahun 25 mcg
10-12 tahun 35 mcg
13-18 tahun 55 mcg
VITAMIN K
Defisiensi Vitamin K
• Kekurangan vitamin K sangat jarang terjadi pada orang dewasa, namun
umum dialami oleh bayi baru lahir.
• Defisiensi vit K ditandai dengan munculnya gejala berupa mudah memar,
sering mimisan, serta tinja berwarna gelap dan disertai bercak darah.
Terkadang bercak darah juga ditemukan di bawah kuku.

Penyebab Defisiensi Vitamin K pada Anak-anak & Orang Dewasa


Defisiensi vit K disebabkan oleh beberapa hal, daintaranya :
• Jarang mengkonsumsi vit K
• Mengkonsumsi obat pengencer darah. Hal ini dapat mengganggu
produksi protein yang berperan dalam proses pembekuan darah
• Menjalani pengobatan dgn antibiotik yang bisa menurunkan produksi
dan efektivitas vit K di dalam tubuh
• Mengalami malabsorbsi.
VITAMIN K
Defisiensi Vitamin K pada Anak-anak
• Defisiensi vitamin K pada bayi bisa meningkatkan risiko terjadinya
perdarahan. Misalnya pendarahan otak dan saluran cerna
• Hambatan tumbuh kembang dan gangguan pertumbuhan tulang.
• Defisiensi vit K pada bayi terjadi karena kurangnya asupan vit K selama di
kandungan karena adanya kelainan pada plasenta atau ibu kekurangan
vitamin K saat hamil.
• Kandungan vitamin K dalam air susu ibu (ASI) sangat sedikit.
• Usus bayi mengalami masalah, sehingga tidak memproduksi vitamin K.

Defisiensi Vitamin K pada Orang Dewasa


• Perdarahan hebat
• Osteoporosis
• Penyakit jantung
VITAMIN K
Penanganan Defisiensi Vitamin K
• Orang dengan defisiensi vitamin K ringan, dianjurkan mengonsumsi tablet
vitamin K 5 mg.
• Orang dengan defisiensi vitamin K berat, dianjurkan untuk injeksi vitamin K
10 mg

Pecegahan Defisiensi Vitamin K


Kebutuhan vitamin K tiap orang tidaklah sama, tergantung usia, jenis
kelamin, dan kondisi kesehatannya secara umum.
• Orang dewasa dianjurkan untuk mendapatkan asupan vitamin K sebanyak
50-65 µg/hari
• Anak-anak dan remaja dianjurkan untuk mendapat asupan vit K 35-50
µg/hari
• Pada bayi anjuran asupan vit K adalah 5-15 µg/hari
VITAMIN B
Kekurangan Vit B dapat menimbulkan masalah kesehatan yg
beragam. Hal ini tergantung dari jenis vitamin B yang
jumlahnya kurang di dalam tubuh.

Berikut beberapa jenis vitamin B, yaitu :


1. Vit B1
2. Vit B2
3. Vi B3
4. Vit B5
5. Vit B6
6. Vit B7
7. Vit B9
8. Vit B12
VITAMIN B
Defisiensi Vit B :
B1 : Menyebabkan penyakit beri-beri dan penyakit Wernicke. Beri-beri
dapat dikenali dari gejala sesak napas, gerakan mata yang tidak normal,
detak jantung meningkat, kaki bengkak, dan muntah-muntah.

B2 : Munculnya gejala berupa anemia, mata merah, kulit kering, bibir


pecah-pecah, infeksi mulut, hingga sensitif terhadap cahaya.

B3 : Menimbulkan penyakit pellagra yang ditandai dengan ruam bersisik


pada area kulit yang terkena matahari, muntah, diare, sakit kepala, tubuh
sering lelah, depresi, mulut bengkak, lidah memerah cerah, dan kesulitan
berkonsentrasi.

B5 : akan mengalami sakit kepala, tubuh terasa lelah, mudah emosi, sensasi
perih pada lengan atau kaki, mual, rambut rontok, denyut jantung
meningkat, dan gagguan pencernaan.
VITAMIN B
B6 : mengakibatkan anemia dan gangguan kulit, seperti ruam atau pecah-
pecah di sekitar mulut. Kurangnya vitamin B6 juga dapat meningkatkan
risiko gangguan otak seperti depresi, kejang dan kebingungan, mual, otot
berkedut, luka di sudut bibir, kesemutan dan nyeri pada tangan dan kaki.

B7 : munculnya gejala berupa rambut rontok, kulit kering, ruam bersisik di


sekitar mata atau mulut, mata kering, kelelahan, dan depresi.

