berbagai Penyakit
• Diet Lambung I :
Diet lambung ini diberikan kepada pasien gastritis akut, ulkus peptikum,
pasca pendarahan, dan tifus abdominalis berat.
Makanan diberikan dalam bentuk saring
Makan diberikan setiap 3 jam selama 1-2 hari saja karena membosankan
serta kurang energi, zat besi, tiamin, dan vitamin c.
Diet Lambung II
• Diet ini diberikan sebagai perpindahan dari Diet Lambung I, kepada pasien
dengan ulkus peptikum atau gastritis kronis dan tifus abdominalis ringan.
• Makan berbentuk lunak, porsi kecil serta diberikan berupa 3 kali makanan
lengkap dan 2-3 kali makanan selingan.
Protein hewani Ikan, hati, daging sapi, telur ayam,susu. Daging, ikan, ayam (yang diawetkan/dikalengkan
digoreng,dikeringkan atau didendeng), telur ceplok atau
goreng.
Protein Nabati Tahu, tempe, kacang hijau direbus atau Tahu, tempe, kacang merah, kacang tanah yang
dihaluskan digoreng atau panggang.
Buah-buahan Pepaya, pisang rebus, sawo, jeruk garut, Buah yang banyak mengandung serat, dan
sari buah. menimbulkan gas misalnya :jambu, nenas, durian,
nangka dan buah yang dikeringkan.
Diet Penyakit DM
• Defenisi : DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik
hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-
duanya.
• Menurut WHO DM adalah keadaan hyperglikemia kronis yang disebabkan oleh
faktor lingkungan dan keturunan secara bersama-sama. Mempunyai karakteristik
hyperglikemia kronis tidak dapat disembuhkan tetapi dapat dikontrol.
• Keluhan klasik: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan BB yg tidak dapat
dijelaskan sebabnya.
• Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi
pada pria, pruritus vulva pada wanita.
• Penyakit diabetes mellitus terbagi menjadi 2 tipe, yaitu diabetes mellitus tipe-1 dan diabetes mellitus
tipe-2
1. Diet Mediterania :
• Diet Mediterania adalah diet yang berfokus pada makanan berbahan dasar tanaman
seperti buah-buahan, sayur, dan kacang-kacangan.
• Protein dari ikan dan lemak sehat seperti minyak zaitun.
• Diet ini sering direkomendasikan untuk pasien diabetes karena mengandung banyak
sayuran dan protein tanpa lemak serta membatasa gula tambahan.
• Sebuah studi pada tahun 2009 yang dipublikasikan dalam jurnal Diabetic Medicine
menemukan bahwa pasien yang mengikuti Diet Mediterania memiliki tingkat gula
darah yang lebih rendah dibandingkan pasien yang tidak mengikuti Diet Mediterania.
2. Diet Keto :
• Diet Keto berfokus pada mengonsumsi lemak dan protein dan mengurangi karbohidrat.
• Diet ini bertujuan untuk menempatkan tubuh dalam kondisi metabolis yang disebut ketosis.
• Ketosis ini terjadi ketika tubuh membakar lemak untuk menghasilkan tenaga daripada
menggunakan karbohidrat.
• Berdasarkan studi pada tahun 2019 yang dipublikasikan dalam jurnal Nutrients menemukan
bahwa diet keto kemungkinan efektif dalam mengurangi gula darah dan BB pada seseorang
dengan diabetes tipe 2, tetapi tidak disarankan untuk jangka panjang karena tubuh tetap
membutuhkan karbohidrat
Syarat Diet
1. KH 50 – 60%
2. Batasi gula lihat Indeks Glikemik
3. Lemak 25 – 35%; kolesterol < 300 mg/hr;
4. Jika LDL ≥ 100 mg/dl dianjurkan kolesterol < 200 mg/hr
5. Protein cukup untuk tumbang normal 10 – 15%
Bahan makanan yang dianjurkan Bahan makanan yang dibatasi
1. Sumber energi : nasi, lontong, bihun, 1. Sumber protein : kacang-kacangan dan
mie, macaroni, jagung, makanan yang hasil yang sudah diolahnya :tahu, tempe,
dibuat dari tepung. kacang, kedelai, kacang hijau, kacang tolo.
