Anda di halaman 1dari 15

GIZI PADA IBU MENYUSUI

Oleh : Mahdiah, DCN, M.Kes.


A. Prinsip Gizi Bagi Ibu Menyusui
Gizi pada ibu menyusui sangat erat kaitannya
dengan produksi air susu, yang sangat
dibutuhkan untuk tumbuh kembang bayi. Bila
pemberian ASI berhasil baik, maka berat
badan bayi akan meningkat, integritas kulit
baik, tonus otot serta kebiasaan makan yang
memuaskan.

Ibu menyusui tidaklah terlalu ketat dalam
mengatur nutrisinya, yang terpenting adalah
makanan yang menjamin pembentukan air
susu yang berkualitas dalam jumlah yang
cukup untuk memenuhi kebutuhan bayinya.

Faktor yang mempengaruhi gizi ibu menyusui
adalah :
1. Pengaruh makanan erat kaitannya dengan
volume ASI yang diproduksi per hari.
2. Protein, dengan adanya variasi individu maka
dianjurkan penFmbahan 15-20 gram protein
sehari.
3. Suplementasi, jika makan sehari seimbang,
suplementasi tidak diperlukan kecuali jika
kekurangan satu atau lebih zat gizi.
4. Aktivitas.

Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan
pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui
disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.
Pengaruh Status Gizi Bagi Ibu Menyusui
Kebutuhan nutrisi selama laktasi didasarkan
pada kandungan nutrisi air susu dan jumlah
nutrisi penghasil susu. Ibu menyusui
disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk
memproduksi ASI dan untuk aktivitas ibu itu
sendiri.

. Kebutuhan Zat Gizi Ibu Menyusui
Kebutuhan kalori selama menyusui proporsional
dengan jumlah air susu ibu yang dihasilkan dan lebih
tinggi selama menyusui dibanding selama hamil. Rata-
rata kandungan kalori ASI yang dihasilkan ibu dengan
nurisi baik adalah 70 kal/ 100 ml, dan kira-kira 85 kal
diperlukan oleh ibu untuk tiap 100 ml yang dihasilkan.
Rata-rata ibu menggunakan kira-kira 640 kal/ hari
untuk 6 bulan pertama dan 510 kal/ hari selama 6
bulan kedua untuk menghasilkan jumlah susu normal.
Rata-rata ibu harus mengonsumsi 2300-2700 kal ketika
menyusui (Dudek, 2001).

Protein. Ibu memerlukan tambahan 20 gram diatas kebutuhan
normal ketika menyusui. Jumlah ini hanya 16 % dari tambahan 500
kal yang dianjurkan.
Cairan. Nutrisi lain sakan hidup nyaman dengan jalan :
Memperbaiki gangguan metabolisme karbohidrat untuk mencegah
hyperglikemia dan hypoglikemia.
Memberikan makanan yang adekuat dalam semua zat gizi
Mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal.
Memperoleh dan mempertahankan berat badan normal
Memperoleh makanan yang sesuai dengan makanan anggota keluarga
lainnya.
yang diperlukan selama laktasi adalah asupan cairan. Dianjurkan
ibu menyusui minum 2-3 liter per hari, dalam bentuk air putih, susu
dan jus buah.

Vitamin dan mineral. Kebutuhan vitamin dan
mineral selama menyusui lebih tinggi daripada
selama hamil.

Zat besi: terdapat sebanyak 0,3 mg/hari
dikeluarkan
dalam bentuk ASI, maka jumlah ini perlu
ditambahkan dalam "basal loss" maka:
rata-rata kebutuhan untuk 6 bulan pertama
menyusui adalah 1,1 mg/hari,
Shg memerlukan tambahan besi sebesar 5 mg
tiap hari

Kalsium: diperlukan tambahan dalam jumlah
yang cukup besar sebesar 400 mg, karena:
dalam proses produksi ASI, tubuh akan menjaga
konsentrasi Kalsium dalam ASI relatif konstan,
baik dalam kondisi intake kalsium cukup
ataupun kurang. Jika intake Kalsium tidak
mencukupi maka kebutuhan kalsium dalam
produksi ASI akan diambil dari deposit yang
ada pada tubuh ibu, termasuk dalam tulang.

Dampak Kekurangan Gizi Ibu Menyusui
Kekurangan gizi pada ibu menyusui
menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu
dan bayinya. Gangguan pada bayi meliputi
proses tumbang anak, bayi mudah sakit,
mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat
esensial menimbulkan gangguan pada mata
ataupun tulang.

Pengaruh Makanan thd kuantitasproduksi ASI:
konsumsi ibu menyusui tidak secara langsung
mempengaruhi mutu/jumlah ASI
dlm tubuh ibu terdapat cadangan berbagai zat gizi
yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu diperlukan.
ibu hamil menyimpan cadangan 4 kg sebagai cadangan
untuk produksi ASI.
jika konsumsi ibu terus-menerus tidak mengandung
cukup zat gizi dpt berakibat kelenjar pembuat air susu
tidak dapat bekerja sempurna, dan berpengaruh juga
terhadap produksi ASI.

defisit konsumsi zat gizi secara terus menerus
akan terjadi konversi cadangan jaringan tubuh
ibu menjadi ASI, mengakibatkan bentuk
payudara menjadi berubah dan jaringan
payudara jadi mengendor.

efisiensi konversi zat gizi ibu untuk menjadi ASI
adalah 80- 90 %, berasal dari makanan ibu
sehari-hari atau berasal dari cadangan jaringan
tubuh ibu.
ibu dianjurkan minum dlm jumlah cukup, kurang
lebih 8 gelas air minum sehari.
konsumsi jenis sayuran tertentu telah secara
turun-temurun diakui dpt memperlancar
produksi ASI, misal: daun katuk.
Keberhasilan Menyusui Diukur dari:
lamanya waktu penyapihan, dan
banyaknya ASI yang dihasilkan.

Anda mungkin juga menyukai