B9 : menimbulkan beragam gangguan kesehatan, seperti tubuh terasa


lelah, sesak napas, rambut beruban, sariawan, pertumbuhan tubuh yang
buruk, dan lidah membengkak.

B12 : ditandai dengan penyakit kuning (jaundice), anemia, kehilangan nafsu


makan, gangguan penglihatan, susah buang air besar, detak jantung tidak
teratur, hingga napas sesak.
VITAMIN B

Penanganan dan Pencegahan Defisiensi Vitamin B

• Untuk mencegah defisiensi vit B, konsumsi makanan-makanan atau


minuman yg mengandung vit B. Beberapa makanan yg mengandung vit
B, yaitu : bayam, telur, susu, daging ayam, dan yoghurt. Selain itu, dapat
pula mengonsumsi suplemen atau multivitamin yg sesuai dosis dan jenis
suplemennya untuk kesehatan tubuh.
• Untuk penanganannya, dapat mengonsumsi jenis suplemen vit B dengan
ketentuan : jenis dan dosis berdasarkan anjuran dokter, dilihat dari
tingkat defisiensi vit B-nya
VITAMIN C

Tentang Vitamin C
• Vitamin C ini terdapat di semua sayur, dan buah
• Vitamin C berkhasiat sebagai anti oksidan

Defisiensi Vitamin C
• AKG vitamin C untuk kelompok umur dewasa ± 60 mg/hari, namun
kebutuhan meningkat 300-500% pada keadaan :
- Infeksi, TBC, tukak peptik, neoplasma, pasca bedah/trauma, serta
hipertiroid
• Pada masa kehamilan dan laktasi, diperlukan tambahan vitamin C 10-25
mg/hari
VITAMIN C

Gejala Defisiensi Vitamin C


• Beberapa gejala yang dialami seseorang dengan defisiensi vitamin C
adalah :
- Gangguan jaringan ikat
- Gangguan penyembuhan luka
- Gangguan perdarahan
- Scurvy/scorbut
- Mudah inflamasi
VITAMIN C

Penanganan Defisiensi Vitamin C


• Untuk penderita defisiensi vitamin C ringan, penanganannya dengan
pemberian tablet vitamin C 50-1500 mg
• Untuk penderita defisiensi vitamin C dengan perdarahan,
penagangannya dengan pemberian vitamin C 100-500 mg

Pencegahan Defisiensi Vitamin C


• Pada orang dewasa non perokok, def.vit C dapat dicegah dengan
mengonsumsi vitamin C sebanyak 90 mg/hari bagi pria dan 75 mg/hari
bagi wanita
• Pada orang dewasa perokok, def.vit C dapat dicegah dengan
mengonsumsi vitamin C sebanyak 125 mg/hari bagi pria dan 110 mg/hari
bagi wanita
Pencegahan dan Penanganan Kekurangan Vitamin

Melihat dampak yang dapat diakibatkan oleh kekurangan vitamin, maka


masalah kekurangan ini tidak boleh diremehkan karena dapat
menyebabkan kematian. Untuk mengatasi hal ini ada beberapa langkah
yang harus terus dilakukan, Antara lain:

A.Memperbaiki pola makan melalui penyuluhan – penyuluhan sehingga


semakin gemar mengkonsumsi sayuran dan buah – buahan.
B.Melakukan fortifikasi vitamin terhadap beberapa bahan makanan yang
banyak dikonsumsi masyarakat dengan memperhatikan syarat – syarat
fortifikasi, misal tidak menyebabkan kenaikan harga yang terlalu tinggi
C. Meningkatkan program pemberian suplemen vitamin yang sudah berjalan
pada kelompok sasaran yaitu:
a. Bayi umur 6 – 12 bulan.
b. Anak umur 1 – 5 tahun.
c. Ibu nifas.
d. Anak yang terserang campak
D. Pemberian imunisasi pada anak harus terus dipantau supaya terhindar
penyakit kekurangan vitamin.
E. Mengkonsumsi makanan yang seimbang agar vitamin dalam tubuh dapat
berjalan secara normal.
ANEMIA
ANEMIA

Anemia atau kurang darah adalah kondisi dimana hemoglobin (protein


pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada di bawah normal.
Hemoglobin berperan untuk mengangkut oksigen dari paru-paru dan
menyalurkannya ke seluruh tubuh. Orang yang terkena anemia akan
mengalami kekurangan oksigen untuk menghasilkan energi, maka
penderita anemia terlihat pucat, cepat lelah, sesak nafas, bahkan gelisah.
Selain itu, penderita anemia akan terlihat pucat di bagian lidah dan kelopak
mata
Penyebab Anemia
• Penghancuran sel darah merah yang berlebihan
• Kehilangan darah
• Produksi sel darah merah yang tidak normal
Gejala Anemia