2. Sumber protein : dipilih yang bernilai 2. Sumber vitamin dan mineral : sayur dan
biologic tinggi seperti telur, susu, daging, buah yang tinggi kalium
ikan, ayam. 3. Bahan makanan yang diawetkan :
3. Sumber vitamin dan mineral : seperti kornet, sarden.
terung, tauge, buncis, kangkong, kacang
Panjang, selada, wortel, jamur, dan lain-lain
dalam jumlah sesuai anjuran.
Diet Penyakit Jantung
• Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh
mendapatkan oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme
tubuh
• Pola konsumsi makanan yang terdiri dari makanan tinggi lemak terutama
lemak jenuh atau lemak trans akan menyebabkan penyumbatan dan
penumpukan zat-zat lemak di bawah penyempitan pembuluh arteri coroner
yang disebabkan oleh lemak dibawah lapisan terdalam (endothelium) dari
dinding pembuluh nadi
Tujuan diet
Vitamin ▪ Suplemen vitamin larut air karena adanya pembatasan buah dan sayur
Diet pada Pre dan Post Operasi
• Pasien dengan BB < normal, hypoproteinemia, anemia dan hipertyroidea → diit TKTP,
energi dibutuhkan 30 – 50 % > kebutuhan
• Pasien dengan kegemukan → dilakukan penurunan BB sebelum dilakukan operasi
• Protein bagi pasien dengan status gizi kurang, anemia, albumin < 2,5 mg/dl → 1,5 – 2,0
g/Kg BB
• Protein bagi pasien dengan status gizi baik atau kegemukan → 0,8 – 1 g/Kg BB
• Lemak cukup → 15 - 25% dr kebut energi total
• Vitamin mineral cukup
• Rendah sisa
Terapi Diet Post Operasi
• Pengertian: pengaturan makanan atau pemberian diit pada pasien setelah
menjalankan operasi
• Tujuan: mengupayakan agar keadaan pasien segera kembali normal setelah
operasi/pembedahan
• Terapi diet:
✓ Tahap perubahan bentuk makanan tergantung pada macam operasi dan
keadaan penderita
✓ Perubahan bentuk makanan dilakukan secara bertahap mulai dalam bentuk
cairan sampai dengan bentuk saring, lunak dan makanan biasa
Diet pada Hiperemesis
• Hiperemesis adalah suatu keadaan pada awal kehamilan ( sampai trimester II )
yang ditandai dengan adanya rasa mual dan muntah yang berlebihan dalam
waktu relative lama.
• Ciri khas diet hiperemesis adalah penekanan pemberian makanan sumber KH
kompleks terutama pada pagi hari serta menghindari makanan berlemak dan
goreng-gorengan untuk menekan rasa mual dan muntah.
• Tujuan diet hiperemesis:
Memberikan makanan berenergi dan zat gizi yang cukup untuk
mengganti glikogen tubuh & mengontrol asidosis secara berangsur
Syarat diet
• Preeklampsia merupakan salah satu komplikasi yang terjadi pada kehamilan, biasanya
terjadi pada kehamilan lebih dari 20 minggu
• Dengan gejala :
hipertensi (≥ 140/90 mmHg), proteinuria ( ≥ 300 mg/24 jam), kenaikan BB yang cepat
(karena edema), timbul kemerah-merahan, mual, muntah, pusing, nyeri lambung,
oliguria, gelisah dan kesadaran menurun.
• Ciri khas diet adalah memperhatikan asupan garam dan protein.
• Penyakit ini ditandai dengan
✓ Meningkatnya tekanan darah yang diikuti oleh peningkatan kadar protein di
dalam urin.
✓ Wanita hamil dengan preeklampsia juga akan mengalami pembengkakan
pada kaki dan tangan. Akibatnya, aliran darah ke janin terhambat, dan dapat
berakibat fatal.
Syarat diet Preeklampsia