Anda di halaman 1dari 5

Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil Dengan Pre-

Eklampsia
Nutrisi adalah hal yang penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat. Salah
satunya adalah untuk ibu-ibu yang hamil anak pertama dengan resiko preeklamsi.
Preeklamsi adalah suatu kondisi yang terjadi pada kehamilan yang membahayakan
hidup ibu dan bayinya. Disebut hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 130
mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

Salah satu justifikasi pelayanan antenatal adalah untuk menurunkan risiko


preeklamsi. Selama satu abad yang lalu, pelayanan antenatal meliputi berbagai
strategi, termasuk pantangan terhadap udara dingin dan pengurangan konsumsi
garam, untuk mencegah preeklamsi. Pada masa yang lebih belakangan, ada yang
menyatakan bahwa preeklamsi tidak dapat dicegah; layanan antenatal harus
ditujukan hanya untuk penanganan penyakit jika penyakit tersebut sudah muncul.
Namun, kemungkinan untuk upaya pencegahan preeklamsi tetap diteruskan, dan
kemungkinan ada faktor-faktor penting yang belum diketahui.

Ada suatu pendapat bahwa preeklamsi tidak dapat dicegah, namun penelitian
membuktikan, bahwa diet yang tepat akan mengurangi resiko preeklamsi.Sebuah
petunjuk tentang pencegahan preeklamsi melalui faktor gizi telah muncul. Sebuah tim
dari Seattle melaporkan hasil sebuah penelitian kasus kontrol tentang hubungan
vitamin C dengan preeklamsi. Para peneliti menilai adanya paparan terhadap asam
askorbat melalui pengukuran level dalam plasma darah dan melalui kuesioner intake
makanan. Kedua metode tersebut menunjukkan bahawa perempuan dengan
preeklamsi memiliki tingkat konsumsi asam askorbat yang kurang. Perempuan pada
kelompok sepuluh persen terbawah kadar asam askorbat plasma empat kali
kemungkinannya untuk mengalami preeklamsi.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Norwegian Insitute didapatkan kesimpulan


bahwa mengkonsumsi sayur, buah dan minyak sayur akan mencegah preeklamsi,
sedangkan konsumsi daging olahan, minuman manis dan makanan kecil yang gurih
meningkatkan resiko preeklamsi.

Dengan dukungan epidemiologis lebih lanjut tentang hubungan ini, pencegahan


preeklamsi melalui intervensi diet menjadi suatu yang mungkin. Namun, hasil ini harus
diletakkan dalam konteks intervensi-intervensi gizi pada masa lalu, yang pada suatu
saat juga terlihat menjanjikan. Intervensi-intervensi tersebut banyak macamnya dan
meliputi baik penambahan atau pengurangan makanan.
PENGERTIAN

Preeklampsia adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat


kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan.

Pre eklampsi adalah gejala keracunan kehamilan yang biasanya terjadi pada minggu
ke 20 dengan pertambahan berat badan ≥ 3 kg / bulan.

ETIOLOGI

Sampai saat ini, etiologi pasti dari pre-eklampsi/eklampsia belum diketahui. Penyakit
ini dianggap sebagai "maladaptation syndrome" akibat penyempitan pembuluh darah
secara umum yang mengakibatkan iskemia plasenta (ari – ari) sehingga berakibat
kurangnya pasokan darah yang membawa nutrisi ke janin.
Ada beberapa teori mencoba menjelaskan perkiraan tersebut antara lain :

 Peran Prostasiklin dan Tromboksan 5


 Peran faktor imunologis
 Beberapa studi juga mendapatkan adanya aktivasi system komplemen pada
pre-eklampsi/eklampsi.
 Peran faktor genetik /familial 4,5
 Terdapatnya kecenderungan meningkatnya frekuensi preeklampsi/ eklampsi
pada anak-anak dari ibu yang menderita preeklampsi/eklampsi.
 Kecenderungan meningkatnya frekuensi pre-eklampsi/eklampspia dan anak
dan cucu ibu hamil dengan riwayat pre-eklampsi/eklampsia dan bukan pada ipar
mereka.
 Peran renin-angiotensin-aldosteron system (RAAS)

Faktor Risiko :

1. Kehamilan pertama
2. Riwayat keluarga dengan pre-eklampsia atau eklampsia
3. Pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya
4. Ibu hamil dengan usia kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun
5. Wanita dengan gangguan fungsi organ (diabetes, penyakit ginjal,
migraine, dan tekanan darah tinggi)
6. Kehamilan kembar
TANDA DAN GEJALA PRE EKLAMPSI
Dibagi dalam 2 golongan :

a. Pre-eklampsi ringan, bila keadaan sebagai berikut :


Tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih yang diukur pada posisi rebah
terlentang/tidur berbaring, atau kenaikan diastolik 15 mmHg atau lebih, atau
kenaikan sistolik 30 mmHg atau lebih. Cara pengukuran sekurang-
kurangnya pada 2 x pemeriksaan dengan jarak periksa 1 jam, sebaiknya 6
jam.
Edema umum, kaki, jari tangan dan muka, atau kenaikan berat badan 1 kg
atau lebih perminggu.
Proteinuria kwantitatif 0,3 gr atau lebih perliter, kwalitatif 1+atau 2+ pada urin
kateter atau midstream

b. Pre-eklampsi berat:
Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih
Proteinuria 5 gr atau lebih perliter
Oliguria, jmlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam
Adanya gangguan serebral, gangguan visus dan rasa nyeri di epigastrium
Ada edema paru dan sianosis

PRINSIP DIET PADA PRE EKLAMPSI

Memperhatikan asupan garam dan protein.


SYARAT DIET
 Energy dan semua zat gizi cukup. Dalam keadaan berat, makanan
diberikan secara berangsur, sesuai dengan kemampuan pasien menerima makanan.
Penambahan energy tidak lebih dari 300 kkal dari makanan atau diet sebelum hamil.

 Garam diberikan sesuai dengan berat – ringannya retensi garam atau air. Asupan
garam mulai dari yang terendah atau sama sekali tanpa garam.
 Protein tinggi 1,5 - 2 gr / kg BB
 Lemak sedang, sebagian lemak berupa lemak tidak jenuh tunggal dan
lemak tidak jenuh ganda.
 Vitamin cukup ; vitamin C dan B6 diberikan sedikit lebih tinggi.
 Mineral cukup, terutama kalsium dan kalium
 Bentuk makanan disesuaikan dengan kemampuan makan pasien.
 Cairan diberikan 2500 ml sehari disesuaikan dengan metabolisme tubuh
pasien.

TUJUAN DIET PRE EKLAMPSI


 1. Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal
 2. Mencapai dan mempertahankan tekanan darah yang normal
 3. Mencegah dan mengurangi retensi garam dan air
 4. Mencapai keseimbangan nitrogen
 5. Menjaga agar pertambahan berat badan tidak naik atau bertambah secara
berlebihan
 6. Mengurangi dan mencegah timbulnya factor resiko lain / penyulit baru pada
saat kehamilan atau setelah melahirkan.
PEMILIHAN MAKANAN
 A. Hindari makanan yang di awetkan Misalnya : dendeng, ikan asin, telur asin,
ebi, abon, pindang, dan makanan kaleng lainnya.
 B. Hindari makanan yang di yang diproses dengan garam, Misalnya :
margarine, kecap asin, terasi, petis, tauco, dll.
 C. Pilihlah makanan yang segar
CARA PENGOLAHAN MAKANAN
 Dikukus
 Ditumis
 Dipanggang
 Digoreng
MACAM-MACAM DIET DAN INDIKASI PEMBERIAN

DIET PRE EKLAMPSI I DIET PRE EKLAMPSI II DIET PRE EKLAMPSIIII

Untuk pre eklampsi berat Untuk pre eklampsi Untuk pre eklampsi
sedang ringan
Makanan berbentuk cair
Makanan berbentuk Makanan berbentuk
Contoh : susu dan sari
saring / lunak lunak / biasa
buah
Rendah garam I Protein tinggi rendah
Jumlah ± 1500 ml
garam
Hanya diberikan 1 – 2
hari.
KESIMPULAN

1. Preeklamsi adalah suatu kondisi yang terjadi pada kehamilan yang membahayakan
hidup ibu dan bayinya. Disebut hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih dari 130
mmHg dan diastolik lebih dari 90 mmHg.

2. Sampai saat ini, etiologi pasti dari pre-eklampsi/eklampsia belum diketahui.Penyakit


ini dianggap sebagai "maladaptation syndrome" akibat penyempitan pembuluh
darah secara umum yang mengakibatkan iskemia plasenta (ari – ari) sehingga
berakibat kurangnya pasokan darah yang membawa nutrisi ke janin.

3. Prinsip diet untuk ibu hamil dengan pre eklampsi adalah menjaga asupan protein
dan garam.

4. Nutrisi adalah hal yang penting untuk mendapatkan tubuh yang sehat.

Pada penelitian yang dilakukan oleh Norwegian Insitute didapatkan kesimpulan


bahwa mengkonsumsi sayur, buah dan minyak sayur akan mencegah preeklamsi,
sedangkan konsumsi daging olahan, minuman manis dan makanan kecil yang
gurih meningkatkan resiko preeklamsi.

Anda mungkin juga menyukai