• Lemah, letih, lesu, mudah lelah dan lunglai


• Wajah tampak pucat
• Mata berkunang-kunang
• Sulit berkonsentrasi dan mudah lupa
• Sering sakit
• Pada bayi dan batita biasanya terdapat gejala seperti kulit pucat atau
berkurangnya warna merah muda pada bibir dan bawah kuku.
Perubahan ini dapat terjadi perlahan-lahan sehingga sulit disadari
• Jika anemia disebabkan penghancuran berlebihan dari sel darah merah,
maka terdapat gejala lain seperti warna kuning pada bagian putih mata,
pembesaran limpa dan warna urin seperti teh
Pencegahan Anemia Pada Anak
1. Memberikan ASI Ekslusif
Dalam rangka mencegah anemia pada anak, sebaiknya pemberian asi
diberikan minimal sampai usia bayi 6 bulan. ASI adalah makanan terbaik
untuk bayi. Meskipun kandungan zat besi dalam asi rendah akan tetapi
tingkat penyerapan relatif tinggi. Untuk bayi yang baru lahir, ASI yang
cukup dapat membantu mereka menghindari anemia

2. Pilihan Waktu Tepat dalam Pemberian MPASI


makanan pendamping asi harus tepat waktu, yaitu usia 6 bulan. Banyak
dari makanan tambahan mengandung zat besi yang melimpah, seperti
kuning telur dan daging tanpa lemak. Makanan yang mengandung banyak
vitamin C juga harus diberikan untuk anak-anak, yang dapat meningkatkan
penyerapan zat besi. 3. Bahan Makanan yang Mengandung Penyerapan
Zat Besi
3. Bahan Makanan yang Mengandung Penyerapan Zat Besi
Meskipun zat besi sudah dapat diperoleh dengan baik akan tetapi hal yang
harus dipertimbangkan selanjutnya adalah bahan makanan yang dapat
membantu anda dalam penyerapan zat besi. Contohnya brokoli, jus tomat,
jeruk, stroberi atau makanan yang mengandung zat besi yang mudah
diserap yaitu golongan daging seperti unggas dan ikan

4. Kenali Makanan yang Menghambat Penyerapan zat besi


Salah satu contoh makanan yang menghambat penyerapan zat besi adalah
golongan polifenol yaitu teh, paprika, kunyit selain itu kandungan
golongan asam fitrat seperti gandum, kacang-kacangan akan menurunkan
penyerapan zat besi
Pencegahan Anemia Pada Dewasa

1. Mengonsumsi diet yang kaya vitamin dan mineral


Pencegahan ini bisa diterapkan pada jenis anemia defisiensi besi dan
anemia defisiensi vitamin dapat menghindarinya dengan mengonsumsi
diet yang mencakup berbagai vitamin dan zat besi, termasuk zat besi
(daging, kacang-kacangan, sereal yang difortifikasi zat besi, dan sayuran
hijau)

Asam folat (buah-buahan, jus buah, sayuran hijau, kacang polong, kacang-
kacangan, serta produk gandum seperti roti, sereal, pasta, dan nasi),
vitamin B12 (daging, produk susu, sereal yang difortifikasi, dan produk
kedelai), dan vitamin C (buah sitrus, brokoli, tomat, melon, dan stroberi)
2. Mempertimbangkan konseling genetik
Kalau kamu memiliki riwayat keluarga dengan penyakit anemia yang
diturunkan, seperti anemia sel sabit atau talasemia, mendiskusikan risiko
untuk memgalami dan menurunkan kondisi tersebut dengan dokter atau
konselor genetik dapat merupakan salah satu pilihan

3. Menghindari tertular malaria


Penyakit anemia menjadi dalah satu komplikasi dari malaria. Seseorang
yang berencana untuk bepergian ke area di mana malaria sering terjadi,
disarankan untuk berdiskusi dengan dokter terkait perlunya konsumsi
obat-obatan preventif dan hal-hal yang dapat dilakukan untuk membatasi
paparan terhadap nyamuk
Penanganan Anemia Pada Anak
Pemeriksaan ke dokter biasanyaa akan diawali dengan diagnosis
berdasarkan gejala yang tampak pada anak. Lalu penanganannya akan
disesuaikan dengan tingkat anemia yang dialamai anak
• Menjaga asupan makanan anak, dengan mengurangi kosumsi susu sapi
dan memperbanyak makanan yang mengandung zat besi seperti daging
merah
• ‘pemberian supleman zat besi dan vitamin B12
• Pengobatan infeksu yang memicu anemia
• Anak diberikan obat untuk meningkatkan produksi sel darah merah
• Transfusi darah di rumah sakit, bila anak menderita anemia hemolitik
• Pada kasus anak yang mengalami kerusakan limfa, masa limfa tersebut
diangkat untuk mencegan sel darah hancur terlalu cepat
• Pada kasus anemia akut, dibutuhkan transplantasi sumsum tulang untuk
memproduksi sel darah merah yang baru
Penanganan Anemia Pada Dewasa

