Anda di halaman 1dari 15

KEBUTUHAN NUTRISI

PADA IBU
DENGAN KOMPLIKASI
KEHAMILAN

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 1


PREEKLAMSIA

a) Pengertian preeklamsia
Preeklamsia adalah sebuah komplikasi pada kehamilan yang
ditandai dengan tekanan darah tinggi (hipertensi) dan tanda-
tanda kerusakan organ, misalnya kerusakan ginjal yang
ditunjukkan oleh tingginya kadar protein pada urine
(proteinuria).
b) Gejala Preeklamsia
Gejala preeklamsia biasanya muncul saat usia kehamilan
memasuki minggu ke-20 atau lebih. Gejala utama dari
preeklamsia adalah tekanan darah yang terus meningkat.
PENATALAKSANAAN DIET PRE-EKLAMSIA

Syarat diet pada preeklampsia menurut Junaidi (2001) adalah


cukup kalori dan semua zat gizi, dalam keadaan berat makanan
diberikan secara berangsur sesuai dengan keadaan pasien.
Adapun tujuan dari diet ini yaitu untuk :
1.Mengganti protein yang hilang karena proteinuria
2.Mencegah dan mengurangi retensi garam atau air.
3.Menjaga agar penambahan berat badan tidak melebihi normal
4.Memberikan gizi yang secukupnya sesuai dengan kemampuan
pasien
5.Mengurangi dan mencegah timbulnya faktor resiko lain atau
penyakit lain pada saat kehamilan atau setelah melahirkan.
Contoh Menu Makan Sehari Ibu Hamil Diet Preeklamsia

Makan pagi Makan Siang Makan malam

Nasi Tim Nasi Tim


Nasi Tim

Daging bb terik Ikan bb kuning


Telur Ceplok

Tumis Kacang Panjang Tempe bacem Tumis kangkung

Buah Buah
Taoge
KLASIFIKASI DIET PRE-EKLAMSIA
Preeklamsia I
1. Diberikan kepada pasien dengan preeklampsia berat
2. Makanan diberikan terdiri dari susu dan buah-buahan
3. Kurangi kalori dan semua zat gizi, kecuali : kalsium,
vitamin A dan vitamin C.
Preeklamsia II
1. pasien preeklampsia yang tdk begitu berat
2. Makanan berbentuk saring atau lunak.
3. Diberikan sebagai diet rendah garam I.
Preeklamsia III
1. pasien dengan preeklampsia ringan.
2. Makanan ini mengandung protein tinggi dan rendah garam .
3. Diberikan dalam bentuk lunak atau biasa .
HIPEREMESIS GRAVIDARUM
Hiperemesis Gravidarum adalah suatu keadaan dimana
seorang ibu hamil memuntahkan segala apa yang di
makan dan di minum sehingga berat badannya sangat
turun, turgor kulit kurang, diuresis kurang dan timbul aseton
dalam air kencing.
Penyebab hiperemesis gravidarum belum diketahui secara
pasti, tetapi ada beberapa faktor predisposisi yang dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1.Faktor adaptasi dan hormonal
2.Faktor Psikologis
3.Faktor Alergi
GEJALA HIPEREMESIS

1) Mual muntah terus-menerus yang mempengaruhi


keadaan umum penderita.
2) Ibu merasa lemah.
3) Nafsu makan berkurang.
4) Berat badan menurun.
PENATALAKSANAAN DIET HIPEREMESIS
GRAVIDARUM

Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian


karbohidrat kompleks terutama pada pagi hari, serta
menghindari makanan yang berlemak dan goreng-
gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah. Adapun
tujuan dari diet hiperemesis yaitu untuk :
1.Mengganti persedian glikogen tubuh dan mengontrol
asidosis.
2.Secara berangsur memberikan makanan yang cukup
kalori dan bergizi
KLASIFIKASI DIET HIPEREMESIS
a) Diet Hiperemesis I
Diberikan kepada pasien dengan hiperemesis
gravidarum berat. Makanan hanya terdiri dari roti
kering, dan buah-buahan. Semua zat gizi dikurangi,
kecuali viitamin C, oleh karena itu hanya diberikan
beberapa hari.

b) Diet Hiperemesis II
Diet ini diberikan bila rasa mual dan muntah sudah
berkurang. Diberikan secara berangsur dan dimulai
dengan memberikan bahan makanan yang bernilai gizi
tinggi.
c) Diet Hiperemesis III
Diberikan kepada pasien hiperemesis gravidarum
ringan. Diberikan sesuai kesanggupan pasien.
Makanan pada diet ini mencukupi kebutuhan energi
dan semua zat gizi, kecuali kalsium.
Makanan yang dianjurkan
1. Roti panggang, biskuit, crackers
2. Buah segar dan sari buah
Makanan yang tidak dianjurkan
1. Makanan umumnya merangsang saluran pencernaan dan
berbumbu tajam.
2. Bahan makanan yang mengandung alkohol, kopi
3. Makanan yang mengadung zat tambahan (pengawet, pewarna,
dan bahan penyedap).
PEMENUHAN NUTRISI PADA IBU MENYUSUI

Kebutuhan gizi pada ibu yang sedang menyusui


sangatlah harus dipertimbangkan karena menyangkut gizi
anak sebelum lahir dan semasa bayi. Selain itu, ibu yang
memiliki gizi yang cukup juga dapat membantu pemulihan
yang lebih cepat pasca persalinan.
Ibu menyusui disarankan memperoleh tambahan zat
makanan 800 Kkal yang digunakan untuk memproduksi
ASI dan untuk aktivitas ibu itu sendiri.
1) Kalori
Ibu menyusui membutuhkan sekitar 500 kalori / hari untuk
menghasilkan ASI bagi bayinya.
2) Protein
Tambahan protein dibutukan sebesar 16 g/hari untuk 6
bulan pertama. Pada 6 bulan kedua dibutuhkan protein
sekitar 12 g/hari dan untuk tahun kedua dibutuhkan
sebesar 11g/hari.
3) Zat besi
Ibu menyusui perlu mendapat suplemen zat besi sedikitnya
30-60 mg/hari.
Lanjutan..

4) Kalsium
Diperlukan tambahan dalam jumlah yang cukup besar
sekitar 400 mg.
5) Sayur-sayuran
6) Buah-buahan
7) Kacang-kacangan
8) Ikan
DAMPAK KEKURANGAN GIZI IBU MENYUSUI

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan


gangguan kesehatan pada ibu dan bayinya. Gangguan
bayi meliputi proses tumbuh kembang anak, bayi mudah
sakit, mudah terkena infeksi. Kekurangan zat-zat esensial
menimbulkan gangguan pada mata.

Anda mungkin juga menyukai