• Transfusi darah
• Pemberian obat yang dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
• Pemberian obat dengan tujuan untuk memperbanyak sel darah dalam
tubuh
• Mengonsumsi suplemen zat besi, vitamin B12, asam folat, vitamin,
serta mineral lainnya
CACINGAN
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacinngan termasuk
dalam infeksi yang disebabkan oleh parasit. Parasit adalah makhluk kkecil
yang menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik
diluar atau didalam tubuh) dan mnengambil nutrisi dari tubuh inangnya,
pada kasus cacingan maka cacingan tersebut bahkan dapat melemahkan
tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan

Jenis Cacing yang Menginfeksi


• Cacing Gelang (Ascaris Lumbricoides)
• Cacing Cambuk (Tricuris Trichiura)
• Cacing Tambang (Ancylostomiasis)
• Cacing Kremi (Enterobius Vermicularis)
Pencegahan & Penanganan Cacingan pada anak
Untuk mencegah terinfeksi cacing, ajari anak kebiasaan pola hidup sehat
sejak dini dan berlaku pula untuk anggota keluarga lainnya, misalnya :

• Mencuci tangan sebelum makan, sesudah main, sesudah buang air


kecil/besar dengan air bersih yang mengalir dan sabun antiseptik.
Gunakan air yang benar-benar bersih, bukan air sungai atau air bekas
cuci tangan orang lain.

• Gunting dan bersihkan kuku. Tujuannya untuk menghindari telur


cacing terselip dalam kuku dan masuk lewat makanan yang dipegang.

• Mencuci bahan makanan yang akan diolah dengan air bersih yang
mengalir. Hal ini bertujuan untuk menghindari cacing yang
penularannya melalui tanah.
• Biasakan gunakan alas kaki. Beberapa jenis cacing masuk ke dalam
tubuh melalui pori-pori kulit. Sebab itu biasakan menggunakan alas
kaki saat berjalan di tanah. Apalagi bila tinggal di lingkungan yang
sanitasinya buruk.

• Apabila sudah terinfeksi cacing kremi, hindari menggaruk anus. Sebab


ini akan menyebabkan telur akan menempel ke semua benda yang
dipegangnya.

• Menjaga kebersihan rumah dan lingkungan. Mencuci sprei, baju,


handuk, mainan anak, dll. Menguras bak mandi minimal seminggu
sekali.

• Buang air besar di WC, bukan di tanah atau sungai. Hal ini termasuk
pula menjaga sanitasi yang baik di lingkungan.

• Minum obat anti cacing setiap 6 bulan sekali atau sesuai petunjuk
dokter. Bila perlu usahakan untuk cek kesehatan rutin
Pencegahan & Penanganan Cacingan pada Orang
Dewasa

Orang dewasa mungkin saja terkena cacingan yang biasanya menjamur di


musim hujan. Pada musim ini, sungai dan kakus meluap sehingga larva
cacing menyebar ke berbagai sudut yang dapat bersentuhan dan masuk ke
tubuh manusia. Selain melalui makanan yang tercemar, cacing juga bisa
masuk ke tubuh manusia melalui pori-pori kulit. Efeknya pada kita menderita
anemia atau kadar hemoglobin (Hb) rendah.

Gejala cacingan ditandai oleh sakit perut, diare berulang, anus gatal-gatal,
perut kembung, dan muka pucat.
1. Orang dewasa sebaiknya mengonsumsi obat cacing satu
tahun sekali. Obat cacing ini hanya bersifat membuang
cacing dari tubuh, tanpa membuat kita kebal terhadap
cacing.
2. Lakukan pemeriksaan feses di laboratorium untuk
mengetahui jenis cacing yang mengganggu seandainya
sudah menemui gejala cacingan. Selanjutnya dokter pun
bisa memberikan obat cacing yang tepat.
3. Pengobatan ini mesti diimbangi dengan menjaga
kebersihan diri dan lingkungan. Biasakan mencuci tangan
menggunakan sabun sebelum makan.
4. Jangan lupa potong kuku secara teratur
5. Rajin membersihkan kakus atau septic tank agar terhindar
dari penyakit cacingan
KURANG KALORI PROTEIN (KKP)
• Defisiensi gizi terjadi pada anak yang kurang mendapat
asupan makanan yang cukup bergizi, atau asupan kalori dan
protein kurang dalam waktu yang cukup lama
• Penyakit gangguan gizi yang dikarenakan adanya defisiensi
kalori dan protein dengan tekanan yang bervariasi pada
defisiensi protein maupun energi
KURANG KALORI PROTEIN (KKP)
• KKP sering dijumpai pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun
dan disebabkan oleh :
- Kekurangan makanan yg dimakan dalam waktu lama
- Pola makan yg salah
- Riwayat penyakit infeksi

Terdapat beberapa penyakit yg disebabkan oleh KKP, yaitu :


• Marasmus (Kurang kalori)
• Kwashiorkor (Kurang protein)
• Marasmus-kwashiorkor
MARASMUS
Beberapa gejala klinis penyakit
marasmus, yaitu :
• Wajah seperti orang tua
• Rewel dan cengeng
• Sering disertai penyakit infeksi
• Tampak sangat kurus
• Kulit keriput, jaringan lemak subkutis
sangat sedikit sampai tidak ada
• Perut cekung
KWASHIORKOR
Beberapa gejala klinis penyakit kwashiorkor,
yaitu :

• Rambut tipis,warna merah


• Edema pd kedua punggung kaki, bahkan bisa
seluruh tubuh
• Rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa
sakit, rontok
• Kelainan kulit (dermatosis)
• Wajah membulat dan sembab
• Pandangan mata sayu
• Pembesaran hati
• Disertai peny. Infeksi akut
• Apatis dan rewel
• Otot mengecil (hipotrofi)
MARASMUS - KWASHIORKOR
Beberapa gejala klinis penyakit
marasmus-kwashiorkor, yaitu :

• Beberapa gejala klinis marasmus


terlihat sangat buruk dalam hal Berat
Badan (BB/U) berada dibawah < -3 SD
dan bila di konfirmasi dengan
BB/TB dikategorikan sangat kurus:
BB/TB < – 3 SD).
• Kwashiorkor secara klinis terlihat
disertai edema yang tidak mencolok
pada kedua punggung kaki
Pencegahan KKP
Langkah-langkah untuk mencegah terjadinya KKP pada anak usia
balita (bawah 5 tahun) merupakan gabungan dari beberapa
tindakan pencegahan seperti berikut:

• Pemberian air susu ibu (ASI) secara baik dan tetap disertai
pengawasan berat badan bayi secara teratur dan terus menerus
• Menghindari pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) dini
• Dimulainya pemberian makanan tambahan mengandung
berbagai macam zat gizi (kalori, protein, vitamin dan mineral)
secara lengkap sesuai dengan kebutuhan mulai bayi usia 6 bulan
• Pemberian kekebalan melalui imunisasi guna melindungi
anak dari kemungkinan menderita penyakit tartentu
• Melindungi anak dari kemungkinan menderita diare
(muntaber) dan kekurangan cairan (dehidrasi) dengan
menjaga kebersihan menggunakan air masak untuk minum,
dan mencuci lat pembuat susu dan makanan bayi serta
penyediaan oralit
• Mengatur jarak kehamilan agar ibu cukup waktu untuk
merawat dan mengatur makanan bayi terutama pemberian
ASI
Penanganan KKP
Prinsip pengobatan adalah pemberian makanan yang banyak
mengandung protein bernilai biologi tinggi, tinggi kalori, cukup cairan,
vitamin dan mineral. Makan tersebut dalam bentuk mudah cerna dan
diserap, diberikan secara bertahap.
Dalam keadaan dehidrasi dan asidosis pedoman pemberian perenteral
adalah sebagai berikut:
1. Jumlah cairan adalah ; 200 ml / kgBB/ hari untuk kwasiorkor atau
marasmus kwashiorkor
2. 250 ml/kgBB/ hari untuk marasmus.
3. Makanan tinggi kalori tinggi protien 3,0-5,0 g/kgBB
4. Kalori 150-200 kkal/ kgBB/hari
5. Vitamin dan mineral , asam folat peroral 3x 5 mg/hari pada anak besar
6. KCL oral 75-150mg /kgBB/hari.
7. Bila hipoksia berikan KCL intravena 3-4 mg/KgBB/hari.

Anda mungkin juga menyukai